Kejayaan pemikiran dan peradaban Islam masa lalu, bisa ditandai
sejak zaman
Rasulullah saw. hingga akhir kekhilafahan Daulah Utsmaniyah (1924 M), di mana umat Islam ketika itu pernah memimpin dunia, dengan ketinggian peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuannya. Namun, sejak keruntuhan Khilafah Utsmaniyah, Negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim, tidak lagi menjadi tuan rumah bagi peradaban dan pengetahuan dunia. Sebaliknya, negara-negara barat lah yang menjadi tuan rumah untuk peradaban dan pengetahuan tersebut. Dengan demikian, Turki Usmani sendiri, ketika banyak mengalami kegagalan dan kekalahan dalam persaingan melawan barat, seperti jatuhnya Wina tahun 1683 dan kota-kota lainnya ke dalam kekuasaan barat, mulai menganalisa tentang kegagalan dan kekalahan mereka dan sebaliknya berusaha menemukan faktor-faktor kemenangan yang diraih oleh musuh-musuhnya. Turki Ustmani ketika itu mulai memperhatikan kemaajuan Eropa, terutama Prancis. Dengan demikian, reformasi pendidikan atau yang disebut oleh Harun Nasution dengan istilah modernisasi pendidikan sudah dilakukan.1
1 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1975) h. 15