KELOMPOK 4 MANAJEMEN OPERASI • • • • • •
Fajar Bahari
(2016052745)
Jihan Sundari
(2016054091)
Malvin Ayu Novita Sari (2016053878) Rizqi Khairany
(2016053981)
Tri Atikah
(2016050026)
Yechika Romega S
(2016053804)
DESAIN DAN PRODUK JASA (PENGEMBANGAN PRODUK)
Definisi Pengembangan Produk Baru • Menurut Kotler (2008:273) “Pengembangan produk
merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh para manajerpemasaran maupun melalui departemen penelitian dan pengembangan.”
• Produk
baru adalah produk asli, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek-merek baru yang dikembangkan sendiri oleh bagian penelitian pengembangan produk. (Tjiptono, 2002:107). Pengembangan produk (Product Development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang/jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial. (Simamora, 2000:458).
Strategi pengembangan produk baru dapat dikelompokan menjadi reaktif dan proaktif Strategi Reaktif • Strategi defensif • Strategi imitatif • Strategi yang kedua tapi lebih baik
• Strategi responsif
Strategi proaktif
• Strategi litbang • Strategi pemasaran • Strategi akuisisi
Tahap – Tahap dalam Pengembangan Produk Baru 1. Analisis kebutuhan pelanggan 2. Pemunculan gagasan atau ide 3. Penyaringan ide dan evaluasi 4. Analisis bisnis 5. Pengembangan strategi pemasaran
6. Pengembangan produk 7. Pengujian produk dan pasar 8. komersialisasi
Quality Function Deployment (QFD) Pengertian QFD Hasanah(2007:12) mendefinisikan QFD adalah metode terstruktur yang digunakan dalamproses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasikebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi suatu produk dalammemenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Manfaat QFD Menurut Nasution (2001:24) QFD
• • • •
Fokus pada pelanggan Efisiensi waktu Orientasi kerjasama tim Orientasi pada dokumentasi
HOQ (House of Quality) House Of Quality (HOQ) merupakan rumah pertama dan merupakan bagiandari pengembangan QFD. Pada House Of Quality terdapat WHATs (merupakancustomer requirement/voice of custemer), HOWs (merupakan technicalrequirement), matrik hubungan competitive assesment (konsumen dan teknis).House of Quality atau rumah kualitas merupakat alat yang digunakan untukmenggunakan struktur QFD.
Tahapan Pembuatan HOQ (House of Quality)
• • • • • •
What’s Why’s How’s Relationship matrix Correlation matrix How muches
MENGELOLA KUALITAS (KUALITAS dan PERKEMBANGANNYA)
Definisi kualitas • Menurut Feigenbaum (1986: 7) • Menurut A. V. Feignbaum (2000:12) Kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customersatisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapatmemberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai denganapa yang diharapkan konsumen atas suatu produk.
• Menurut Garvin (1988) Kualitas
adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan denganproduk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yangmemenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
bahwa: ” Kualitas produk adalah keseluruhan gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang memuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan”.
• Menurut American society for Quality
Control, kualitas adalah keseluruhan ciriciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001:144).
Dimensi Kualitas Produk dan Jasa David Garvin yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:130) ada 8 dimensi produk yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang sebagai berikut
(Parasuraman, et al, 1985, dalam Tjiptono, 2001: 70) menyimpulkan bahwa ada 5 dimensi Serv Qual (Service Quality) yang dipakai untuk mengukur kualitas:
a.
Kinerja (performance)
a. Tangibles merupakan bukti nyata dari
b.
Keistimewaan (feautures)
c.
Keandalan (reablity)
d.
Konfirmasi (conformance)
e.
Daya tahan (durability)
f.
Kemampuan pelayanan (serviceability)
g.
Estetika (aesthetic)
h.
Kualitas yang dirasakan ((perceived quality)
kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen
b. Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan
c. Responsiveness atau daya tanggap d. Assurance atau jaminan e. Emphaty atau memberikan perhatian
MENGELOLA KUALITAS (STANDARD KUALITAS INTERNASIONAL)
Definisi ISO 9000 Menurut Gaspersz (2002), definisi dari standar ISO 9000 untuksistem manajemen kualitas (QMS) adalah: “struktur organisasi,tanggung jawab, prosedurprosedur, proses-proses, dan sumber-sumberdaya untuk penerapan manajemen kualitas”. Berangkat daridefinisi ini lahirlah apa yang disebut dengan Sistem ManajemenMutu ISO 9001: 2000
ISO 9001: 2000 merupakan salah satu standar sistem manajemen kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga dunia yang bernaung dibawah International Standart of Organization (ISO). Suatu lembaga yang saat ini memiliki anggota yang tersebar di lebih 140 negara di seluruh dunia.
ISO 9000 merupakan dokumen standar yang dapat diterapkan pada hampir keseluruhan kegiatan bisnis karena standar ISO-9000 dapat dipakai sebagai pedoman untuk desain manufakturing, penjualan, dan pelayanan untuk produk baik barang maupun jasa. Standar sistem mutu internasional seri ISO-9000 terdiri atas elemenelemen berikut:
ISO 9000 Versi Tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:
(1) bagian pedoman (ISO-9001, ISO-9002, dan ISO9004,
1.
ISO 9000:2000 QMS Fundamentals and Vocabulary Replacing ISO 8402 and ISO 9001.
2.
2. ISO 9001:2000 QMS Requirements Replacing the 1994 Versions of ISO 9001, 9002 and 9003.
3.
3. ISO 9004: 2000 QMS Guidance for Performance Improvement Replacing ISO 9004 with Most Parts.
4.
4. ISO 19011 Guidance for Auditing Management Systems Replacing ISO 10011 and 14011.
(2) bagian seri sertifikasi (ISO-9001, ISO-9002, dan ISO-900).
(3) ISO-9001 merupakan sistem mutu model untuk jaminan mutu dalam perencanaan, produksi, instalasi,dan layanan, ISO-9002 merupakan sistem mutu model untuk jaminan mutu dalam produksi, instalasi,dan layanan, dan ISO-9003 merupakan sistem mutu model untuk jaminan mutu dalam inspeksi akhir dan tes.
Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Delapan prinsip manajemen mutu merupakan metoda bagaimana cara memimpin, mengatur, dan mengendalikan suatu organisasi atau Badan Usaha. Dengan prinsip-prinsip manajemen itu SMM dapat dioperasikan secara konsisten, sistematis, dan transparan. (Tim LPJK,2005) Artinya prinsip-prinsip ini dipahami untuk mengendalikan SMM agar dapat mewujudkan keberhasilan di Badan Usaha
8 prinsip manajemen mutu dalam seriISO 9000: 2000: a. Fokus pelanggan b. Kepemimpinan c. Pelibatan karyawan d. Pendekatan proses e. Pendekatan system pada manajemen f. Perbaikan berkesinambungan g. Pendekatan fakta untuk membuat keputusan h. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan
Manfaat Sistem Manajemen Mutu • Membuat sitem kerja menjadi standar
• •
• •
kerja terdokumentasi yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Ada jaminan bahwa perusahaan mempunyai SMM dan produk yang dihasilkan sesuai keinginan pelanggan. Sebagai standar kerja untuk melatih karyawan baru. Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan SMM yang ditetapkan. Meningkatkan semangat karyawan karena adanya kejelasan kerja.
• Adanya kejelasan hubungan tanggung
• • • •
jawab dan wewenang antara bagian yang terlibat dalam melaksankan pekerjaan. Dapat mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam memenuhi permintaan pelanggan. Mengurangi kerja ulang untuk menghemat biaya. Membiasakan bertindak berdasarkan data. Memungkinkan pemantauan pencapaian mutu lebih ketat
Pengertian Sistem Manajemen Lingkungan Menurut SNI 19-140011997, Sistem Manajemen Lingkungan adalahbagian dari Sistem Manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,kegiatan perencanaan, tanggung jawab, praktek, proses dan sumber daya untukmengembangkan, menerapkan, mencapai, mengkaji dan memelihara kebijakanlingkungan.
Menurut Undang-undang Lingkungan Hidup no. 32 tahun 2009 pasal 1,istem Manajemen adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Prinsip Sistem Manajemen Lingkungan a.
Berorientasi pemenuhan (regulation compliance). Kebijakan ini merupakan awal pemikiran manajemen lingkungan di perusahaan. Berangkat dari murnipemikiran akan akibat yang ditimbulkan aktifitas perusahaan jangan sampai merugikankeberlangsungan bisnis perusahaan yaitu dengan menaati peraturan pemerintah semaksimal mungkinuntuk menghindari penalti – denda lingkungan, klaim dari masyarakat sekitar, dll. Memakai metodareaktif, ad-hoc, dan pendekatan endof-pipe
• Berorientasi
setelah pemenuhan (beyond compliance). Berangkat dari pemikiran bahwa cara tradisional menangani isu lingkungan –dalam cara reaktif, adhoc,pendekatan end-of-pipe- telah terbukti tidak efisien. Seiring kompetisi yang semakin meningkatdalam pasar global yang semakin berkembang, hukum lingkungan dan peraturan menerapkan standarbaru bagi sektor bisnis diseluruh bagian dunia. Terdapat pendapat bahwa kinerja lingkungan yang baiktidak hanya masalah hukum dan moral. Mengurangi polusi berarti juga peningkatan efisiensi danmenghabiskan lebih sedikit sumberdaya.
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan a. Aspek Kuangan • fisik --> meminimalkan dampak
lingkungan --> operasional dan perawatan gedung, penggunaan dana untuk merusak lingkungan baik langsung maupun tak langsung
• virtual --> membangun rasa saling percaya bila perusahaan mengetahui penggunaan dana untuk tujuan melindungi lingkungan, teratur, disiplin, meningkatkan motivasi kerja karyawan.
b. Aspek Manufaktur
• fisik --> meminimalkan dampak
lingkungan lewat PP, DfE, Product Stewardship, dst., meminimalkan dampak kesehatan dan keselamatan pekerja.
• virtual --> meningkatkan motivasi kerja,
keteraturan, kedisiplinan, dan kepercayaan karyawan dan nterested parties terhadap apa yang dilakukan perusahaan. Imej bisa diarahkan pada pembentukan celah pasar / segmen pasar baru.
Selain itu, beberapa manfaat dari penerapan sistem manajemen lingkungan, diantaranya : a. Mengelola dampak lingkungan dan memperbaiki kinerja lingkungan b. Menaati hukum/ perundang-undangan/ peraturan/ perizinan lingkungan yang berlaku. c. Menyediakan data dan informasi untuk kepentingan pengambilan keputusan d. Mengendalikan resiko dan menghemat biaya. e. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak berwenang f. Memenuhi persyaratan dan tuntutan pelanggan, investor, bank / asuransi dan masyarakat. g. Memotivasi dan melindungi pekerja. h. Meningkatkan citra perusahaan.