1. Pengertian Sosialisasi Politik, Komunikasi Politik dan Budaya Politik.
a. Sosialisasi Politik. Sosialisasi Politik adalah sebuah proses lewat mana budaya politik diinformasikan, dipertahandan dan dirubah. Melalui sosialisasi politik berbagai nilai, norma, kepecayaan, sikap atau perilaku politik diperkenalkan, ditanamkan, diperkuat atau di rubaah dalam sebuah masyarakat. Dalam kajian tentang sosialisasi politik , pada umumnya ada dua hal yang di pelajari yaitu peran sosialisasi tersebut dalam politik dan struktur yang melakukakn sosisalisasi atau agen sosialisasi. Agen sosialisasi politik yang umum dalam sebuah negara antara lain adalah keluarga, kelompok peer, komunitas, lingkungan tetangga, sistem sekolah,lorganisasi-organisasi formal, partai politik, tempat kerja dan tempat-tempat ibadah serta media massa (Jening dan Naemi;Almond dan Powell 966: 87-97).
b. Komunikasi Politik. Secara sederhana, komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah, politik sebagai pesan-pesan komunikasi, yaitu bagaimana politik yang berkaitan dengan pengaruh, kekuasaan, kewenangan, nilai, ideologi, kebijakan umum, distribusi kekuasaan menjadi pesan yang disampaikan secara sirkular dari pengirim (komunikator politik) kepada penerima (komunikan), audiens atau khayalak politik. Komunikasi Politik merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dan merupakan fungsi dari budaya politik dan sosialisasi politik. Dalam analisis sistem politik
yang
menjadi
perhatian
adalah
struktur-struktur
yang
melaksanakan fungsi komunikasi politik dan bagaimana kamunikasi
tersebut dilaksanakan. Struktur yang melakukan komunikassi dapat dibedakan dalam lima macam, yaitu : i. Komunikasi tatap muak (face to face), yang bersifat informal, yang merupakan bentuk utama komunikasi. ii. Struktur sosial non-politis (keluarga, kelompok ekonomi atau agama). iii. Struktur input politik (partai politik, organisaasi kepentingan atau masyarakat sipil). iv. Struktur output politik ( lembaga eksekutif, legislatif dan birokrasi). v. Media massa (surat kabar, radio, televisi, medsos).
Komunikasi politik dapat berdampak positif sebagaimana hasil yang diharapkan oleh struktur atau agen yang melaksanakan namun juga bisa berdampak negatif bila hasil tidak terduga atau tidak diperhitungkan sebelumnya.
c. Budaya Politik. Budaya Politik adalah seperangkat sikap-sikap, kepercayaankepercayaan, dan perasaan-perasaan tentang politik yang terjadi dalam sebuah negara pada suatu waktu tertentu. Di bentuk oleh sejarah bangsa dan
proses-proses
sosial,
ekonomi
dan
aktivitas
politik
yang
berlangsung. Mempengaruhi tingkah laku politik individu, isi tuntutantuntutan politik dan respon politik warga negara tersebut. (Almond dan Powell 1978: 25).
Keterkaitan antara ketiganya yaitu, sosialisasi politik dan komunikasi politik merupakan bidang terapan yang spesifik dalam study tentang budaya politik; ketiga bagian kajian ini terkait erat satu dengan yang lain. Mempelajari sosialisasi politik kita
mau tidak mau harus melihat komunikasi politik dan mempelajari komunikasi politik dapat memberikan gambaran tentang sosialisasi politik yang sedang terjadi dan budaya politik yang ada dalam masyarakat. Sosialisasi politik dan komunikasi politik tetus menerus terjadi baik direncanajan maupun tidak, sedangkan budaya politik dilangsungkan turun temurun, diubah ataupun dilanggengkan lewat komunikasi dan sosialisasi politik. Komunikasi politik yang berjalan baik menjadi prasyarat sosialisasi politik untuk dapat berjalan dengan baik, sehingga budaya politik dapat dilangsungkan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Miriam Budiardjo, dkk, (2014) Pengantar Ilmu Politik, Edisi 1, Jakarta : Universitas Terbuka.
2.
http://tugaskimochi.blogspot.com/2016/06/makalah-sosialisasi-politik.html
3.
https://osf.io/preprints/inarxiv/v48x2/download/makalah-komunikasi-politik-&-politikkomunikasi/m.shahreza.html
4.
https://www.academia.edu/6543793/PENGERTIAN_BUDAYA_POLITIK