Kom-09ber

  • Uploaded by: Ibut Suryanto, ST
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kom-09ber as PDF for free.

More details

  • Words: 1,021
  • Pages: 34
BAB IX Jaringan Komunikasi Wireless

Komunikasi Bergerak

1. Pendahuluan (1/2) • Fungsi jaringan wireless: menyediakan link BS MS PSTN • Common air interface (CAI): 1. protokol untuk komunikasi BS MS 2. control channel signaling • Jaringan MSC dengan BTS berupa jaringan bintang • Jaringan antar MSC berupa jaringan mesh atau bintang Komunikasi Bergerak

1. Pendahuluan (2/2)

Gambar 9.1. Jaringan sistem selular Komunikasi Bergerak

2. Jaringan PSTN dan Selular (1/3) • Transfer informasi pada PSTN 1. Melalui jalur kabel 2. Konfigurasi jaringan relatif statik 3. Sukar untuk diubah • Transfer informasi pada wireless 1. Melalui propagasi gelombang 2. Konfigurasi jaringan dinamis 3. Mudah berubah Komunikasi Bergerak

2. Jaringan PSTN dan Selular (2/3)

Gambar 9.2. Hirarki jaringan PSTN

Komunikasi Bergerak

2. Jaringan PSTN dan Selular (3/3) • Pembatas jaringan wireless 1. Panggilan dari berbagai lokasi (kondisi propagasi yang berbeda) 2. Pertambahan BS menyebabkan MSC semakin kompleks 3. Spektrum frekwensi yang terbatas • Merger PSTN dengan jaringan wireless menggunakan CCS • CCS berisi trafik user dan signaling Komunikasi Bergerak

3. Perkembangan Jaringan Selular (1/4)

Gambar 9.3. Diagram blok jaringan selular Komunikasi Bergerak

3. Perkembangan Jaringan Selular (2/4) • Generasi Pertama 1. Fungsi manajemen jaringan (call hand ling, billing dan fraud detection) dilaku kan oleh MSC 2. MSC berhubungan dengan PSTN 3. MSC juga melakukan hubungan dengan MSC lain Komunikasi Bergerak

3. Perkembangan Jaringan Selular (3/4) • Generasi Kedua 1. Menggunakan digital voice coding dan modulasi dijital 2. Menggunakan CCS 3. Menyediakan pelayanan data dan paging 4. Struktur pengendalian jaringan terdistri busi 5. Proses hand-off MAHO Komunikasi Bergerak

3. Perkembangan Jaringan Selular (4/4) • Generasi Ketiga 1. Akses jaringan menggunakan B-ISDN 2. Dapat membawa berbagai jenis informasi dan dapat beroperasi diberbagai daerah 3. Pelayanan user dengan kecepatan tinggi 4. Menggunakan radio paket

Komunikasi Bergerak

4. Ruting Trafik Jaringan Selular (1/) • Dua jenis ruting trafik 1. Connection oriented (virtual circuit routing) 2. Connectionless oriented (datagram service) • Connection oriented 1. Terdapat jalur transmisi Tx dan Rx 2. Diperlukan call set-up 3. Bersifat real-time communication Komunikasi Bergerak

4. Ruting Trafik Jaringan Selular (2/) • Connectionless oriented 1. Jalur transmisi tidak selalu sama 2. Komunikasi tidak bersifat real-time 3. Tidak ada retransmisi paket 4. Memerlukan overhead informasi 5. Tidak dibutuhkan call set-up Komunikasi Bergerak

4. Ruting Trafik Jaringan Selular (3/) • Circuit switching 1. Bersifat connection oriented 2. Pada generasi pertama, MSC menghubungkan MS dengan PSTN 3. Terbaik untuk trafik voice atau data yang ditransfer dengan waktu yang lama 4. Tidak mendukung transmisi data yang bersifat bursty dan periode pendek Komunikasi Bergerak

4. Ruting Trafik Jaringan Selular (4/) • Packet switching 1. Connectionless oriented 2. Message dipecah atas packet 3. Transmisi packet dapat melalui jalur yang berbeda 4. Tidak dibutuhkan call set-up 5. Memerlukan overhead bit Komunikasi Bergerak

5. Perkembangan Jaringan Selular • Protokol X-25 1. Digunakan pada RAI transmisi packet 2. Standar 3 layer terbawah OSI 3. Protokol jaringan interface pada terminal (disebut DTE), pada BTS (disebut DCE) dan pada MSC (disebut DSE)

Komunikasi Bergerak

5. Perkembangan Jaringan Selular

Gambar 9.4. Hirarki protokol X-25 pada layer OSI Komunikasi Bergerak

6. Wireless Data Services • Celluler Digital Packet Data 1. Pelayanan data pada G1 dan G2 2. Mobile packet data terhubung pada jaringan data dan sistem selular tanpa tambahan bandwidth 3. Forward channel sebagai beacon dan transmit data dari PSTN ke jaringan 4. Reverse channel sebagai akses setiap user ke jaringan CDPD Komunikasi Bergerak

6. Wireless Data Services 5. Protokol terendah pada CDPD a. mobile data link protocol (MDLP), pengubah informasi dari data link (layer 2) ke CDPD air interface b. radio resource management protocol (RRMP), untuk mengatur resource kanal radio CDPD dan MS Komunikasi Bergerak

6. Wireless Data Services

Gambar 9.5. Jaringan CDPD Komunikasi Bergerak

7. Common Channel Signaling (CCS) • Memungkinkan transmisi data, signaling, dan trafik user ke jaringan • Pada G2 digunakan untuk transmisi data dan sinyal kontrol antara MS dan BS, BS dengan MSC, dan antar MSC • Teknik out-of band signaling untuk komu nikasi lebih cepat pada 2 node dalam PSTN Komunikasi Bergerak

7. Common Channel Signaling (CCS)

Gambar 9.6. CCS Komunikasi Bergerak

8. ISDN • Dua jenis signaling 1. Access signaling a. mendukung trafik antar end-user dengan jaringan b. diatur oleh digital subscriber signaling system no. 1 (DSS1) 2. Network signaling diatur oleh SS7 Komunikasi Bergerak

8. ISDN

Gambar 9.7. Diagram blok ISDN Komunikasi Bergerak

8. ISDN • Network G3  B-ISDN dengan ATM • ATM: teknologi switching dan multiplexing • Format ATM - 48 bytes data - 5 byte header

Komunikasi Bergerak

9. SS7

Gambar 9.8. Arsitektur SS7 Komunikasi Bergerak

9. SS7

Gambar 9.9. Diagram fungsi MTP Komunikasi Bergerak

9. SS7 • MTP Level 1, berfungsi sebagai interface ke jaringan fisik • MTP Level 2, berfungsi mentransfer trafik dan data kontrol antara dua point • MTV Level 3 berfungsi 1. Signaling message handling (routing, distribution, discriminator) 2. Signaling network management (reconfi gure routing) Komunikasi Bergerak

9. SS7 • Keuntungan SS7 dibanding signaling konvensional 1. Call set-up cepat 2. Trunking efisien 3. Transfer informasi (call identifier, voice or data identification)

Komunikasi Bergerak

11. PCN/PCS • Konsep PCN/PCS berdasar atas advanced IN • User PCN/PCS menggunakan 1 numbering untuk wireline dan wireless • Arsitektur PCN/PCS terdiri atas 1. Intelligent level handle network user 2. Transport level handle informasi transmisi 3. Access level handle akses setiap user Komunikasi Bergerak

11. PCN/PCS • Perbandingan paket dan circuit switching pada PCN 1. Pelayanan luas (voice,data, e-mail, etc) 2. User yang dilayani banyak 3. Tidak memerlukan dedicated link 4. Memerlukan infrastruktur switching dengan kapasitas yang besar untuk ruting Komunikasi Bergerak

11. PCN/PCS

Gambar 9.10. Arsitektur cellular packet switched Komunikasi Bergerak

11. PCN/PCS • Trunk Interface Unit (TIU) - sebagai layer fisik - mentrasnfer standar data PTN ke paket - address dalam TIU 1. Permanent terminal identifier (PTI) address panggilan asal 2. Virtual circuit identifier (VCI) address paket dalam jaringan Komunikasi Bergerak

11. PCN/PCS • Wireless interface unit (WIU) membaca identifikasi BS • BS interface unit (BIU) interface antara WIU dengan BIU relay paket antara WIU dan BIU dengan VCI • Cellular controller interface unit (CIU) menerima, proses dan membangkit paket informasi untuk kendali jaringan Komunikasi Bergerak

12. UMTS

Gambar 9.11. Arsitektur jaringan untuk UMTS Komunikasi Bergerak

More Documents from "Ibut Suryanto, ST"

Kom-03ber
December 2019 29
Kom-06ber
December 2019 12
Kom-09ber
December 2019 9
Kom-10ber
December 2019 11
Kom-02ber
December 2019 13
Kom-01ber
December 2019 6