KASUS PELANGGARAN UU TEKNOLOGI INFORMASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah TIK Dosen Pengampu : Ns. Alwan Revai, S. Kep
Oleh : Fitria Wiwik Andriana NIM 16037140930
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS BONDOWOSO 2016/2017
Gara-Gara UU ITE, Nulis Status di FB akhirnya di-Polda-kan
Seorang pengguna akun jejaring sosial Facebook di Surabaya, Johan Yan dituntut 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar lantaran komentarnya di laman jejaring sosial tersebut. Johan Yan mengaku dirinya menjadi “facebookers” sejak 2008, tetapi akhirnya menghadapi masalah besar yang tidak sanggup dipecahkannya. “Saya hanya facebookers yang komentar tentang link media online, tapi saya di-Poldakan sebagai tersangka,” katanya dalam sebuah surat terbuka. Menurut dia, ada sekitar 10 media daring (dalam jaringan internet) yang memuat berita yang dikomentarinya
itu,
di
antaranya
surabaya
pagi.com,
kompas.com,
beritajatim.com, berita5.com dan detik.com, termasuk media cetak Jawa Pos dan Radar Surabaya. Namun, kata pendiri sebuah perusahaan motivasi itu, pihak pengurus Gereja Bethany Surabaya juga memintanya untuk menghapusnya, maka dirinya pun langsung menghapusnya dari facebook pada akhir Februari 2015. Ia juga sudah meminta maaf sebanyak 5 kali di Facebook. Johan diduga melakukan pelanggaran tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik, sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (1) juncto pasal 27 ayat (3) UU Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE).
KOMENTAR Saya sangat setuju dengan tindakan pemerintah, dengan begitu ia jera dengan perbuatannya dan tidak mengulanginya lagi. Karena pada zaman sekarang adalah marak-maraknya media informasi di jejaring sosial. Akan tetapi tidak sepenuhnya di gunakan untuk sebagaimana mestinya ( mencari informasi atau alat komunikasi ). Banyak kasus-kasus pelanggaran yang telah terjadi pada saat ini akibat teknologi yang disalah gunakan oleh penggunanya. Dengan adanya UU yang mengatur pelanggaran UTE ini di harapkan menyadarkan masyarakat dari pola fikir yang kurang baik. Bukan hanya itu, juga untuk mengurangi kasus-kasus pelanggaran yang terjadi di jejaring sosial. Akan tetapi sebenarnya masih banyak hal yang harus direvisi oleh pemerintah untuk Undang-Undang UTE ini, karena belum semua menjelaskan apa yang dilakukan dengan apa yang dijeratkan hukumannya. Walaupun begitu kita sebagai pengguna media sosial harus mendukung penuh untuk UU UTE ini.
SARAN Harusnya Johan Yan berpikir lebih luas lagi sebelum melakukan suatu tindakan. Apa lagi berkaitan dengan media sosial yang dapat di baca oleh seluaruh manusia di dunia karena sifatnya global. Oleh karena itu kasus ini dapat di jadikan suatu pembelajaran bagi khalayak luas bahwa media sosial harus dimanfaatkan sebaik-bainya dan tidak disalah gunakan untuk tujuan negative. Para pengguna media sosial juga harus memikirkan matang-matang hal yang dikomentari atau di posting di media sosial dan menelaah konsekuesensi apa yang akan timbul. Media sosial layaknya merupakan hasil perkembangan teknologi yang dapat membantu manusia dalam mengembangkan potensi di berbagai aspek jika dimanfaatkan dengan baik dan bijak.