Kharisma Juni

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kharisma Juni as PDF for free.

More details

  • Words: 2,633
  • Pages: 4
Tips

BULLETIN REM AJ A

E d i s i 5 / J U N I 2 0 0 7

Tips Menyikapi Cinta Halo..halo.. masih pada baca kan? Biar tambah oke, kayaknya ente juga mesti tahu deh beberapa tips untuk menyikapi rasa cinta. Pertama . Be silent , sikapi dirimu dengan tenang. Ini penting lho. Kalo gayung bersambut sih it's oke, gimana kalo bertepuk sebelah tangan? Tuwewew! Tapi ingetinget lho semua itu kudu sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya. Nggak boleh menerapkan aturan sendiri. Buat yang udah siap nikah (kayaknya nggak ada deh ya? Hehehe), silakan langsung ke penghulu. Buat yang belum siap, jangan nekat pacaran en gaul bebas. Bahaya! Kedua . Waspada. Cinta itu bisa berwujud bunga bahkan nggak sedikit yang berwujud api. Hatihati menggunakannya, eh, hati-hati menyikapinya. Ketiga. Tidak mudah tergoda. Nah kalo yang ini harus mengakar pada diri kamu. Gunakan akal sehat dan taati syariat. Keempat . Tanyakan pada yang ngerti. Ini jurus yang nggak boleh kamu lupa. Kalo belum ngerti juga tanyain pada mbah nya yang ngerti. Kelima . Cari ilmunya. Benar kata Imam Malik, Ilmu itu harus didatangi, bukan mendatangi . Bagaimana kamu bisa meraih cintaNya sementara kamu malas mencari ilmuNya. Oke deh selamat mencoba! [Dudung.net]

e Lov on iti Ed

Khasanah Remaja Islam Al Hikmah

GAWAT ! ! VIRUS BAK

M

HTS E R E hal4-5

Tips Menyikapi Cinta - hal8 Senantiasalah perbaiki niat - hal3 CBSA ( Cinta Bersemi Saat Aktif ) - hal6

8

Edisi 6/ Juni 2007

KOTRAINDIKASI Virus HTS, adalah virus turunan dan sangat menular! Virus ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Aktivis Rohis Sekolah, OSIS dan lainnya. Indikasi pasien HTS antara laen ketidakikhlasan dalam beramal, riya’, en gelisah karena konflik batin. Virus ini hanya dapat diobati dengan Vaksin Taubat dan Muhasabah Diri. Untuk pencegahan, berpuasalah Senin en Kamis en Puasa Nyunnah lainnye, en tetap meminta perlindungan kepada Allah SWT. So, WASPADALAH!! WASPADALAH!!

Kalo ente-ente mo ngirim naskah, unek-unek, kritik atawa saran, please send at: Redaksi Kharisma Jl. Parit II Perumahan Permata Hijau Blok B No. 4 RT 31 Kelurahan Tungkal III s Kuala Tungkal m 081366979142

Sapa

subur untuk memupuk rasa cinta kepada lawan jenis? Eit, jangan salah. Nggak gaul bebas bukan berarti nggak berinteraksi dengan lawan jenis. Emangnya penghuni dunia dakwah cuma satu jenis? Tetep, aktivitas dakwah juga mengharuskan mereka berhubungan dengan lawan jenis. Apalagi yang tergabung dalam sebuah organisasi. Kudu ada konsolidasi dakwah. Inget-inget tuh!

obat Kharisma, bulan ini mungkin bagi yang duduk di kelas 3 adalah saat-saat yang menggembirakan dimana masa sekolah sudah usai. Serasa bebas!!! Namun, Kharisma percaya, pasti ente-ente ntar bakal merindukan suasana SMU kembali, seperti Almarhum Bang Crisye pernah bilang, “ Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah… “ Tul nggak?

S

Di SMU kita bisa mendapatkan hal-hal yang kita tidak dapat dulu sewaktu masih di SMP, pun hal-hal setelah kita lepas dari SMU. Nah, begitupun menyangkut masalah hati, saat SMU adalah masa menggebu-gebunya untuk bisa saling mengenal, tak kecuali dengan lawan jenis/ non mahram. Nah, pada Edisi kali ini Kharisma akan mencoba mengupas tuntas tentang fenomena yang sedang merebak di kalangan kita. Khususnya bagi yang notabene anak Rohis di sekolahnya. Emang sih, mereka ga mau dibilang pacaran, kan anak Rohis. Masak anak Rohis pacaran?? Enggak la yaw… Tapi kok intens banget hubungan keduanya? “enggak ada apa2 kok, dia tuh sudah kayak abang sendiri bagi gue.. “ ceile.... Nah, penasaran kan? Lets get it on….!!!

Sebagai aktivis dakwah, tentu konsolidasi itu mengharuskan pihak ikhwan (muslim) menjalin kerjasama dengan para anggota 'diva' alias divisi akhwat (muslimah). Saling tukar informasi. Rapat bulanan untuk evaluasi kinerja dakwah sekaligus planning untuk masa mendatang. Sampe tergabung dalam kepanitiaan acara. Dan nggak mungkin kegiatan kayak di atas dilakukan tanpa adanya pertemuan. Walau mungkin rapat bisa aja pake fasilitas teleconference. Tapi itu pasti bakal menyedot banyak biaya. Bisa-bisa acaranya nggak jadi digelar gara-gara nggak ada biaya. Berabe kan? Nah, dari seringnya pertemuan itulah bisa menyita perhatian khusus antar aktivis. Meski nggak terungkap, VMJ tengah mengamati mangsa yang hendak diburu. Satu sama lain saling menyimpan rasa kagum. Dari sinilah tumbuh perasaan simpati, empati, yang seterusnya bisa bikin jatuh hati. Walau hanya tersimpan rapi dalam diary atau menghiasi relung hati. Intinya, malu-malu tapi mau!

MENGENDALIKAN RASA CINTA Sobat Kharisma, Ternyata cinta bukan cuma Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki seperti kata Sheila On7. Tapi juga merupakan ujian sekaligus cobaan buat orang shaleh, ahli ibadah, termasuk aktivis dakwah. Kok bisa? Iya, karena cinta nggak cuma bisa mengubah penampilan aja. Dia juga bisa membelokkan niat yang udah lurus. Komitmen dakwah bisa berubah. Aktivitas dakwah yang awalnya diniatkan untuk mendapat ridho Allah bisa terkontaminasi saat VMJ meradang. Ini yang kudu diwaspadai. Ada dua hal yang bisa kita jalanin sebagai langkah pencegahan (kayak 3M DBD aja neh!). Pertama, dari dalam diri kita. Di sini kita kuatkan benteng pertahanan dari serangan rasa cinta yang membabi buta. Caranya, rajin puasa sunat. Rasulullah menganjurkan pemuda-pemudi untuk berpuasa sebagai satu perisai takwa. Perbanyak membaca al-Qur'an, shalat tahajjud, dan berdzikir kepada Allah saat godaan itu datang. Perbanyak juga doa kita kepada Allah. Minta kepada-Nya biar kita dijauhin dari perbuatan yang haram, minta juga kepada-Nya biar kita dikasih jodoh yang qualified dunia-akhirat. Mau dong? Kedua, dari luar diri kita. Faktor lingkungan gampang banget meluluhlantakkan pertahanan yang kita bangun. Itu sebabnya, kita kudu bisa menata lingkungan sekitar kita. Misalnya, meminimalisasi pertemuan dan komunikasi dengan lawan jenis. Walau itu untuk konsolidasi dakwah. Sorry, bukannya mo ngerecokin, cuma kita khawatir, jiwa muda kita tak kuasa meredam gejolak rasa cinta itu. Kita juga bisa gaul ama temen-teman yang bisanya nggak cuma manas-manasin doang. Tapi mampu membantu kita menjaga izzah alias harga diri. Sehingga kita bisa belajar menundukkan pandangan. Baik terhadap para 'macan' (makhluk cantik) mau pun terhadap media 'syerem' yang bisa memacu adrenalin kita. MENENTUKAN PRIORITAS Sobat Kharisma, kalo kamu udah bisa atau minimal lagi belajar mengendalikan rasa cinta, sekarang kamu udah pantes buat belajar menentukan prioritas. Karena untuk urusan ekspresi cinta, Islam cuma mengatur dua tahap. Khitbah dan nikah. Nggak ada lagi. Nah, kalo udah gini bagusnya gimana? Bagi yang masih sekolah, kita pusatkan perhatian pada aktivitas tholabul 'ilmi yang lagi digeluti. Biar masa depan juga terbingkai dengan rapi. Tapi, bukan berarti kita ngelarang kamu mikirin soal nikah lho. Nggak. Silakan aja kalo kamu mau mulai mempelajari soal pernikahan lebih dalam. Karena terpancing ama senior yang bilang nikah itu nikmat, indah dan ibadah, misalnya. Tapi kamu kudu siap hadapi risiko yang bakal menyedot perhatian kamu. Berani ambil risiko? Pikirkan dengan mateng! Oke deh sobat. Catet, sekali lagi kita ngingetin, dakwah itu untuk mendapat ridho Ilahi. Bukan karena orang yang dikasihi. Dan jangan takut keduluan, karena jodoh masing-masing nggak akan kelayapan. Oke? Tetap semangat!

s

2

Edisi 6/ Juni 2007

Edisi 6/ Juni 2007

7

Sekitar Kita

Taujih

Senantiasalah perbaiki niat Oleh : Ust. Azka Ubaidillah, S.ST (Ketua Umum Yayasan Al Hikmah)

Saudaraku… Ada dalam diri kita suatu ruangan yang bebas dan hampir tidak tersentuh oleh siapapun juga di luar diri kita kecuali Allah dan diri kita sendiri. Segala hal bisa melintas di sana dan dari sanalah terdapat sumber energi yang akan menggerakkan setiap langkah perbuatan kita. Dialah hati.

C B S A

( Cinta Bersemi Saat Aktif )

S

elain “virus HTS”, ada lagi virus yang kekuatannya bisa bikin sang pejuang mati-matian ngapalin lagu melankolis First Love-nya Nika Costa atau Shoulder to Cry On-nya Tommy Page. Meski nilai bahasa Inggris di raport-nya delapan ngakak alias 3! Pede banget kan? Yup. Virus yang dikenal dengan julukan virus merah jambu (VMJ) pembangkit rasa cinta ini kagak ada matinye. Malah mungkin kita berharap nggak matimati. Coz, hidup kita bakal terasa garing bin monoton tanpa kehadiran cinta. Baik cinta kepada yang Maha Pencipta maupun kepada lawan jenis. Maka berbahagialah orang-orang yang masih bisa mencintai dan dicintai. Ciee….Aa Gym banget neh! Bener sobat, nggak lengkap rasanya jadi manusia kalo kita nggak bisa mencintai dan dicintai. Karena ini fitrah. Jadi wajar aja kalo virus ini merajalela mencari mangsa di setiap kesempatan. Maka di kalangan selebritis dikenal istilah 'cilok' alias cinta lokasi. Sebutan untuk pasangan seleb yang terlibat jalinan asmara karena sering ketemu di lokasi syuting. Ssttt….jangan bilang-bilang ya. Ternyata di kalangan aktivis dakwah juga ada 'cilok' lho. Hah?! Masa' sih? Beneran. Do you know CBSA? Ini nih: Cinta Bersemi Saat Aktif. (ehm..ehm..) Tapi jangan salah, meski 'Cilok' dan 'CBSA' sama-sama mengandung unsur cinta, tapi keduanya tetep beda. Kalo 'CBSA', lebih terjaga dari kontaminasi. Sementara 'cilok' lebih kepada cinta yang ternodai. Ups! So, kalo kamu pengen tahu lebih banyak tentang CBSA, kamu bisa tanya guru SD masing-masing. Tapi,

6

Edisi 6/ Juni 2007

kalo penasaran ama 'CBSA', kamu dah bener kalo baca Kharisma kali ini. Yuuuuk! ROMANTIKA AKTIVIS DAKWAH Sobat Kharisma, kalo mengamati pergaulan para aktivis dakwah mungkin ada beberapa pertanyaan yang mampir di benak kita. Apalagi keseharian mereka yang gaul ama sesamanya. Cewek ama cewek. Cowok ama cowok. Kesannya antilawan jenis banget. Apa mereka steril dari rasa cinta? Apa yang ada dalam benak mereka cuma dakwah doang? Apa menjadi aktivis dakwah kudu punya antivirus untuk menghadang VMJ? Apa-apanya dong…eh, kok jadi lagu sih? Nggak usah dibikin pusing, sampe nyanyiin lagu Nenek Titik Puspa gitu. Para aktivis dakwah itu sama aja kayak kita. Sejenis manusia yang punya rasa cinta. Cuma bedanya, mereka nggak show of forces untuk urusan ini. Apalagi sampe deklarasi segala di acara reality show Katakan Cinta atau Playboy Kabel. Nggak lah yauw. Mereka punya prinsip yang bagi sebagian orang terdengar 'aneh' dalam hal pengungkapan rasa cinta. Anti-pacaran en nggak phobi ama nikah dini. Catet ya! Nah, masalahnya, kita sering bertanya-tanya, gimana mungkin bisa terjalin rasa cinta di antara mereka kalo mereka sendiri anti-gaul bebas. Bukankah gaul bebas itu terbukti menjadi media

Saudaraku… Karena demikian rahasianya isi hati itu dan demikian penting akibat yang ditimbulkan maka di sanalah terdapat medan tempur abadi sepanjang hayat antara kebenaran dan kebatilan. Pertarungan sengit selalu terjadi dalam hitungan sepersekian kali dalam sedetik. Pemenangnya itulah yang akan dilihat oleh Allah SWT sebagai niat kita. Saudaraku… Sungguh amat sangat sulit menjaga ruangan hati, segalanya bisa melintas di sana dan kecil kemungkinan kita dapat menghindar dari lintasan tersebut. Yang bisa kita lakukan adalah mengontrol segala lintasan itu dan kemudian memilih dan memilah untuk memenangkan lintasan baik sehingga menjadi niat kita: niat yang baik. Saudaraku… Begitu pentingnya niat sehingga Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya manusia itu akan memperoleh (pahala) sesuai apa yang diniatkannya. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka (pahala) hijrahnya akan sampai pada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau perempuan yang ingin ia nikahi maka (pahalan) hijrahnya hanya untuk (niat) apa ia berhijrah kepadanya“ (HR. Bukhori Muslim). Oleh karena itu saudaraku… Senantiasalah perbaiki niat kita karena niat itu menjadi penentu diterimanya amal kita. Seberapapun bagus dan banyaknya amal perbuatan yang kita lakukan apabila tidak disertai niat yang ikhlas maka amal kita itu sedikitpun tidak diterima oleh Allah SWT. Alangkah sia-sia dan meruginya kita apabila kita datang menghadap Allah SWT kelak di hari kiamat dengan tangan kosong tanpa tabungan amal sedikitpun akibat niat kita yang tidak benar.

Edisi 6/ Juni 2007

3

Kajian Utama

pada akhirnya merambah jadi virus HTS (Hubungan Tanpa Status). Terjangkitlah kita kalo nggak kuat, waduh… bisa bikin penghuni Rohis Geger!. Aktivis Rohis kok imannya tivis, eh tipis. Tapi, kalo nggak jadian pun, bisa diakal-akalin dengan ngaku-ngakuin si dia itu kakak or adik kita. Sampe segitunya….. Lingkungan kita juga berpengaruh banget lho nyebabin HTS-an, liat aja teman-teman sekelas kita, banyak yang pacaran, banyak yang ngajakin nonton filem biru, banyak yang ngajakin ngedrugs, en so on. Kalo kitanya juga enggak kuat ngadepin mereka, bisa-bisa malah terseret en coba-coba nyalurin hawa nafsu kita ke yang nggak bener. Contohnya mulai ngelirik akhwat satu organisasi Rohis en ngajakin nge-date. Wah, Gaswat Tuh!! Harus dipertanyakan identitas aktivis Rohisnya!! Emang sih, anak rohis tuh kalo palingan gitu-gitu aja. Telefon-telefonan dan atawa SMS-SMSan. Tapi dari situ bisa jadi berlanjut ke hubungan dan interaksi yang lebih. Seumuran kita, suka sama someone emang wajar, en itu adalah fitrah. Setuju nggak? Tapi….., ada tapinya neh, harusnya, sukanya kita sama dia tuh dalam arti salut, kagum sama kesholehannya hingga ngedorong kita untuk bisa sholeh, dan rajin kayak dia, suka sama ke-ghodulbasharannya (ketunduk pandangannya ketika berhadapan sama lawan jenisnya) hingga bikin kita termotivasi untuk ngejaga pandangan en kesucian diri, dll. Bahaya virus HTS

GAWAT VIRUS

HTS

MEREBAK !!

“Pacaran?? Kita-kita nggak pacaran kok…. Dia tuh udah kayak kakak gue banget… ngerti semua persoalan hidup gue, bisa ngerti'in gue en bisa nyelesai'in semua permasalahan gue….” Yup, begitulah fenomena pergaulan baru yang mewabah di kalangan kita yang notabene ABG Rohis, yang jauh banget dari kamus “Pacaran” . So, Ngakunye sih saudara, kakak en adik. Pokoknya nggak mau banget deh dibilang pacaran, masak anak Rohis Pacaran? Hmmm…. Jangan-jangan ente juga ngalamin sendiri nih… So, kali ini Kharisma pengen coba ngebahas tu Virus. “Virus HTS”! Kalo virus Flu Burung sih biasa, sudah sering kita denger ya nggak?, nah virus HTS ni sejenis virus “Hubungan Tanpa Status”, yang pasti lebih serem dari virus Flu Burung. Kok bisa???? Nggak percaya? Ikutin ulasan Kharisma berikut…. Benih-Benih virus HTS “Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah.” Kayaknya sya'ir lagunya Almarhum Crisye ini cukup mewakili ente-ente yang lagi duduk di bangku SMU, lagi ngejedar-jedarnya pencarian indentitas diri (emang hilang dimana sih?) ngedorong kita hars juga saling kenal-mengenal ama banyak orang, termasuk ama lawan jenis. Pengen ikut ini lah, pingin ikut itu lah, nyoba ini lah, nyoba itu lah. Kalo pengendalian diri kita kurang, hmmm… pintu buat HTS bakal terbuka lebar. En biasanya, dari ikutan organisasi inilah kita berkenalan sama teman-teman, tak terkecuali juga lawan jenis. Dari perkenalan yang dilanjutin sama interaksi yang cukup sering, kadang kala bisa bikin VMJ (Virus Merah Jambu) yang

4

Edisi 6/ Juni 2007

Nah, dari sekian banyak alasan yang bisa nimbulin virus HTS itu, ente en temen-temen ente juga yang bakal kena dampaknya. Apalagi neh, kalo ente bener-bener ngelakuin HTS, udah kantong ente terkuras abis coz musti pergi-pergi en ngebayarin lawan HTS ente, ente juga bakal ngerasain konflik batin. Ya nggak? Masak anak Rohis pacaran, eh HTS-an? What ever-lah apa namanya, pastinya nama Rohis juga bakal kebawa, bakal kena jeleknya juga. Kalo udah gitu, siap-siap aja nanggung akibatnya (hehehe… ngancem banget kedengerannya!!) Ini bukan berarti yang nggak ikutan Rohis, boleh ngelakuin HTS-an yak?! Coz ini berlaku buat semua muslim. Btw, yang juga bikin ente kudu mikir kalo HTS-an tuh konsentrasi belajar ente juga pastinya bakal kacau coz ada yang dipikirin selain belajar! Penanggulangan virus HTS Trus gimana dong, kalo sampe akhirnya nganggep si dia sebagai kakak or adik kita? Oke, kalo emang begitu, tapi bisakah kita ngejamin bahwa kita nggak bakalan jatuh cinta sama dia en bikin Allah cemburu dengan ulah kita (ingat lho, Allah adalah Zat Yang Maha Pencemburu). Kayaknya sulit dech. Mereka tetep aja nggak bisa kita anggep kakak or adik kita, soalnya mereka toh bukan saudara yang sedarah sedaging, seayah dan seibu sama kita. Jadi buat apa kita maksain diri (maksa banget da ah) kalo kita sampe bisa deket banget dengan nonmuhrim kita dengan alasan sebagai kakak or adik… Tu sama aja dengan deketin zina, Tul nggak? Ngedeketin zina aja nggak boleh, apalagi ngelakuin… Makanya, Bro, dalam berinteraksi dengan lawan jenis kita, jaga adab-adabnya. Misalnya aja perhatiin keseriusan maksud kita dalam berinteraksi, bukan interaksi yang nggak jelas maksudnya, yang cuma sekadar ingin ketemu doang. Itu tuh yang bikin benih-benih cinta semakin tumbuh di hati kita. Rapat-rapat organisasi juga berpotensi menebar si virus HTS ini. Kalo nggak penting-penting banget, mendingan nggak usah interaksi deh. Ketika perhatian kita jatuh tertumpu terus sama si dia, nggak nutup kemungkinan, perhatian yang seharusnya tertuju pada Allah, jadi setengahsetengah dilakuin. Padahal, inilah yang paling berbahaya, yangt jatoh-jatohnya bisa jadi dosa besar, karena udah nyekutu'in Allah sama sesuatu yang lain, Astaghfirullah… So, mulai sekarang perbaiki terus niat kita di awal, di tengah, en di akhir perjalanan kita, Cuma buat-Nya. InsyaAllah… Pingin HTS-an? Lewat deh…

Edisi 6/ Juni 2007

5

Related Documents

Kharisma Juni
November 2019 51
Kharisma Agustus
November 2019 47
Juni
June 2020 33
Cita Kharisma
April 2020 29
Juni Presentation.pptx
November 2019 44