Komen Makmin.docx

  • Uploaded by: erik sanjaya
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Komen Makmin.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,140
  • Pages: 12
Waspadai Zat Pewarna Jajanan Sekolah Berdasarkan Koran Sriwijaya Post tanggal 24 November 2012 pada hari Sabtu, Palembang kandungan zat-zat berbahaya seperti pemakaian pewarna, zat kimia, boraks, serta formalin masih mendominasi banyak di temukan pada jajanan atau makanan-makanan disekolah-sekolah. Seperti warna makanan terdapat pada saos, boraks pada bakso Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Pewarna buatan/sintetis adalah pewarna yang biasanya dibuat dipabrik-pabrik dan berasal dari suatu zat kimia. Pewarna ini digolongkan kepada zat berbahaya apabila dicampurkan ke dalam makanan. Pewarna sintetis dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada fungsi hati dalam tubuh kita. Contoh-contoh zat pewarna sintesis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast green, tartrazine. Bahaya jika digunakan pada makanan proses pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum mencapai produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau terbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnya tidak boleh ada. Seharusnya pemerintah harus memberikan sosialisasi bagi pedagang, orang tua, dan guru-guru akan bahayanya kandungan zat-zat berbahaya dalam makanan. Dengan cara tersebut mereka tahu akan bahaya nya dan mereka dapat menghindari dan mencegah, atau memilih dahulu makanan yang akan di jual dan di beli, serta mereka juga dapat memberi tahukan kepada siswa agar tidak sembarang memilih jajanan.

Korban Keracunan Bertambah Berdasarkan Koran Tribun Sumsel tanggal 9 April 2013 pada hari Selasa, Indralaya di Desa Pipa Putih terjadi keracunan masal. Dari kejadian tersebut pihak Dinas Kesehatan memeriksa sampel air mieral, nasi, rendang, sambel kentang, dan soto ayam yang mereka konsumsi. Sedangkan pihak bidang lingkungan hidup memeriksa dampak dari air sungai dan sebagainya. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Banyaknya kasus keracunan makanan yang mengakibatkan diare atau penyakit pencernaan lainnya pada rumah tangga, sering diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi dan atau pengolahan yang tidak benar. Tanpa disadari penyebabnya justru berawal dari makanan yang tersaji di rumah, ketelitian dalam memilih bahan makanan sangat penting agar keluarga terhindar dari keracunan. Keracunan makanan disebabkan oleh karena bakteri dalam bahan makanan menghasilkan racun seperti staphylococcus atau botulisme sehingga menimbulkan penyakit. Dari berita tersebut kemungkinan besar keracunan berasal dari air sungai. Maka dari itu sebaiknya jangan mengkonsumsi air tersebut. Karena air sungai sekarang sudah banyak tercemar oleh limbah industry dan cuci maupun kakus. Dari hal itulah dapat berakibat fatal.

Awas Formalin Dalam Pangan Berdasarkan koran Sumatera Ekspres tangal 20 April 2013 pada hari jum’at, Palembang banyak pedagang yang curang, menambahkan boraks dan formali pada makanan untuk mencari keuntungan yang besar. Formalin dan boraks dilarang digunakan pada makanan karena berdampak negatif bagi kesehatan. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu: Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methyleneglycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, dan Trioxan. Sebaiknya para pembeli haruslah cermat, cerdas, dan teliti dalam memilih bahan pangan yang aman dikonsumsi. Jangan mudah terhasut dengan makanan murah dan instan. Serta kenali lah ciri-ciri dari maknan tersebut.

Mi-Tahu Berformalin 200 Persen Berdasarkan

Koran Sumatera Ekspres tanggal 25 Juli 2013 pada hari Kamis,

Sumatera Selatan sidak oleh Sekda OI terhadap pedagang tahu, cendol, dawet, cincau, buah-buahan, daging dan cabai. Setelah di periksa tahu dan mi basah mengandung formalin 200 persen. Pada buah-buahan dan cendol setelah diperiksa mengandung Rhoda B atau zat pewarna dan pemanis yang berbahaya. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu: Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methyleneglycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, dan Trioxan. Seharusnya pemerintah memberi pengarahan dan sanksi tegas pada pedagang yang culas. Karena dari bahan tamabahan pangan yang berbahaya tersebut jika termakan dan masuk kedalam tubuh akn mengakibatkan hal yang sangat fatal.

Kami tak Tahu Sudah Kadaluarsa Berdasarkan Koran Tribun Sumsel tanggal 24 Oktober 2013 pada hari Kamis, Pagaralam pihak Dinas Perindustrian melakukan inspeksi pada sejumlah tokoh di kawasan Pasar Dempo Permai. Berbagai macam makanan yang telah expired masih di pajang dan di perjual belikan di sejumlah toko. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Seharusnya baik pihak Dinas Kesehatan maupun Pemerintah member sanksi tegas bagi penjual makanan dan minuman kadaluarsa. Karena makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa sangatlah berbahaya. Jika termkan dan masuk kedalam tubuh akan menyebabkan keracunan.

Temukan Daging Berformalin Berdasakan Koran Sumatera Ekspres tanggal 22 november 2013 pada hari Rabu, Martapura Dinas Perternakan dan Perikan OKU Timur melakukan sidak di sejumlah pasar. Dan dari hasil sampel yang di ambil dari para pedagang ditemukan daging dan ikan laut berformalin . Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu: Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methyleneglycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, dan Trioxan. Seharusnya pemerintah dan Dinas Kesehatan harus member penyuluhan akn bahaya bahan formalin kepada pedagang. Jika masih saja melakukan penambahan formalin pada bahan pangan haruslah diberi sanksi dan pembinaan lebih lanjut. Dan dihimbau kepada masyarakat jangan mudah terpancing dengan harga daging murah. Pada saat membeli sebaiknya masyarakat lebih waspada dan dan teliti akan bahan pangan yang akan dibeli. Jika masih ragu konsultasikan kepada petugas yang mengerti dan memahami pada bidangnya.

Rabu, 9 November 2011, 20:37 WIB

Calon Lawan Timnas U-23 Keracunan Makanan Seluruh korban menginap di Hotel Sultan, Jakarta. Malaysia Vs Singapura Di Sea Games 2011 (VIVAnews/Fernando Randy) VIVAnews - Kabar tidak sedap kembali mewarnai jalannya SEA Games 2011. Beberapa pemain tim sepak bola yang akan menghadapi Indonesia dikabarkan mengalami keracunan makanan. Seluruh korban menginap di Hotel Sultan, Jakarta. Salah seorang pemain yang menjadi korban adalah, pemain asal Malaysia, Izzaq Faris Ramlan. Seperti dilansir harian Utusan Malaysia, Ramlan mengalami diare sebelum Harimau Muda bertanding lawan Singapura, Senin, 7 November 2011. Menurut Pelatih Malaysia, Ong Kim Swee, kondisi Ramlan sebenarnya tidak cukup fit untuk tampil saat itu. Namun karena tidak punya pilihan lain, Kim Swee terpaka menurunkannya selama 15 menit dan duel berakhir imbang 0-0. Kim Swee belum bisa memastikan penyebab diare pemainnya tersebut. Pasalnya, pemainpemain Malaysia lainnya tidak mengalami masalah meski mengkonsumsi makanan yang sama dengan Ramlan. "Mungkin dia mengambil makanan atau minuman yang tercemar, itu saya tidak tahu," kata Kim Swee. Seperti dilaporkan Straits Times, atas kejadian ini Kim Swee sudah beberapa kali mengajukan komplain kepada manajamen Hotel Sultan dan panitia penyelenggara SEA Games 2011 Inasoc. Masih menurut laporan Straits Times, tiga pemain Singapura juga bernasib sama. Mereka adalah Khairul Nizam, Firdaus Kasman, dan Shahdan Sulaiman. Shahdan yang bermain selama 90 menit saat timnya menahan imbang Malaysia 0-0 Senin lalu, mengaku sempat muntah-muntah usai laga. Tak hanya itu, Shahdan juga mengaku mengalami diare sepanjang malam. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Medis Kontingen Singapura, Dr Cormac O'Muircheartaigh. Menurut Muircheartaigh, tiga pemain Young Lions memang benar menderita diare ringan. "Ini adalah kasus yang terisolasi-teman sekamar mereka baik-baik saja dan tidak ada kasus baru dalam 24 jam terakhir." (eh)• VIVAbola http://bola.vivanews.com/news/read/262827-calon-lawan-timnas-u-23-keracunan-makanan

Calon Lawan Timnas U-23 Keracunan Makanan Berdasarkan berita vivanews tanggal 9 November 2011 pada hari Rabu, Jakarta seluruh korban yang menginap di Hotel Sultan Jakarta mengalami keracunan. Hal ini di perkirakan mereka keracunan makanan. Mereka diperkirakan keracunan makanan yang tercemar. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Banyaknya kasus keracunan makanan yang mengakibatkan diare atau penyakit pencernaan lainnya pada rumah tangga, sering diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi dan atau pengolahan yang tidak benar. Tanpa disadari penyebabnya justru berawal dari makanan yang tersaji di rumah, ketelitian dalam memilih bahan makanan sangat penting agar keluarga terhindar dari keracunan. Keracunan makanan disebabkan oleh karena bakteri dalam bahan makanan menghasilkan racun seperti staphylococcus atau botulisme sehingga menimbulkan penyakit. Seharusnya kepada pihak perhotelan bagian dapur haruslah memperhatikan makanan yang akn disajikan kepada tamu hotel. Perhatikan apa saja kandungan dan jagalah kebersihan dari msakan mkanan tersebut. Karena makanan adalah sumber energy bagi tubuh. Dan jika makanan tersebut saja tidak sehat ataupun tercemar bagaimana bisa makanan tersebut menjadi sumber energy melainkan akan menjadi racun bagi tubuh. Jika makanan tersebut sudah tahu tidak layak untuk dikonsumsi janganlah disajikan kepada tamu yang dating.

Susu Formula di Jepang Tercemar Radiasi Kendati masih dalam batas aman, namun produk susu ini tetap ditarik dari pasaran. Rabu, 7 Desember 2011, 11:24 WIB Denny Armandhanu, Indrani Putri

Susu formula keluaran pabrik Meiji, Jepang VIVAnews - Susu bubuk formula bayi keluaran sebuah perusahaan Jepang ditemukan tercemar radioaktif. Walau jumlahnya masih berada dalam ambang batas aman yang ditentukan pemerintah, namun hal ini tak pelak memicu kecemasan sehingga susu yang tercemar harus ditarik. Seperti dilansir dari TIME, Selasa 6 Desember 2011, perusahaan Meiji Co. menyatakan, susu mereka yang tercemar masih aman dikonsumsi bayi setiap hari karena besaran radioaktifnya masih dalam batas aman. Namun sebagai tindak pencegahan, raksasa makanan dan kembang gula ini menarik semua susu yang bertanggal kadaluarsa Oktober 2012. "Sebenarnya tidak ada masalah, karena kadar cesium radioaktifnya masih berada dalam batas aman," kata Kazuhiko Tsurumi dari Kementerian Kesehatan Jepang bagian keamanan pangan, mengkonfirmasi hal ini. Kadar radioaktif yang ditemukan sejumlah 31 becquerel per kilogram, masih berada di bawah ambang yang ditetapkan pemerintah, yaitu 200 becquerel per kilogram. Namun, para ahli mengatakan anak-anak lebih mudah terpapar radiasi yang beresiko kanker dibandingkan orang dewasa. Sebelumnya, akibat pencemaran radiasi dari reaktor nuklir Fukushima Daichi, berbagai makanan seperti nasi, ikan dan daging sapi terpapar radiasi. Namun baru kali ini susu formula terpapar sampai harus ditarik dari peredaran. Menurut laman Kyodo News, susu yang terpapar dibuat di pabrik di prefektur Saitama pada bulan Maret lalu. Sekitar 40 persen produksi pabrik Meiji adalah susu formula. Tidak disebutkan berapa jumlah susu yang ditarik, namun produk susu ini diekspor juga ke Vietnam dengan nama yang berbeda. Pemerintah negeri Matahari Terbit kini meninjau kembali keamanan pangannya dan standar

radiasi lain karena sebelum krisis nuklir, beberapa di antaranya masih belum ditetapkan secara pasti. (eh) • VIVAnews http://dunia.vivanews.com/news/read/270205-susu-formula-di-jepang-tercemar-radiasi

Susu Formula di Jepang Tercemar Radiasi Berdasarkan berita vivanews tanggal 7 Desember 2011 pada hari Rabu, Jepang perusahaan pabrik Meiji mengeluarkan produk susu formula. Susu formula yang dikeluarkan pabrik meiji tersebut tercemar radioaktif. Dan susu formula yang tercemar tersebut akhirnya ditarik dari pasaran. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Menurut WHO (World Health Organization). Seharusnya jika produk makanan yang kemasan telah diketahui mengandung berbahaya janganlah di pasarkan ke pasaran. Karena bagi masyarakat yang tidak tahu akan kandungan bahaya nya mereka akan membeli dan mengkonsumsi nya. Dan makan yang mengandung bahan berbahaya terkonsumsi dapat mengakibatkan kerusakan fungsi dari organ tubuh. Maka dari itu prosuk berbahaya segera di tarik dari pasaran.

Warga Keracunan Jamur Berdasarkan Koran zulqodah tanggal 12 September 2013 pada hari Kamis, di Lubuk Linggau dan Empat Lawang puluhan korban keracunan jamur saat berbuka puasa sedang menjalani perawatan di rumah sakit empat lawang. Seharusnya kepada orang yang membuat masakan jamur itu harus mendeteksi dahulu apakah jamur itu berbahaya / beracun atau tidak. Karena hal ini dapat berakibat fatal hanya karena lalai dalam masakan banyak orang teracuni.

Related Documents

Komen Pemukiman.docx
December 2019 17
Komen Makmin.docx
December 2019 20
Komen Udara.docx
December 2019 29
Komen Sttu.docx
December 2019 18
Komen Sampah Fix.docx
December 2019 18

More Documents from "erik sanjaya"

Garis Kesling Aldrin.docx
December 2019 31
Komen Udara.docx
December 2019 29
Komenan Vektor Ab 4sigi.doc
December 2019 14
Komen Sampah Fix.docx
December 2019 18
Cover.docx
December 2019 14