Kesehatan merupakan milik kita yang paling berharga. Health is not everything, but everything without health is nothing. Sehat berarti dapat mengerjakan apa saja yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Jadi masalah kesehatan merupakan aspek yang sangat penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan para lanjut usia. Salah satu indikator keberhasilan Pembangunan Kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) manusia Indonesia dimana pada RPJMN Kemkes tahun 2014 diharapkan terjadi peningkatan UHH dari 70,6 tahun pada 2010 menjadi 72 tahun pada 2014. Sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup maka akan terjadi perubahan struktur usia penduduk. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Indonesia saat ini termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni, mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk. Menurut proyeksi Bappenas Jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih akan meningkat dari 18.1 juta pada tahun 2010 menjadi dua kali lipat ( 36 juta ) pada tahun 2025 Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada acara pembukaan Launching Pengembangan Program Peduli Lanjut Usia yang dihadiri dari Rektor Universitas Indonesia, Ketua Centre for Ageing Study Universitas Indonesia, WHO Reperensentative untuk Indonesia, Ketua Komisi Nasional Lanjut Usia, dan para pejabat eselon I dan II Kemenkes RI, (20/3) di Jakarta. Selanjutnya disampaikan pula oleh Menkes menurut hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 pola penyakit pada lansia yang terbanyak adalah gangguan sendi kemudian diikuti oleh hipertensi, katarak, stroke, gangguan mental emosional, penyakit jantung dan diabetes mellitus. Sementara penyebab kematian pada umur 65 tahun ke atas pada laki-laki adalah stroke (20,6%), penyakit saluran nafas bawah kronik (10,5 %), Tuberkulosis Paru (TB) (8,9 %), hipertensi (7,7 %), NEC (7,0 %), penyakit jantung iskemik (6,9 %), penyakit jantung lain (5,9 %), diabetes mellitus (4,9 %), penyakit hati (4,4 %), pnemonia (3,8 %). Sementara pada perempuan adalah stroke (24,4 %), hipertensi (11,2 %), NEC (9,6 %), penyakit saluran pernafasan bawah kronik (6,6 %), diabetes mellitus (6,0 %), penyakit jantung iskemik (6,0 %), penyakit jantung lain (5,9%), TB (5,6 %), pnemonia (3,0 %) dan penyakit hati (2,2%) Pada kesempatan itu pula Menkes menyampaikan bahwa tujuan Program Kesehatan Lanjut Usia adalah meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat untuk menunjang pembangunan program peduli usia lanjut Kemenkes sudah memiliki komitmen yang kuat untuk upaya meningkatkan derajat Kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia ini dituangkan dalam Undang – Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial, Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia, Rencana Aksi Nasional Kesejahteraan Lanjut Usia tahun 2010-2014 yang disusun dibawah koordinasi Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52. Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional Lanjut Usia
Adapun Program Kementerian Kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan status kesehatan para lanjut usia adalah peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para Lanjut Usia di pelayanan kesehatan dasar, khususnya Puskesmas dan kelompok Lanjut Usia melalui konsep Puskesmas Santun Lanjut Usia. Saat ini data yang masuk di Kementerian Kesehatan baru terdapat 437 Puskesmas Santun Lanjut Usia, Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi Lanjut Usia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri di Rumah Sakit, Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi Usia Lanjut dan sudah disosialisasikan Program Kesehatan lanjut usia ini ke semua provinsi, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan dan pembinaan Kelompok Usia Lanjut/Posyandu Lansia di masyarakat. Hal ini dapat dilakukan sebagai salah satu bagian dari kegiatan di desa siaga. Saat ini sudah ada lebih kurang 69.500 Posyandu lanjut usia yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Indonesia, dan peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi Lanjut Usia dalam keluarga (Home Care). Home care dilaksanakan secara terintegrasi dengan program Perawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas maupun di RS. ujar Menkes. Tantangan yang kita hadapi dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia ini adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan yang ramah dan mudah diakses oleh lanjut usia. Di samping itu juga belum memiliki data yang memadai dan data terbaru tentang masalah kesehatan pada lanjut usia ini. Survey dan penelitian yang terkait dengan lanjut usia masih sangat terbatas. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email
[email protected].
Menurut WHO, yang termasuk katagori lansia, adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas (AS dan Eropa Barat). Sedangkan di negara-negara Asia, lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun keatas. Pengkatagorian lebih detail dikemukakan oleh Durmin dalam Arisman (2007), yang membagi lansia menjadi young elderly (65-74 tahun) dan older elderly (75 tahun). Sementara di Indonesia, M. Alwi Dahlan dalam Arisman (2007) menyatakan bahwa orang dikatakan lansia jika telah berumur di atas 60 tahun. Effect excersice dengan kebugaran kardirepirasi
Perkembangan Penduduk Lanjut usia (lansia) di Indonesia menarik diamati. Dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung meningkat. Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KESRA) melaporkan, jika tahun 1980 usia harapan hidup (UHH) 52,2 tahun dan jumlah lansia 7.998.543 orang (5,45%) maka pada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan UHH juga meningkat (66,2 tahun). Pada tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77 % dan UHH sekitar 67,4 tahun. Sepuluh tahun kemudian atau pada 2020 perkiraan penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34 % dengan UHH sekitar 71,1 tahun.
Keberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang terlihat dari peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH). Namun peningkatan UHH ini dapat mengakibatkan terjadinya transisi epidemi-ologi dalam bidang kesehatan akibat meningkatnya jumlah angka kesakitan karena penyakit degeneratif. Perubahan struk-tur demografi ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan menurunnya angka kematian serta pe-nurunan jumlah kelahiran. Seiring meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan berpengaruh pada peningkatan UHH di Indonesia. Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2011, pada tahun 2000-2005 UHH adalah 66,4 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun 2000 adalah 7,74%), angka ini akan meningkat pada tahun 2045-2050 yang diperkirakan UHH menjadi 77,6 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun 2045 adalah 28,68%). Begitu pula dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan UHH. Pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (dengan persentase populasi lansia adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%).
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas.
Gambar 1: Persentase Penduduk Lansia di Dunia, Asia dan Indonesia Tahun 1950 - 2050 Sumber : UN, World Population Prospects: The 2010 Revision
Gambar 2 : Persentase Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Indonesia Tahun 2008, 2009 dan 2012 Sumber : Susenas Tahun 2008, 2009 dan 2012, Badan Pusat Statistik RI
Gambar 3 : Penduduk Lanjut Usia Menurut Jenis Kelamin Sumber : Susenas Tahun 2012, Badan Pusat Statistik RI
Jika dilihat sebaran penduduk lansia menurut provinsi, persentase penduduk lansia di atas 10% sekaligus paling tinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%).
Gambar 5 : Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi Sumber : Susenas Tahun 2012, Badan Pusat Statistik RI
Gambar 14 : Angka Kesakitan Penduduk Lansia Tahun 2005, 2007, 2009, dan 2012 Sumber : Susenas Tahun 2005, 2007 dan 2009, dan 2012, Badan Pusat Statistik RI