Kelompok 2 .docx

  • Uploaded by: Irma Lona
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 2 .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,976
  • Pages: 24
TUGAS METODOLOGI KEPERAWATAN “ Asuhan Keperawatan”

Oleh: Kelompok 2 (1C)

Fadhila Fajriati Fadillah Ulfa Febyoza Wulandari Fitri Aulia Indah Helmalia Putri Irma Lona Sintia Liwa Unnasari Melia Engla Putri

Dosen Pembimbing : Ns.Zolla Amely Ilda, S,Kep. M.Kep

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG POLTEKKES KEMENKES RI PADANG Tahun Ajar 2018/2019 Daftar Isi

ASUHAN KEPERAWATAN A. Kasus............................................................................................ B. Pengkajian Data Keperawatan..................................................... C. Diagnosis Keperawatan................................................................ D. Perencanaan Keperawatan............................................................ E. Implementasi Dan Evaluas...........................................................

Asuhan Keperawatan

A. Kasus Tn.C (57 tahun) dirawat dengan post operasi Hernia 2 hari yang lalu saat ini pasien masih dalam posisi supine. Pasien tampak gelisah dan mengeluhkan mual dan nyeri abdomen (skala 6 pada 0-10), pasien juga mengatakan tenggorokan terasa sakit ketika menelan. Hasil pemeriksaan fisik : BB : 45 kg,TB : 160 cm, suhu : 37 derajat celcius, pernafasan : 24x/menit, TD : 158/95 mmHg. Pupil dilatasi, kulit terlihat pucat an lembab, terdapat luka sepanjang 8 cm dibawah Umbilikus, kondisi luka kering. Pemeriksaan penunjang : Hb : 12 gr/dL, Leukosit : 12.500/uL. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital (TTV) : TD : 158/95 mmHg Frekuensi Nafas : 24x/menit Suhu Tubuh : 37 derajat celcius BB : 45Kg TB : 160 Cm Hb : 12 gr/Dl Leukosit : 12.500/uL Berdasarkan kasus diatas tindakan keperawatan pada pasien dapat dilihat melalui pengakajian sebagai berikut : B. Pengkajian Data Keperawatan 1. Identitas a. Biodata pasien Nama : Tn. C Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 57 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Minang / Indonesia Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Jln. Pondok Kopi Nanggalo b. Penanggung Jawab Nama : Ny. E Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 35 tahun

Agama Suku/Bangsa Pekerjaan Alamat

: Islam : minang / Indonesia : Mahasiswa : Jln. Pondok Kopi Nanggalo

2. Riwayat Kesehatan a) Keluhan Utama Pasien mengeluhkan mual dan nyeri abdomen b) Riwayat Penyakit sekarang Pasien mengatakan dalam keadaan supine setelah post operasi semenjak 2 hari yang lalu. c) Riwayat Penyakit dahulu Pasien menderita penyakit hernia d) Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga 3. Pola Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum : mual b. Penampilan Umum : tampak pucat c. TTV TD : 158/95 mmHg Frekuensi Nafas : 24x/menit Suhu Tubuh : 37 derajat celcius HB : 12 gr/dL Leukosit : 12.500/uL BB : 45 kg TB : 160 cm d. Head to toe 1. Kepala Inspeksi: rambut keriting dan kering Palpasi:tidak terdapat benjolan pada kepala dan tidak terdapat nyeri pada kepala 2. Mata Inspeksi : konjungtiva pucat dan pupil dilatasi. Palpasi : tidak erdapat nyeri pada mata. 3. Telinga Inspeksi : tampak simetris dan pendengaran baik. Palpasi : tidak retdapat nyeri. 4. Hidung Inspeksi : terlihat simetris dan hidung mancung. Palpasi :tidak terdapat nyeri pada hidung. 5. Mulut Inspeksi : mulut tampak simetris , mukosa bibir kering dan pucat. Palpasi :t idak terdapat nyeri.

6. Tenggookan Inspeksi : terlihat normal. Palpasi : terasa nyeri saat menelan 7. Dada Inspeksi : tampak simetris. Palpasi : tidak ada benjoln. 8. Abdomen Inspeksi : terdapat luka kering sepanjang 8 cm. Palpasi : terdapat nyeri pada abdomen dan merasa mual.

4. Data Fokus Data subjektif 1. Merasa gelisah 2. Merasa nyeri di abdomen 3. Merasa nyeri pada tenggorokan saat menelan 4. Merasa mual

Data objektif 1. TTV : 1) BB : 45 kg 2) TB : 160 cm 3) Suhu : 37°C 4) TD : 158/95 mmHg 5) Hb: 12 gr/dl 6) Leukosit : 12.500/ul 2. Kulit terlihat pucat dan lembab 3. Pupil dilatasi

C. Diagnosis Keperawatan

No

Data

Diagnosis

Etiologi

1

DO :

Nausea

Ulkus peptikum

1. Merasakan mual 2. Kulit terlihat pucat dan lembab 3. Terlihat dilatasi pada Pupil

Nyeri akut

Agen cidera biologis

1. Merasa gelisah 2. Peningkatan tekanan darah menjadi 158/95 mmHg. 3. Merasakan nyeri 4. Terlihat dilatasi pada pupil

1. Kulit terlihat pucat dan lembab 2. Terlihat dilatasi pada pupil

Batasan karakteristik

DS : 1. Mengeluh mual

2

DO : 1. Peningkatan tekanan darah 158/95 mmHg 2. Terlihat dilatasi pada pupil DS : 1. Merasa gelisah 2. Merasakan nyeri

A. Gangguan nausea berhubungan dengan ulkus peptikum ditandai dengan mual, pucat dan terlihat dilatasi pada pupil. B. Gangguan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan perasaan gelisah, tekanan darah meningkat menjadi 158/95 mmHg, dan terlihat dilatasi pada pupil. D. Intervensi Keperawatan Diagnosis Kep Pasien mengatakan nyeri dilambung

Tujuan (NOC) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x6 jam pasien tidak mengalami nyeri

Pasien mengatakan

Setelah dilakukan

Intervensi(NIC) 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 2. Kurangi faktor presipitasi nyeri 3. Tingkatkan istirahat 4. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri 1. Batasi rangasangan

mengeluh lelah

asuhan keperawatan keadaan tubuh pasien sudah tidak lelah 2.

3. 4.

5. Pasien mengatakan sering menelan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keadaan pasien telah normal kembali

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dan juga mengalami gelisah

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien sudah berangsur merasakan kenyamanan dan tidak kembali gelisah

1. 2.

3.

4.

5.

lingkungan terutama pada waktu yang direncanakan untuk istirahat dan tidur Bantu pasien dengan mengembangkan jadwal untuk aktifitas sehari hari dan istirahat Ajarkan metode konservasi energi Bantu pasien menetapkan prioritas untuk kegiatan pilihan dan tanggung jawab peran Promosikan asupan gizi yang cukup Monitor tingkat kesadaran,reflek batuk dan kemampuan menelan Pelihara jalan nafas Lakukan suction jika diperlukan Cek nasogastrik sebelum makan Hindari makan kalau residu masih banyak Potong makanan kecil kecil Haluskan obat sebelum pemberian Naikkan kepala 30-40 derajat setelah makan Gunakan pendekatan yang menyenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap prilaku pasien Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Temani pasien untuk memberikan keamanan Dengarkan dengan penuh perhatian

Kilen mengatakan merasa asam dimulut

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keadaanmulut pasien kembali normal

1. Lakukan perawatan mulut secara rutin 2. Berikan pelumasuntuk melembabkan bibir dan mukosa oral,sesuai kebutuhan 3. Monitor gigi yang meliputiwarna,kebers ihan dan ada tidaknya debris 4. Dorong dan bantu pasien untuk berkumur kumur

Pasien mengatakan mengalami rasa panas/dingin

Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka keadaan atau perasaan rasa dingin ataupun panas tidak dirasakan lagi

1. Monitor TTV 2. Kaji warna kulit dan suhu 3. Pindahkan selimut yang berlebihan jika pasien kepanasan/tambah selimut jika pasien kedinginan 4. Berikan makanan dan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi 5. Kurangi aktivitas fisik untuk membatasi produksi panas 6. Berikan oral hiygiene untuk menjaga kelembaban mulut 7. Lap badan pasien untuk meningkatkan kehilangan panas secara konduksi

E. Implementasi dan evaluasi hari/tanggal (Jam) Minggu,16 September 2018 pukul 13.30 WIB

Diagnosis

Implementasi

Evaluasi

Pasien mengatakan nyeri dilambung

Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien

S: Pasien mengatakan nyeri di lambung sudah agak berkurang

Mengajarkan prinsip prinsip manajemen nyeri

O:Pasien tampak sedikit meringis

Mengukur Td,Suhu,Mengitung A:Masalah nadi,RR teratasi sebagian Melihat ekspresi wajah nyeri klien untuk menentukan skala nyeri

P:Menghentikan intervensi

Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien untuk mengurangi nyeri

Pasien mengatakan mengeluh lelah

Menanyakan kepada pasien apa yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan Menanyakan kepada keluarga pasien penyebab kelelahan pasien Membuat batasan kegiatanhiperaktif pasien yang menganggu dirinya sendiri

S: pasien mengatakan rasa lelah yang dialami tela mulai berkurang O:Pasien terlihat baik baik saja A:masalah teratasi P:Intervensi dihentikan

Menganjurkan pada pasien untuk segera tidur

Pasien mengatakan sering menelan

Membatasi jumlah pengunjung dengan tepat Melakukan perawatan mulut secara rutin kepada pasien setiap hari Mengidentifikasi risiko berkembangnya

S:Pasien mengeluhkan sering menelan O:keluhan pasien sudah tidak dirasakan lagi

stomatitis akibat penggunaan obat sekunder

Rabu,19 September 2018 pukul 14.00 WIB

Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dan juga mengalami gelisah\

membantu pasien untuk berkumur kumur Menciptakan linkungan yang aman bagi pasien Mengidentifikasi kebutuhan keselamatan pasien berdasarkan fungsi fisik dan konitif serta riwayat perilaku di masa lalu

A: masalah teratasi P:intervensi dientikan

S:Pasien merasa tidak nyaman dan gelisah O:pasien masih merasakan tidak nyaman A: masalah belum teratasi P:intervensi dilanjutkan

Mendampingi pasien selama tidak ada kegiatan bangsal dengan tepat Menyediakan tempat tidur dengan ketinggian yang rendah yang sesuai

pasien mengatakan merasa asam dimulut

Meletakkan benda yang sering dibutuhkan dalam jankauan pasien Mempertahankan kepatenan jalan nafas pasien Mempertahankan pemeriksaan berkala terhadap arteri dan plasma elektrolit untuk membuat perencanaan perawatan yang akurat

S:Pasien merasakan asam dimulut O:keluhan pasien masi dirasakan A: masala belum teratasi P:intervensi dilanjutkan

Pasien mengatakan mengalami rasa panas/dingin

Mengambil spesimen yang diintruksikan untuk mendapatkan analisa keseimbangan asam basa Memantau suhu S:Pasien dan tanda tanda mengalami panas vital pasien dingin Memonitor warna kulit dan suhu tubu pasien Memandikan pasien dengan spons hangat dengan berhati hati

O:kondisi pasien mulai membaik A: masalah teratasi sebagian P:intervensi dilanjutkan kembali

Meningkatkan sirkulasi udara kamar pasien Memantau komplikasi komplikasi yang berhubungan dengan demam serta tanda dan gejala kondisi penyebab demam Melembabkan bibir dan mukosa hidung pasien apabila kering 1. IMPLEMENTASI A. Pengertian implementasi Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana

tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain

yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi

implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995). B. Tahap – Tahap Tindakan Keperawatan Tahap I : Persiapan Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap perencanaan -

Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang diperlukan

-

Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul

-

Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan

-

Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan

-

Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari potensi tindakan

Tahap II : Intervensi a).

Independent

Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu: 1). Tindakan Diagnostik a. Wawancara dengan klien b. Observasidan pemeriksaan fisik c. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, misalnya HB dan membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.

2). Tindakan terapeutik Tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah klien. Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada bagian tubuh yang tertekan.

3). Tindakan Edukatif Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya: Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin. 4). Tindakan Merujuk Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.

b).

Interdependent, yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan

tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.

c). Dependent, yaitu tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi

lain.

seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya.

Tahap III : Dokumentasi Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Ada 3 tipe sistem pencatatan yang digunakan pada dokumentasi : 1) Sources-Oriented records, 2) Problem-Oriented records, 3) Computer-Assissted records.

C. Metode Implementasi Keperawatan

1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari. 2. Konseling Konseling adalah metode implementasi yang mebantu klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stres . 3. Penyuluhan Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajikan prinsip prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status kesehatannya. 4. Memberikan asuhan keperawatan langsung. 5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan. 6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk prosedur.

7. Mencapai tujuan perawatan. 8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain.

D. Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan

Beberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah sebagai berikut: 1.

Berdasarkan respons klien.

2.

Berdasarkan

ilmu

pengetahuan, hasil

penelitian

keperawatan, standar

pelayanan

professional, hukum dan kode etik keperawatan. 3.

Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.

4.

Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.

5.

Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi keperawatan.

6.

Harus

dapat

menciptakan

adaptasi

dengan

klien

sebagai

individu

dalam

upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care). 7.

Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan.

8.

Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.

9.

Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.

10. Bersifat holistik. 11. Kerjasama dengan profesi lain. 12. Melakukan dokumentasi

Ada tiga prinsip pedoman implementasi asuhan keperawatan, yaitu: a.

Mempertahankan keamanan klien Keamanan merupakan fokus utama dalam melakukan tindakan. Oleh karena, tindakan yang membahayakan tidak hanya dianggap sebagai pelanggaran etika standar keperawatan professional, tetapi juga merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat dituntut.

b.

Memberikan asuhan yang efektif Asuhan yang efektif adalah memberikan asuhan sesuai dengan yang harus dilakukan. Semakin baik pengetahuan dan pengalaman seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang akan diberikan.

c.

Memberikan asuhan seefisien mungkin Asuhan yang efisien berarti perawat dalam memberikan asuhan dapat menggunakan waktu sebaik mungkin sehinnga dapat menyelesaikan masalah.

2. EVALUASI

A. Pengertian evaluasi keperawatan

Menurut Wilkinson (2007), secara umum evaluasi diartikan sebagai proses yang disengaja dan sistematik dimana penilaian dibuat mengenai kualitas, nilai atau kelayakan dari sesuai dengan membandingkan pada kriteria yang diidentifikasi atau standar sebelumnya. Dalam proses keperawatan, evaluasi adalah suatu aktivitas yang direncanakan, terus menerus, aktifitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan perawat serta tenaga kesehatan professional lainnya menentukan Wilkinson (2007):

1. Kemajuan klien terhadap outcome yang dicapai 2. Kefektifan dari rencana asuhan keperawatan

Menurut Wilkinson (2007) juga, evaluasi yang efektif tergantung pada langkah yang sebelumnya dilakukan. Kegiatan evaluasi tumpang tindih dengan kegiatan pengkajian. Tindakan untuk mengumpulkan data adalah sama tetapi yang membedakan adalah kapan dikumpulkan dan bagaimana dilakukan. Pada tahap pengkajian, perawat menggunakan data untuk membuat diagnosa keperawatan sedangkan pada tahap evaluasi, data digunakan untuk mengkaji efek dari asuhan keperawatan terhadap diagnosa keperawatan.

B.

C.

Fungsi Evaluasi 1.

Menentukan perkembangan kesehatan klien.

2.

Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas.

3.

Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.

4.

Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu.

5.

Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.

Kriteria Evaluasi

1. Efektifitas: yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah optimal. 2. Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif. 3. Responsivitas: yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.

E. Teknik Evaluasi

1.

Wawancara Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.

2.

Pengamatan/observasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah : a.

Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci kepada klien

b.

Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien

c.

Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh

perawat yang lain. 3.

Studi Dokumentasi,yaitu mempelajari tentang catatan keperawatan.

F. Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi dapat dibagi menjadi 5 komponen (Pinnell dan Meneses, 1986, hlm. 229230) : 1.

Menentukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan evaluatif.

2.

Mengumpukan data mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi.

3.

Menganalisis dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar. Perawat memerlukn ketrampilan dalam berfikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan klinik.

4.

Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.

5.

Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan.

Role Play Roleplay tentang Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi Keperawatan “Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan Kasus Nausea”

Oleh: Kelompok 2 1. Annisa Rahmatilah 2. Aulia Ihsan

3. 4. 5. 6. 7.

Ayu Syuraya Asfia Indah Helmalia Putri Melia Engla Putri Nurul Qamaria Tasya Aulia Putri

PEMERAN Ny.N Lili teman kos Perawat A Perawat B Perawat C

Pada tanggal 16 September 2018 pada pukul 13.30 WIB seorang Mahasiswa berusia 20 tahun dibawa kerumah sakit M.Djamil Padang dengan keluhan mengalami panas selama 5 hari. Hasil wawancara dengan seorang teman kos pasien diperoleh data bahwa pada hari ke 2 sampai dengan hari ke 4 panas tubuh sempat turun tetapi masuk hari ke 5 panas tubuh kembali meningkat. Mahasiswa tersebut juga mengalami nafsu makan turun, sering muntah, dan sering mengeluh mual. Mahasiswa tersebut juga mengalami gelisah dan merasa tidak nyaman, merasa asam dimulut, mengeluh lelah, sering menelan dan sensasi panas atau dingin. Lily teman kos: hei Ny. N kenapa suhu tubuhmu kembali meningkat ? padahal 3 hari yang lalu suhu Tubuhmu sudah menurun. Ny. N

: saya mual dan merasa ingin muntah dan saya juga merasa tidak nyaman.

Lily teman kos: ooo kalau begitu mari kita ke rumah sakit Ny. N

: iya baiklah

Kemudian, Lily teman kosnya membawa Ny. N ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit. Ny. N segera ditindak lanjuti oleh perawat. Dan teman kosnya memeberitahu keluarga Ny. N Tahap Pengkajian Perawat melakukan kunjungan pada pasien Perawat A berusia

: selamat pagi Ny. N Perkenalkan, saya perawat A. Benar ini dengan Ny. N

20 tahun?

Ny. N

: iya benar sus

Perawat A

: bagaimana keadaannya Ny. N? Apa yang Ny. N rasakan?

Ny. N

: saya merasa nyeri pada bagian lambung.

Perawat A untuk melakukan sudah siap?

: maaf sebelumnya Ny. N, saya akan meminta waktu Ny. N sekitar 15 menit mengumpulkan data kondisi Ny. N dan menanyakan pertanyaan dan beberapa pemeriksaan kepada Ny.N . Apakah Ny. N

Ny. N

: ya sus, saya sudah siap.

Perawat A

: baiklah. Kita mulai pemeriksaannya ya Ny. N

Ny. N

: iya sus

Perawat A

: Apakah ada keluhan lain yang Ny. N rasakan ?

Ny. N

: saya juga sering mengalami rasa mual dan muntah

Perawat A :

kira-kira setiap berapa kali rasa mual dan muntah tersebut Ny. N rasakan?

Ny. N Perawat A

Ny. N

Perawat A

: setiap 10 menit sekali, nafsu makan saya juga turun dan saya merasa lelah. : baiklah Ny. N. Saya sudah selesai melakukan pemeriksaan. Apakah ada keluhan lain yang ingin Ny. N Sampaikan atau barang kali ada yang ingin ditanyakan ? : iya sus. saya sering menelan dan juga merasa tidak nyaman serta sering mengalami gelisah.selain itu saya merasa asam dimulut dan mengalami rasa panas/dingin. : baik Nyonya , cukup sekian dari saya. Setelah ini akan ada perawat lagi yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk menyampaikan diagnosis keperawatan dari gangguan kesehatan yang Nyonya alami. Nyonya silahkan lanjutkan istirahatnya. Terima kasih atas waktunya Nyonya. Permisi Nyonya

Tahap Diagnosa Perawat B berumur 20

: selamat pagi Nyonya. Perkenalkan saya perawat B. Benar dengan Ny. N tahun?

Ny. N

: iya suster benar.

Perawat B

: bagaimana Nyonya keadaannya siang ini? keliatannya masih gelisah dan tidak nyaman Nyonya?

Ny. N

: saya masih merasakan mual sus. Tidak nyaman rasanya .

Perawat B

: Pantas saja Ny. N kelihatan gelisah

Ny. N

: iya sus

Perawat B

: berdasarkan data yang telah kami peroleh dan telah kami kaji, kami mendiagnosa nyonya mengalami gangguan rasa nyeri berhubungan dengan gastritis ditandai dengan nyeri perut sebelah kiri, gangguan rasa nyaman berhubungan dengan lelah sehingga nyonya tampak lemah, gangguan nausea berhubungan dengan nyonya merasa asam di mulut sehingga nyonya sering menelan. Tapi, nyonya tidak perlu khawatir, kami disini berupaya mencegah resiko tersebut dengan sebaik-baiknya.

Perawat B : Nyonya, saya sudah selesai menyampaikan diagnosis keperawatan. Ada keluhan yang ingin , nyonya sampaikan atau barangkali ada yang ingin ditanyakan? Ny. N

: tidak suster. Saya sudah mengerti.

Perawat B

: baik , nyonya. Cukup sekian dari saya. Setelah ini akan ada perawat lagi yang akan kemari mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan , nyonya terima selama dirawat disini. Bapak silahkan lanjutkan istirahatnya. Terima kasih atas waktunya. Saya permisi dulu ya , nyonya.

Tahap Intervensi Perawat C

: selamat siang , nyonya, perkenalkan saya perawat C . Benar , ini dengan Ny. N berusia 20 tahun Pak?

Ny. N

: iya benar suster

Perawat C

: siang ini Nyonya, saya dan rekan-rekan perawat lainnya akan membantu merawat Nyonya. Seperti yang disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan kemari untuk menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan Nyonya terima. Apakah Nyonya sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum Nyonya?

Ny. N Perawat C

: iya suster. Saya sudah siap, posisi saya juga sudah nyaman. : tadi Nyonya sudah diberitahu mengenai gangguan kesehatan yang Nyonya alami.selanjutnya kami akan mengajarkan prinsip prinsip manajemen nyeri mengukur Td,Suhu,Mengitung nadi,RR,dan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam pada nyonya untuk mengurangi nyeri,membuat batasan kegiatan hiperaktif nyonya yang menganggu dirinya sendiri,melakukan perawatan mulut secara rutin kepada pasien setiap hari, mengidentifikasi risiko berkembangnya stomatitis akibat penggunaan obat sekunder.

Ny,N

:Baiklah sus.

Perawat C

: Dan pada hari berikutnya kami akan mengidentifikasi kebutuhan keselamatan nyonya berdasarkan fungsi fisik dan konitif serta riwayat perilaku nyonya di masa lalu.kami juga akan meletakkan benda yang sering dibutuhkan dalam jankauan nyonya dan mempertahankan kepatenan jalan nafas nyonya.kami akan mempertahankan pemeriksaan berkala terhadap arteri dan plasma elektrolit untuk membuat perencanaan perawatan yang akurat.kami akan mengambil spesimen yang diintruksikan untuk mendapatkan analisa keseimbangan asam basaserta memantau suhu dan tanda tanda vital nyonya.selanjutnya kami akan memonitor warna kulit dan suhu tubu nyonya.kami juga akan melembabkan bibir dan mukosa hidung pasien apabila kering

Ny. N

: iya suster

Perawat C

: baiklah Nyonya saya sudah selesai menyampaikan rencana tindakan keperawatannya. silahkan melanjutkan istirahatnya. Terima kasih atas waktunya Nyonya. Saya permisi dulu ya Nyonya

Tahap Implementasi pertama Perawat A

: selamat sore Nyonya, bagaimana keadaan bapak pagi ini, sudah merasa baikan atau belum?

Ny. N

: belum sus, saya masih merasa sedikit nyeri dan pusing.

Perawat A

: jadi, nyerinya masih terasa ya Nyonya?

Ny. N

: iya sus

Perawat A

: maaf sebelumnya Nyonya sekarang saya akan mengajarkan prinsip prinsip manajemen nyeri, selanjutnya saya akan mengukur Td,Suhu,Mengitung nadi,RR, sekarang saya akan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam pada nyonya untuk mengurangi nyeri.baiklah nyonya saya akan membuat batasan kegiatan hiperaktif nyonya yang menganggu nyonya. Selanutnya saya akan mengidentifikasi risiko berkembangnya stomatitis akibat penggunaan obat sekunder. Dan sebaiknya seteah saya melakukan implementasi ini nyonya segera tidur dan beristirahat

Perawat A

:sekarang saya sudah selesai melakukan implementasi.terima kasih atas waktunya nyonya.saya permisi dulu nyonya.

Tahap Evaluasi pertama

Perawat B

: selamat malam Nyonya. Bagaimana perasaannya siang ini Nyonya?

Ny. N

: sudah lebih baik sus dari tadi pagi

Perawat B : alhamdulillah, mukanya sudah mulai lebih cerah. Bagaimana nyerinya, apakah masih terasa Nyonya? Ny. N

: sudah agak berkurang suster.

Perawat B

: apakah nafsu makan Nyonya sudah membaik?

Ny. N

: iya sus, sudah agak membaik dari sebelumnya

Perawat B

: baik Nyonya, saya rasa nyeri perut Nyonya sudah mulai hilang.

Ny. N

: iya suster benar.

Perawat B

: Nyonya sudah mengalami sedikit kemajuan.

Ny. N

: iya suster.

Perawat B : baik Nyonya, cukup sekian dari saya. Silahkan dilanjutkan istirahatnya, kami akan melanjutkan di hari berikutnya.

TAHAP IMPLEMENTASI KEDUA Perawat C

: selamat pagi Nyonya, bagaimana keadaan bapak pagi ini, sudah merasa baikan atau belum?

Ny. N

: sudah sus, saya sudah merasa agak baikan.

Perawat C : oooh baiklah sus.untuk selanjutnya saya akan melanjutkan implementasi dari hari kemarin. Ny. N

: iya sus

Perawat C

:Sekarang saya akan mengidentifikasi kebutuhan keselamatan nyonya berdasarkan fungsi fisik dan konitif serta riwayat perilaku nyonya di masa lalu.nah selanjutnya saya akan meletakkan benda yang sering dibutuhkan dalam jankauan nyonya dan mempertahankan kepatenan jalan nafas nyonya. Saya juga akan mempertahankan pemeriksaan berkala terhadap arteri dan plasma elektrolit untuk membuat perencanaan perawatan yang akurat.sekarang saya akan mengambil spesimen yang diintruksikan untuk mendapatkan analisa keseimbangan asam basaserta memantau suhu dan tanda tanda vital nyonya.selanjutnya saya akan memonitor warna kulit dan suhu tubu

nyonya.kami juga akan melembabkan bibir dan mukosa hidung pasien apabila kering. Perawat C

: sekarang saya sudah selesai melakukan implementasi.terima kasih atas waktunya nyonya.saya permisi dulu nyonya.

Tahap Evaluasi kedua Perawat A

: selamat siang Nyonya. Bagaimana perasaannya siang ini Nyonya?

Ny. N

: sudah jauh lebih baik sus

Perawat A

: Alhamdulillah, nyonya juga sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya

Ny. N

: iya suster benar sekali

Perawat A

: apakah masih ada keluhan lain yang nyonya rasakan?

Ny. N

: sudah tidak ada lagi sus

Perawat A

: baik Nyonya, saya rasa nyonya sudah mengalami banyak kemajuan.

Ny. N

: iya suster benar.

Perawat A

: kalau begitu silahkan nyonya lanjutkan istirahatnya.saya permisi dulu nyonya

Related Documents

Kelompok 2.docx
May 2020 0
Cjr Kelompok 2.docx
December 2019 5
Kelompok 2.docx
October 2019 16
Kelompok 2.docx
November 2019 14
Kelompok 2.docx
April 2020 5

More Documents from "Ian Sarianto"