Kompas 16sept09 Bl 1 Banjir Sungai Di Mandailing Meluap ,

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kompas 16sept09 Bl 1 Banjir Sungai Di Mandailing Meluap , as PDF for free.

More details

  • Words: 488
  • Pages: 2
KOMPAS cetak - Sungai di Mandailing Meluap, 15 Orang Tewas

Page 1 of 2

BANJIR BANDANG

Sungai di Mandailing Meluap, 15 Orang Tewas Rabu, 16 September 2009 | 03:23 WIB Medan, Kompas - Banjir bandang yang melanda enam desa di Kecamatan Muara Batang Gad Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Selasa (15/9) sekitar pukul 02.00, menewaskan 15 orang, sementara 25 orang lainnya dikabarkan hilang. Banjir bandang terjadi akibat meluapnya Sungai Sulangaling, anak Sungai Muara Batang Gad Enam desa yang dilanda banjir adalah Rantau Panjang, Lubuk Kapondong I, Lubuk Kapondon II, Saleh Baru, Tabilang, dan Manuncang. Keenam desa itu dihuni sekitar 2.200 keluarga. Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Sumut Eddy Syofian di Medan melaporkan, permukaan air Sungai Sulangaling hingga pukul 09.00 dilaporkan mencapai ketinggian 2 mete melebihi kondisi biasa. ”Berdasarkan laporan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Mandailing Natal, 15 orang dipastikan meninggal serta 25 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan belum diketahui nasibnya,” ujarnya. Lokasi keenam desa itu berada di daerah pedalaman Mandailing Natal sehingga menyulitkan akses bantuan. Desa yang terbenam cukup jauh dari Panyabungan, ibu kota Kabupaten Mandailing Natal. Butuh waktu tempuh sembilan jam untuk mencapai lokasi bencana dari Panyabungan. Transportasi darat dari Panyabungan hanya bisa sampai ke Natal dan memaka waktu tempuh sekitar tujuh jam. Dari arah Natal, perjalanan diteruskan menggunakan perahu sekitar dua jam. ”Kalau menggunakan jalan darat dari Medan ke lokasi bencana bisa memakan waktu 20 jam. Kami sedang memikirkan mengirim bantuan menggunakan transportasi udara,” ujar Eddy. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal baru mendapat laporan terjadinya bencana hari Selasa pukul 09.00. Hal ini karena tak ada akses komunikasi di lokasi bencana. ”Kami juga belum mengetahui secara pasti berapa kerusakan bangunan, ladang, atau persawahan milik warga akibat banjir bandang ini karena sulitnya akses komunikasi,” kata Eddy. Menurut Eddy, permukaan air Sungai Sulangaling hingga pukul 09.00, berdasarkan laporan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Mandailing Natal, mencapai ketingg 2 meter melebihi kondisi biasa. Pemkab Mandailing Natal, kata Eddy, telah diberikan kewenangan memberikan tindakan daru menolong korban banjir. ”Gubernur Sumut telah mempersilakan Bupati Mandailing Natal untuk mengambil beras di gudang Bulog Panyabungan sebanyak 50 ton,” katanya.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/16/0323119/sungai..di.mandailing.meluap..15.orang. ... 9/17/2009

KOMPAS cetak - Sungai di Mandailing Meluap, 15 Orang Tewas

Page 2 of 2

Pemerintah Provinsi Sumut, kata Eddy, juga mengirimkan tim dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu korban banjir. Tim search and rescue (SAR) dari Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi Sumut juga sudah menuju lokasi bencana. Menurut Sulaiman Siregar, warga yang hendak pergi ke lokasi bencana dari arah Danau Siais di Tapanuli Selatan, perahunya harus melewati anak sungai lalu ke laut sebelum sampai ke lokasi. ”Cuaca masih sangat buruk dan gelombang di laut juga tinggi. Kami tunda keberangkatan,” ujar Sulaiman. ”Banjir ini karena curah hujan yang tinggi. Hujan ini merupakan permulaan dan puncak musim hujan di Sumut sampai Oktober. Masyarakat harus mewaspadai fenomena cuaca ini,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumut Hendra Suarta. (NDY/BIL)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/16/0323119/sungai..di.mandailing.meluap..15.orang. ... 9/17/2009

Related Documents