Kebijakan Ap.doc

  • Uploaded by: Anik Yuliati
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebijakan Ap.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 919
  • Pages: 6
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TANJUNGSARI NOMOR: .../SK/DIR/.../2018 TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TANJUNGSARI DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TANJUNGSARI Menimbang

:

a.

bahwa

dalam

upaya

meningkatkan

mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak

Tanjungsari,

maka

diperlukan

asesmen pasien; b.

bahwa agar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari asesmen adanya

dapat terlaksana

pasien dengan baik, perlu Kebijakan

Direktur

Rumah

Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari sebagai landasan

bagi

pelaksanaan asesmen

pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari; c.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu

ditetapkan

dengan

Keputusan

Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Mengingat

:

1.

Tanjungsari. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;

2.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor

36

Tahun

2009

Tentang

Kesehatan; 3.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;

4.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor

131/MENKES/SK/VIII/2004 Memperhatikan :

1.

tentang

Sistem Kesehatan Nasional; Keputusan Direktur PT

Bunda

Subaga

Nomor

Tanjungsari

Blitar

………………………………

tentang

Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari; 2.

Keputusan Subaga

Direktur

Tanjungsari

PT

Bunda

Blitar

Nomor

005/BST/SK/VII/2017

tentang

Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari. MEMUTUSKAN Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN

ANAK

TANJUNGSARI

TENTANG

KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TANJUNGSARI. KESATU

: Pembinaan dan pengawasan asesmen pasien Rumah

Sakit

Ibu

dan

Anak

Tanjungsari

dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari. KEDUA

: Keputusan

ini

berlaku

sejak

tanggal

ditetapkan, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan

ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Lampiran (1) Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari Nomor : .../SK/DIR/.../2018 Tentang Kebijakan Asesmen Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari. KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TANJUNGSARI Kebijakan Umum Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan. Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama, yaitu: 1. Mengumpulkan

informasi

dan

data:

anamnesa,

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan penunjang / pemeriksaan yang lain. 2. Melakukan analisis informasi dan data sehingga menghasilkan suatu diagnosa untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien. 3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi. 4. Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu proses assesmen yang baku sesuai peraturan yang berlaku. 5. Data

dan

informasi

asesmen

pasien

dianalisis,

diintegrasikan,

dan

didokumentasikan. Kebijakan Khusus 1. Asesmen awal dilaksanakan pada saat pertama datang dan maksimal 24 jam

pertama sejak rawat inap atau lebih dini / cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit. 2. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih dini / cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit. 3. Asesmen awal pada pasien rawat jalan dengan penyakit akut / non kronis diperbaharui setelah 30 hari.

4. Asesmen awal pada pasien rawat jalan dengan penyakit kronis diperbaharui setelah 3 bulan. 5. Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien dirawat inap, atau sebelum tindakan pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30 hari, atau riwayat medis telah diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah diulangi. 6. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan yang signifikan, sejak asesmen dicatat dalam rekam medis pasien pada saat masuk rawat inap. 7. Untuk pasien rawat jalan, asesmen harus segera dilakukan dan diselesaikan

dalam waktu 30 menit. 8. Untuk pasien gawat darurat, asesmen awal harus segera dilakukan dan

diselesaikan dalam waktu 30 menit. 9. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien

(discharge). 10. Manajemen nutrisi : a. Semua pasien diskrining untuk status gizi b. Status gizi yang kurang atau lebih maka harus dilakukan asuhan nutrisi c. Konseling Gizi dilakukan oleh ahli gizi 11 Risiko jatuh dan kebutuhan fungsional

a. Semua pasien di skrining risiko jatuh dan kebutuhan fungsional b. asesmen ulang risiko jatuh dilakukan bila diindikasikan terjadi perubahan

kondisi atau pengobatan. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap hari. c. Semua pasien rawat inap yang berisiko jatuh harus mendapatkan informasi tentang risiko pasien jatuh. d. Identifikasi pasien dengan faktor risiko jatuh sedang dan tinggi dilakukan

dengan memberikan gelang berwarna kuning pada pasien. e. Pasien diskrining untuk menilai kebutuhan asesmen fungsional lebih lanjut

sebagai bagian dari asesmen awal oleh perawat, bila hasil skor status fungsional didapatkan nilai dibawah 11 (berdasarkan Barthel Index), maka perawat akan melaporkan ke DPJP. f.

Pasien yang memerlukan asesmen fungsional sesuai kriteria di atas dikonsultasikan untuk penanganan lebih lanjut dalam waktu 24 jam

12. Manajemen nyeri :

a. Semua pasien diskrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa nyerinya b. Rumah sakit membentuk tim untuk penanganan nyeri di lingkungan rumah sakit. 13. Rumah sakit melakukan assesmen untuk melindungi dan memenuhi

kebutuhan pasien populasi khusus (bayi, anak, dewasa muda, wanita dalam proses melahirkan, wanita dalam proses terminasi kehamilan). 14. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval 24 jam atas dasar

kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien. 15. Pengaturan urutan RM menggunakan sistem sentralisasi 16. Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang – undang dan

peraturan yang berlaku, bersertifikasi dan diberi kewenangan yang dapat melakukan asesmen (dokter atau perawat atau bidan atau ahli gizi atau apoteker). 17. Laboratorium a. Pengambilan sampling pasien rawat jalan dilakukan di IGD dan poli klinik. b. Pengambilan sampling pasien rawat inap dilakukan di ruang rawat inap pasien. c. Pemeriksaan laboratorium yang tidak bisa dilakukan di rumah sakit akan dirujuk ke laboratorium luar yang bekerjasama. Ditetapkan di Blitar Pada Tanggal

dr. GABRIEL ARNI SABBATINA

Related Documents

Kebijakan
June 2020 51
Kebijakan
May 2020 52
Kebijakan
June 2020 46
Kebijakan Rm.docx
December 2019 35
Kebijakan Publik.docx
April 2020 29

More Documents from "Dyana Pratiwi"