Kti Teh Leni Vk.docx

  • Uploaded by: Iman Chimonx Nurjaman
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kti Teh Leni Vk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 945
  • Pages: 7
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PKM SUKADANA KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh : LENI ADRIWATI, SST.

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS 2019

1.

JUDUL TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PKM SUKADANA KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS

2.

TEMA ANEMIA PADA IBU HAMIL

3.

LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain di setiap 100.000 kelahiran hidup. AKI merupakan salah satu indikator yang tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tetapi juga dapat menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Survei

Demografi

dan

Kesehatan

Indonesia

(SDKI)

(2012)

menyatakan bahwa AKI di Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 kematian menjadi 228 kematian. Pada tahun 2012, AKI kembali mengalami peningkatan yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2015, hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) menujukkan bahwa

terjadi penurunan AKI menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih terlalu jauh untuk mencapai sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai pengganti Millenium Development Goals (MDGs) yang memiliki target untuk mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Depkes RI (2015) menyatakan terdapat lima penyebab terbesar kematian ibu yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (PUSDATIN) tahun 2014 menyebutkan perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu selama tahun 2010-2013. Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Hematokrit, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit di bawah normal. Anemia dalam kehamilan adalah jika kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester 1 dan 3 kurang dari 11 g/dl dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester 2. Anemia kehamilan disebut sebagai penyakit yang membahayakan bagi keselamatan ibu dan anak karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan lini terdepan, karena itu anemia pada kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu (3,8%) pada trimester I, (13,6%) trimester II dan (24,8%) pada trimester III. Anemia menjadi masalah kesehatan utama di negara berkembang dan berhubungan dengan meningkatnya angka kematian ibu dan bayi, persalinan prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah dan efek merugikan lainnya. Meskipun hanya 15 % dari ibu hamil di negara maju yang mengalami anemia,

namun prevalensi anemia di negara berkembang relatif tinggi yaitu 33% sampai 75%. Hasil penelitian Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 5063%. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan aborsi, atau terlampau banyaknya besi keluar dari badan,misalnya perdarahan. Apabila asupan zat besi tidak ditambah dalam kehamilan,maka mudah terjadi defisiensi zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Upaya pemerintah untuk mengurangi angka kejadian anemia dalam kehamilan yaitu dengan menjalankan program Pelayanan Antenatal Terpadu yang didalamnya termasuk pelayanan konseling masalah gizi selama kehamilan, pemeriksaan kadar hemoglobin minimal 1 kali pada trimester 1 dan 1 kali pada trimester 3, dan pemberian tablet Fe dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan (PERMENKES RI, 2014). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Penelitian membuktikan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti pada bulan Januari 2019 di PKM Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis didapatkan

data bulan Januari-Desember 2018 jumlah kunjungan ibu hamil 531 orang dengan ibu hamil normal sebanyak 443 orang (83,4%), ibu hamil dengan anemia 71 orang (13,4%), ibu hamil dengan hipertensi 11 orang (2,07%), ibu hamil dengan pre eklamsi 6 orang (1,13%). Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 25 orang responden, didapatkan hasil 17 orang responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang anemia dan 7 orang responden mempunyai pengetahuan yang cukup. Berdasarkan data di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di PKM Sukadana Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis”. 4.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di PKM Sukadana?”

5.

TUJUAN PENELITIAN a. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di PKM Sukadana. b. Tujuan Khusus  Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian anemia.  Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab anemia.

 Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda dan gejala anemia.  Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang klasifikasi anemia pada kehamilan.  Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan anemia. 6.

MANFAAT PENELITIAN a. Manfaat Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi dan referensi bagi rekan sejawat yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut, baik penelitian serupa atau penelitian yang lebih kompleks mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia. b. Manfaat Praktis  Bagi Ibu Hamil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman, evaluasi, serta menambah pengetahuan ibu hamil tentang anemia yang meliputi pengertian anemia, penyebab anemia, tanda dan gejala anemia, klasifikasi anemia, bahaya anemia, dan pencegahan anemia.  Bagi Tenaga Kesehatan Bidan di PKM Sukadana Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta evaluasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui gambaran

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja PKM Sukadana.  Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya khususnya penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia.

Related Documents

Kti Teh Leni Vk.docx
May 2020 32
Teh
October 2019 33
Teh
November 2019 31
Aqui_jaz_-leni
May 2020 17
Kti
October 2019 77
Kti
June 2020 39

More Documents from ""