Konseling Gizi Asma.docx

  • Uploaded by: yulianiari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konseling Gizi Asma.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,490
  • Pages: 28
KONSELING GIZI PARIWISATA KONSELING GIZI PADA KASUS PENYAKIT ASMA

Ni Putu Yulianiari NIM. P07131216019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN GIZI POLTEKKES DENPASAR PROGRAM STUDI DIPLOMA IV 2019

KONSELING GIZI (PENYAKIT ASMA) I. Latar Belakang Penyakit asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Walaupun penyakit asma mempunyai tingkat fitalitas yang rendah namun pada kenyataannya banyak yang terserang penyakit yang termasuk kelompok gangguan saluran pernapasan kronik ini. Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit ini telah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Global Initiative for Asthma (2012) diperkirakan sekitar 300 juta jiwa di seluruh dunia menderita asma dan akan terus meningkat hingga mencapai 400 juta jiwa pada tahun 2025. Di Indonesia, laporan riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013 menunjukkan prevalensi asma pada tingkat nasional mencapai nilai 25,0 %. Provinsi yang mempunyai prevalensi asma tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, & Jawa Timur. Penyebab peningkatan prevalensi asma tidak terlepas dari semakin kompleks dan bervariasinya faktor pencetus dan faktor yang mendasarinya. Data yang diperoleh dari RS. Paru dr. Ario Wirawan kunjungan penderita asma yang tercatat pada bulan September – Desember tahun 2013 jumlah penderita asma sebesar 50 orang. Pada umumnya penderita asma akan mengeluhkan gejala batuk, sesak napas, rasa tertekan di dada dan mengi. Pada beberapa keadaan batuk mungkin merupakan satusatunya gejala. Gejala asma sering terjadi pada malam hari dan saat udara dingin, biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa tertekan di dada, disertai dengan sesak napas (dyspnea) dan mengi. Tingkat gejala asma yang dialami oleh penderita asma telah diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: 1) intermiten merupakan jenis asma yang terjadi bulanan dengan gejala kurang dari satu kali seminggu, tidak menimbulkan gejala 3 di luar serangan dan biasanya terjadi dalam waktu singkat. 2) Persisten ringan yang serangannya terjadi mingguan dengan gejala lebih dari satu kali seminggu tetapi kurang dari satu kali sehari, yang dapat mengganggu aktivitas dan tidur. 3) Persisten sedang dengan gejala yang muncul setiap hari dan membutuhkan bronkodilator setiap hari. 4) Persisten berat yang terjadi secara kontinyu, gejala terus menerus, sering kambuh dan aktivitas fisik terbatas (GINA, 2012).

II. Tujuan dan Sasaran 2.1 Tujuan 1. Tujuan Umum Membantu klien untuk mencapai dan mempertahankan status gizi dengan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui pemilihan makanan yang sehat dan aktifitas fisik yang seimbang. 2. Tujuan Khusus 1). Meningkatkan asupan energy dan protein. 2). Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila mengalami kekurangan berat badan. 3). Meningkatkan pengetahuan dalam memilih makanan yang tepat.

2.2 Sasaran Klien yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan gizi Nama klien : Wilandari Kadek ( Penderita penyakit asma )

III. Contoh penyelesaian Kasus Berdasarkan langkah-langkah PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) 3.1 Langkah 1 : Membangun Dasar-dasar Konseling Klien datang ke klinik konsultasi gizi bertujuan untuk membantu klien dalam upaya merubah perilaku yang berkaitan dengan gizi sehingga meningkatkan status gizi dan kesehatan klien. Sebagai konselor harus memiliki keterampilan komunikasi , agar

dapat menyambut klien dengan baik dan ramah , lalu mempersilahkan klien untuk duduk dengan nyaman dan tenang. A. Salam : Selamat Siang Ibu/Bapak B. Perkenalan diri : Nama Konselor

: Ni Putu Yulianiari

Tanggal Kegiatan Konseling · Sesi I (Persiapan)

: Senin, 11 Maret 2019

· Sesi II (Pengambilan Keputusan)

: Senin, 11 Maret 2019

· Sesi III (Monitoring dan Evaluasi)

: Selasa, 19 Maret 2019

Tempat Kegiatan Konseling · Sesi I (Persiapan)

: Instalasi Gizi

· Sesi II (Pengambilan Keputusan)

: Instalasi Gizi

· Sesi III (Monitoring dan Evaluasi)

: Instalasi Gizi

Konseling Berlangsung

: ±60 menit untuk setiap sesi

C. Identitas Klien Nama

: Wilandari Kadek

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 23 tahun

Status

: Belum menikah

Pekerjaan/Pendidikan

: PNS/D3

Alamat

: Br.Cengkilung

Diagnosa Penyakit/Masalah Gizi : Penyakit Asma D. Menjelaskan Tujuan konseling : -

Mengenali masalah kesehatan dan gizi yang dihadapi

-

Memahami penyebab terjadinya masalah

-

Mencari alternatif pemecahan masalah

-

Memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai baginya

-

Membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi klien

3.2 Langkah 2 : Menggali Permasalahan

Suatu proses yang didalamnya terdapat kegiatan pengumpulan, verifikasi dan interprestasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan penyebabnya. Data yang harus dikumpulkan untuk kemudian dikaji meliputi data antropometri, data biokimia, data klinis dan fisik, data riwayat makan serta data riwayat personal. Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan standar nilai normal, sehingga dapat dikaji dan diindetifikasi seberapa besar masalahnya. A. PENGKAJIAN GIZI 1) Data Antropometri Berat Badan

: 60 kg

Tinggi Badan

: 153 cm

IMT

: 25.63

Status Gizi

: Gizi lebih (overweight)

Umur

: 23 tahun

2) Data Biokimia/Laboratorium 3) Data Klinis/Fisik Klien melakukan perjalanan wisata ke kebun raya bedugul, dan disana udaranya memang dingin karena daerah pengunungan. Setelah datang dari sana ia merasakan pusing dan lemas, dadanya sesak , sulit bernafas, sulit berbicara, makan dan tidur. 4) Riwayat Makan Klien memiliki pola makan yang tidak teratur, kadang 2x makan utama, kadang juga 1x makan utama, tergantung waktu yang dimiliki klien. Klien mengatakan ia suka mengonsumsi gorengan seperti pisang goreng,nangka goreng namun jarang mengonsumsi sayur. Adapun data recall 24jam asupan makanan klien sebelum konseling yaitu: - Pagi (07.30)

: Makan pisang goreng 2 buah, tahu isi 1 buah

- Selingan (10.00)

: Cemilan seperti chitato dan fanta

- Siang (12.30)

: Nasi kotak yang isinya nasi 2 sendok rice cooker, ayam

bumbu kuning 1ptg, sayur soup ½ gls dan 1 buah apel. - Selingan (15.30)

: -

- Malam (20.00)

: -

5)

Riwayat Personal - Pekerjaan pegawai negeri sipil (PNS)

3.3 Langkah 3 : Diagnosis Gizi Domain Asupan Salahnya

asupan

makanan

yang

(Intake)

mengonsumsi sayuran dan air mineral.

Domain Klinis

Status gizi lebih (overweight)

ditandai

dengan

jarangnya

(Clinic) Domain Prilaku Pola makan yang kurang baik yang disebabkan oleh kurangnya waktu (Behaviour)

dan kurangnya pengetahuan yang ditandai oleh makan yang tidak teratur, dan jarangnya mengonsumsi sayur dan air mineral.

Memberikan Penjelasan Mengenai Masalah Penyakit Asma 1. Pengertian Penyakit Asma Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Asma juga disebut penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan penderita sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran pernafasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan, dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru. Asma adalah suatu keadaan di mana terjadi penyempitan pada aliran nafas akibat dari rangsangan tertentu (pemicu) sehingga menyebabkan peradangan dan menyebabkan sulitnya bernafas dan berbunyi "ngik" setiap bernafas. Hal ini biasanya mengurangi kualitas hidup seorang penderita karena bisa menyebabkan gampang lelah dan gampang sakit. 2. Jenis – Jenis Penyakit Asma

Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut banyak dokter ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni: 1. Asma Ekstrinsik 2. Asma Intrinsik

1.

Asma Ekstrinsik Asma ekstrinsik adalah bentuk asma yang paling umum, dan disebabkan karena reaksi

alergi penderitanya terhadap hal-hal tertentu (alergen), yang tidak membawa pengaruh apaapa terhadap mereka yang sehat. Pada orang-orang tertentu, seperti pada penderita asma, sistem imunitas bekerja lepas kendali dan menimbulkan reaksi alergi. Reaksi ini disebabkan oleh alergen. Alergen bisa tampil dalam bentuk : mulai dari serbuk bunga, tanaman, pohon, debu luar / dalam rumah, jamur, hingga zat / bahan makanan. Ketika alergen memasuki tubuh pengidap alergi, sistem imunitasnya memproduksi antibodi khusus yang disebut IgE. Antibodi ini mencari dan menempelkan dirinya pada sel-sel batang. Peristiwa ini terjadi dalam jumlah besar di paruparu dan saluran pernafasan lalu membangkitkan suatu reaksi. Batang-batang sel melepaskan zat kimia yang disebut mediator. Salah satu unsur mediator ini adalah histamin. Akibat pelepasan histamin terhadap paru-paru adalah reaksi penegangan/pengerutan saluran pernafasan dan meningkatnya produksi lendir yang dikeluarkan jaringan lapisan sebelah dalam saluran tersebut.

2. Asma Intrinsik Asma intrinsik tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen. Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas olahraga yang berlebihan. Asma intrinsik biasanya berhubungan dengan menurunnya kondisi ketahanan tubuh, terutama pada mereka yang memiliki riwayat kesehatan paru-paru yang kurang baik, misalnya karena bronkitis dan radang paru-paru (pneumonia). Penderita diabetes mellitus golongan lansia juga mudah terkena asma intrinsik.

Tujuan dari pemisahan golongan asma seperti yang disebut di atas adalah untuk mempermudah usaha penyusunan dan pelaksanaan program pengendalian asma yang akan dilakukan oleh dokter maupun penderita itu sendiri. Namun dalam prakteknya, asma adalah penyakit yang kompleks, sehingga tidak selalu dimungkinkan untuk menentukan secara tegas, golongan asma yang diderita seseorang. Sering indikasi asma ekstrinsik dan intrinsik bersama-sama dideteksi ada pada satu orang.

3. Tanda dan Gejala Asma 1. Batuk keras

Batuk yang keras adalah gejala paling umum dari asma bronkial. Batuknya dapat berupa batuk kering atau berdahak (berlendir). Batuk asma cenderung memburuk pada malam hari atau setelah beraktivitas. Apabila terus-terusan mengalami batuk kering yang berlangsung lama, dengan/tanpa gejala asma yang menyertai, ini mungkin saja menandakan mengalami jenis batuk asma.

2. Suara mengi

Mengi adalah satu dari sekian gejala asma yang dapat dikenali. Suara mengi adalah napas yang berbunyi lirih seperti siulan, atau berbunyi “ngik-ngik” setiap kali

menghembuskan napas. Suara ini muncul karena udara dari dalam paru dipaksa keluar lewat saluran napas yang sempit dan tersumbat. Meski begitu bukan berarti orang yang mengalami mengi pasti memiliki asma. Pasalnya, mengi juga dapat menjadi gejala dari penyakit lain seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan pneumonia (infeksi paruparu).

3. Sulit bernapas lega

Asma membuat sulit bernapas lega atau sering merasa kehabisan napas (ngos-ngosan) dan juga merasa sering kesusahan menarik atau menghela napas panjang. Hal ini disebabkan karena saluran napas (bronkus) menyempit dan tersumbat lendir paru.

4. Dada sesak

Gejala asma yang juga umum adalah sensasi dada sesak seperti ada yang mengikat tali erat-erat di sekeliling dada. Sensasi ini muncul akibat otot saluran napas yang membengkak akibat peradangan kemudian menutupi terowongan jalur napas dan juga akan merasakan perasaan kaku atau ketegangan di area dada. Kondisi ini membuat sulit bernapas lega.

Pada kasus yang parah, gejala asma meliputi : -

Kesulitan untuk berbicara, makan, dan tidur karena sesak napas.

-

Bibir serta ujung jari-jari kaki dan tangan terlihat membiru.

-

Jantung berdebar-debar.

-

Tampak lemas dan lesu.

-

Pusing yang tak kunjung hilang.

-

Gejala khas asma semakin parah dan sering.

-

Inhaler tidak mampu meredakan gejala yang ada.

4. Penyebab Asma Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma, yaitu: 1. Pemicu (trigger) Pemicu (trigger) yang mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernafasan akut, yang belum berarti asma, tapi bisa menjurus menjadi asma jenis intrinsik. Gejalagejala bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu, apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan. Umumnya pemicu yang mengakibatkan bronkokonstriksi termasuk stimulus sehari-hari seperti : perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernafasan, gangguan emosi, dan olahraga yang berlebihan. 2. Penyebab (inducer) Penyebab (inducer) yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada saluran pernafasan. Penyebab asma (inducer) bisa menyebabkan peradangan (inflammation) dan sekaligushiperresponsivitas (respon yang berlebihan) dari saluran pernafasan. Oleh kebanyakan kalangan kedokteran, inducer dianggap sebagai penyebab asma sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik. Penyebab asma (inducer) dengan demikian mengakibatkan gejala-gejala yang umumnya berlangsung lebih lama (kronis), dan lebih sulit diatasi, dibanding gangguan pernafasan yang diakibatkan oleh pemicu (trigger). Umumnya penyebab asma (inducer) adalah alergen, yang tampil dalam bentuk : ingestan, inhalan, dan kontak dengan kulit. Ingestan yang utama ialah makanan dan obat-obatan. Sedangkan

alergen inhalan yang utama adalah tepung sari (serbuk) bunga, tungau, serpih dan kotoran binatang, serta jamur. 5. Klasifikasi Asma Klasifikasi Asma Klasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahan penyakit (derajat asma) yaitu : 1. Intermiten Intermitten ialah derajat asma yang paling ringan. Pada tingkatan derajat asma ini, serangannya biasanya berlangsung secara singkat. Dan gejala ini juga bisa muncul di malam hari dengan intensitas sangat rendah yaitu ≤ 2x sebulan.

2. Persisten Ringan Persisten ringan ialah derajat asma yang tergolong ringan. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala pada sehari-hari berlangsung lebih dari 1 kali seminggu, tetapi kurang dari atau sama dengan 1 kali sehari dan serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari. 3. Persisten Sedang Persisten sedang ialah derajat asma yang tergolong lumayan berat. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya di atas 1 x seminggu dan hampir setiap hari. Serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari. 4. Persisten Berat Persisten berat ialah derajat asma yang paling tinggi tingkat keparahannya. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya hampir setiap hari, terus menerus, dan sering kambuh. Membutuhkan bronkodilator setiap hari dan serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.

6. Cara Mencegah Penyakit Asma 1. Menjaga Kesehatan Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum

banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat. Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan. Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam. 2.

Menjaga kebersihan lingkungan Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya

serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari. Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya. 3.

Menghindari Faktor Pencetus Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-

cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma. Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak. Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor

lainnya harus dihindari. Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma. 4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang , jelas aerosol lebih baik. Pada serangan yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid. Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.

7. Makanan yang Baik Dikonsumsi dan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Penyakit Asma 1. Makanan Yang baik dikonsumsi untuk penderita asma : 

Pisang

Buah pisang adalah salah satu jenis buah yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Buah yang satu ini pun memiliki khasiat yang baik untuk membantu membuat sistem pernapasan menjadi lebih kuat. 

Bayam

Konsumsi daun hijau yang satu ini memang seringkali dikaitkan dengan konsumsi makanan yang sehat. Sayuran ini dapat bermafaat untuk melawan dan mencegah penyakit asma. Hal ini dikarenakan sejumlah nutrisi dalam bayam seperti halnya beta-karoten, vitamin C, E, kalium dan magnesium adalah sumber vitamin yang baik dalam memerangi asma. 

Kiwi

Buah kiwi masuk menjadi daftar buah-buahan sehat yang baik dikonsumsi untuk mengatasi mencegah dan mengobati asma. Hal ini sudah teruji pada anak-anak yang mengalami gangguan pernapasan yang berhubungan dengan penyakit asma. Kandungan vitamin C yang tinggi pada buah kiwi amat baik untuk kesehatan tubuh. Sebuah studi menyatakan anak-anak yang rajin mengkonsumsi buah kiwi higga 6-7 porsi satu minggu sekali mengalami penurunan instensitas gejala mengi hingga hampir setengahnya. Hal ini tentunya akan lebih baik dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang tidak mengkonsumsi buah kiwi. 

Yougurt

Yougurt mengandung probiotik dan bakteri yang menguntungkan untuk tubuh yang berfungsi untuk mengurangi peradangan yang terjadi dalam tubuh. Selain itu, probiotik dalam yougurt juga dapat mengurangi reaksi alergi. Kandungan probiotik dalam yougurt juga dapat berfungsi untuk mengurangi reskio alergi yang menjadi salah satu pemicu timbulnya asma. 

Wortel

Selain beberapa bahan makanan dan minuman diatas, wortel pun masuk kedalam jajaran makanan sehat yang aman dikonsumsi penderita asma. Kandungan anti-oksidan seperti beta karoten yang masuk kedalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A.Beta karoten ini akan dapat menangkal timbulnya asma terutama serangan asma yang terjadi ketika penderita sudah melakukan aktivitas fisik yang berat. 

Jahe

Jahe merupakan salah satu rempah kuno yang ada di dunia. Selain itu, rupanya ada kandungan yang baik dalam jahe yang dapat bermanfaat untuk mengatasi asma, yakni jahe memiliki sidat anti-inflamasi yang kuat yang akan memberikan rasa yang khas yang juga berkhasiat untuk dapat meredakan peradangan. 2. Makanan/Minuman yang Harus Dihndari Penderita Asma Selain makanan yang bagus untuk dikonsumsi penderita penyakit asma ada juga makanan yang perlu dihindari penderita penyakit asma. Bagi penderita sesak nafas atau memiliki riwayat sesak nafas atau asma perlu mengetahui beberapa makanan yang alangkah baiknya untuk dihindari ketika sedang menderita penyakit ini. Seperti beberapa makanan dibawah ini :



Sulfite

Hindari makanan yang memiliki kandungan sulfite di dalamnya, sebab dapat memicu terjadinya sesak nafas atau asma sekitar 20% bagi penderitanya. Kandungan sulfite dapat ditemukan dalam makanan hasil fermentasi dan makanan olahan. Seperti, telur, pati jagung, asparagus, daun bawang, selada, bawang putih, salmon, sirup, tomat, ketimun, acar, manisan, paprika, anggur, bir, teh, sari buah dan produk kedelai. 

Udang

Udang yang dibekukan mengandung sulfite. Kandungan ini yang berguna untuk membuat udang lebih awet dan mencegah terjadinya fleck hitam pada udang serta dapat memicu timbulnya sesak nafas atau asma yang diderita. 

Kacang Tanah

Kacang tanah merupakan makanan yang paling wajib dihindari oleh penderita penyakit pernafasan salah satunya asma. Walaupun hanya satu butir saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan saluran pernafasan. Selain itu, sereal, roti, telur dan ikan juga sebaiknya untuk dihindari. 

Jeruk

Jeruk merupakan buah yang tinggi vitamin C dan dapat menambah sistem kekebalan tubuh. Namun, siapa yang menyangka jika jeruk dapat mengakibatkan serangan asma. Sebab adanya kandungan zat asam pada buah jeruk yang bisa menyebabkan asma kambuh. 

Sayur dan Buah Kering

Sayur dan Buah kering hasil dari fermentasi seperti kismis, aprikot, nanas, dan cranberry dapat memicu timbulnya asma, sehingga sebaiknya hindari atau kurangi konsumsi sayur dan buah kering yang dihasilkan dari fermentasi. 

Susu

Susu dipercaya dapat memicu terjadinya serangan asma karena dapat menciptakan kelebihan lendir pada saluran pernafasan. Susu dan beragam produk olahan dari susu juga dapat mengakibatkan alergi pada penderita asma, sehingga memicu serangan asma. 

Kentang Kemasan

Kandungan sulfite tinggi dapat kita temukan pada produk olahan kentang, seprti kentang goreng yang dikemas dan kentang goreng yang telah dibekukan 

Jus Lemon Buatan

Hindari meminum jus lemon atau jeruk nipis hasil buatan bukan yang dihasilkan dari memeras lemon sendiri. Dengan mengkonsumsi jus lemon asli dari air lemon dapat membuat penderita asma bernafas lega dan membuat segar peminumnya. Jadi, asma merupakan penyakit yang dapat kambuh hanya karena memakan makanan yang salah dan tidak diperuntukkan bagi penderita asma itu sendiri. Alangkah baiknya jika para penderita asma untuk melakukan pengobatan untuk menghilangkan penyakit asma yang diderita.

3.4 Langkah 4 : Intervensi Gizi Jenis Diet Penyakit Asma . a. Tujuan Diet Memberikan makanan yang memenuhi kebutuhan energy dan protein dalam meningkatkan untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. b. Syarat Diet -

Mudah dicerna, porsi kecil dan sering diberikan.

-

Energi dan protein cukup sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.

-

Lemak cukup yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

-

Rendah serat terutama serat tidak larut air.

-

Cukup cairan dan vitamin, terutama vitamin C untuk meningkatkan factor pembekuan.

-

Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam.

c. Jenis Diet Jenis diet yang diberikan yaitu TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein) tahap I. Pemberian diet pada kasus penyakit asma ini dilakukan secara bertahap kemudian ditingkatkan sesuai dengan kemampuan pasien. d. Bentuk Makanan Bentuk makanan yang diberikan yaitu lunak e. Jalur Pemberian

Oral. f. Frekuensi makan 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan g. Nilai Gizi Energi

: 2.544,9 kkal

Protein

: 127.24 g

Lemak

: 56.55

KH

: 381,69 g

g

h. Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Bahan Makanan Sumber Karbohidrat

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Beras dibubur atau ditim,

Makanan yang digoreng

kentang direbus atau dipure,

(nasi goreng, ubi goreng

macaroni, roti dipanggang,

dll)

biscuit, ubi

Sumber Protein Hewani

Sumber Protein Nabati

Daging, ikan, ayam, unggas

Daging, ikan, ayam,

tidak berlemak digiling lalu

unggas berlemak dan

direbus atau dikukus,

berurat banyak,

ommelette, susu dalam

diawetkan berupa

bentuk lowfat.

dendeng, digoreng.

Tempe dan tahu direbus,

Tempe & tahu digoreng,

dikukus, ditumis.

kacang tanah, kacang merah.

Sayuran

Sayuran tidak banyak serat

Sayuran mentah, sayuran

dan gas, dimasak seperti

banyak serat dan bergas

bayam, labu siam, labu

(kol, sawi, brokoli)

kuning, labu air.

Buah-buahan

Buah segar seperti pisang,

Buah-buahan yang

papaya, alpukat, jeruk

banyak serat dan

manis.

menimbulkan gas (pir, apel, alpukat)

Lemak dan Minyak

Mentega, margarine,

Lemak hewani dan

minyak goreng untuk

santan kental.

menumis, santan encer.

Minuman

Sirop, jus sayuran dan jus

Minuman yang

buah, susu.

mengandung alkohol, soda, dan es krim.

Bumbu

Bumbu-bumbu dalam

Cabe, merica, bawang

jumlah terbatas : kayu

dan bumbu-bumbu lain

manis, asam, gula, garam,

yang merangsang.

daun salam, lengkuas.

A. Perhitungan Kebutuhan Energi BEE

= 655+ (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U) = 655 + (9,6 x 60) + (1,8 x 153) - (4,7 x 23)

= 655 + 576 + 275,4 - 108,1 = 1.256,1 kkal

Jumlah total kebutuhan energi (total energi expenditure / TEE) TEE

= BEE x faktor aktivitas x faktor stress = 1.256,1 x 1,3 x 1,4 = 2.544,9 kkal

B. Kebutuhan Protein 20% x 2.544,9

= 508,98 : 4 = 127.24 gram

C. Kebutuhan Lemak 20% x 2.544,9

= 508,98 : 9 = 56.55 gram

D. Kebutuhan Karbohidrat 60% x 2.544,9

= 1.526,9 : 4 = 381,69 gram

Contoh Menu Sehari Makan Pagi (07.00) -

Bubur Ayam Tehjahe Buah Pepaya

Makan Siang (12.30) -

Nasi Tim Sop kentang,wortel ayam Pepes tahu Buah Pisang Air putih

Makan Malam (19.00) -

Bubur Semur tempe Daging giling bumbu kecap Sayur bayam Pisang

Snack (10.00) -

Bubur kacang ijo

Snack (16.00) -

-

Air putih

Jus Pisang bayam

3.5 Langkah 5 : Memperoleh Komitmen Konselor menginformasikan status gizi, dan data klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan gizi klien serta memproleh komitmen untuk melakukan perubahan kebiasaan makan merupakan proses yang tidak menyenangkan, sehingga konselor harus membantu klien untuk mengatasinya. Berikan dukungan dan bangun rasa percaya diri klien dalam membuat keputusan, untuk melakukan perubahan diet sesuai dengan anjuran yang disepakati bersama. Yakinkan bahwa klien mampu melakukan diet tersebut dan buat kesepakatan untuk melakukan kunjungan ulang.

3.6 Langkah 6 : Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi dilakukan pada saat kunjungan berikutnya. Komponen monitoring dan evaluasi gizi ada empat langkah kegiatan yaitu: monitoring perkembangan, mengukur hasil, evaluasi hasil dan dokumentasi monitoring dan evaluasi. Dan dilakuakan pencatan dan pelaporan setiap dilakukannya konseling. Rencana Monitoring dan Evaluasi Parameter

Target

Pelaksanaa

Asupan Makan

Asupan makan tetap normal

Setiap hari

Antropometri

BB normal dan status gizi

Akhir perawatan

normal Fisik klinis

Tanda dan Gejala Asma

2 hari setelah intervensi

menghilang

1. Evaluasi pelaksanaan program yang telah disepakati :



Klien sudah mulai meningkatkan asupan energi dan zat gizi seperti energi,

karbohidrat, protein, dan lemak sehingga dapat mendekati kebutuhan melalui makan dengan teratur. 2. Kesulitan yang dialami klien dalam menjalankan program : 

Merubah pola makan yang tidak teratur karena kurangnya waktu.



Merubah kebiasaan baru terasa sangat sulit untuk dijalani sampai saat ini

seperti kurangnya mengonsumsi sayuran dan air mineral.

3. Kesepakatan kembali yang dibangun bersama klien : 

Klien akan tetap berupaya untuk melaksanakan kesepakatan sebelumnya.



Apabila terdapat halangan mendadak terhadap kesepakatan awal, klien

dan konselor akan membuat kesepakatan baru. 

Klien dan keluarga klien meminta konselor untuk melakukan evaluasi

perkembangan pelaksanaan program di waktu yang telah ditetapkan. 3.7 Langkah 7 : Mengakhiri Konseling (Terminasi) 

Akhir dari sesi konseling (satu kali pertemuan).



Akhir dari proses konseling (beberapa kali pertemuan, setelah masalah klien dapat diatasi).

Lampiran Konselor

: Om Swastyastu, Selamat pagi Ibu, mari silahkan masuk.

Klien

: Om Swastyastu, Selamat pagi Bu.

Konselor

: Perkenalkan nama saya Yulianiari sebagai konselor gizi di sini. Kalau boleh tahu nama Ibu siapa?

Klien

: Terima kasih bu. Saya Kadek dari br. Cengkilung

Konselor

: Silahkan duduk Bu Kadek. Ada yang bisa saya bantu Bu?

Klien

: Iya bu, saya kesini bermaksud untuk mengonsultasikan masalah kesehatan saya.

Konselor

: Baik bu kadek, kalau begitu silahkan mengisi identitas ibu dengan lengkap, dan saya harap ibu mengisi data dengan benar dan sejujurnya, dan bila ada yang tidak dimengerti dalam pengisian data, bisa ditanyakan langsung ke saya. Disini saya sebagai konselor bertujuan untuk membantu ibu dalam memecahkan masalah kesehatan ibu terutama masalah gizi yang ibu alami, jadi ada baiknya ibu bersikap terbuka agar saya juga dapat membantu ibu dengan semaksimal mungkin. Dan kerahasiaan klien disini amat sangat terjaga.

Klien

: baik bu Nama Lengkap

: Wilandari Kadek

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 23 tahun

Status

: Belum menikah

Pekerjaan

: PNS

Pendidikan Terakhir : D3

Data Antropometri BB

: 60 kg

TB

: 153 cm

IMT

: 25.63 kg/m2

Status gizi

: Gizi lebih (overweight)

Konselor

: Apakah ibu sudah membawa surat rujukan dari dokter ?

Klien

: Ada bu, ini (menunjukkan surat runjukan kepada konselor )

Konselor

: Baik bu, saya ingin menanyakan keluhan apa saja yang ibu alami ?

Klien

: Begini bu, beberapa waktu yang lalu saya berlibur ke kebun raya bedugul karena udara disana dingin , setelah pulang dari sana saya merasakan pusing dan lemas, dadanya sesak , sulit bernafas, berbunyi “ngik” , sulit makan dan tidur . Dokter mendiagnosa bahwa saya terkena penyakit asma.

Konselor

: Mohon maaf Ibu kadek , berdasarkan surat rujukan dari dokter Ibu didiagnosis terkena penyakit Asma. Dimana asma adalah suatu keadaan di mana terjadi penyempitan pada aliran nafas akibat dari rangsangan tertentu (pemicu) sehingga menyebabkan peradangan dan menyebabkan sulitnya bernafas dan berbunyi "ngik" setiap bernafas. Hal ini biasanya mengurangi kualitas hidup seorang penderita karena bisa menyebabkan gampang lelah dan gampang sakit. Dengan demikian proses konseling ini bertujuan untuk mendiskusikan perubahan pola makan mengikuti anjuran makanan rendah lemak, sehingga dapat memperbaiki kebiasaan makan dan memperbaiki status gizi gizi dari ibu kadek.

Klien

: Iya Bu, lalu apa yang bisa kita lakukan?

Konselor

: Kita akan mendiskusikan masalah ini kurang lebih 60 menit sampai mencapai tujuan yang Ibu inginkan, Saya berharap Ibu Kadek bersedia bekerjasama dan membantu memberi informasi sebenarnya untuk keberhasilan proses konseling ini.”

Klien

: Baik bu.

Konselor

: Lalu bisa ibu ceritakan menu makanan sehari yang kemarin ibu konsumsi selama ibu berlibur kekebun raya bedugul dan seberapa banyak ?

Klien

: Iya bu, pagi saya makan pisang goreng 2 buah, tahu isi 1 buah lalu, jam 10.00 pagi saya makan cemilan seperti chitato dan fanta

kemudian siangnya saya makan nasi kotak yang isinya nasi 2 centong, ayam bumbu kuning 1ptg, sayur soup ½ gls dan 1 buah apel.setelah itu saya tidak makan lagi. Konselor

: Baik bu,, apakah menu makanan ibu sekarang seperti kemarin itu ?

Klien

: Tidak bu sekarang sudah membaik, saya sudah makan lengkap 3x makan dan 2 x selingan. Tetapi saat saya makanan biasa saya malah susah menelan.

Konselor

: Baiklah bu.. jika dilihat dari keluhan ibu, disini saya akan memberikan solusi untuk diet dan pola makan yang baik dan benar untuk ibu . Agar kebutuhan gizi ibu menjadi baik dan seimbang.

Klien

: Diet seperti apa itu bu ?

Konselor

: Jadi diet yang saya berikan yaitu Diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein) . karena ibu saat ini susah menelan saat mengkonsumsi makanan . Karena itu ibu membutuhkan tambahan energy, protein, dan air, ibu juga susah untuk mengkonsumsi makanan biasa dan ibu tidak perlu memaksa untuk menghabiskan makanan dalam porsi yang besar. Disini makanan yang harus diberikan untuk ibu yaitu dalam porsi kecil tetapi sering tapi jumlah air harus dipenuhi.

Konselor

: Baik bu disini saya sudah membuatkan menu makan sehari ya bu. Pagi - Bubur ayam : bubur merupakan makanan yang dianjurkan. Tekstur bubur yang lembut akan mudah untuk ditelan dan dicerna oleh tubuh. - Tehjahe : karena jahe memiliki anti inflamasi yang dapat mengatasi asma - Buah pepaya : mengandung vitamin A dan B kompleks untuk menjaga kesehatan ginjal.

Selingan -

Bubur kacang ijo : kacang hijau termasuk bahan makanan yang tinggi daya cernanya (yang tidak menghasilkan gas saat diasup) karena ibu merasakan mual makanan yang bergas harus dihindari. Selain itu kacang hijau mengandung vitamin b kompleks, zat besi, kalsium dan fosfor serta dapat menurunkan kolestrol jahat yang dapat menjaga kesehatan jantung. Siang

-

Nasi Tim

-

Sop kentang wortel ayam : dimana wortel memilki kandungan antioksidan seperti betakaroten yang aman dikonsumsi oleh penderita asma

-

Pepes tahu : tahu merupakan sumber bahan makanan yang berasal dari nabati yang tinggi dengan kandungan protein.

-

Buah pisang : buah ini memiliki khasiat yang baik untuk membatu mebuat sistem pernafasan lebih kuat

-

Air mineral

Selingan -

Jus pisang bayam : buah pisang ini memiliki khasiat yang baik untuk membatu mebuat sistem pernafasan lebih kuat dan bayam memiliki sejumlah nutrisi seperti beta karoten, Vit. C, E, kalium dan magnesium yang merupakan sumber vitamin yang baik dalam memerangi asma

Malam - Bubur : bubur merupakan makanan yang dianjurkan. Tekstur bubur yang lembut akan mudah untuk ditelan dan dicerna oleh tubuh.

-

Semur tempe : tempe merupakan sumber bahan makanan yang berasal dari nabati yang tinggi dengan kandungan protein.

-

Sayur bening bayam : bayam memiliki sejumlah nutrisi seperti beta karoten, Vit. C, E, kalium dan magnesium yang merupakan sumber vitamin yang baik dalam memerangi asma

-

Buah Kiwi : buah kiwi ini memiliki sumber nutrisi yang kaya akan Vit. C, A, E,K, kalium, asam amino folata dan kalsium yang dapat menvegah dan mengobati asma

-

Air mineral

Dari data yang saya catatkan apakah ibu ada pertanyaan ? Klien

: Tidak bu, tetapi apakah ada pantangan makanan untuk saya bu ?

Konselor

: Untuk pantangan makanan tentu ada bu, seperti : - Hindari makanan yang mengadung sulfite, karena didalamnya dapat memicu terjadinya sesak nafas. Kandungan sulfite dapat ditemukan makanan seperti telur, pati jagung, asparagus, daun bawang, selada , bawang putih, salmon. Sirup, tomat ,ketimun acar, manisan, paprika, anggur , bir, teh , sari buah dan produk kedelai - Udang , udang mengandung sulfite. Kandungan ini berguna membuat udang lebih awet dan dapat memicu timbulnya sesak nafas atau asma - Kacang tanah, kacang tanah ini bisa berdampak buruk pada penderita asma - Jeruk, adanya kandungan zat asam pada jeruk yang bisa menyebabkan asma kambuh

- Sayur dan buah kering seperti kismis, aprikot, nanas dan cramberry dapat memicu terjadinya asma sehingga sebaiknya hindari atau kurangi mengonsumsinya - Susu , susu dapat memicu terjadinya serangan asma karena dapat menciptakan kelebihan lendir pada saluran pernafasan - Kentang kemasan, karena mengandung sulfite Disini saya memberikan ibu leaflet, yang sudah tertera bahan makanan yang bisa ibu konsumsi Klient

: Baik bu saya akan menjalankan anjuran yang sudah ibu berikan. a. Evaluasi pelaksanaan program yang telah disepakati

Konselor

: Baik bu saya ingatkan untuk memperbaiki pola makan ibu dan jalankan diet yang telah saya anjurkan dengan benar.

Klien

: Baik bu, saya mengerti akan hal itu. b. Kesulitan yang dialami klien dalam menjalankan program Kendala dalam menjalankan program ini adalah waktu yang lama, karena dilakukan secara bertahap. Faktor penyakit yang diderita pasien menyebabkan pasien harus berusaha memperbaiki pola makan menjadi lebih baik. c. Kesepakatan kembali yang dibangun oleh pasien

Klien

: Saya akan mencoba memperbaiki asupan gizi pada makanan yang saya konsumsi. Untuk selanjutnya, haruskah saya tetap menjalankan konseling kesini bu?

Konselor

: Sebaiknya ibu tetap menjalankan konseling sampai masalah konstipasi ibu dapat teratasi. Saya sarankan ibu kembali lagi kesini setelah 3 hari menjalankan diet yang saya berikan.

Klient

: Baik bu, terimakasih atas konseling yang telah ibu berikan, semoga saya bisa menerapkan apa yang ibu sarankan.

Konselor

: Iya sama-sama bu, saya tunggu kedatangannya untuk konseling selanjutnya dengan peningkatan status gizi yang lebih baik dari sekarang. Semoga sehat selalu bu.

Related Documents


More Documents from "Siti Rahmah Sugesti"