TEORI ASAM BASA B E L I N D A H E R A W AT I X I - M I PA 5
• Asam dan basa merupakan dua sifat larutan yang berbeda. Bagaimana cara membedakan keduanya? Apa saja yang tergolong asam dan apa saja yang tergolong basa dalam kehidupan sehari-hari?
• Cara membedakan asam/basa adalah dengan menggunakan pH meter bila asam pH antara 1-7 dan basa antara 7-14, bisa juga dengan menggunakan kertas lakmus, indikator phenoftalin, dan dengan mengenal rasanya. • Asam : asam cuka, coca-cola • Basa : detergen, sampo
Ada banyak teori yang menjelaskan tentang asam basa tersebut,berikut adalah :
1. TEORI ASAM – BASA ARRHENIUS Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+. Contoh:
a.
Asam sulfat dalam air: H2SO4(aq) ⇄ 2H+(aq) + SO4–(aq)
b.
Asam klorida dalam air HCl(aq) ⇄ H+(aq) + Cl–(aq)
Dipandang dari jumlah ion yang dihasilkan, asam dibedakan menjadi asam kuat yaitu, asam mudah terionisasi dan banyak menghasilkan ion H+ dalam larutannya, contoh: HCl, HBr, H2SO4, HNO3. Sedangkan asam lemah merupakan asam yang sedikit terionisasi dan menghasilkan sedikit ion H+ dalam larutannya, contoh: CH3COOH.
Menurut Arrhenius basa adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat melepaskan ion OH– . Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. Contoh: a.
Magnesium hidroksida dalam air Mg(OH)2 ⇄ Mg2+ + 2 OH–
b.
Larutan amonia NH3(g) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)
Berdasarkan daya hantar listriknya, basa yang terionisasi sempurna disebut basa kuat, misalnya KOH, NaOH, Ba(OH)2. dan Ca(OH)2. Dan ada yang hanya terionisasi dalam air disebut basa lemah, misalnya NH3 dan Al(OH)3
2. TEORI ASAM – BASA BRONSTED DAN LOWRY Menurut Bronsted dan Lowry asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion H+ di dalam larutan. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion OH- di dalam larutan.
Asam Bronsted-Lowry = donor proton
Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton
Contoh:
HCl + H2O ⇄ H3O+ + Cl– asam1 basa2
asam2
basa1
CH3COOH + H2O ⇄ CH3COO– + H3O+ asam1
basa2
basa1
asam2
3. TEORI ASAM – BASA LEWIS Menurut Lewis zat dikatakan sebagai asam karena zat tersebut dapat menerima pasangan elektron bebas dan sebaliknya dikatakan sebagai basa jika dapat menyumbangkan pasangan elektron.
Asam = akseptor pasangan elektron
Basa = donor pasangan elektron
Contoh:
Reaksi antara BF3 dengan NH3, dimana molekul NH3 memiliki pasangan elektron bebas, sedangkan molekul BF3 kekurangan pasangan elektron.
NH3 + BF3 ⇄ F3 B-NH3