KELAS A2 KELOMPOK 3 MARLY LENSUN
NOVITA UMANAILO
ANGGUN MOCHTAR
THEA RUNTUNUWU
ENJEL MANDEY
TOPIK3 : Asuhan keperawatan lansia dengan pemenuhan kebutuhan stress dan koping
KASUS PEMICU 3 Tn. B. 70 tahun, pensiunan PNS, status duda, tinggal di panti werdha, anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari rumahnya. Selama di panti werdha tidak pernah dikunjungi anak-anaknya. Keadaan fisiknya mengalami tekanan darah tinggi 170/100 mmgh, sering mengeluh pusing. Kebiasaan makan tidak teratur, tidak pernah melakukan kegiatan olahraga, dan merokok. Keadaan emosi labil dikarenakan tidak pernah dikunjungi oleh anak-anaknya, kadang-kadang marah tanpa alas an yang jelas dan tidak mau bergaul dengan teman-temannya sehingga kurang berkomunikasi. Pertanyaan: 1. Lengkapilah data-data yang diperlukan pada klien tersebut I atas 2. Identifikasi masalah yang muncul 3. Buatlah alternative pemecahan masalah 4. Diskusikan asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada klien tersebut
Identitas……….
Nama Umur Tinggal Status
: Tn. B : 70 thn : Panti Asuhan Werdha : Duda (anak 4)
Pengkajian………..
TD : 170/100 mmHg BB : 60 Kg N : 110 x/m RR : 23 x/m SB : 36,5. derajat C Riwayat Penyakit dahulu : Hipertensi Riwayat Penyakit sekarang: Hipertensi
Data
Etiologi
Diagnosa
DS : Tn. B mengatakan bahwa ia memiliki anak yang sudah berkeluarga yang tinggal jauh darinya dan tidak pernah dikunjungi oleh anaknya. DO : Klien Tampak sedih dan murung
Konflik keluarga, konflik pengambilan keputusan, kurungan dukungan keluarga
Ketidakefetifan Manajemen Kesehatan
DS : Klien sering mengeluh pusing, dan tidak napsu makan. DO : klien terlihat lemah
Kesepian¸tinggal sendirian, penyakit kronis, takut jatuh, usia > 70 tahun
Resiko Sindrom Lansia lemah
DS : Klien mengatakan tidak suka berolahraga DO : Klien terlihat tidak melakukan kegiatan olahraga
Keadaan fisik berkurang
Gaya Hidup Kurang gerak
Alternatif pemecahan masalah………..
Faktor-faktor gaya hidup dapat sangat berperan dalam terjadinya hipertensi dan mengenalikan hipertensi. Ancurkan modifikasi gaya hidup berikut ini pada pasien untuk dapat membantunya menurunkan hidpertensi :
1. Anjurkan mengikuti kelompok reduksi stress dan progam olahraga (jalan aerobic)untuk memperbaiki keadaan jantung dan mengurangi obesitas serta kadar kolestrol. 2. Dorong perubahan kebiasaan diet. Bantu pasien yang obesitas dalam merencanakan penurunan BB. 3. Beritahu pasien untuk mengurangi makan tinggi natrium seperti; acar, kripik kentang, soup kalengan dan cold cuts, garam dapur, dan makan tinggi kolestrol serta lemak jemu
4. Anjurkan klien untuk mengganti kebiasaan merokok dengan memakan permen setiap ingin merokok 5. Anjurkan klien untuk rutin berolahraga 6. Anjurkan klien untuk makan makanan yang sehat
7. Anjurkan klien untuk berkomunikasi dengan teman sekamar
No 1
Diagnosa Sindrom lansia lemah
Intervensi Fall prevention : 1. Indentivikasi penurunan kemampuan kognitif dan kemampuan fisik 2. Identifikasi perilaku dan faktor yang dapat mengakibatkan jatuh 3. Kaji ulang riwayat jatuh 4. Identifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan resiko jatuh 5. Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan 6. Bantu ambulasi klien untuk gangguan keseimbangan 7. Sediakan alat bantu seperti tongkat atau handrail 8. Ajarkan cara jatuh klien untuk meminimalkan cedera 9. Hindari meletakkan sesuatu secara tidak teratur di permukaan lantai 10. Saran menggunakan alasa kaki yang aman 11. Lakukan program latihan fisik rutin yang meliputi berjalan 12. Kolaborasi dengan professional untuk meminimalkan efek samping obat yang dapat berkontribusi pada kejadian jatuh seperti hipotensi orthostatic 13. Lakukan pengawasan terhadap klien
2.
Ketidakefektifa 1. focus menjaga perilaku kesehatan klien n management 2. focus pada pencegahan penyakit klien kesehatan 3. focus pada menjaga kemampuan fungsional klien 4. mengembangkan strategi yang efektif dalam mengontrol resiko 5. persepsi bahwa kesehatan merupakan prioritas tinggi dalam membuat pilihan gaya hidup 6. Menghentikan kebiasaan merokok 7. Menggunakan pelayanan kesehatan yag sesuai kebutuhan
3.
Gaya hidup kurang bergerak
1. Damping klien pada saat mengembangkan program latihan untuk memenuhi kebutuhannya 2. Dampingi klien dalam menentukan jangka panjang dan pendek dari latihan yang dilakukan 3. Monitor respon klien terhadap program latihan 4. Informasikan klien mengenai manfaat kesehatan dan efek dan fisiologis latihan
SAMPAI DISINI DULU YAH……..