KORAN TEMPO › Print Article
Page 1 of 1
Edisi 09 September 2009
Rekonstruksi Pascagempa Awal Tahun Depan Korban mulai meninggalkan tenda pengungsian. BANDUNG - Rekonstruksi sejumlah fasilitas umum dan perumahan yang rusak digoyang gempa di Jawa Barat dilakukan mulai awal tahun depan. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta mengatakan kementeriannya masih menghitung jumlah kerusakan yang terjadi. "Mudah-mudahan pertengahan Oktober ini selesai dinilai," katanya di Posko Penanggulangan Bencana Gempa Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie menyatakan pemerintah pusat telah menganggarkan Rp 1,5 triliun untuk penanganan dampak gempa Rabu pekan lalu. Dana tersebut diambilkan dari Anggaran 69 atau dana cadangan. Dana akan diberikan langsung oleh pemerintah kepada masyarakat. Namun, penggunaannya tetap diawasi oleh pemerintah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. "Mudah mudahan tahap rekonstruksinya bisa lebih cepat," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif. Dalam sepekan terakhir, gempa kembali mengguncang Jawa dan Sumatera. Rabu pekan lalu, gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, hingga kemarin, jumla korban meninggal mencapai 79 orang. Senin lalu, lindu berkekuatan 6,8 skala Richter kembali menggoyang. Gempa berpusat di selatan Jawa, sekitar 265 kilometer dari Yogyakarta. Tak hanya di Kota Gudeg, gempa juga dirasakan penduduk Cilacap, Pangandaran, dan Pacitan, Jawa Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Adapun di Aceh kemarin terjadi gempa berkekuatan 5,3 skala Richter. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Mata Ie, Banda Aceh, Syahnan, mengatakan pusat gempa terletak di 243 kilometer barat daya Banda Aceh dengan kedalaman gempa 132 kilometer. Gempa tak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga membuat sejumlah rumah rusak. Ruswa, salah satu korban gempa di Desa Sake Timur, Kuningan, Jawa Barat, meminta pemerintah segera mengucurkan bantuan untuk membangun rumahnya yang ambruk digoyang lindu. "Kami sudah dijanjikan Rp 10 juta untuk sebuah rumah yang ambruk. Mudah-mudahan bantuan itu cepat direalisasi," katanya. Meski begitu, korban gempa di sana kemarin mulai meninggalkan tenda-tenda pengungsian. Kepala Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Pepen Ependi, mengatakan para pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing. Di Cianjur, daerah yang terkena dampak gempa cukup parah, proses evakuasi korban gempa akhirnya dihentikan mulai hari ini. Panglim Komando Daerah Militer III Siliwangi Mayor Jenderal Rasyid Quernuen Akari mengatakan keputusan itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan penduduk setempat. ALWAN RIDHA | M SYAIFULLAH | ADI WARSIDI | IVANSYAH | DEDEN ABDUL AZIZ
http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/09/09/Nusa/krn.20090909.176219.id.htm ... 9/17/2009