Kuliah 9.docx

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kuliah 9.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,651
  • Pages: 5
KULIAH 1 PENDEKATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT SARAF 1. 2. 3. 4.

Biasanya bisa dilakukan dengan autoanamnesis dan allowanamnesis. Ingat sacred 7 dan fundamental 4. Pemeriksaan meliputi, pemeriksaan motoris, sensoris dan otonom. (3 T RK Involunter). Tenaga derajat 1: ada kontraksi, no gerakan.Derajat 2: Otot hanya bisa digerakan jika gaya gravitasi dihilangkan. Derajat 3: Gerakan otot bisa melawan gaya gravitasi, tapi tidak bisa menahan tahanan ringan. Derajat 4 : Gerakan otot dapat menahan tahanan sedang dan berat. 5. Monoparesis flaksid = kornu anterior MS, paraparesis = MS toracal/lumbar, tetraparesis =bagian cervical, Hemiparesis = batang otak kena, monoparesis spastic = kortex serebri/gyrus sentralis. 6. Tonus, dilakukan dengan keadaan pasif, Bila tahanan meningkat: hipertonus. Tonus meninglat ada 2, Spastisitas=spt pisau lipat dan rigiditas= bergerigi. 7. Tropic=-ada Atropi+fasikulasi. KULIAH 2 HEADACHE 1. Patofisiologi : di dapat dari intracranial dan ekstrakranial, ektrakranial di dapat dari sistem indra, kalau di intracranial lewat di intracranial venous sinus. 2. Saraf yang berperan adalah N trigeminal dan glosofharingeal. 3. Intra+ektra menuju vertex-orbita lalu menuju NV1, lalu ke posterior melalui C1,2,3 lalu menyilang kontralateral lalu ke spinothalamus ke kortex primer dan sekunder, lalu ke pusat emosi/limbic lalu turun ke bawah. 4. Klasifikasi, ada migren, tension dan cluster. 5. Pasien nyeri kepala, tentukan redflag dahulu, yaitu apa sakit kepala sangat berat dan pertama kali? Umur tua 60 tahun, pasien juga abnormal vital sign. 6. Pasien sakit kepala, seperti memakai udeng, bilateral tidak berdenyut, tidak mempengaruhi aktivitas= Tension Type Headhache 7. Type : infrequent, Frequent, Cronis, kalau infrequent <1 hari per bulan.<12 per tahun. Frequent=<15 hari per bulan atau <180 hari per tahun. Kronis, >15 hari per bulan, >180 hari per tahun. 8. Pengobatan, 2A, Acetaminopen Astiprin, NSAID 9. Migraine, unilateral, bisa pindah2, berdenyut, mengganggu aktivitas, 10. Cluster: injection, lacrimasi, hidung kelaur air, sakit kepala unilateral. 11. Pengobatan Cluster: pemberian oxygen 100%, 7 liter/menit. (10-15 menit).

Kuliah 3 NYERI KEPALA SEKUNDER 1. Artery temporalis : nyeri kepala unilateral, berdenyut, nyeri waktu menguyah, pada saat perabaan keras seperti tali. 2. Tumor otak primer= meningioma, glioma. Tumor otak sekunder = tumor paru, tumor panyudara, T 3. Ciri tumor otak= TIK meningkat, nyeri kepala saat bangun tidur, muntah nyembur, papil edema. 4. Keseimbangan= 3 hal: sistem vestibular, visual dan somatosensoris. 5. Teori konflik sensoris, bila ada masukan yang tidak sinkron dari ketiga reseptor. 6. Teori missmach, ketidaksesuaian antara pengalaman gerakan yang sudah di simpan di otak dengan yang berlagsung. 7. Teori Sinaps, karena adanya pelapasan CRF, cortikotropin releasing factor. 8. Kelaian di vestibulum= vertigo vestiblar perifer, kalau kelainan di nucleus vestibular= vertigo sentral. 9. Vertigo vestibular=rasa berputar, kalau vertigo non vestibular= rasa melayang.

10. Vertigo verstibular tipe perifer kejadian lebih lebih mendadak, dan berat, saat digerakan ke kanan timbul, da nada gejala mual dan muntah. 11. Vertigo vestibular tipe sentar khas, yaitu ada kelainan neurologi lain. 12. Penyebab gangguan vertigo sentral : stroke, tumor intercranial, sclerosis multiple. 13. Misal : stroke artery cerebralis posterior anterior, gejala : vertigo + penyakit neurologi spt lesi N 9(susah menelan) 14. Obat diberikan, Betahistin, 3X6 mg, calcium entry blocker, flunarizin. Brandt Daroff.

Kuliah 4 BELLFALSY 1. Ada kedutan di bibir, lemah di wajah, riwayat nonton bola, penyebab tidak diketahui. 2. Klinis Bellpalsy: lagothalmus, zygomatikus, bersiul ke sisi rusak., lacrimasi dan gangguan pengecapan 2/3. 3. Bellpalsy: pengobatan Prednison 40-60 mg/ hari.dan fisioterapi 4 hari. 4. MG: Saat konsentrasi lemah, saat istirahat pulih. 5. Etio MG: peranan autoimun. 6. Ocular Mystenia:Ptosis dan Diplopia. Mild Generalize Myastenia : suara mulai lemah, susah mengunyah. Severe generalize Myasthenia : mulai susah nafas. Crisis : gagal nafas, dan didahului penyakit infeksi: ISPA 7.

Kuliah 5 POST TRAUMATIK AMNESIA, DEMENSIA DAN AFASIA 1. Klassifikasi, ringan=GCS 14-15, bisa pingsan selama 10 menit dan amnesia retrograde. Kalau sedang, GCS 9-13, amnesia 30 menit tapi kurang 24 jam. Kalau berat GCS <8, amnesia lebih dari 24 jam. 2. Penyeba COT ada 2, yaitu primer dan sekunder, kalau primer langsung benturan, kalau sekunder akibat aliran regulasi darah otak. 3. Komplikasi ada 2, yaitu awal dan akhir, awalan akan terjadi CSF keluar lalu Post traumatic syndrome. 4. Pasien laki muda, cidera kepala, pasien mengalami penurunan konsentrasi dan demensia, = Post consusion syndrome. 5. Demensia Alzaimer tidak ada gangguan pembuluh darah, terjadi pelan dan sifat progresif, orang tua. 6. Demensia Vascular, terjadi cepat, pada orang muda, da nada gangguan pembuluh darah, ada riwayat stroke. 7. Keluhan demensia lebih dini, ADL baik. 8. Klassifikasi: ALMVE, attention, leangue, memory, visuospasial, executive. 9. Pengobatan : Donepezil: 1X5 /1X 10

Kuliah 6 COMA 1. GCS ingat 2. Orang coma isi kejang, kelainan di metabolism otak, pasien isi decorticated rigidity, pasien kena heisfer, pasien isi celebrate, batang otak. 3. Check pernapasan orang Coma, chaney-stoke, kelainannya di hemisfer/mesensefhalon, hiperventilasi neurologi sentral kelainan di mesensefhalon/pons, apneustic, kelainan di pons, ataxis, kelainan di retikulo formation di medulla oblongata.

4. COMA: kelainan di hemisfer, kedua mata menuju ke kanan/kiri, kelainan di pons, kedua mata menuju ke hidung, kelainan pons, pupil kecil dan doll eye hilang, kelainan di cerebellum, pupil membesar dan I tengah, reflex cahaya +, kalau kelainan di NIII, pupil anisokor, reflex 5. Kelainan – pada test reflex pupil, check suara telinga, check suhu, check doll eye,reflex kornea = Pons, kalau reflex muntah – kelainan di medulla oblongata. 6. CEMENTED: etiology koma, circulation, enchephalomeningitis, metabolic, elektrolit and endocrine, neoplasma, traumatic, epileption, drug. 7. Pengobatan 6 B: Breathing, Blood, Brain, Bladder, Bowel, Body and Skin. 8. Pengobatan SAH dan ICH, kasi asam traneksmat dan nimodipine, kalau Infark/thrombosis= maniitol Kalau ensephalomeningitis kasi Ampisilin.kalau kejang di kasi diazepam dan karbamazepine. 9. Prognosis : doll eye-, reflex korea – dan reflex muntah -, GCS 111, pupil lebar dan reflex cahaya10. Mati batang otak, WWF, weber, wellebereg, Fovile. 1. 2. 3. 4.

5.

Kuliah 7 LEMAH SEPARUH TUBUH ATAU SUARA PELO Stroke menyebabkan kerusakan sel neuron (iskemia/pendarahan), lalu mengelurkan glumtamat, glutamate ini akan merusak membrane sel dan membuka kanal kalsium, kematian sel. Hagen-Poiseuoille, = tekanan gradientXdiameter/8X Pandang pembuluhXviskositas. Stroke bisa terjadi pada orang dengan infeksi TBC. Perbedaan Stroke Iskemik emboli dengan trombotik, kalau emboli, terjadi secara mendadak, iskemik, ada odema, dan TIK meningkat sehingga ada sakit kepala mual muntah. sedangkan thrombosis terjadi pelan2, TIK normal. Iskemik Stroke : TIA, sembuh dalam 24 jam, RIND sembuh dalah 24 jam dan kurang dr 3 minggu. Progresive stroke, gejala neurologis bertambah berat. Dan complete stroke, gejala neurologis sejak awal sudah maximal.

Kuliah 8 EPILEPSI 1. Pasien berteriak tidak sadar, kejang, pemeriksaan micro=epileptiftiform, 2.

KULIAH 9, Lemah Tubuh. 1. Brown Squard Syndrom (BSS): kelainan pada setengah dari tulang belakang, akibat tusukan atau tembakan. 2. BSS, ciri ada 2, yaitu spinotalamic dan cortikospinalis 3. SOAL ADA 4. BSS Spinothalamic, mengalami contralateral, dengan ciri sensasi,vibrasi dan suhu menghilang, 5. BSS Corticospinalis, mengalami ipsilateral, dengan keluhan hemiparesis ipsilateral/alternan, horner syndrome = ptosis, miosis dan anhydriasis. 6. DASAR : Corticospinalis : turun : motorik, Spinotalamus dibedakan jadi 2, lateral dan anterior, mengatur sensasi nyeri, panas dan tekanan. Dorsal Colum: naik, mengatur proprioseptic, sensasi raba halus. 7. c5, deltoid, c6,pergelangan, c7, trisep, c8, jari tangan. T4, putting, T6, Xypoid, T10, Umbilical, L2, illiopseas, L3, quadrisep, L4, tibialis anterior.

8. Asia Impairment Scale, berupa ABCD, A complete: sensor dan motor rusak, B: sensor normal, motoric rusak, C: sensor dan motor kurang dari skala 3, D, sonsor motor lebih dari grade 3, E normal. 9. Transvers Mielitis (TM), adalah kelainan akibat kerusakan pada selaput myelin saraf, penyebab bisa infeksi, autoimmune dan idiopatik. 10. TM, intinya ada riwayat Pneumonia (infeksi) makanya dilakukan lumbal fungsi untuk melihat WBC nya, karena autoimmune di berikan obat corticosteroid. 11. Gejala, pasien tidak bisa gerak kaki, susah kencin, dan susah ereksi, 12. Penyebab kecuali virus. 13. Pengobatan : kortikosteroid dan plasmapheresis. 14. ALS : amytropic lateral sclerosis: lemah terus tapi tidak ada gangguan sensibilitas. 15. ALS: kelainan di UMN, terjadi seperti reflex Babinski +, hyperreflexia, khas: malah terjadi di kaki,Kalau LMN= atropi dan fasciculate asimetris, terjadi di bagian tangan. 16. Pemeriksaan : EMG, dan prognosis: 10 tahun dan 20% 5 tahun dan 20 support keluarga. 17. Obat ALS : RIluzole.

Kuliah 10 KELUMPUHAN 1. Mono Paresis : Kornu anterior medulla Spinalis, Hemiparesis alternan: batang otak, hemiparesis : Kapsula Interna, Monoparesis spastik: gyrus sentralis/kortext serebri 2. Traktur ektrapiramial: kelainan pada lesi UMN, kalau gamma loop di LMN.

Kuliah 11 HNP 1. HNP, khas ada nyeri punggung seperti tertusuk/tajam yang menjalar, 2. HNP, pasien umur 30-40 tahun. 3. Pasien Sakit HNP lumbal, pasien mengeluh saat mengangkat gallon. Di perparah saat membungkuk/fleksi, dan mendingan saat extensi. 4. Pasien sakit HNP cervical, pasien mengeluh nyeri pada lengan 5. HNP, pato: Penipisan disk-penekenan saraf-nyeri hebat. 6. HNP, test lasuege menandakan 90 % HNP 7. Biasanya terjadi di L4-L5 dan L5-S1 8. Kalau di Cervical terjadi di C5-6, dan C6-7 9. Pemeriksaan Fisik Lumbal: ROM(range of motion) dengan ciri pasien membungkuk dan liat gaya jalannya. 10. 3 dasar pemeriksaan fisik lumbal: muscle, reflex dan sensasi. 11. Rusak L4, muscle:tibialis anterior dorso flexsi, reflex lutut normal, sensasi di K5, hilang. 12. Rusak L5, muscle: Extensi hall g, reflex negative dan sensasi dorsal pedis hilang 13. Rusak S1, muscle: tibialis anterior plantar flexi, reflex archiles normal,sensasi K1 hilang. 14. Pemeriksaan fisik di cervical, lihat ada ada atropi: lokasi. 15. Rusak di C5= motoric: bisep, reflex bisep, sensasi: bisep hilang 16. Rusak di C6= motoric: bisep pergelangan tangan ektensi, reflex ulnaris, sensasi K 4,5 17. Rusak di C7: motoric, tricep, pergelangan tangan fleksi, sensasi k3 hilang 18. Rusak di C8= motoric, interrossei, reflex none, sensasi k 1,2 hilang. 19. Pemeriksaan Penunjang : EMG bagus, 20. Obat : non konservatif bagus= bed therapy, Obat: NSAID, relaxan muscle=diazepam, dan bedah. 21.

Kuliah 12 GEMETAR DAN GERAKAN TIDAK TERATUR 1. Penyebab dari Parkinson : Halo Peridol. 2. Gangguan pada 1 sisi : Stadium 1.

Kuliah 13 NYERI NEUROPATI 1. 2. 3. 4. 5.

Aktivitas nyeri di atur oleh 2 komponen, sentral dan perifer. Pemicu nyeri: Glutamat,Substansia P sedangkan penghambat nyeri: GABA. Pengantar jaras saraf nyeri : A delta dan C Pato: Transduksi, Transmisi, Modulation, dan Perception Dari rangsang, masuk ke cornu dorsalis, lalu ke otak

Related Documents

Kuliah Eed.ppt
December 2019 18
Kuliah 1
May 2020 19
Kuliah 10
June 2020 8
Mata Kuliah
October 2019 51
Tugas Kuliah
June 2020 19
Kuliah 5
May 2020 24