SUARA MERDEKA CETAK - Gempa Merata di Jawa
Page 1 of 3
Berita Utama 03 September 2009
Gempa Merata di Jawa
SM/Antara RUMAH RUSAK: Beberapa rumah warga Kota Sukabumi, rusak akibat gempa yang mengguncang wilayah itu, Rabu (2/9). Gempa yang berpusat di Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 skala Ritcher menyebabkan ratusan bangunan mengalami kerusakan. (57) TAKSIKMALAYA- Gempa hebat mengguncang Jawa bagian selatan dan getarannya merata hampir di semua kota hingga ke Denpasar Bali. Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (RS) terjadi Rabu (2/2), pukul 14.55. Pusat gempa berada pada koordinat 7,77 LS dan 107,32 BT, kedalaman 49 km dan berjarak sekitar 142 km dari Barat daya Tasikmalaya. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jarak Pusat Gempa terdekat adalah Bandung 95 km, Sukabumi (109 km), Tasikmalaya (142) dan Jakarta (193 km). Getaran Gempa dirasakan hampir semua kota di Jawa, termasuk Semarang, Surabaya bahkan Denpasar Bali. Getaran di Sukabumi sebesar VI Modified Mercalli Intensity (MMI), Bogor (V-VI ), Purwokerto dan Cilacap (IV-V), Jakarta (IV), Semarang (IV), Bandung (II-III), Tangerang (II-III), Tegal (II) dan Denpasar (II - III). Pada level III-IV MMI gempa dirasakan semua orang, IV-V gempa dirasakan semua orang tanpa ada kerusakan bangunan dan V-VI gempa mengakibatkan kerusakan bangunan. Korban Tewas Hingga pukul 22.30, Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Departemen Kesehatan mencatat korban meninggal akibat gempa itu 44 orang dan 305 orang terluka. Selain itu, menurut Kepala PPK Departemen Kesehatan Rustam S Pakaya di Jakarta, 40 orang di Cianjur masih dilaporkan hilang. Jumlah korban meninggal di Jawa Barat sebanyak 26 orang dengan rincian 10 orang di Cibinong dan Cianjur, enam orang di Banjar, empat orang di Garut, tiga orang di Tasikmalaya, dua orang di Sukabumi dan satu orang di Ciamis. Sementara di Jakarta terdapat satu korban meninggal dunia dan 38 terluka. Berdasarkan data Satkorlak PB Provinsi Jabar ratusan rumah rusak. Rumah hancur paling banyak terdapat di Garut mencapai 578 unit, Kabupaten Bandung 433 unit rusak berat dan 345 rusak ringan serta Cianjur 12 rumah dilaporkan tertimbun tanah longsor. Di Tasikmalaya, lima warga tewas di antaranya karena keruntuhan bangunan rumah yang tersebar di
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/03/79182/Gempa.Merata.di.Jawa 9/15/2009
SUARA MERDEKA CETAK - Gempa Merata di Jawa
Page 2 of 3
lima titik wilayah seperti Kecamatan Cibeureum, Sodong, Tawang, dan Salawu. Tasikmalaya merupakan kota terdekat dari pusat gempa. Ratusan rumah di Tasikmalaya rusak, 56 unit di antaranya dalam kondisi parah. Lokasinya sebagian berada di dekat kota seperti Indihiang, Cigalontang, Sodong, dan Manonjaya. Warga Tasik masih mengalami trauma. Sebagian mereka memilih bertahan di luar rumah, takut jika memaksakan masuk, bangunan rumah bakal roboh, terlebih gempa susulan masih berpeluang terjadi. Sementara kerusakan rumah di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) akibat gempa mencapai 1.328 rumah. “Berdasarkan data yang diperoleh dari Koramil dan Polsek, jumlah rumah yang rusak rungan sebanyak 842 rumah dan rusak berat sebanyak 486 rumah. Data yang masuk saat ini baru 60 persen saja,” kata Ketua Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) Sukabumi Letkol (Inf) Muhammad Yusuf, semalam. Takkan Tsunami Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono menyebutkan gempa di laut selatan itu tidak berpotensi tsunami. Sumber gempa terlalu dalam, 49,5 km, diperkirakan tidak menyebabkan terjadinya dislokasi lempeng di dasar laut. Secara rasio magnitude syarat tsunami memang terpenuhi, namun dengan pusat yang terlalu dalam menyebabkan getaran gempa akibat pergeseran lempeng Indo Australi-Eurasia di selatan Pulau Jawa itu malah menyebar hampir ke seluruh wilayah di Jawa. Getaran gempa kemarin sangat terasa. Kondisi itu sebagai akibat komposisi tanah di Jawa kebanyakan terdiri lapisan alluvial, berupa bekas material letusan gunung api. Tanah seperti ini rentan getaran gempa. Pasalnya, kondisi itu menyebabkan terjadinya amplifikasi, berupa penggandaan efek getaran yang dirasakan warga ketika gempa terjadi. “Kejadian rumah roboh sangat dimungkinkan. Salah satunya akibat kegagalan konstruksi,” tegasnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih mencari penyebab gempa dan pengaruhnya terhadap lempeng bumi. Gempa berkekuatan 7,3 SR itu diperkirakan terjadi karena adanya pergeseran lempeng, 142 kilometer dari Tasikmalaya. Dari perkiraan sementara, pergeseran ini menyebabkan patahan lempeng pada pusat gempa. ’’Tubrukan pada lempeng dicatat pada seismograf dan langsung tercatat pada pusat gempa nasional,’’ ujar Juru Bicara BMKG Edison Gurning. Terpisah, pakar Geologi ITB Dr Afnimar mengatakan gempa Tasikmalaya berkekuatan 7,3 SR itu bukan merupakan rambatan gempa dari Siberut, Sumatera Barat, Rabu pagi pukul 09.08. “Gempa Sumatera memicu gempa di Jawa, secara saintifik tidak masuk akal. Karena lokasinya terlalu jauh,” kata Afnimar. Menurut dia, semua kawasan di sepanjang pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa sampai pantai selatan Nusa Tenggara berpotensi terjadi gempa karena terletak di tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Masing-masing lokasi di kawasan itu memiliki zona gempa sendiri-sendiri, tidak saling terkait antara zona satu dengan zona lainnya, “Kebetulan saja terjadi dua gempa yang dirasakan dalam satu hari,” ujar
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/03/79182/Gempa.Merata.di.Jawa 9/15/2009
SUARA MERDEKA CETAK - Gempa Merata di Jawa
Page 3 of 3
dia. Namun dia mengakui suatu gempa besar bisa dirasakan hingga ke lokasi sangat jauh, misalnya gempa di 142 barat daya Kota Tasikmalaya bisa dirasakan di Denpasar, Bali. Menurut Afnimar pada III-IV MMI disebutkan gempa dirasakan semua orang, IV-V gempa dirasakan semua orang tanpa ada kerusakan bangunan, dan V-VI terjadi gempa yang mengakibatkan kerusakan bangunan.(dwi ,bn, J10,J22,J13, ant,dtc-49,77)
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/03/79182/Gempa.Merata.di.Jawa 9/15/2009