Kompas 3sept09 Bl 13 Gempa Pemantau Tsunami Tidak Berfungsi

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kompas 3sept09 Bl 13 Gempa Pemantau Tsunami Tidak Berfungsi as PDF for free.

More details

  • Words: 389
  • Pages: 2
KOMPAS cetak - Pemantau Tsunami Tidak Berfungsi

Page 1 of 2

Pemantau Tsunami Tidak Berfungsi Kamis, 3 September 2009 | 03:37 WIB Jakarta, Kompas - Sejumlah teknologi menggunakan buoy pemantau tsunami di laut yang dipasang pascagempa dan tsunami di Aceh akhir 2004 lalu hingga sekarang tidak berfungsi. Buoy itu rusak terkena badai dan sebagian lagi kelengkapan peralatannya hilang, dikhawatirka karena dicuri. ”Peringatan dini terhadap tsunami akibat gempa bumi sampai saat ini hanya berdasarkan data kegempaan, bukan pemantauan perilaku laut,” kata Kepala Program Buoy Tsunami Indonesia Ridwan Djamaluddin, Rabu (2/9) di Jakarta. Gempa bumi berkekuatan 7,3 pada skala Richter (SR), Rabu (2/9), terjadi pada pukul 14.55, berpusat di kedalaman 30 kilometer pada lokasi 142 kilometer sebelah barat daya Tasikmalay Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini tsunami, tetapi berselang satu jam kemudian dinyatakan tidak ada tsunami. Secara terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Fauzi mengatakan, tsunami dalam skala kecil terpantau di tiga lokasi pantai di Jawa Barat. Tsunami itu merupakan dampa gempa bumi yang terjadi. ”Tsunami yang terpantau di Pameungpeuk dengan ketinggian 1 meter, di Pangandaran 20 sentimeter, dan di Palabuhan Ratu 15 sentimeter,” ujar Fauzi. Data kegempaan Selama pemantau tsunami di laut belum berfungsi, penentuan tsunami hanya berdasarkan da kegempaan. Prasyarat itu meliputi kekuatan gempa di atas 6,4 skala Richter, pusat gempa lebih dangkal da 60-70 kilometer di bawah laut, ada kecukupan kolom air, dan gerakan patahan bumi vertikal, Menurut Ridwan, data perilaku laut yang semestinya dapat segera dikirimkan sinyalnya dari buoy (pelampung) itu adalah panjang gelombang laut yang ekstrem. Data tersebut dapat diperoleh seketika di stasiun pemantau di darat. Data lalu dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan peringatan dini tsunami oleh BMKG. ”Peralatan buoy tsunami sudah dipasang di selatan Selat Sunda. Mestinya sudah dapat memberikan informasi potensi tsunami dari data perilaku laut. Namun, buoy di sana rusak karena terkena badai,” kata Ridwan. Sebanyak empat buoy tsunami bantuan Jerman juga dipasang di sebelah barat Sumatera. Menurut Ridwan, data dari buoy Jerman itu sekarang belum bisa dimanfaatkan Indonesia, bar

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/03/03374763/pemantau.tsunami.tidak.berfungsi

9/15/2009

KOMPAS cetak - Pemantau Tsunami Tidak Berfungsi

Page 2 of 2

Jerman yang bisa mengaksesnya. Mengenai sejumlah teknologi pemantau tsunami di laut yang tidak berfungsi lainnya, antara lain dua buoy tsunami bantuan Amerika Serikat yang dipasang di selatan Selat Bali dan sebelah barat Sumatera. Kondisi buoy ini sebagian alatnya hilang, dikhawatirkan dicuri. (NAW)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/03/03374763/pemantau.tsunami.tidak.berfungsi

9/15/2009

Related Documents