Kesehatan Merupakan Faktor Yang Sangat Penting Dalam Kelangsungan Hidup Manusia.docx

  • Uploaded by: Vivi Sulfianty
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kesehatan Merupakan Faktor Yang Sangat Penting Dalam Kelangsungan Hidup Manusia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,616
  • Pages: 10
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PASTA GIGI HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SRONDOL WATEN 05 SEMARANG PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Keperawatan Gigi

ALPIANA NIM : P1337425218060

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, social dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Sehat menurut UU nomor 36 tahun 2009 adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, serta produktif secara ekonomi dan sosial. Berdasarkan Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang menunjukkan prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 25,9% dan sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional (Kinontoa, Minjelungan dan Tambunan, 2017). Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, begitu juga dengan kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut adalaah bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kualitas hidup, oleh karena terganggunya fungsi bicara, pengunyahan dan estetik (Oroh, Posangi dan Wowor, 2015). Di

Indonesia

sendiri

berdasarkan

data

Riset

kesehatan

dasar

(RISKESDAS) tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian kesehatan republik indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 25,9% penduduk indonesia mengalami masalah gigi dan mulut. Terjadi peningkatan prevalensi karies aktif pada penduduk Indonesia pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2007 lalu, yaitu dari 43,4% pada tahun 2007 menjadi 53,3% di tahun 2013. Karies pada anak menjadi perhatian dalam bidang kesehatan masyarakat secara signifikan. Center for disease control and prevention (CDC) pada tahun 2005 menyatakan bahwa prevalensi karies pada anak usia prasekolah sebesar 27% dan untuk anak usia sekolah sebesar 43% (Widyastuti, 2016).

Salah satu indikator yang sangat penting dalam kesehatan gigi dan mulut ialah tingkat kebersihan rongga mulut. Hal tersebut dapat dilihat dari ada tidaknya deposit-deposit organik, seperti pelikel, materi alba, sisa makanan, kalkulus, dan plak gigi yang menempel pada gigi. Plak merupakan deposit lunak yang membentuk lapisan biofilm dan melekat erat pada permukaan gigi dan gingiva serta permukaan keras lainnya dalam rongga mulut. Pengendalian

plak

merupakan

upaya

membuang

dan

mencegah

penumpukan plak pada permukaan gigi. Upaya tersebut dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Pembuangan secara mekanis merupakan metode yang efektif dalam mengendalikan plak dan inflamasi gingiva. Pembuangan mekanis meliputi penyikatan gigi dan penggunaan benang gigi. Pada anak, penyikatan gigi dan penggunaan benang gigi sering kali tidak memberikan hasil yang maksimal karena kurangnya keterampilan anak. Hal tersebut bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan gingiva. Oleh karena itu, bahan kimia seperti pasta gigi dapat dipergunakan sebagai sarana penunjang pengendalian plak (Putra, Mintjelungan dan Juliatri, 2017). Cara menyikat gigi dengan teknik dan metode yang benar beserta penggunaan pasta gigi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut sangat penting. Jenis pasta gigi yang digunakan merupakan salah satu faktor yang berperan di dalamnya, karena pasta gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, serta dapat menghilangkan atau mengurangi bau mulut, dan memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva (Nurmawati et al., 2016). Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai produsen pasta gigi membuat inovasi untuk menambahkan zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan gigi. Penambahan zat lain pada pasta gigi harus aman dan efektif, serta pemakaiannya telah disetujui oleh American Dental Association. Salah satu zat yang umum ditambahkan pada pasta gigi ialah bahan herbal (Putra, Mintjelungan dan Juliatri, 2017). Saat ini, telah dikembangkan pasta gigi herbal sesuai dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap penggunaan bahan alami. Pasta gigi

herbal mengandung sodium bikarbonat, sodium florida dan kandungan bahan herbal lainnya. Bahan herbal yang dipakai memiliki sifat anti inflamasi yang mampu menstimulasi respons imun, memiliki sifat anti perdarahan, sebagai bahan antiseptik alami, serta memiliki sifat antiseptik, dan analgesik (Oroh, Posangi dan Wowor, 2015). Efektivitas pasta gigi herbal ini telah diteliti dan memperlihatkan hasil yang kontradiksi. Dinyatakan bahwa efektivitas pasta gigi herbal terhadap akumulasi plak maupun gingivitis dapat dikatakan setara jika dibandingkan dengan pasta gigi non-herbal. Sementara itu, walaupun pasta gigi herbal memiliki efektivitas yang lebih superior terhadap gingivitis, tetapi memiliki efektivitas yang setara terhadap akumulasi plak jika dibandingkan dengan pasta gigi non-herbal. Penelitian lain menunjukkan pasta gigi herbal lebih efektif terhadap akumulasi plak dan gingivitis dibandingkan dengan pasta gigi nonherbal (Yuwono, Soegiharto dan Jazaldi, 2012). Hasil penelitian yang bervariasi dari beberapa penelitian tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang efektivitas pasta gigi herbal dengan non herbal terhadap penurunan indeks plak. Penulis memilih siswa kelas V SD Negeri Srondol Wetan 05 karena populasi ini lebih mudah dijangkau dari segi tempat, waktu, dan biaya, sehingga memudahkan penelitian. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu Apakah penggunaan pasta gigi herbal dan Pasta gigi non herbal efektif terhadap penurunan indeks plak pada siswa SD Negeri Srondol Wetan 05 ? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Efektivitas penggunaan pasta gigi herbal dan Pasta gigi non herbal terhadap penurunan indeks plak pada siswa SD Negeri Srondol Wetan 05.

2. Tujuan Khusus a. untuk mengetahui indeks plak pada siswa sebelum menggunakan pasta gigi herbal dan non herbal. b. untuk

mengetahui

penurunan

indeks

plak

pada

siswa

sesuda

menggunakan pasta gigi herbal dan non herbal. c. Untuk mengetahui metode yang paling efektif dalam penurunan indeks plak pada siswa. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan kajian dan rekomendasi tindak lanjut untuk penelitian berikutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman peneliti pada saat penelitian akan dilakukan terutama saat melakukan pengukuran Indeks Plak b. Bagi Akademik Menambah referensi tentang efektifitas Efektivitas Penggunaan Pasta Gigi Herbal dan Non Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada siswa di SD sebagai salah satu metode dalam upaya promotif yang efektif. c. Bagi siswa Dapat menambah tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi pada siswa sebagai landasan untuk memilih pasta gigi yang baik digunakan, khususnya dalam hal kesehatan gigi dan mulut. E. Keaslian Penelitian Penelitian berjudul “Efektivitas Penggunaan Pasta Gigi Herbal dan Non Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak pada siswa SD Negeri Kelas V SD Negeri Srondol Wetan” merupakan penelitian lanjutan dari beberapa penelitian sebelumnya tentang Efektivitas, salah satunya adalah penggunaan pasta gigi herbal dan pasta gigi non herbal. Adapun penelitian sebelumnya terkait judul diatas adalah sebagai berikut :

No 1

Nama Peneliti

Judul

Aisyah Nurmawati, Djian Pengaruh

Pasta

Tujuan Gigi Untuk

Arviani, Revina Daniella Herbal dan Pasta Gigi tidaknya Dwi

March,

Rosa Non

Herbal

Apriani, Sandra Febiola Kesehatan Silalahi.

Mulut.

Gigi

mengetahui pengaruh

ada Adapun yang menjadi Dari hasil kuisioner yang Pasta variabel

penelitan di

bagi Gigi Herbal dan Non Herbal adalah : dan bagi Kesehatan Gigi Dan Mulut.

Hasil

Variabel Penelitian

a. Variabel

bagikan

mahasiswa semester 1, 3, Bebas dan

5

pskg

fk

adalah pasta gigi menunjukkan herbal dan pasta penggunaan gigi non herbal b. Variabel adalah

pada

variabel pasta

gigi

herbal dan non herbal

Terikat memberikan kesehatan dengan

gigi dan mulut.

unsri

hasil

pengaruh variabel

sebesar 16,6% dan 83,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Dapat disimpulkan bahwa pasta gigi herbal jauh lebih baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dibandingkan dengan pasta gigi non herbal.

2

Ambar

Puspitasari, Perbedaan Pasta Gigi Untuk

Merlya

Balbeid, Herbal dan Non-Herbal perbedaan

Abdurrahman Adirhesa.

terhadap Plaque

mengetahui Adapun yang menjadi Hasil penggunaan variabel

uji

statistik

penelitan t-berpasangan

dalam

Penurunan antara Pasta Gigi Herbal adalah : Index

Score Dan Pasta Gigi Non- Herbal

Pada Anak.

setiap kelompok perlakuan

a. Variabel

Bebas menunjukkan

terdapat

terhadap penurunan Skor

adalah pasta gigi perbedaan yang signifikan

Plak pada Anak Sekolah

herbal

Dasar.

herbal.

dan

b. Variabel

non (p<0,05) setelah

sebelum

dan

menyikat

gigi

Terikat menggunakan pasta gigi

adalah skor plaq herbal dan pasta gigi non pada anak .

herbal.

Nilai

rata-rata

penurunan akumulasi plak lebih besar pada kelompok pasta gigi herbal. 3

Citra

L.

Yuwono1, Effectiveness Of Herbal To study the effectivenes There is two variable

Benny M. Soegiharto2, And Fadli Jazaldi2

Non-Herbal differences between herbal in this reasearch, such

Toothpastes Reducing

In toothpaste and non-herbal as : Dental toothpaste.

Plaque Accumulation

Wilcoxon showed

test there

result was

no

significant reduction of a. Independent

plaque index on herbal

Variable :

toothpaste

usage

nor

herbal and non-

significant

increase

on

herbal

non-herbal

toothpastes

usage. mann-whitney test

toothpaste

b. Dependent Variable dental

showed

Alpiana

plaque and non-herbal toothpaste.

Efektivitas Pasta Gigi

Untuk mengetahui

Adapun yang menjadi

Herbal Dengan Non

Efektivitas penggunaan

variabel

Herbal Terhadap

Pasta Gigi Herbal dan Pasta

adalah :

Penurunan Plak.

Gigi Non Herbal terhadap

Penulis Memilih Siswa

penurunan Indeks Plak pada

adalah : pasta

Kelas V SD Negeri

Siswa Kelas V SD Negeri

gigi herbal dan

Srondol Wetan 05

Srondol Wetan 05

pasta gigi non

Semarang

significant

: differences between herbal

accumulation 4

no

penelitan

a. Variabel Bebas

herbal b. variabel terikat adalah: indeks plak pada siswa

F.

Kinontoa, F. C., Minjelungan, C. N. dan Tambunan, E. (2017) “Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV / AIDS di Yayasan Batamang Plus Bitung,” Jurnal e-Gigi, 5(2), hal. 203–207. doi: 10.1149/1.1575594. Nurmawati, A. et al. (2016) “PENGARUH PASTA GIGI HERBAL DAN PASTA GIGI NON HERBAL BAGI KESEHATAN GIGI DAN MULUT,” jurnal of dentin. Oroh, E. S., Posangi, J. dan Wowor, V. N. . (2015) “PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PASTA GIGI HERBAL DENGAN PASTA GIGI NON HERBAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA SISWA SDN ANGSAU 4 PELAIHARI Rizki,” Dentino , Kedokteran Gigi, 2(II), hal. 179–183. doi: 10.1007/BF00713109. Putra, F. S., Mintjelungan, C. N. dan Juliatri, . (2017) “Efektivitas pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap penurunan plak gigi anak usia 12-14 tahun,” e-GIGI, 5(2). Tersedia pada: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/17022/16559. Yuwono, C. L., Soegiharto, B. M. dan Jazaldi, F. (2012) “Effectiveness of Herbal and Non-Herbal Toothpastes in Reducing Dental Plaque Accumulation,” Journal of Dentistry Indonesia, 19(3), hal. 70–74.

Related Documents


More Documents from "Riz"