Kelompok 1-prinsip Dan Rencana Usaha Dan Marketing Mix.docx

  • Uploaded by: adelina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1-prinsip Dan Rencana Usaha Dan Marketing Mix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,452
  • Pages: 26
PRINSIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN, RENCANA USAHA, DAN MARKETING MIX MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KEWIRAUSAHAAN

Oleh : Kelompok 1 1. Alda Titania 2. Amatullah Dinah D 3. Annisya Yusnia 4. Cahya Nuryati 5. Chindy Oktavinita 6. Dandy Sukma A 7. Elsya Aprilia 8. Ezza Isfi T. 9. Fuji Mahmudah 10.Hikma Aulia R.

11. Hamdi Mu’adz M. 12. Irham Labib H 13. Mistika Nur F 14. M. Reza Saputra 15. Nur Anisa R. 16. Nila Nirmala S. 17. Siska Elfrida S. 18. Titis Trijayanti 19. Yuspita Sari 20. Yusva Maharani

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Poltekkes Kalimantan Timur Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Samarinda 2017/2018

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul makalah Prinsip-Prinsip Kewirausahaan, Rencana Usaha, dan Marketing Mix dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, terutama dosen pembimbing. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi kami. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Samarinda, 06 Oktober 2017

Penulis

i

DAFTAR ISI Kata pengantar .......................................................................................................... i Daftar isi .................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2 C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3 D. Manfaat Penulisan ................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN 1.

Pengertian Kewirausahaan ...................................................................... 4

2.

Prinsip-Prinsip Kewirausahaan ............................................................... 6

3.

Kewirausahaan Dalam Keperawatan ...................................................... 8

4.

Rencana Usaha ........................................................................................16

5.

Marketing Mix.........................................................................................18

BAB III PENUTUP 11. Kesimpulan ............................................................................................ 22 12. Saran ....................................................................................................... 22 Daftar Pustaka

ii

BAB I PENDAHULUAN

13. Latar Belakang Di dalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara misalnya denhgan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu kemitraan atau hubungan social yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan mengenai pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita menguasainya lebih jauh sebagai seorang wirausahawan serta memahami prinsip-prinsip dalam kewirausahaan, karena aspek pengelolaan dan pemasaran merupakan aspek yang memegang peranan penting. Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk perawat professional dan perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan termotivasi untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam pemasarannya. Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengontrol kariernya sendiri Secara konseptual Nursepreneur / wirausaha perawat termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana,

1

dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya (Winarto, 2005). Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seorang entrepreneur adalah seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk menemukan atau membuat peluang menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi, dan seseorang

yang

mempekerjakan

proses

perencanaan

strategis

untuk

mentransfer peluang tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk Karena itulah penulis menguraikan pembahasan ini dalam bentuk makalah mengenai bagaimana mengelola sendiri usaha yang dijalani atau mendatangi konsumen sendiri. Dalam bab pembahasan, penulis mencoba untuk menguraikan mengenai bagaimana rencana usaha dan marketing mix dalam wirausahawan khusus sebagai perawat atau tenaga kesehatan, karena penulis beranggapan bahwa tanpa adanya rencana usaha dan marketing mix yang baik sebuah usaha akan mati. Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Dibutuhkan banyak skill , modal, dan mamajemen yang baik.

14. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah konsep dalam kewirausahaan yang baik dan benar ? 2. Apa saja prinsip-prinsip kewiraussahaan dalam bidang kesehatan atau keperawatan ? 3. Bagaimana rencana usaha yang baik dalam wirausaha ? 4. Bagaimana marketing mix yang tepat dalam berwirausaha ?

2

15. Tujuan Penulisan Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan sebelumnya. Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut: 1.

Menjelaskan apa saja konsep kewirausahaan

2.

Mengetahui prinsip-prinsip apa saja dalam kewirausahaan kesehatan

3.

Menguraikan bagaimana rencana usaha yang tepat

4.

Menjelaskan marketing mix

16. Manfaat Penulisan 1. Mengetahui dan memahami konsep kewirausahaan baik secara umum maupun dalam bidang keperawatan 2. Mengetahui dan memahami prinsip, rencana usaha, dan marketing mix wirausaha yang baik

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kewirausahaann Istilah entrepreuner (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti "between taker atau go between" atau perantara, dikenal dengan istilah wirausaha di Indonesia. Wirausaha (entrepreneur) terdiri dari kata Wira dan Usaha. Dalam Kamus

Bahasa

Indonesia (KBI, 2008), wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, pejuang, sedangkan usaha diartikan sebagai kegiatan yang bersifat komersial maupun non komersial. Jadi, wirausaha dapat diartikan sebagai orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007). Berdasarkan Kemdiknas (2010), wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai dan terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan

usahanya,

dengan

tujuan

No.

tahun

untuk

meningkatkan

kehidupannya. Kemudian

Inpres

4

1995

memberi

istilah

"wiraswasta/wirausaha" berarti pejuang yang gagah, kekar, berani, dan pantas jadi teladan dalam bidang usaha. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang yang mempunyai sifat kewirausahaan seperti; keberanian mengambil risiko, keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri. Wirausaha merupakan seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai dan terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya, dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya

4

Wirausaha adalah orang yang pandai menangkap peluang dan mau mengerjakan peluang tersebut sebagai suatu kesempatan untuk berkiprah mengimplementasikan gagasannya. Kemampuan ini merupakan ciri, sifat dan karakter wirausaha yang selalu mendobrak dalam menciptakan kesejahteraan bersama, paling tidak untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari dalam proses berwirausaha adalah keberanian menanggung segala risiko yang mungkin terjadi akibat kegiatan yang dilakukan. Kondisi-kondisi yang selalu menyertai wirausaha adalah suatu konsep perubahan nilai, perubahan manfaat dan fungsi, serta perubahan sistem, termasuk di dalamnya adalah perubahan pola hidup, sosial budaya, dan politik. Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke- dan akhiran -an yang membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha (KBI, 2008). Menurut Kemendiknas (2010), kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya, dan bersahaja, serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Pengertian lain yang relevan menurut hasil Simposium Nasional Kewirausahaan (1995), kewirausahaan diartikan sebagai kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah kepada pelayanan

terbaik

kepada

langganan

dan

pihak-pihak

lain

yang

berkepentingan, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara. Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1996) adalah “kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda”. Menurut Zimmerer dan Scarborough (1996), kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari. Robbin & Coulter (2002) mengartikan kewirausahaan sebagai proses dimana seseorang

5

atau sekelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir dan sarana untuk

mencari peluang dalam menciptakan nilai serta tumbuh untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan, melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli dengan sumber daya apa pun yang dikendalikan. Menurut Kasmir (2006), kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. B. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan 1. Prinsip Wirausaha I Kekuatan yang mendorong kesuksesan perusahaan strart up terdiri dari tiga macam: peluang, tim dan sumber daya. Proses kewirausahaan diawali bukan dari ketersediaan uang, strategi, network, tim ataupun rencana bisnis, melainkan dari adanya peluang. Peluang yang berpotensi tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari pada ketersediaan sumbe daya atau tim pada saat itu. Peran entrepreneur dan tim adalah menjaga keseimbangan antara tiga kekuatan tersebut dalam lingkungan yang terus berubah. Ketidakpastian dan resiko menjadi teman sejati para entrepreneur. Adanya keseimbangan akan membantu entrepreneur dalam mencapai keberlanjutan atau sustanbility perusahaan tanpa harus merusak lingkungan, komunitas atau masyarakat. Rencana bisnis berfungsi sebagai komunikator kualitas dan keseimbangan kekuatan pada saat tertentu.

2. Prinsip Wirausaha II Dunia kewirausahaan bersifat dinamis, cair, ambigu, dan chaos. Perubahan yang konstan terjadi menyebabkan dunia kewirausahaan berkaitan erat dengan paradox

6

1) Untuk bisa sukses, jangan takut untuk gagal. Kasus yang biasanya terjadi adalah jika perusahaan pertama gagal, entrepreneur belajar dari pengalaman dan kemudian membentuk perusahaan lagi yang ternyata sangat sukses di masa depan. 2) Rencana bisnis akan cepat menjadi uang. Kondisi persaingan, teknologi, dan pasar yang sangat dinamis menyebabkan kita kesulitan untuk mengetahui semua kondisi kompetisi. Hasilnya adalah rencana bisnis cepat menjadi uang begitu ia selesai dicetak. Entrepreuneur harus melatih kebiasaan berencana dan bereaksi secara cepat, mengkombinasikan logika dan intuisi sampai kebiasaan ini menjadi sesuatu yang reflex 3) Agar kreativitas dan inovasi berhasil, harus ada disiplin ilmu yang mengimbangi. Penemuan - penemuan produk harus dibarengi dengan ilmu mengenai komersialiasi teknologi atau produk, jika tidak, maka penemuan ini tidak akan mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat. 4) Entrepreneur harus bisa bertindak cepat, tetapi juga harus sabar. Sementara kompetitor bergerak cepat, entrepreneur harus belajar menentukan kapan ia harus bertindak dan kapan ia harus bertahan. 5) Semakin besar ukuran dan kontrol terhadap perusahaan, semakin rendah kinerja. Kewirausahaan memerlukan fleksibilitas tingggi dalam strategi dan taktik. Kontrol dan keteraturan yang berlebih dapat menghambat kemajuan perusahaan

3. Prinsip Wirausaha III Setiap manusia akan menghadapi resiko dalam hidupnya. Begitupun dengan entrepreneur, berikut adalah beberapa resiko yang umum di hadapi entrepreneur yaitu: 1) Resiko Finansial

7

Pada perusahaan yang baru berdiri, entrepreneur memberikan sebagian simpanannya untuk modal. Uang ataupun aset lain yang disimpan ini akan hilang jika perusahaan ternyata gagal. Entrepreneur akan bertangggung jawab menanggung kewajiban perusahaan yang nilainya mungkin jauh melebihi jumlah simpanan. Oleh karena itu, entrepreneur beresiko kebangkrutan.

2) Resiko karir Pertanyaan yang sering ada di benak entrepreneur adalah apakah mereka akan menemukan pekerjaan atau kembali ke pekerjaannya yang dulu jika bisnisnya gagal. Resiko ini merupakan pertimbangan utama bagi manajer yang bekerja di perusahaan besar dengan gaji yang menarik.

3) Resiko keluarga dan social Memulai usaha baru akan menyerap banyak energi dan waktu dari entrepreneur. Konsekuensinya adalah bidang kehidupan yang lain akan dikorbankan. Entrepreneur yang sudah menikah, terutama yang memiliki anak, akan beresiko tidak bisa hadir sepenuhnya untuk keluarganya. Kehidupan sosialnya mungkin akan terganggu juga.

4) Resiko kesehatan Jam kerja yang panjang menyebabkan terancamnya kesehatan entrepreneur. Uang dapat digantikan, keluarga dapat beradaptasi, namun kesehatan yang terganggu lebih sulit untuk diperbaiki.

C. Kewirausahaan dalam Keperawatan atau Kesehatan Perawat adalah sebuah profesi bidang kesehatan yang saat ini memiliki peran terdepan dalam memberikan tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa kesejahteraan seorang perawat penting sekali, agar pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan

8

kepada klien dapat berhasil optimal. Di lain pihak perkembangan profesi lain di luar bidang keperawatan semakin maju semisal kedokteran, kesehatan masyarakat/public health, dsb. karena mereka terus melakukan transformasi dan lebih cepat memodifikasi makna sebuah “profesi” itu sendiri. Fenomena entrepreneur muncul berbarengan dengan diterapkannya pasar bebas dalam bidang keperawatan dan kesehatan. Fenomena lain yang mencuat misalnya alih profesi dokter menjadi perawat di Filipina. Sekitar 6.000 dokter di Filipina sedang belajar menjadi perawat agar mereka bisa dapat pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri. Kiat Perawat Menjadi Wirausahawan Seorang

perawat

dapat

menjadi

nurse

entrepreneur atau

menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa

teman

dalam

bisnis

keperawatan. Sebaliknya

seorang

perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan “bisnis” dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat “berbisnis”. Keterampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali, mesti memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga dituntut memiliki jiwa sales, customer services, budgeting, forecasting dan manajemen. Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu, sambil bekerja dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship untuk mengurus bisnis sendiri.

9

Mampu Menemukan Peluang dalan Bidang Kesehatan/Keperawatan

Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu dilatih terus-menerus pada diri perawat. Kemampuan ini perlu diasah. Terutama bagi perawat-perawat yang sudah bosan miskin. Pada tingkat pemula biasanya hanya ide spontan yang belum tentu bisa dilaksanakan. Kebiasaan menyampaikan ide-ide spontan tersebut mungkin saja mendapat cemooh atau bahan tertawaan orang lain. Tetapi berbahagialah kalau kita sudah dicemooh atau ditertawakan, karena biasanya kita akan mentertawakan dia pada saat dia pinjam uang pada kita atau menyatakan diri ingin bergabung. Setidaknya bila kita terbiasa mengemukakan ide akan melatih kreativitas otak kita. Ciri orang kreatif secara verbal menurut Guilford diantaranya adalah word fluency, originality and ideational fluency. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat dalam menemukan peluang usaha atau bisnis dalam bidang keperawatan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

6. Langkah pertama : dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit, Puskesmas, Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar, tempat pelatihan, Sanggar

7. Langkah kedua : apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.

8. Langkah

ketiga

:

dengan

siapa

mereka

berhubungan

setiap

hari?. Misalnya dokter, perawat lain, masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok khusus, pemerintah.

9. Langkah ke lima : barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi mereka ? Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buahbuahan dsb.

10

10.

Langkah ke enam : Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada

mereka ? mencucui, memasak, mengajar, mendengar, mendorong, membersihkan, menghubungkan.

11.

Langkah lanjutan : inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang

lain yang bisa kita rubah atau kita sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya ingin memberikan contoh norak agar anda terbiasa dengan ide yang dinggap buruk. Idenya adalah Motor dan laptop menjadi molap, bicaralah dengan pabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa membuat motor yang ada laptopnya di tengah jok, sehingga orang yang dibonceng bisa duduk sambil ngetik atau carilah ide yang lebih gila dari itu.

12.

Langkah terakhir mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau

bisa dengan sholat istikharah, dengan demikian meskipun perusahaan kita bangkrut di dunia, tetapi kita akan tetap kaya di akherat karena banyanya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai dengan niat kita menjadi entreperenur yaitu Rich until hereafter (kaya sampai akherat). Selanjutnya buatlah kartu nama perusahaan kita agar mudah berhubungan dengan orang lain. Tuliskan nama kita dan jabatan kita sebagai presiden direktur merangkap karyawan dan komisaris pemegang saham.

Tingginya jumlah institusi perawat di indonesia memungkinkan terbukanya peluang usaha atau bisnis di bidang ; 1.

Buku-buku keperawatan

2.

CD-CD perkuliahan

3.

Rumah kontrakan

4.

Asrama perawat

5.

Catering perawat

6.

E Book Askep

7.

Out let pakaian dan atribut rumah sakit

11

8.

Instrumen Alat kesehatan

9.

Jaringan penyedia perawat ke luar negeri

10. Toko

aksesories keperawatan

11. Sablon

dan percetakan buku-buku keperawatan

12. Restoran 13. Explore

diet milik perawat bagi klien diabet, stroke, kanker, asma

Bandung for terminall illness (mobil wisata bagi pasien yang mau

meninggal) 14. Home care 15. Pelatihan

babysitter

16. Nursing laundry 17. Pelatihan

helper gerontik

18. Jasa statistic for Nursing 19. Distributor

research

beras bagi dosen keperawatan

20. Internet 21. Rental

latop

22. Rental

infocus

23. Hotel

pelatihan perawat

24. Wisma perawat 25. Pom

bensin milik perawat

26. Aqua

galon Sehat

27. Pabrik

Abocath

28. Pabrik

kateter

29. Pabrik

obat

30. Pabrik

penyediaan kapas steril

12

31. Kerjasama dengan

ITB dalam pembuatan phantom

32. Kerjasama dengan

ITB dalam membuat instrument bedah

33. Pabrik

bethadin

Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham

ataupun sebagai owner. Contoh

Homecare. Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non professional dibidang kesehatan maupun non kesehatan. Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan pelayanan keperawatan meliputi perawatan lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat wirausaha bertanggung jawab langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan yang disediakan (ICN, 2004). Sebagian kecil perawat mereklamasi hak tradisional mereka untuk praktek klinis secara independen dan menjadi wirausaha perawat yang menyediakan perawatan jasa. Mereka memperluas peran dan menawarkan berbagai layanan dengan fokus utama pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan kecelakaan, rehabilitasi dan layanan dukungan tetapi termasuk praktik klinis khusus dan konsultan manajemen. Wirausaha perawat memberikan dan menyediakan penelitian mengenai kualitas dan efektivitas perawatan dan membangun gambaran publik yang positif sebagai advokat pasien, penjaga, konselor dan pendidik di samping dokter yang efisien (ICN, 2004).

13

Peramalan dan merespon kebutuhan perawatan kesehatan dan kesenjangan dalam pelayanan telah menjadi kekuatan pendorong yang memotivasi untuk memajukan profesionalisasi keperawatan. Lingkungan sektor kesehatan semakin mendorong kompetisi antara penyedia layanan yang pada gilirannya telah memfasilitasi pengembangan kewirausahaan serta usaha intrapreneurship (ICN, 2004). Kewirausahaan

dalam

keperawatan

akan

baik

untuk

perawat

professional dan perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan termotivasi untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam pemasarannya. Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengontrol kariernya sendiri (ICN, 2004).

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh perawat untuk melakukan kegiatan kewirausahaan Entrepreneur memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G. Entreprenuer memiliki sifat : 1. Berhasrat mencapai prestasi 2. Seorang Pekerja keras 3. Ingin bekerja untuk dirinya 4. Mencapai kualitas 5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan 6. Optimis 7. Berorganisasi 8. Berorientasi kepada keuntungan Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat entrepreneur dalam kehidupan sehariharinya, maka dapat dikategorikan sebagai entrepreneur, termasuk seorang perawat.

14

Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak terpakai, penunggu pasien, terpisahnya orang tua yang sakit dengan anak. Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut : 1) Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri. 2) Pengasuhan Diri: Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya. 3) Orientasi

pada

Tindakan

:

Hasrat

menyala

untuk

memujudkan,

mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan. 4) Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik. 5) Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005): 1. Berani mengambil risiko. Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua risiko diambil melainkan risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk). 2. Menyukai tantangan. Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan.

15

3. Punya daya tahan yang tinggi. Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun. 4. Punya visi jauh ke depan Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya. 5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik. Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka ia akan merekrut orangorang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.

Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Hal inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif. Bahkan terkadang dicap gila pada awal kemunculannya karena bertentangan dengan kebiasaan umum (Winarto, 2005)

D. Rencana Usaha Rencana usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh calon wirausaha yang berisi tentang periraan usaha, rencana usaha perusahaan yang akan dijalankan dengan legalitas, manajemen, pemasaran, produksi, keuangan dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pengusahaannya.Yang mana tujuan dari rencana usaha yaitu menghindari penanaman modal yang sia-sia, melihat respek usaha yang baik dimasa yang akan datang, sebagai alat kontrol atau kendali jalannya usaha. Dalam menyusun recana usaha berarti secara singkat merencanakan poinpoin mengenai : E. Informasi Personal

16

Keberhasilan usaha seagian tergantung pada kualitas pribadi entrepeunernya. F. Deskripsi dari rencana. Misalnya, pengusaha harus memenuhu syarat-syarat hukum untuk pendirian usaha. G. Pendekatan pemasaran Siapa target marketnya? Pelanggan potensial? Pertimbangan pembelian dari pembeliannya? Bagaimana mereka akan menjadi pelengan kita? Kita harus menjelaskan marketing approach (produk/servis, penetapa harga, lokasi usaha, pesaing, dst) dan estimasikan hasil usaha kita (turnovernya). H. Investasi dan financing Gambarkan sejauh mana investasi anda dalam bangunan, renovasi, mesin dan persediaan barang, hutang, dan pengeluaran-pengeluran inisial (termasuk cost of living). Jelaskan juga bagaimana anda membiayainya : dari bank, dana sendiri, kredit pemasok, atau bentuk lain dari kredit. Kadang-kadang ada spesial grants untk usaha yang baru berdiri. I. Anggaran

operasinya

dan

kapasitas

pengembaliannya

/

penebusannya (operating budget and redemption capacity). RAPB atau rencana anggaran pendapatan dan biaya atau annual operating budget: menunjukkn kepada kita apakah rencana kita feasible atau tidak. Harus jelas berapa expected. Turnover, gross profit, company cost dan net profitnya. Net profit menjadi dasar untyk menentukan berapa kapasitas untuk konsumsi,investasi dan besar cadangan. Sebagian dari net profit dipakai untuk mendukung pengeluaran cost of living dan mendanai usaha. Bersama-sama dengan dana dari penghapusan diusahakan cukup untuk menebus obligasi. J. Spesifikasi dari privat account

17

Anda harus punya gambaran jelas mengenai total pengeluaran, karena tidak boleh melebihi the net returns (penghasilan bersih). K. Liquidity prognosis (gambaran kebtuhan akan uang likuid). Masukkan juga jika kita punya cabang-cabang usaha di kota lain dan perhitungkan juga kerugian-kerugian yang kita derita dalam periode inisial atau awal. 17. Marketing mix Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan layak dilaksanakan oleh para perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objective), dalam situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Menurut Assauri (2013:198) empat unsur strategi bauran pemasaran yaitu : 1. Strategi produk 2. Strategi harga 3. Strategi penyaluran/distribusi 4. Strategi promosi Menurut Kotler dalam Situmorang (2011:158) mendefinisikan marketing mix merupakan taktik dalam mengintegrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau jasa suatu perusahaan. marketing mix bisa dikelompokkan lagi menjadi dua bagian, yaitu penawaran (offering) yang berupa product dan price, serta (access) yang berupa place dan promotion.

18

Berikut ini adalah beberapa indikator variabel bauran pemasaran yang dikemukakan oleh Ali Hasan (2013:72) yang terdapat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1 Variabel indikator bauran pemasaran Variabel

Deskripsi

Produk

Instrumen

Indikator untuk 1.Karakteristik produk

memuaskan kebutuhan : atribut pelanggan.

2. Pilihan produk : produk

baru

atau

penghapusan produk 3.Desain produk dan kualitas produk 4.Desain kemasan dan Branding 5. Jumlah produk Harga

Instrumen pembayaran 1.Harga produk.

pokok

dan

diskon 2.Margin Harga

Distributor

Instrumen Penyediaan 1. Jenis-jenis saluran Produk.

distribusi 2.Kepadatan

sistem

distribusi 3. Bauran hubungan dagang 4.Logistik, persediaan, dan pengengkutan

19

Promosi

Instrumen penawaran 1. Periklanan : tema, produk,

harga,

dan anggaran

distribusi.

menurut

produk,

kampanye,

media,

frekuensi

tayang & evaluasi 2. Pemasaran langsung : jumlah pengiriman surat, jumlah panggilan telepon 3. Selling a.

Penjualan

tetap

muka :

jumlah

dan

jenis

penjualan,

anggaran

menurut

wilayah,

jumlah

petugas,

kompensasi,

kuota,

pelatihan, dan evaluasi. b. Promosi penjualan :

Anggaran

menurut

produk,

jenis,

frekuensi, evaluasi. Sumber : Ali Hasan (2013:72)

Menurut Sunyoto (2013:60) marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

Variabel

atau

kegiatan

tersebut

perlu

dikombinasikan

dan

20

dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Keempat unsur marketing mix adalah strategi produk, stretegi harga, strategi distribusi, dan stretegi promosi. Sedangkan menurut Mc Charty dalam Royan (2009:77) menganggap bahwa product, price, promotion, dan placement dalam marketing mix haruslah seimbang, yang diumpamakan seperti roda mobil yang sama-sama bergerak.

21

BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan 1. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai dan terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan

usahanya,

dengan

tujuan

untuk

meningkatkan

kehidupannya. Sedangkan kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya, dan bersahaja, serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. 2. Terdapat 3 prinsip kewirausahaan yaitu, prinsip wirausaha I, prinsip wirausaha II, dan prinsip wirausaha III. 3. Perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan “bisnis” dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. 4. Rencana usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh calon wirausaha yang berisi tentang periraan usaha, rencana usaha perusahaan yang akan dijalankan dengan legalitas, manajemen, pemasaran, produksi, keuangan

dan

faktor-faktor

lingkungan

yang

mempengaruhi

pengusahaannya

B. Saran Hendaknya seorang perawat dapat juga menjadi seorang wirausaha. namun sebelumnya perlu mengetahui dan memahami apa itu wirausaha, bagaimana prinsip-prinsipnya serta bagaimana managemen pemasarannya sehingga usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan sukses.

22

DAFTAR PUSTAKA

Priyadi, Dimas Andi. (2011). Kewirausahaan untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta Timur : CV TRANS INFO MEDIA. ICN. 2004. Guidelines on the Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing Service. International Council of Nurses: Geneva. Anonymous. 2011. Nursepreneur. http://webcache.googleusercontent.com/search? q=cache:qi5xMN2ZBP8J:www.pdfcoke.com/doc/79676692/NURSEPRENEUR S+nurse+entrepreneurship&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id. Diakses

tanggal

27

februari

2011

jam

11.30.

Triton

PB.,

2007,

Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu Publisher, Yogyakarta

23

Related Documents


More Documents from "Anas Ibrahim"