Kedatangan sekutu serta perjuangan mempertahankan kemerdekaan BAB III KEDATANGAN SEKUTU SERTA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN A. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMEREDEKAAN DENGAN KEKUATAN SENJATA
Pada awal tahun 1945,ihak sekutu memutuskan bahwa pasukan-pasukan Amerika akanmemusatkan perhatian pada pulau-pulau di Jepang,sedangkan tanggung jawab atas Indonesia dipindahkan dari South West Pasific Command (SWPC) atau komando pasifik barat daya (di bawah Amerika Serikat) kepada South East Asia Command (SEAC) atau komando Asia tenggara (di bawah Inggris). Padatanggal 29 september 1945, tibalah pasukan Inggris di Jakarta dibawah pimpinan Letjen Sir Philip Cristison. Pasukan ini dibawah naungan AFNEI. AFNEI diserahi beberapa tugas: Menerima penyerahan Jepang Membebaskan tawanan perang Jepang yang berasal dari Eropa Melucuti dan memulangkan tentara Jepang Menegakkan serta memelihara kondisi damai untuk diserahkan kepada pemerintahan sipil Mencari informasi tentang para penjahat perang untuk selanjutnya diserahkan ke pengadilan sekutu. Semula kedatangan mereka disambut hangat oleh rakyat Indonesia. Namun terjadi ketegangan setalah diketahui bahwa Inggris datangan NICA. NICa adalah otoritas resmi semi militer dibawah sekutu yang bertugas mengendalikan pemerintahan sipil Hindia-Belanda setelah Jepang menyerah. Kedatangan NICA dengan membonceng Sekutu (Inggris) mengundang ketegangan karena rakyat dan pejuang Indonesia yakin bahwa sejak awal Belanda berniat menduduki kembali Indonesia. Kecurigaan semakin nyata ketika NICA mempersenjatai bekas anggota Koninklijk Nederlands Indies Legel (KNIL) yang baru saja bebas dari tahanan Jepang. Dalam kenyataannya kedatangan sekutu di daerah-daerah menimbulkan insiden. Tentara sekutu sering menunjkkan sikap yang tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Lebih dari itu tampak jelas bahwa NICA ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Halini terbukti bahwa AFNEI menyimpang dari misi awalnya. Kenyataan ini memicu pertempuran di daerah-daerah seperti di Surabaya, Medan, Ambarawa dan Bandung. 1. Pertempuran Medan Area (13 oktober 1945) Awalnya kedatangan sekutu disambut dengan baik oleh pemerintah Indonesiadi Sumatera Utara. Gubernur Sumatera Utara Teuku Moh. Hasan mempersilakan tim Relief of Allied of War and Interness (RAPWI) yang betugas membantu pembebasan para tawanan perang, gubernur mengizinkan sekutu untuk menempati beberapa hotel di kota Medan. Kenyataannya sekutu dan NICA mempersenjatai bekas tawanan itu serta membentuk Medan Batalyon KNIL dengan tugas utama: mengambil alih kekuasaan di kota Medan. Hal ini menimbulkan konflik dengan TKR dan Barisan Pemuda Indonesia (BPI) pimpinan Achmad Tahir. Insiden pertama terjadi pada tanggal 13 oktober 1945, di hotel Bali Medan. Insiden bermula ketika seorang penghuni merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh warga sewtempat. Sebanyak 96 orang tewas sebagian besar adalah orang-orang NICA. Lama-kelamaan, pihaksekutu dan NICA terdesak.Hal ini desebabkan pemuda dan TKR sering berhasil menghadang sertamenyerbu pasukan sekutuyang sedang melakukan patroli. Pada tanggal 10 Desember 1945 Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan. 2. Pertempuran Ambarawa (26 oktober 1945) Ambarawa adalah kota yang terletak di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Semarang dan Magelang atau antara kota Semarang dan solo.pada mulanya kedatangan sekutu disambut baik, Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro bahkan menyepakat menyediakan bahan makanan serta bantuan lain yang diperlukan demi kelancaran tugas sekutu. Pihaksekutu juga berjanji tidak akan menggangu
kedaulatan RI. Akan tetapi NICA yang membonceng sekutu mempersenjatai bekas tawanan tersebut. Hal ini membuat kemarahan bangsa Indonesia. Konflik senjatapun tak dapat dihindari lagi. Pertempuran baru terhenti setelah Presiden Soekarno tiba di Magelang pada tanggal 2 Nopember 1945 bersama-sama dengan Brigjen Bethell, yang kemudian menghasilkan sejumlah kesepakatan antara Indonesia dengan pihak sekutu. Berikut ini 3 dari 12 butir kesepakatan antara Indonesia dan Sekutu: Sekutu akan tetapmenempatkan pasukannya di Magelang dalamrangka menyelesaikan tugas pokoknya, yaitu mengurus paratahanan, tetapi dengan jumlah yang terbatas, Jalan raya antara Magelang dan Semarang tetap terbuka bagi lalulintas tentara sekutu dan masyarakat Indonesia, Sekutu tidak akan mendukung NICA dalam badan-badan yang berada di bawah kekuasaannya. Pada kenyataannya pasukan sekutu melanggar kesepakatan tersebut, pasukan sekutu menjatuhkan bom di desa-desa sekitar Ambarawa sehingga TKR terpaksa menarik pasukannya ke wilayah yang aman. Pimpinan pasukan TKR bernama Letkol Isdiman gugur. Kemudian kedudukannya digantikan oleh pimpinannyalangsung yaitu Kolonel Sudirman. Kehadiran Kolonel Sudirman memberi mapas baru kepada pasukan Indonesia. Merasa yakin posisi sekutu mulai terdesak maka Kolonel Sudirman memerintahkan untukmengepung ambarawa dari berbagai penjuru. Setelah pertempuran selama 4 hari akhirnya pasukan Indonesia berhasil merebut Ambarawa serta memaksa sekutu menarik kembali pasukannya dari Ambarawa ke Semarang. 3. Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya Pertempuran Surabaya diawali dengan terbunuhnya Brigjen A.W.S Mallaby oleh Arek Suroboyo. Oleh karena itulah Inggris memberikan ultimatum yang isinya” Siapa yang membunuh Brigjen A.W.S.Mallaby agar menyerahkan diri dan bagi penduduk yang memiliki senjata agar menyerahkannya selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi pada tanggal 10 Nopember 1945”. Ultimatum tersebut disambut dengan pertempuran besar-besaran masyarakat tempur terus-menerus dikobarkan oleh Sutomo (Bung Tomo), Sungkono dan tokoh-tokoh lainnya dengan satu tekad merdeka atau mati. Sementara itu Soekarno berpidato dengan menggunakan bahasa Inggris, lalu disiarkan ke seluruh dunia. Melalui pidato itu iamelancarkan protes ke PBB. Soekarno juga mendesak Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman untuk turun tangan menghentikan aksi militer Inggris, namun protes Soekarno tidak dihiraukan Amerika Serikat dan PBB. Kepada para pejuang rakyat Indonesia, soekarno menyeruhkan “Tetap Merdeka! Kedaulatan Negara dan bangsa Indonesia yang diproklamasikan akan kam ipertahankan dengan soenggoeh-soenggoeh, penuh tanggung jawab bersama, bersatu,ikhlas berkorban dengan tekad “Merdeka atau Mati”. Sekali Merdeka Tetap Merdeka!”. 4. Peristiwa Merah-Putih di manado Setelah mengetahui kalau Indonesia sudah merdeka maka, rakyat di Manado melucuti senjata tentara Jepang danmengambilalih kekuasaannya. Gerakkan ini dipelopori oleh S.S.Pelengkahu. kedatangan sekutu dan NICA ke Manado yang bermaksud untuk menegakkan kembali kekuasaan pemerintahan Belanda di Manado. Tentu saja memicu kemarahan rakyat Manado. Hal ini memicu konflik bersenjata. Knflik pertama kali di Tondano dan Tomohon. Rakyat terdesak mundur karena minimna persenjataan. Mereka melanjukan perjuangan dipimpin oleh wolter mongisidi dan nona Emmy Soela dengan cara bergerilya. Dalam rangka memperkuat perlawanan, Gubernur Sulawesi Sam Ratulangi memerintahkan agar segera dibentuk organisasi masyarakat yang diberi nama Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat (PPKR). 5. Pertempuran di Bandung dan lautan Api (23 Maret 1946) Pertempuran di koa Bandung dan sekitarnya ini dikenal dengan istilah Peristiwa Bandung Lautan Api. Dikatakan Bandung Lautan api karena masyarakat Bandngberhasil membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan untuk mencegah tentara Sekutu dan NICA menggunakan Fasilitas sebagai markas strategismiliter mereka. Sejak kedatangannya, sekutu dan rakyat Indonesia sudah tegang. Pada tanggal 21 Nopember 1945 TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap wilayah kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas.keputusan untuk membakar kota karena para pejuang tidak rela kota bandung dimanfaatkan oleh pihak sekutu dan NICA. Selain itu bumi hangus merupakan strategi perang karena kekuatan tidak sebanding dengan kekuatan senjata pihak sekutu dan NICA. Dalam
pertempuran itu Muhammad Toha dan Ramdan tewas dalam gudang amunisi yang mereka meledakkan dengan dinamit. Setelah peristiwa itu TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya Bandung. Peristiwa ini mengilhami terciptanya lagu Halo, Halo Bandung. 6. Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran Lima hari di Semarang diawali dengan tewasnya dr.Karyadi, kepala Laboratorium Rumah Sakit Semarang yang akanmemeriksa sumber air yang telah diracun pihak Jepang di daerah Candi Semarang. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20 oktober 1945 antara pasukan TKR dan PihakJepang di bawah pimpinan Mayor Kido. Pertempuran baru berakhir setelah tentara Sekutu datang untuk melucuti tentara Jepang pada tanggal 20 oktober 1945 7. Perang Puputan di Bali Perang Puputan memiliki makna moral, karena dalam ajaran agama Hindu, kematian seorang prajurit dalam kondisi seperti itu akan menjadi kehormatan bagi keluarganya. di Bali dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai denga pasukannya, Ciung Wanara. Pertempuran ini dimulai bulan april 1946 di Denpasar dan beberapakali memperoleh kemenangan, namun karena keterbatasan senjata akhirnya pasukan Ciung Wanara terdesak dan mereka bertahan di Desa Marga. Di daerah ini I Gusti Ngurah Rai berperang habis-habisan sampai titikdarah penghabisan (Puputan) dan akhirnya beliau dan pasukannya gugur sebagai pahlawan bangsa. Sementara itu di pihak Sekutu kuran lebih 400 orang tewas. Pertempuran ini dikenal dengan pertempuran Margarana yang berakhir pada tanggal 18 Nopember 1946. 8. Petempuran di Sumatera Selain di Pulau Jaw, perang dalam mempertahankan kemerdekaan juga berlansung di luar pulau Jawa, seperti Sumatera. Di Aceh rakyat bersama TKR dibawah pimpinan Teuku Nyak Arief mengadakan perlawanan keas terhadap pasukan Sekutu dan Belanda. Pertempuran terjadi juga di Padang, Bukit Tinggi, Lampung, Palembang dan Riau.diSumatera, sekutu dan Belanda banyak menjumpai rakyat Indonesia dengan semangat ingin merdeka dengan tekad merdeka atau mati.
Tugas Lengkapilah Kolom berikut ini! Identifikasi kembalisemua perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya kemerdekaan melalui kekuatan senjata. Selanjutnya isilah kolom berikut ini!
NO
NAMA PAHLAWAN
PEMIMPIN
AKHIR PERLAWANAN
Surabaya, 10 November 1945
1
I Gusti Ngurah Rai
2 3 4 5 6
WAKTU DAN TEMPAT
mempertahankan
Peristiwa Merah putih
B. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Strategi Diplomasi Diplomasi dilakukan dalam tiga cara, yaitu dengan mencari dukungan negara-negara anggota PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda kehadapan Dewan Keamanan PBB, dan berunding secara langsung dengan Belanda. Dalam perundingan awal yang diprakarsaioleh panglima AFNEI Letjen Philip Christison. Dalam perundingan itu Archibald Clark Kerr dan Lord Killearn dari Inggris bertindaksebagai penengah. wakilIndonesia adalah Sutan Sjahrir selaku Perdana Menteri, H.Agus Salim dan A.K.Pringgodigdo. Sementara itu H.J.Van Mook tidak bertindak atas nama pemerintah Belanda tetapi atas nama Pribadi.
Dalam perundingan itu Van Mook mengakui Jawa dan Madura sebagai wilayah de facto Indonesia. Disamping itu ia mengakui Indonesia sebagai negara persemakmuran yang berbentuk federal tetapi menjadi bagian dari kerajaan Belanda. Sementara itu dipihak Indonesia menginginkan pengakuan de facto terhadap pulau Jawa, Madura dan Sumatera. Usulan Van Mook menjadikan Indonesia negara persemakmuran ditolak oleh Agus Salim. Van Mook kemudian memprakarsai perundingan lanjutan yang kelak diberi nama Perundingan Hooge Veluwe, pada tanggal 12-24 April 1946. Perundingan ini gagal total karena Belanda menolak pengakuan kedaulatan Republik Indonesia secara de facto yang meliputi Jawa, Madura dan Sumatera. Kegagalan perundingan Hooge Veluwe serta ketegangan yang terus meningkat antara Indonesia dan Belanda mendorong lahirnya perundingan-perundingan baru. 1. Perundingan Linggarjati Belanda mencapai kesepakatan diplomatik dengan RI pada bulan November 1946. Pada tanggal 12 November 1946, di Linggarjati (kini Kuningan dekat Cirebon), diadakan perundingan Linggarjati yang hasilnya sebagai berikut: a. Belanda mengakui RI sebagai kekuasaan de facto di Jawa, Madura dan Sumatera. Adapun Belanda harus meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949. b. Kedua pihak sepakat bekerja sama dalampembentukan suatu negara Republi Indonesia Serikat (RIS) yang berbentu Federal c. RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepalanya. Hasil perjanjian Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25Maret 1947,pihak Indonesia diwakili oleh Perdana Mentri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Van Mook. Kesepakatan itu tidak berlangsung lama karena kedua belah pihak saling tidak percaya sehingga timbul pertikaianpertikaian politik yang sengit. Akan tetapi hasil perjanjian Linggarjati adalah satu langkah menuju citacita kesatuan Republik Indonesia. 2. Komisi Tiga Negara (KTN) Disebut komisi Tiga negara karena beranggotakan tiga negara, yaitu Australia yang dipilih Indonesia, Belgia dipilih oleh Belanda, dan Amerika sebagai penengah atau pihak netral. Australia diwakili oleh Richard. C. Kirby, Belgia diwakili oleh Paul Van Zeelanddan Amerika Serikat diwakili oleh Frank Graham. KTN memutuskan bahwa tugasnya di Indonesia adalah menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai. KTN berhak mengambil inisiatif untuk masalah militer, sedangkan untuk masalah politik KTN hanya memberikan saran-saran 3. Perjanjian Renville Atas prakarsa Komite Tiga Negara akhirnya Indonesia dan Belanda dipertemukan di meja perundingan. Perundingan ini dilaksanakan atas kapal perang Amerika Serikat USS Renville. Oleh karena itu perundingan ini dikena ldengan perundingan Renville. Dalam perundingan ini Perdana Menteri Amir Syarifuddin menjadi pemimpin delegasi Indonesia, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Abdulkadir Widjojoatmojo (orang Indonesia Yang Pro Belanda). Hasil perundingan Renville yaitu: a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, dan berakhir setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) b. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda dalam uni Indonesia-Belanda c. RI merupakan bagian dari RIS d. Daerah RI yang didudukioleh Belanda sebagai hasil agresi militer, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda e. Pasukan RI yang berada didaerah kantong (daerah pendudukan Belanda) harus ditarik ke daerah RI. 4. Perundingan Roem-Royen (17 APRIL 1949) Perundingan ini berisikan antara lain bahwa pemerintah Indonesia bersedia untuk: Memerintahkan”seluruh pengikut Republik yang bersenjata” untuk menghentikan perang gerilya Bekerja sama untuk menjaga ketertiban, keamanan dan menjaga perdamaian Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, dengantujuan mempercepat “kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan tanpa syarat setelah para pemimpin pemerintahan kembali ke Yogyakarta Menghentikan aksi militer dan membebaskantahanan politik Menyetujui kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta
Menyetujui RI sebagai bagian dari negara Indonesia Serikat Berusaha akan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar. Pada tanggal 6 Juli 1949, Soekarno-Hatta kembali ke Yogyakarta. Kembalinya Presiden dan wakil Presiden ini diikuti dengan penarikan mundurnya pasukan Belanda dari Yogyakarta.
5. Konferensi Inter Indonesia Konferensi Inter Indonesia baru dilaksanakan setelah pemimpin Indonesia kembali ke Yogyakarta. Konferensi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada 19-22 Juli1949, di Kaliurang, yogyakarta. Pelaksanaannya dipimpin oleh Mohammad Hatta. Sementara tahap kedua berlangsung pada tanggal 31 Juli- 3 Agustus 1949, diadakan di Jakarta di bawah pimpinan Sultan Hamid selaku ketua BFO. Dalam hal ini, BFO mendukung tuntutan Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa ikatan-ikatan politik ataupun ekonomi. Dalam bidang pertahanan dan militer, konferensi ini merumuskan beberapa hal sebagai berikut: Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) merupakan angkatan perang nasional TNI merupakan kekuatan inti APRIS. APRIS akan menerima orang-orang Indonesia yang ada di dalamkesatuan KNIL Pertahanan negara akan menjadi tugas dan hak pemerintah RIS. Keberhasilan dari kesepakatan inilah yang memungkinkan terselenggaranya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda dari bulan Agustus sampai November 1949. 6. Konferensi Meja Bundar Konferensi Meja Bundar (KMB), dengan dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Mohammad Hatta, delegasi Belanda dipimpin oleh J.V.Maarseven, dari delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid, dan UNCI diketuai oleh Chritchley. Konferensi dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda Willem Drees. Dalam konferensi ini dibentuk tiga komisi masing-masing membahas masalah ketatanegaraan, keuangan dan militer. Setelah perundingan yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949 tercapailah persetujuan KMB, dengan hasil-hasil utamanya sebagai berikut: Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949 Diputuskan pula beberapa persetujuan pokok yang terkait masalah keuangan, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain Mengenaisoal Irian Barat penyelesaiannya akan ditunda selama satu tahun Persetujuan KMB juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai pembentukan APRIS dengan TNIsebagai inti. Kerajaan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda Indonesia membayar utang-utang Belanda sejak tahun1942. 7. Penyerahan Kedaulatan Pada tanggal 23 Desember 1949, Wakil Presiden Mohammad Hatta berangkat ke Belanda memimpin delegasiRIS. Misi utamanya adalah menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Para penandatangan yang hadir adalah Ratu Juliana, perdana menteri Willem Drees, menteri seberang lautan A.M.J.A.Sassen, Mohammad Hatta. Di Jakarta Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil tinggi mahkota A.H.J.Lovink secara bersama-sama menandatangani naskah penyerahan kedaulatan. Pada tanggal yang sama di Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan dari RI kepada RIS. Setelah penandatanganan, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk memangku jabatan baru sebagai Presiden RIS. Setelah hampur selama 4 tahun ditinggalkan, Jakarta sekarang kembali menjadi ibu kota Republik. Tugas Lengkapi kolom-kolom berikut ini! Strategi Diplomasi dalamMempertahankan Kemerdekaan NO
Nama Perjanjian
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tokoh yang Terlibat
Keuntungan Bagi Bagi Indonesia Belanda
Evaluasi III A.
PILIHAN GANDA
Jawablah pertanyan dibawah Ini! 1. Salah satu tugas Sekutu di Indonesia adalah... a. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang b. Memulihkan keamanan di Indonesia c. Melucutisenjata Jepang yang dirampas pemuda Indonesia d. Mengantarkan NICA di Indonesia e. Membantu Belanda menguasai Indonesia 2. Pasukan Sekutu mendarat di surabaya pada tanggal... a. 25 Oktober 1946 d. 25 Oktober 1945 b. 25 Oktober 1947 e. 25 Oktober 1948 c. 25 Oktober 1944 3. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatera adalah hasilperundingan... a. Renville d. Konferensi Meja Bundar b. Roem-Royen e. Inter-Indonesia c. Linggar Jati 4. Tujuan knferensi Inter-Indonesia adalah... a. Untuk membentuk pemerintahan darurat b. Menyatukan anrata RI dan BFO c. Membentuk negara Kesatuan RI d. Untuk membentuk negara Federal e. Untuk menyatukan pendapat 5. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat terkait dengan tugas AFNEI di Indonesia adalah... a. Mengadili penjahat-penjahat perang Jepang b. Membebaskan tawanan perang Jepang c. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang ke negaranya d. Menjamin kondisi damai e. Menerima penyerahan Jepang 6. Istilah puputan mengacu pada suatu semangat perjuangan melawan penjajah yang ditunjukkan oleh rakyat di... a. Jawa Tengah d. Jawa Barat b. Bali e. Jawa Timur c. Sulawesi Selatan 7. Perhatikan nama-nama pejuang di bawah ini (1) Kol. Isdiman (4) Achmad Tahir (2) Moh.Toha (5) A. Rivai (3) Emmy Saelan Dari nama-namadi atas, pejuang yang terkait erat dengan perlawanan terhadap Sekutu di Jawa Barat ditunjukkan pada nomor... a. (1) d. (4) b. (2) e. (5) c. (3) 8. Sekutu tiba di Bandung pada tanggal 12 oktober 1945. Peristiwa pembumihangusan Kota Bandung yang kelak dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api mewarnai kedatangan Sekutu di kota ini. Pelaku utamanya adalah...
a. TKR b. TRI c. NICA
a. b. c. d. e.
d. Pasukan Inggris e. Pasukan siluman
9. Faktor utama meletusnya pertempuran di Ambarawa pada tanggal 20 November 1946 adalah... Sekutu melanggar kesempatan NICA membonceng pasukan Sekutu Sekutu tidak mengakui eksistensi TKR TKR tidak percaya pada komitmen Sekutu Sekutu mengambil alih pemerintahan di Jawa Tengah
10. Perjanjian linggarjati yang ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 menjadi cikal bakal lahirnya bentuk negara... di Indonesia a. Kesatuan d. Republik b. Pancasila e. Federal c. Sosialis B. ESSAY Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas! 1. Mengapa perjanjian Linggarjati berbuntut lengsernya Sutan Syahrir dari Perdana Menteri? 2. Tuliskan isi perjanjian Renville! 3. Tuliskanlah fungsi Komite Nasional Indonesia! 4. Sebutkanlah keputusan dari perundingan Roem-Royen! 5. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa Ambarawa?