LAPORAN TUTORIAL
A. KASUS Tn. P berusia 73 tahun dengan Benigna prostat Hiperplasia (BPH) dirawat sejak tanggal 14 Maret 2019, pasien dari bangsal Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul. pada tanggal 16 Maret 2019 diantar ke ruang Instalasi Beda Sentral (IBS), untuk menjalani operasi open prostat. Pasien mengatakan merasa nyeri saat buang air kecil. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri terjadi di prostat. dan nyeri sering muncul saat buang air kecil. Tn P mengatakan takut terjadinya kegagalan operasi, tampak gugup, terus menerus mengunyapkan dzikir. Terpasang infus RL 20 tpm di tangan sebelah kanan,Terpasang kateter. Dilakukan prosedur pembedahan pada kuadran abdomen ke 8. Pasien terpajan lingkungan diruang operasi, suhu ruangan 200c dan kelembapan 52%. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapati penonjolan pada daerah supra pubik, dan redup (residual urine). BB pasien: 75 kg, tinggi badan 162 cm. tekanan darah pasien 180/80 mmHg, suhu 36,4 0C, nadi 80x/menit, RR: 20x/menit. Urin pasien 300 cc. Pada pasca operatif pasien mengatakan nyeri pada bekas operasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri di perut bekas operasi, nyeri muncul saat sadar dari obat bius. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien di dapatkan HB 14.8, At 250, PT/APTT, AL 10.39, 12,3 keton urin trace (+/-), BJ >1.030. darah samar urin trace (+/-), Protein 1+, ureblinogen 300, leukosit sterase (+/) Berikut ini adalah terapi obat yang diberikan pada pasien selama dirawat mulai tanggal 14 Maret 2019: No
Nama Obat
Dosis
Cara pemberian
1
RL
20 tpm
Intravena
2
NACL
20 tpm
Intravena
3
Paracetamol
500 mg
Oral
4
Fentanyl
300 mg
Intravena
5
Ondensetron
4 mg
Intravena
Indikasi Untuk cairan elektrolit dalam tubuh Untuk pengganti ciran Untuk nyeri dan demam Untuk nyeri hebat Untuk mual dan muntah