Kolestrol-1.docx

  • Uploaded by: GaluhFahmi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kolestrol-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,182
  • Pages: 7
Kolestrol 1. Definisi Kolestrol adalah zat alami yang memeiliki sifat kimia seperti lemak dan tersusun atas lemak sterol, ditemukan di membrane sel dan disalurkan melalui plasma darah (Tjay dan Rahardja, 2007). Kolestrol adalah komponen alamiah dari makanan yang bersal dari daging sapi, kambing ayam, ungags, dan telur (Soeharto, 2004). Sehingga kolestrol adalah zat alami yang ersusun atas lemak sterol yang berasal dari makanan, yaitu daging dan telr dan dapat ditemukan pada membrane sel dan plasma darah. 2. Sintesis kolestrol Bahan untuk sintesis kolestrol adalah aseltil KoA yang merpakan precursor yang tersusun atas gula, asam amino, dan asam lemak.dua molekul Co-A yang lainnya di dalam hati akan membentuk hridoksi metil glutanil (HMG Co-A). Mevanoat merupakan hasil reduksi dari HMG CoA. HMG Co-A reduktase akan mengkatalis dan menghasilkan reaksi, reaksi ini adalah reaksi penentu pembentukan kolestrol mevaloat yang akan menghasilkan isoprene dan akan saling bergabung membentuk skualen. Sistem cincin steroid dihasilkan melalui siklisasi sukuen serta beberapa reaksi selanjutnya akan menghasilkan kolesterol (Murray dkk, 2009)

Gambar 1. Sintesis Kolesterol (Sheriff, 2004)

3. Regulasi Sintesis kolestrol Kadar dan aktivitas dairi HMG-CoA reduktase dapat mempengaruhi regulasi sintesis kolestrol. Faktor yang mempengaruhi HMG-CoA reduktase adalah: -

Ekspresi gen Faktor transkripsi mengontrol ekspresi gen HMG CoA reduktase. Pada reduktase gen, DNA di posisi cis SRE (Sterol Regulatory Element) diikat oleh SREBP (Sterol Regulatori Element-Binding Protein). SREBP merupakan protein reticulum endoplasma yang terionisasi dengan protein yang terdapat di membrane dalam retukulum endoplasma, SCAP (SREBP Cleavage-Activating Protein). Ketika kadar sterol dalam sel rendah, maka reticulum endoplasma akan mengeluarkan kompleks SREBP-SCAP yang akan menuju ke badan golgi. SERBP di dalam badan golgi akan di proses untuk membentuk fragmen yang akan menuju ke inti sel dan dapat berfungsi sebagai faktor transkripsi oleh pretease, sehingga sintesis HMG CoA reduktase akan meningkat serta memicu sintesis kolestrol (Murray dkk, 2009).

-

Hormonal Jumlah Growth Hormone (GH) dan insulin yang meningkat akan mengakibatkan ekspresi dari gen HMG CoA reduktasemengalami peningkatan, sehingga menyebabkan peningkatan pada kadar kolestrol total juga. Sedangkan penurunan kadar kolestrol totan dipengaruhi oleh glucagon dan epinefrin (Stipanuk dan Caudill, 2013). Kolestrol yang dihasilkan dari sintesis Asetil Ko-A akan mensintesis hormone steroid. Semua sintesis hormone steroid dihasilkan dari kolestrol yang diubah mennjadi progesterone. Enam karbon yang dikeluarkan dari rantai kolestrol yang diputus oleh enzim pemutus rantai sitoktom P450scc , dan terbentuk pregnenolon. Pregnenolon akan membentuk progesterone

yang

dapat

dikatalis

oleh

3β-

hidroksisteroid

dehydrogenase. Siintesis hormone steroid akan menghasilkan estradiol yan disintesis di ovarium dan testoteron yang disintesis di testis,

hormon testosterone dapat berfungsi menurunkan kadar kolestrol total (Marks dkk, 2012). -

Pembentukan garam empedu Kolestrol dapat membentuk garam empedu melalui proses hidroksilasi dengan dibantu oleh enzim 7α-hidroksilase yang akan menghasilkan 7α-hidroksikolesterol. Enzim 12α-hidroksilase, oksigen, ATP dan CoA

akan

membantu

pengubahan

7α-hidroksikolesterol

menjadi

Chenodeoxylcholyl Co-A yang akan menjadi asam empedu primer dan Cholyl Co-A asam empedu sekunder. Kolestrol yang membentuk garam empedu akan menurunkan kadar kolestrol total di dalam darah (Murray dkk, 2009).

Gambar 2. Sintesis garam empedu 4. Absorbsi Kolestrol

5. Metabolisme lipoprotein Menurut Adam (2009), metabolisme lipoprotein dibagi menjadi 3 jalur, yaitu: -

Jalur Metabolisme Eksogen Lemak eksogen adalah lemak yang berasl dari makan ataupun dari hati. Sisa pencernaan lemak akan mengasilkan trigliserida dan kolestrol. Trigliserida akan diserap dalam bentuk bebas dan kolestrol akan diserap dalam bentuk kolestrol oleh eritrosit dan mukosa usus halus. Di dalam usus halus, terjadi pengubahan asam lemak bebas menjadi

trigliserida

sedangkan

kolestrol

akan

teresterifikasi

membentuk kolestrol ester yang akan menjadi lipoprotein, yaitu kilomikron bersamaan dengan apolipoprotein dan fosfolipid ( Adam, 2009). Kilomicroon akan masuk ke dalam jarinan limfa kemudian melalui duktus torakalis masuk menuju aliran darah. Enzim lipoprotein lipase akan menghidrolisis trigliserida dalam bentuk kilomikron menjadi asam lemak bebas sehingga dapat disimpan di jaringan adipose, jika berlebihan makan akan diambil hati untuk digunakan dalam pembentukan trigliserida yang ada di hati (Adam, 2009). -

Jalur metabolisme endogen Hati akan mensekresi trigliserida dan kolestrol masuk menuju aliran darah aliran darah dalam bentuk VLDL. VLDL dibantu dengan enzim lipoprotein lipase akan mengalami hidrolisis dalam aliran darah menjadi IDL yanga akan mengalami hidrolisis juga menjadi LDL. Kadungan kolestrol paling banyak terdapat pada LDL. LDL akan dibawa sebagian ke hati, testis, ovarium, kelenjar adrenal yang memiliki reseptor untuk mengangkap kolestrol LDL (Adam, 2009).

-

Jalur reverse cholesterol transport HDL memiliki kandungan kolestrol rendah sehingga akan kolesterol dari makrofag. Apolipoprotein A,C dan E terkandung idala HDL nascent yang berasal dari usus dan hati yang mengandung. Kolesterol

bebas yang diambil dari makrofag selanjutnya akan diesterifikasi oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase menjadi kolestrol ester. Kolestrol ester tesebut selanjutnya akan dibawa oleh HDL menuju ke hati dan trigliserida dari VLDL akan ditukarkan dengan kolestrol ester tersebut yang ada di peredaran darah dibantu oleh cholesterol ester transfer protein untuk dapat dibawa ke hati kembali (Adam, 2009). 6. Penumpukan plak kolestrol pada jaringan (Arterosleriosis) Penyakit jantung coroner adalah penyakit sitemik yang disebabkan oleh adanya penyempita pembulu darah arteri korener karena adanya penimbunan plak lemak, emboli coroner dan lain-lain. Namun, arterosklerosis merupakan penyebab terbanyak yaitu mencapai 99%. Arterosklerosis merupakan kelainan pada tunika intima dan tunika media karena mengalami penebalan plak-plak yang dapat mengganggu peredaran darah ( Maliya, 2006). Perubahan pola maka yang tidak sehat menjadi penyebab timbulnya arterosklerosis. Adanya peningkatan kolestrol darah LDL, kolestrol total dan triglliserida serta terjadinya penuruan kadar kolestrol HDL (Sastroamidjojo, 2000). Peningkatan LDL dan kolenstrol total disebabkan karena meningkatnya konsumsi lemak jenuh dan kolestrol yang terdapat pada makanan. Sedangkan untuk peningkatan trigriserida karena adanya faktor gen, dan pola konsumsi makanan berupa lemak, alcohol, karbohidrat dan. Selain itu peningkatan trigliserida terjadi karena aktivitas enzim lipoprotein lipase yang berfungsi menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, jika enzim ini rendah makan kadar trigliserida akan meningkat (Murray dkk, 2009). HDL (Hight Density Lipoprotein) merupakan lemak baik yang berfungsi mengangkut kolestrol bebas yang berada di peredaran darah atau jaringan perifer untuk kembali ke hati. Kolestrol akan diesterifikasi menjadi kolestrol ester yang sebagian akan dipindahkan ke VLDL oleh LDL dan IDL dengan bantuan enzim CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein). Kolestrol ini akan dimanfaatkan kembali oleh hati untuk diubah mnajdi garam empedu atau disekresikan langsung ke dalam empedu

(Turtle, 1999). Trigliserida yang semakin tinggi akan mengakibatkan katabolime dari HDL juga akan semakin tinggi. HDL yang semakin rendah maka akan berpotensi untuk semakin banyaknya kolestrol yang beredar di dalam perdaran darah karena tidak dapat terangkut kembali ke hati, dan memicu terjadinya arteroslerosis (Tsalissavrina, et al., 2006).

Adam, JM. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, Edisi V, Balai Penerbit FKUI: Jakarta Murray, R.K., Graaanner DK, Mayes PA, Rodwell VM. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. EGC: Jakarta. Soeharto., 2004. Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan Kolesterol. Cetakan ketia, Edisi kedua. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Tjay, H.T., dan Rahardja, K.. 2007. Obat-obat Penting Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi VI. PT Elex Media Komputindo Kelompok Kompas Gramedia: Jakarta. Marks, D.B., Allan, D.M., Collen, M.S. 2012. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. EGC: Jakarta Sheriff, D.S., 2004, Medical Biochemistry, Jaypee Brothers Medical Publishers, Libya. Stipanuk, M.H., Caudill, M.A. 2013. Biochemical and Physiological Aspect of Human Nutrition,Edisi III Saunders, Philadelphia Tsalissavrina Iva, Wahono Djoko and Handayani Dian. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Karbohidrat Dibandingkan Diet Tinggi. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXII, No.2. pp. 80-89.

More Documents from "GaluhFahmi"

Kolestrol-1.docx
December 2019 15
Gametogenesis.docx
December 2019 19
Filum Echinodermata.docx
December 2019 36
Fiswan Hormon Kel. 6.docx
December 2019 12
1-2001-albizia_dormancy.pdf
December 2019 16