KONSEP SEHAT SAKIT DAN FAKTOR KASUAL TERJADI PENYAKIT KELOMPOK 4 : 1. AYU WIDARINI 2. DIAN REFSI 3. LIA ASRIAWATI 4. NOVY YULIANTI SONARU 5. PUTRI AYU NINGSI 6. RENSY ELVA OKTAVIANI 7. SITTI HERMINA 8. SITTI UTAMI ENDANG AZHARI 9. SINDI PRATIWI
DEFINISI SEHAT Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang mendefinisikannya sesuai dengan nilai yang ada pada dirinya. Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle, 1994 dalam fundamental keperawatan): 1.Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh. 2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan eksternal dan internal. 3.Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Sehat dalam arti paling luas adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
a.
Rentang sehat
Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Batasan sehat itu dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit. (WHO 1947 dalam Pengantar Konsep Dasar Keperawatan).
b. Faktor Pengaruh Status Kesehatan 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perkembangan Sosial dan kultural Pengalaman masa lalu Harapan seseorang tentang dirinya Keturunan Lingkungan Pelayanan
DEFINISI SAKIT Sakit adalah suatu keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau spiritual seseorang berkurang atau terganggu apabila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.Sakit dapat diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta terganggunya kemampuan individu untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses penyesuaian diri manusia, sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons,1972 dalam buku Pengantar Konsep Dasar Keperawatan).
a.Perilaku Sakit 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
Adanya perasaan takut Menarik diri Egosentris Sensitif terhadap persoalan kecil Reaksi emosional tinggi Perubahan persepsi Berkurangnya minat
b. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sakit 1. Faktor Internal Faktor internal yang penting dan dapat mempengaruhi perilaku pada saat klien sakit antara lain persepsi mereka terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami. Perilaku sakit klien dapat juga disebabkan oleh asal penyakit yang dialaminya. Selain itu, dalam sistem yang ada pada saat ini kadang kadang beberapa profesi pelayanan kesehatan tidak mempunyai motivasi yang tinggi untuk tetap terlibat dalam perawatan. 2. Faktor eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi sakit klien, terdiri dari gejala yang dapat dilihat, kelompok social, latar belakang budaya, faktor ekonomi, kemudahan akses kedalam sistem pelayanan kesehatan, dukungan sosial.
c. Tahap Perilaku Sakit Tahap 1 : Mengalami gejala Tahap 2 : Asumsi tentang peran sakit Tahap 3: Kontak dengan pelayanan kesehatan Tahap 4: Peran klien dependen (ketergantungan) Tahap 5 : Pemulihan dan Rehabilitasi
d. Dampak sakit pada klien dan keluarga 1. Dampak sakit pada peran keluarga Setiap orang mempunyai berabagai peran dalam kehidupannya , seperti pencari nafkah, pengambil keputusan, seorang professional atau sebagai orangtua. Ketika terjadi suatu penyakit, peran peran klien denan keluarganya mungkin akan berubah. 2. Perubahan perilaku dan emosi Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda beda terhadap kondisi sakit atau terhadap ancaman penyakit. Reaksi perilaku dan emosi individu bergantung pada asal penyakit, setiap klien menghadapi penyakit tersebut, reaksi orang lain terhadap penyakit yang dideritanya, dan berbagai variable dari perilaku sakit. 3. Dampak penyakit dari citra tubuh Beberapa penyakit dapat mengakibatkan perubahan pada penampilan fisik, dan pasien dan keluarga akan bereaksi dengan cara yang berbeda beda terhadap berbagai perubahan tersebut. Reaksi klien dan keluarga terhadap perubahan gambaran tubuh bergantung pada beberapa hal berikut ini:
Jenis perubahan ( mis: kecacatan fisik)
Kapasitas Adaptasi
Kecepatan perubahan
Dukungan yang tersedia
4. Dampak pada konsep diri
Konsep diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahan pada seluruh aspek kepribadinnya. Konsep diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan anggota keluarganya yang lain. Klien yang mengalami perubahan konsep diri karena kondisi sakitnya mungkin tidak lagi mampu memenuhi harapan keluargnya, yang akhirnya akan menimbulkan ketegangan atau konflik. Dalam memberikan perawatan, perawat mampu mengobservasi perubahan pada konsep diri klien atau pada konsep diri anggota keluarga. 5. Dampak pada dinamika keluarga Dinamika keluarga merupakan proses dimana keluarga melakukan fungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari-hari. Pada beberapa kasus penyakit yang berkepanjangan, sering kali keluarga harus membuat pola fungsi yang baru, yang merupakan suatu perubahan yang dapat menimbulka stress emosional dan menyebabkan tanggungjawab yang bertentangan atau menyebabkan koflik pada saat pengambilan keputusan
Konsep Penyebab dan Proses Terjadinya Penyakit Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya,(biologis, filosofis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab, (agent) serta dengan lingkungan (environment).
Hubungan interaksi Host.
Keadaan keseimbangan interaksi Host, Agent, dan Environment
Dalam teori keseimbangan, maka interaksi antara ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbangannya. Dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya, akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Pada keadaan normal, kondisi keseimbangan proses interaksi tersebut dapat dipertahankan. Melalui intervensi alamiah terhadap salah satu dari ketiga unsur tersebut di atas, maupun melalui usaha tertentu manusia dalam bidang pencegahan maupun dalam bidang peningkatan derajat kesehatan. 1. Unsur Penyebab Pada umumnya, kejadian penyakit disebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit. Namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua bagian utama yakni: penyebab kausal primer, dan penyebab kausal sekunder.
2. Unsur Pejamu (Host)
Unsur pejamu (host) terutama pejamu manusia dapat dibagi dalam dua kelompok sifat umum yaitu : pertama, sifat yang erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk biologis dan kedua, sifat manusia sebagai makhluk sosial.
3. Unsur Lingkungan (Environment) a.Lingkungan biologis Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan/kesehatan manusia. b.Lingkungan fisik Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia c.Lingkungan social Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi, serta institusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut.
TERIMA KASIH