KESELAMATAN KILANG
PENGOLAHAN MINYAK BUMI (CRUDE OIL)
Created by : • Mery Maydita
(167051966)
• Aulia Anggraeni
(167051967)
• Andini Ayu
(167052004)
• R. Catrina
(167052060)
Minyak Bumi Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut, diperoleh dengan membuat sumur bor dan harus diolah terlebih dahulu, mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon (C1C50). Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Proses Pengolahan Minyak Bumi : Minyak Mentah
Penyimpanan
Penghilangan garam
Destilasi Fraksinasi
Fraksi berat dan ringan
Proses Hidrokarbon Cracking – Reforming – Alkilasi dan Polimerasi – Pemunian - Pencampuran Produk Akhir Minyak Bumi
Destilasi : Pengolahan minyak bumi yg dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut valve tray.
Proses HVU (High Vacum Unit) adalah proses pemisahan fraksi minyak bumi dengan menggunakan tekanan di bawah tekanan atmosfer (>1 atm) dengan tujuan mengolah minyak berat yang fraksi-fraksinya tidak dapat dipisahkan pada kolom CDU. Tujuan dari HVU ini yaitu untuk menurunkan titik didih pada long residu sehingga produk-produknya dapat diperoleh. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada unit destilasi atmosferik suhu yang digunakan berkisar 350°C
Proses distilasi yang dilakukan pada tekanan atmosfer (tekanan sekitar 1 atm). Pengaturan suhu maksimum dengan maksud agar tidak terjadi perengkahan (cracking) pada produk yang dihasilkan. Distilasi atmosferik pada industry migas adalah untuk mengolah minyak mentah menjadi fraksi-fraksi antara lain refinery gas, naphta, kerosin, solar, minyak diesel dan residu.
2. CRACKING Cracking adalah penguraian molekulmolekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensi.
Terdapat 3 cara proses cracking : a) Cara panas (thermal cracking), Dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah. b) Cara katalis (catalytic cracking), Dengan penggunaan katalis melalui mekanisme perengkahan ion karbonium.Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. c) Hidrocracking Kombinasi antara cracking dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh yang dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan dari proses ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan
• 3.REFORMING •
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Fraksi Pemurnian Minyak Bumi • 5. Treathing dan Desulfurisasi 1.Cooper Sweetening & doctor treating 2. Acid treatment 3. Dewaxing 4.Deasphalting 5.Desulfurizing
1. Ekstrasi menggunakan pelarut 2. Dekomposisi senyawa sulfur ( terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida, dan disulfida)
Sulfur merupakan senyawa alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun keberadaan nya tidak diinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah. 1. Korosi pada peralatan 2. Meracuni katalis dalam proses pengolahan dan, 3. Bau yang tidak sedap
Proses Shell-Paques? Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses biodesulfurisasi.
Gas in
Keunggulan Proses Shell-Paques 1. 2. 3.
Dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar Pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) Menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent
BLENDING •
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk. Tujuan Blending • Contoh : Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya. •
Bahan- bahan pencampur tersebut, antara lain tetraethyllead (TEL), MTBE, etanol, dan methanol. Penambahan zat aditif ini dapat menimgkatkan bilangan oktan.