Kerja Sama.docx

  • Uploaded by: Asdar
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kerja Sama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,143
  • Pages: 27
I.

PENDAHULUAN Tersedianya fasilitas sarana kesehatan yang aman, akurat dan handal sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan medik prima kepada masyarakat agar visi RSUD dr. Fauziah Bireuen dapat terwujud yaitu menjadi penyedia jaringan penyedia layanan kesehatan terdepan yang melayani masyarakat dengan ikhlas dan sepenuh hati. Fasilitas tersebut meliputi sarana , prasarana dan peralatan kesehatan. Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap dan laik pakai serta dapat difungsikan dengan baik.

II. LATAR BELAKANG IPSRS adalah singkatan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Disinilah kantornya para teknisi Rumah Sakit bekerja. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi RS. Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah Sakit, IPSRS sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit. Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi. Perkembangan teknologi alat-alat kedokteran yang semakin hari semakin pesat menyebabkan pengelolaan IPSRS harus mendapatkan perhatian, karena betapapun canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan operator utility yang benar Begitu pentingnya IPSRS menyangkut operasionalisasi peralatan

kesehatan maka

diperlukan adanya bentuk pengorganisasian Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang dapat menunjang tercapainya mutu IPSRS yang baik. Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang memiliki manajemen yang baik dari proses perencanaan hingga proses evaluasi organisasi.

Untuk menunjang hal tersebut diatas maka diperlukan adanya bentuk perencanaan sebagai dasar dalam melaksanakan manajemen dalam mencapai tujuan Instalasi Prasaran Rumah Sakit.

III. TUJUAN A. Umum : Tercapainya kondisi operasional dan pemeliharaan peralatan kesehatan dengan baik B. Khusus :  Tersusunnya Protap Pengoperasian dan Protap Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana  Terlaksananya operasional dan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan prosedur.  Tercapainya kondisi peralatan kesehatan yang selalu dalam keadaan laik pakai/dinyatakan dapat difungsikan dengan baik.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1.

Program pengendalian mutu pemeliharaan sarana rumah sakit a. Periode pemeliharaan/service/kalibrasi untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku b. Ketepatan waktu pemeliharaan peralatan dan fasilitas dan fasilitas sarana prasarana

2.

Melakukan pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana

3.

Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana meliputi a. Pemeliharaan rutin b. Pemeliharaan berkala

4.

Program pengembangan sumber daya manusia

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1.

Cara menjalankan program ini harus meliputi: inspections (inspeksi), adjustments (kalibrasi), lubrication (pelumasan), proactive replacements (penggantian secara proaktif) dan worn components (keausan komponen) Dengan program ini diharapkan bahwa jumlah peralatan dan fasilitas yang downtime (kualitasnya menurun seiring waktu) tidak ada atau minimal. Memberlakukan SOP untuk bagian kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit berdasarkan sub bidang masing.

2.

Melakukan pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana berdasarkan sub bidang dengan cara a. Mengisi formulir pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana b. Membuat rekapitulasi bulanan c. Membuat analisis dan kesimpulan d. Membuat usulan tindak lanjut e. Membuat laporan secara berjenjang dan Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III

3.

Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana berdasarkan sub bidang a. Pelaksanaan pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan oleh IPSRS, sepanjang memiliki fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan pelatihan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan kerja yang berlaku, yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat nol Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dilakukan oleh operator/user. Tingkat 1 Pemeliharaan dan perbaikan secara rutin/berkala dilakukan oleh teknisi rumah sakit.

Tingkat 2 Pemeliharaan dan perbaikan dilakukan oleh teknisi rumah sakit yang dianggap cakap dan mampu (spesialisasi) b. Pemeliharaan dilakukan oleh pihak ke- III yaitu perbaikan baik yang bersifat insidentil (tanpa terikat waktu) maupun terikat melalui suatu kontrak service dengan jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan. Yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat 3 Perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai persyaratan yang berlaku.

4. Program pengembangan sumber daya manusia Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama dan akan datang.

VI. SASARAN 1. Progran mutu Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dapat terlaksanan dengan target 100% dalam hal pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana 2. Semua peralatan dan fasilitas sarana prasarana di instansi rumah sakit 3. Terciptanya suatu sistem pemeliharaan yang baik dan dinamais 4. Peralatan dan fasilitas sarana prasarana dapat berfungsi dengan baik

VII. JADWAL PELAKSANAAN NO

KEGIATAN POKOK

1

Program Mutu IPSRS

2

Pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana

3

4

RINCIAN KEGIATAN POKOK

JADWAL

   

inspections (inspeksi) adjustments (kalibrasi lubrication (pelumasan) dilakukan secara periodik proactive replacements (penggantian secara proaktif)  worn components (keausan komponen). a. Mengisi formulir pengawasan Setiap sekali pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana. b. Membuat rekapitulasi bulanan.

Per Bulan

c. Membuat analisis dan kesimpulan.

Setiap peralatan yang dilakukan pengawasan

d. Membuat usulan tindak lanjut.

Setiap peralatan yang dilakukan pengawasan

e. Laporan secara berjenjang. Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana

a. Pemeliharaan rutin

Setiap peralatan yang dilakukan pengawasan Setiap hari

b. Pemeliharaan berkala

Sebulan Sekali dan Per

Program pengembanga n sumber daya manusia

Pendidikan dan pelatihan a. Operator b. Teknisi

Triwulan Dalam satu tahun minimal 1 (satu) orang Teknisi atau Operator

VIII. EVALUASI JADWAL KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Evaluasi Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan tersebut akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran / penyimpangan jadwal dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan.

2. Pelaporan Evaluasi Laporan evaluasi jadwal kegiatan dibuat setiap 3 bulan sekali, dibuat dalam bentuk soft copy dan dengan cara hard copy Dimasukkan kedalam laporan 3 bulanan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN DALAM PROGRAM KERJA  Pencatatan kegiatan di dalam program dilakukan dengan cara survey dan audit  Laporan program dibuat dengan memasukkan unsur – unsur survey atau dengan cara audit.  Laporan dibuat setiap 3 bulan sekali, dan diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit  Evaluasi pelaksanaan program kerja secara keseluruhan dilakukan terhadap seluruh peralatan dan fasilitas sarana dengan cara audit dan survey.

 Evaluasi pelaksanaan program kerja dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

Bireuen, 13 September 2017

Bireuen, 25 Desember 2017

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN/PENGAWASAN OPERASIONAL PERALATAN

Rumah Sakit : InstalasiSI/ UPF :

NO

NAMA ALAT

MARK, TYPE, NO SERI

HASIL PEMANTAUAN KONDISI

BEBAN KERJA

KETERANGAN

Mengetahui

………., …………………………..

Petugas Instalasi

Petugas Pemantau

(………………………………………)

(……………………………………..)

X. XI. ASDASD

1. Program pengendalian mutu pemeliharaan sarana rumah sakit a. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan peralatan dan fasilitas berdasarkan sub bidang. b. Ketepatan waktu pemeliharaan peralatan dan fasilitas c. Pengkalibrasi alat elektromedis yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) 2.

3. Program pengembangan sumber daya manusia a. Melakukan perencanaan pelatihan A.

PELAYANAN IPRS Secara garis besar untuk pelayanan yang diberikan oleh BM dalam management pengelolaan alat medik secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut: 4.1.

KEGIATAN RUTIN 4.1.1. Penerimaan permintaan pengadaan alat medik (unit baru dan atau asesoris tambahan) yang dibuat dalam form Permintaan Pembelian Alat/Barang/Jasa (PPAT).

4.1.2. Penerimaan dan penyiapan alat medik baru sebelum digunakan (Commissioning). 4.1.3. Pemeliharaan alat medik, kegiatan yang bertujuan untuk membuat alat medik dapat digunakan lebih lama. (Preventive Maintenance) 4.1.4. Perbaikan alat medik, kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan atas kerusakan alat medik. 4.1.5. Kalibrasi alat medik. 4.1.6. Pelatihan para user alat medik oleh petugas Medical Maintenance.

4.2.

WAKTU PELAYANAN Waktu pelayanan untuk pengelolaan alat medik dideskripsikan sebagai berikut: 4.2.1. Office hours 

Senin – Jumat 07.00 – 20.30 WIB



Sabtu 08.00 – 13.00 WIB

4.2.2. On Call

1. Pelaksanaan pemeliharaan a. Pemeliharaan dilakukan oleh UPSRS, sepanjang memiliki fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan pelatihan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan kerja yang berlaku, yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat nol Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dilakukan oleh operator/user. Tingkat 1 Pemeliharaan dan perbaikan secara rutin/berkala dilakukan oleh teknisi rumah sakit. Tingkat 2

Pemeliharaan dan perbaikan dilakukan oleh teknisi rumah sakit yang dianggap cakap dan mampu (spesialisasi) b. Pemeliharaan dilakukan oleh pihak ke- III yaitu perbaikan baik yang bersifat insidentil (tanpa terikat waktu) maupun terikat melalui suatu kontrak service dengan jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan. Yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat 3 Perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai persyaratan yang berlaku.

5.

Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana berdasarkan sub bidang 6. Inspeksi Kegiatan yang dilakukan secara periodik terhadap material atau jenis alat medik pada komponen penting peralatan dan fasilitas sarana prasarana seperti: elektrikal, mekanik dan fisik peralatan dan fasilitas sarana prasarana apakah masih sesuai dengan standar operasional. 7. Pemeliharaan fisik Kegiatan yang dilakukan secara periodik meliputi: pembersihan, Pelumasan, pengecasan, dll, pada peralatan dan fasilitas sarana prasarana 8. Uji fungsi Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk memastikan fungsi dari peralatan dan fasilitas sarana prasarana 9. Kalibrasi Suatu kegiatan periodik untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan instrumen ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang terselusur (trackable) ke standar nasional dan atau internasional.

10. Adjusment Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menstandarkan ulang output seting agar dapat mengembalikan unjuk kerja dari alat medik baru. 11. Over Houl Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengganti beberapa komponen penting pada alat medik yang telah terukur usia pakainya (usia pakai spare telah habis)

PROGRAM KERJA INSTALASI PEMELIHARAN SARANA RUMAH SAKIT XII. PENDAHULUAN Tersedianya fasilitas sarana kesehatan yang aman, akurat dan handal sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan medik prima kepada masyarakat agar visi RSUD dr. Fauziah Bireuen dapat terwujud yaitu menjadi penyedia jaringan penyedia layanan kesehatan terdepan yang melayani masyarakat dengan ikhlas dan sepenuh hati. Fasilitas tersebut meliputi sarana , prasarana dan peralatan kesehatan. Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap dan laik pakai serta dapat difungsikan dengan baik.

XIII. LATAR BELAKANG IPSRS adalah singkatan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Disinilah kantornya para teknisi Rumah Sakit bekerja. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi RS. Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah Sakit, IPSRS sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit. Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi. Perkembangan teknologi alat-alat kedokteran yang semakin hari semakin pesat menyebabkan pengelolaan IPSRS harus mendapatkan

perhatian, karena betapapun canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan operator utility yang benar Begitu pentingnya IPSRS menyangkut operasionalisasi peralatan

kesehatan maka

diperlukan adanya bentuk pengorganisasian Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang dapat menunjang tercapainya mutu IPSRS yang baik. Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang memiliki manajemen yang baik dari proses perencanaan hingga proses evaluasi organisasi. Untuk menunjang hal tersebut diatas maka diperlukan adanya bentuk perencanaan sebagai dasar dalam melaksanakan manajemen dalam mencapai tujuan Instalasi Prasaran Rumah Sakit.

XIV. TUJUAN C. Umum : Tercapainya kondisi operasional dan pemeliharaan peralatan kesehatan dengan baik D. Khusus :  Tersusunnya Protap Pengoperasian dan Protap Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana  Terlaksananya operasional dan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan prosedur.  Tercapainya kondisi peralatan kesehatan yang selalu dalam keadaan laik pakai/dinyatakan dapat difungsikan dengan baik.

XV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 5.

Program pengendalian mutu pemeliharaan sarana rumah sakit c. Periode pemeliharaan/service/kalibrasi untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku d. Ketepatan waktu pemeliharaan peralatan dan fasilitas dan fasilitas sarana prasarana

6.

Melakukan pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana

7.

Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana meliputi c. Pemeliharaan rutin d. Pemeliharaan berkala

8.

Program pengembangan sumber daya manusia

XVI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 12. Cara menjalankan program ini harus meliputi: inspections (inspeksi), adjustments (kalibrasi), lubrication (pelumasan), proactive replacements (penggantian secara proaktif) dan worn components (keausan komponen) Dengan program ini diharapkan bahwa jumlah peralatan dan fasilitas yang downtime (kualitasnya menurun seiring waktu) tidak ada atau minimal. Memberlakukan SOP untuk bagian kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit berdasarkan sub bidang masing.

13. Melakukan pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana berdasarkan sub bidang dengan cara f. Mengisi formulir pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana g. Membuat rekapitulasi bulanan h. Membuat analisis dan kesimpulan i.

Membuat usulan tindak lanjut

j.

Membuat laporan secara berjenjang dan

Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III

14. Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana berdasarkan sub bidang a. Pelaksanaan pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan oleh IPSRS, sepanjang memiliki fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan pelatihan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan kerja yang berlaku, yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah:

Tingkat nol Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dilakukan oleh operator/user. Tingkat 1 Pemeliharaan dan perbaikan secara rutin/berkala dilakukan oleh teknisi rumah sakit. Tingkat 2 Pemeliharaan dan perbaikan dilakukan oleh teknisi rumah sakit yang dianggap cakap dan mampu (spesialisasi) b. Pemeliharaan dilakukan oleh pihak ke- III yaitu perbaikan baik yang bersifat insidentil (tanpa terikat waktu) maupun terikat melalui suatu kontrak service dengan jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan. Yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat 3 Perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai persyaratan yang berlaku.

15. Program pengembangan sumber daya manusia Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama dan akan datang.

A. Program pengendalian mutu pemeliharaan sarana rumah sakit 1. Memberlakukan SOP untuk bagian kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit berdasarkan sub bidang masing. 2. Menyiapkan check list untuk setiap peralatan dan fasilitas 3. menanggapi peralatan dan fasilitas yang rusak mulai laporan peralatan dan fasilitas rusak diterima sampai dengan petugas melakukan pemeriksaaan terhadap peralatan dan fasilitas yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan 4. Periode pemeliharaan/service/kalibrasi untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku B. DSFSD C. SDS

XVII.

SASARAN

5. Progran mutu Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dapat terlaksanan dengan target 100% dalam hal pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana 6. Semua peralatan dan fasilitas sarana prasarana di instansi rumah sakit 7. Terciptanya suatu sistem pemeliharaan yang baik dan dinamais 8. Peralatan dan fasilitas sarana prasarana dapat berfungsi dengan baik 9. SDFSDFSD A. SASARAN Sasaran dari Program Pengamanan Kebakaran adalah:

1. Pekerja, pasien dan pengunjung yang berada di lingkungan RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto selamat dari bahaya kebakaran. 2. Sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran dapat berfungsi dengan baik. 3. Terciptanya suatu system komunikasi darurat kebakaran. 4. Seluruh staf RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dapat mengerti dan peduli pencegahan dan penaggulangan kebakaran. A. Sasaran Sasaran dari program Manajemen Keselamatan, Keamanan, fasilitas dan lingkungan adalah: 1. Keselamatan dan Keamanan para karyawan RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, pengunjung dan pasien.

2. Fasilitas rumah sakit. I.

SASARAN

A. Program pengendalian mutu pelayanan Instalasi Rawat Inap. 1.

Saran dan prasarana fasilitas rawat inap

2.

Staf rawat inap

B. Program pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit Fasilitas dan sarana prasarana rawat inap C. Program pengembangan sumber daya manusia. Staf rawat inap 1.

Staf rawat inap

2.

Pasien

D. Fasilitas dan sarana prasarana Program keselamatan dan kesehatan kerja rawat inap 3.

I.

rumah sakit

SASARAN 1. Manajemen risiko fasilitas terlaksana 100 % 2. Tidak ada insiden

XVIII. JADWAL PELAKSANAAN

NO

KEGIATAN

1

Program Mutu IPSRS

2

Pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana

3

RINCIAN KEGIATAN POKOK

POKOK

Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana

JADWAL

   

inspections (inspeksi) adjustments (kalibrasi lubrication (pelumasan) dilakukan secara periodik proactive replacements (penggantian secara proaktif)  worn components (keausan komponen). f. Mengisi formulir pengawasan Setiap sekali pengawasan peralatan dan fasilitas sarana prasarana. g. Membuat rekapitulasi bulanan.

Per Bulan

h. Membuat analisis dan kesimpulan.

Setiap peralatan yang dilakukan pengawasan

i. Membuat usulan tindak lanjut.

Setiap peralatan yang dilakukan pengawasan

j. Laporan secara berjenjang. c. Pemeliharaan rutin

Setiap peralatan yang dilakukan pengawasan Setiap hari

d. Pemeliharaan berkala

Sebulan Sekali dan Per Triwulan

XIX. DFSDF XX. SDFSDF XXI. XXII.

ASDASD

4. Program pengendalian mutu pemeliharaan sarana rumah sakit d. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan peralatan dan fasilitas berdasarkan sub bidang. e. Ketepatan waktu pemeliharaan peralatan dan fasilitas f. Pengkalibrasi alat elektromedis yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) 5.

6. Program pengembangan sumber daya manusia b. Melakukan perencanaan pelatihan B.

PELAYANAN IPRS Secara garis besar untuk pelayanan yang diberikan oleh BM dalam management pengelolaan alat medik secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut: 4.3.

KEGIATAN RUTIN 4.3.1. Penerimaan permintaan pengadaan alat medik (unit baru dan atau asesoris tambahan) yang dibuat dalam form Permintaan Pembelian Alat/Barang/Jasa (PPAT). 4.3.2. Penerimaan dan penyiapan alat medik baru sebelum digunakan (Commissioning). 4.3.3. Pemeliharaan alat medik, kegiatan yang bertujuan untuk membuat alat medik dapat digunakan lebih lama. (Preventive Maintenance) 4.3.4. Perbaikan alat medik, kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan atas kerusakan alat medik. 4.3.5. Kalibrasi alat medik. 4.3.6. Pelatihan para user alat medik oleh petugas Medical Maintenance.

4.4.

WAKTU PELAYANAN Waktu pelayanan untuk pengelolaan alat medik dideskripsikan sebagai berikut: 4.4.1. Office hours 

Senin – Jumat 07.00 – 20.30 WIB



Sabtu 08.00 – 13.00 WIB

4.4.2. On Call

2. Pelaksanaan pemeliharaan a. Pemeliharaan dilakukan oleh UPSRS, sepanjang memiliki fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan pelatihan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan kerja yang berlaku, yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat nol Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dilakukan oleh operator/user. Tingkat 1 Pemeliharaan dan perbaikan secara rutin/berkala dilakukan oleh teknisi rumah sakit. Tingkat 2 Pemeliharaan dan perbaikan dilakukan oleh teknisi rumah sakit yang dianggap cakap dan mampu (spesialisasi) b. Pemeliharaan dilakukan oleh pihak ke- III yaitu perbaikan baik yang bersifat insidentil (tanpa terikat waktu) maupun terikat melalui suatu kontrak service dengan jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan. Yang termasuk kategori pemeliharaan ini adalah: Tingkat 3 Perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai persyaratan yang berlaku.

16. Pemeliharaan peralatan dan fasilitas sarana prasarana berdasarkan sub bidang 17. Inspeksi Kegiatan yang dilakukan secara periodik terhadap material atau jenis alat medik pada komponen penting peralatan dan fasilitas sarana prasarana seperti:

elektrikal, mekanik dan fisik peralatan dan fasilitas sarana prasarana apakah masih sesuai dengan standar operasional. 18. Pemeliharaan fisik Kegiatan yang dilakukan secara periodik meliputi: pembersihan, Pelumasan, pengecasan, dll, pada peralatan dan fasilitas sarana prasarana 19. Uji fungsi Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk memastikan fungsi dari peralatan dan fasilitas sarana prasarana 20. Kalibrasi Suatu kegiatan periodik untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan instrumen ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang terselusur (trackable) ke standar nasional dan atau internasional. 21. Adjusment Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menstandarkan ulang output seting agar dapat mengembalikan unjuk kerja dari alat medik baru. 22. Over Houl Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengganti beberapa komponen penting pada alat medik yang telah terukur usia pakainya (usia pakai spare telah habis)

Related Documents


More Documents from ""