Konsep umum iman dan ihsan Perkataan iman berasal dari bahasa 'rab yang berarti tashdiq (membenarkan). iman adalah ucapan dan perbuatan. ucapan hati dan lisan, dan amal hati, lisan dan anggota tubuh, iman itu bertambah dengan taat dan berkurang dengan maksiat. menurut Hassan Hanafi, ada empat istilah kunci yang biasanya dipergunakan oleh para teologi muslim dalam membicara kankonsep iman, yaitu: 1. ma’rifah bi al-aql, (mengetahui dengan akal). 2. Amal, perbuatan baik atau patuh. 3. ikrar, pengakuan secara lisan, dan 4. Tashdiq, membenarkan dengan hati, termasuk pula di dalamnya ma’rifah bi al-qalb (mengetahui dengan hati).
ihhsan itu ialah bahwa jikamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya,tetapi jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu."
Ihsan Juga adalah melakukan ibadah dengan khusyuk,ikhlas dan yakin bahwa allah senantiasa mengawasi apa yang dilakukannya.Ihsan adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti “kesempurnaan" atau “terbaik." Dalam terminologi agama (slam, ihsan berartiseseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidakmampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkanbahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya,dan apabila engkau tidak dapat melihatNya, maka sesungguhnya Diamelihatmu”. (HR. Muslim) ihsan dijelaskan Allah swt. pada surah an Nisaa ayat 69, yang berbunyi sebagai berikut, “Sembahlah Allah dan $anganlah kamumempersekutukanNya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetanggayang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu."kita sebelumnya telah membahas bahwa ihsan adalah beribadah kepada 'llahdengan sikap seakan-akan kita melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka Allah melihat kita
Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nyadengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. ungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri“ (QS. Nissa/a:36)