Komunikasi Kelompok Dan Institusi (makalah).docx

  • Uploaded by: Shylvia Cs
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Komunikasi Kelompok Dan Institusi (makalah).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,248
  • Pages: 14
TINGKATAN PROSES KOMUNIKASI KESEHATAN KELOMPOK DAN INSTITUSI (MULTISEKTOR)

Disusun Oleh 1. Shylvia Cholifatus Sholihah

101811133098

2. Ayu Adela Miartama

101811133103

3. Tarisa Farrelia Febriana

101811133107

4. Shindy Ayu Anggraini

101811133112

5. Aisyah Tsabita Zaki Ihsani

101811133127

6. M. Karomah Nastiti Melania

101811133129

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………..... 1 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………. 2 1.3 Tujuan ………………………………………………………………... 2 BAB II. PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 3 2.1 Komunikasi Kelompok ………………………………………………. 3 2.2 Komunikasi Antar Kelompok ………………………………………... 5 2.3 Komunikasi Organisasi ………………………………………………. 5 BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………... 11 3.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 11 3.2 Saran …………………………………………………………………..11 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 12

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia yang satu dengan lainnya saling membutuhkan dan terikat satu sama lain. Di dalam interaksinya, manusia selalu membutuhkan komunikasi baik secara verbal maupun non verbal untuk memberikan maupun menerima informasi dan juga sebagai alat untuk saling memahami satu sama lain. Menurut Louis Forsdale (1981), komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Sedangkan menurut Winnet, komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut. Kedua pengertian di atas menunjukkan bahwa komunikasi dapat digunakan sebagai untuk mendirikan, memelihara, dan mengubah suatu kelompok maupun organisasi dimana di dalammya terdapat sistem-sistem tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing kelompok atau organisasi. Dengan adanya komunikasi, rangkaian aktivitas bisa lebih mudah untuk dimengerti dan dipahami maksudnya oleh banyak orang. Dalam hal ini, rangkaian aktivitas tersebut dapat berupa aktivitas pribadi, kelompok, maupun organisasi. Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi kesehatan. Komunikasi kesehatan ini diperlukan untuk memberikan pengarahan terkait kesehatan guna menunjang dan menaikkan derajat kesehatan baik di tingkat individu, kelompok, maupun masyarakat. Dengan adanya komunikasi kesehatan, manusia diharapkan menjadi lebih sadar, peduli, hingga mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi dirinya sendiri dan berhak untuk menerima pelayanan kesehatan dari para ahli kesehatan. Penerapan komunikasi kesehatan dapat berdampak besar jika diterapkan secara benar dan kontinu dengan penyesuain sebelumnya sesuai dengan kondisi dan sasaran komunikasi kesehatan. Biasanya, penggunaan 1

komunikasi kesehatan pada kelompok maupun organisasi memiliki maksud tertentu guna tercapainya tujuan dari dibentuknya kelompok maupun organisasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan kelompok? 2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan organisasi? 3. Apa tujuan dari komunikasi organisasi?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan komukasi kesehatan kelompok. 2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan komukasi kesehatan organisasi. 3. Mengetahui tujuan dari komunikasi organisasi.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. a. Kelompok primer-sekunder (Cooley) Kelompok primer yaitu kelompok yang hubungannya terasa akrab, lebih personal, dan lebih menyentuh hati.. Misalnya: hubungan dengan keluarga, kawan sepermainan, dan tetangga-tetangga yang dekat (di kampung, bukan di real estate). Sedangkan kelompok sekunder, yaitu kelompok yang hubungannya tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati. Misalnya: organisasi massa, fakultas, serikat buruh, dan sebagainya. Perbedaan utama antara kelompok primer dan sekunder: 1.

Kualitas pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas.

2.

Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal

3.

Pada kelompok primer, komunikasi lebih menekankan aspek

4.

hubungan daripada aspek isi

5.

Kelompok primer bersifat ekspresif dan informal

b. Ingroup-outgroup (Summer) Ingroup berarti kelompok kita, sedangkan outgroup berarti kelompok mereka. Dalam ingroup, terdapat semangat “kekitaan” (we-ness). Semangat ini lazim disebut kohesi kelompok (cohesiveness). c. Rujukan-keanggotaan (Theodore Newcomb)

3

Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Jika kelompok tersebut digunakan sebagai teladan bagaimana seharusnya bersikap, maka kelompok itu menjadi kelompok rujukan positif. Jika kelompok tersebut digunakan sebagai teladan bagaimana seharusnya tidak bersikap, maka kelompok itu menjadi kelompok rujukan negatif. Kelompok rujukan memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1.

Fungsi komparatif (Hyman, Kelley, dan Merton)

2.

Fungsi normative (Hyman, Kelley, dan Merton)

3.

Fungsi perspektif (Tamotsu Shibutani)

4.

Deskriptif-preskriptif (John F. Cragan dan David W. Wright). Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kategori perspektif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah-langkah yang rasional, yang harus dilewati oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuannya. Selain itu, ada pula beberapa pengaruh kelompok pada perilaku

komunikasi, antara lain: a. Konformitas Konformitas (Kiesler dan Kiesler) adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompokyang real atau yang dibayangkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas adalah kejelasan situasi, konteks situasi, cara menyampaikan penilaian, karakteristik sumber pengrauh, ukuran kelompok, dan tingkat kesepakatan kelompok. b. Fasilitasi sosial Fasilitasi sosial adalah kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton oleh kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga terasa lebih “mudah”. Fasilitasi sosial sebetulnya bukan istilah yang tepat karena dalam beberapa hal, kehadiran kelompok malah menghambat

4

pelaksanaan kerja. Istilah ini sepertinya hanya tepat dipergunakan untuk penelitian-penelitian awal dalam psikologi sosial. c. Polarisasi Orang justru cenderung membuat keputusan yang lebih berani ketika mereka berada dalam kelompok daripada ketika mereka sendirian, gejala ini disebut geseran risiko (risky shift). Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena difusi tanggung jawab. Dalam kelompok, inidividu dapat berbagi tanggung jawab dengan orang lain sehingga risiko kegagalan juga ditanggung bersama.

2.2 Komunikasi Antar Kelompok Kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu keIompok dengan kelompok lainnya, atau antara satu asosiasi dengan asosiasi Iainnya. Jumlah pelaku yang terlibat dalam komunikasi jenis ini boleh jadi hanya dua orang ataupun beberapa orang saja. Tetapi masing-masing membawakan peran dan kedudukannya sebagai wakil dan kelompok/asosiasi masing-masing. Dengan demikian pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan kelompok atau asosiasi. Misalnya: pertemuan antara pengurus karang taruna desa A dengan karang taruna desa B, atau pertemuan antara pengurus ISKI (Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia) dengan ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia).

2.3 Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi menurut Wiryanto adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus di lakukan dalam organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang di setujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

5

Komunikasi organisasi juga dapat di definisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. S. Djuarsa menjelaskan komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi. Oleh karena itu, ketika organisasi dianggap sekedar sekumpulan orang yang berinteraksi, maka komunikasi organisasi akan berpusat pada simbol-simbol yang akan memungkinkan kehidupan suatu organisasi, baik berupa kata-kata atau gagasan-gagasan yang mendorong, mengesahkan mengkoordinasikan dan mewujudkan aktivitas yang terorganisir dalam situasi-situasi tertentu. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang di pergunakan, media apa yang di pakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi di lancarkan. Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut: a. Fungsi Informatif Organisasi dapat di pandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam

6

suatu organisasi.

Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan

informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya. b. Fungsi Regulatif Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: 1.

Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang di sampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya di laksanakan sebagaimana mestinya.

2.

Berkaitan dengan pesan, yaitu pesan-pesan regulatif yang pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.

c. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang di lakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar di banding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. d. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran

yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:

7

1.

Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, news latter) dan laporan kemajuan organisasi.

2.

Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa

istirahat

kerja,

pertandingan

olahraga,

ataupun

kegiatan

darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. Selain itu, terdapat beberapa tujuan utama dari komunikasi organisasi, yaitu: a. Sebagai Tindakan Organisasi. Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mengkoordinasikan sebagian atau seluruh tugas dan fungsi organisasi yang di bagi-bagi dalam bagian yang melaksanakan visi dan misi organisasi di bawah pimpinan atau manajer serta bawahan mereka. Tanpa komunikasi, maka organisasi hanya merupakan kumpulan orang-orang yang terbagi dalam tugas dan fungsi masing-masing yang melaksanakan aktivitas mereka tanpa keterkaitan satu sama lain (tanpa sinkronasi dan harmonisasi). Organisasi tanpa komunikasi dan koordinasi sama dengan organisasi yang menampilkan aspek individual dan bukan menggambarkan aspek kerjasama. b. Membagi Informasi (Information Sharing) Salah satu tujuan komunikasi yang penting adalah menghubungkan seluruh

aparatur

organisasi

dengan

tujuan

organisasi.

Komunikasi

mengarahkan manusia dan aktivitas dalam organisasi. Sebuah informasi atau pertukaran informasi berfungsi untuk membagi kemudian menjelaskan informasi tentang tujuan organisasi, arah dari suatu tugas, bagaimana usaha untuk mancapai hasil dari pengambilan keputusan. c. Menampilkan Perasaan dan Emosi Dalam organisasi terdapat sekumpulan manusia yang bekerja sendiri maupun bekerjasama dengan orang lain. Mereka mempunyai kebutuhan dan keinginan, perasaan dan emosi yang harus di ungkapkan kepada orang lain.

8

Terdapat beberapa macam media komunikasi dalam organisasi. Media adalah alat atau sarana yang di gunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan (khalayak). Media komunikasi yang digunakan dalam organisasi antara lain adalah: a. Media Antar Pribadi Media komunikasi antar pribadi salah satunya adalah telepon. Sejak di temukannyna teknologi selular, penggunaan telepon genggam (handphone) semakin marak di kalangan anggota masyarakat. Ini pertanda bahwa telepon selular tidak lagi di maksudkan sebagai simbol prestise, melainkan lebih banyak di gunakan untuk kepentingan bisnis, kantor, organisasi dan urusan keluarga. b. Media Kelompok Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang lebih banyak di gunakan media kelompok. Misalnya rapat, seminar dan konferensi. Rapat biasanya di gunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang di hadapi oleh suatu organisasi. Media kelompok banyak di gunakan dalam bentuk organisasi profesi, organisasi olahraga, pengajian, arisan, dan organisasi lainnya. Adapun beberapa hambatan yang akan terjadi karena komunikasi, antara lain: a. Hambatan Teknis Disini yang termasuk dalam hambatan teknis adalah keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dilihat dari sisi teknologi, maka hambatan ini akan semakin berkurang seiring dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat di andalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personal Management (1976), jenis hambatan teknis dari komunikasi meliputi: 1.

Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.

9

2.

Kurangnya informasi atau penjelasan.

3.

Kurangnya keterampilan membaca.

4.

Pemilihan media yang kurang tepat.

b. Hambatan Semantik Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Faktor pemahaman bahasa dan istilah tertentu serta kata- kata yang dipergunakan dalam komunikasi terkadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional maupun internasional) serta adanya istilah-istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran dan lain sebagainya. c. Hambatan Manusiawi Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, perspesi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang dan lain sebagainya.

10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok dengan tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi yang memiliki fungsi informatif, regulatif, persuasif, dan integratif. 3.2 Saran Komunikasi kelompok dan organisasi harus dilaksanakan secara tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi dalam kelompok atau organisasi.

11

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Ginintasasi, Rahayu. 2013. “Komunikasi”. Jurnal Psikologi Kesehatan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Romli, Khomsahrial. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: Grasindo.

Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sendjaja, S. Djuarsa. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Syari, Mohammad Z. 2013. Komunikasi Aparat Kepolisian dalam Membangun Citra Institusi (Studi di Kepolisian Resort Kabupaten Gresik). Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya.

12

Related Documents


More Documents from "Rosy Noor Azhizah"

Komunikasi Terapeutik.docx
October 2019 25
As
August 2019 49
As.txt
August 2019 25
Surat Keterangan Dokter.docx
November 2019 21