Karya Tulis Ilmiah Yuni.docx

  • Uploaded by: Ruslianur
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karya Tulis Ilmiah Yuni.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,025
  • Pages: 32
KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA BAHAYA PERSALINAN DIPUSKESMAS PANARUNG PALANGKA RAYA

Disusun Oleh : YUNI LORENSA NIM.11.14076.15.083

AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RAYA PALANGKA RAYA 2017

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mortalitas dan Mobilitas ibu hamil dan bersalin masih menjadi masalah di negara indonesia. Berdasarkan survey kesehatan dan Rumah Tanggga (SKRT) tahun 2012 angka kematian ibu (AKI) di indonesia masih tinggi pada angka 228/100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 4 orang ibu bersalin yang meninggal dunia dan sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahunnya. (Profil SDKI Tahun 2015). Namun berdasarkan hasil SDKI tahun 2015 angka kematian bayi mengalami peningkatan menjadi sebesar 359/1000 kelahiran hidup. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan

norma

selama

kehamilan.

World

Health

Organization

(WHO)

memperkirankan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya. Tujuan utama dari asuhan antenatal adalah untuk mempersiap ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dengan cara membangun hubungnan saling percaya

dengan ibu, mendeteksi tanda bahaya yang

mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kepada ibu ( pusdiknakes,2012). Selain itu, penyebab lain meningkatnya angka kematian ibu hamil dan melahirkan ialah status gizi yang memprihatikan, corak reproduksi yang kurang baik yang maka akibatnya banyak dijumpai ibu hamil dengan kondisi yang beresiko yang lebih di kenal “ 4 terlalu ( telalu muda, terlalu banyak anak, terlalu dekat dan terlalu tua)” dan “3 terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapat pertolongan dan terlambat mencapai fasilitas kesehatan)”

sebagai akibat dari rendahnya pengetahuan keluarga tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (Saifulddin,2015). Kebijakan departemen kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacukan pada intervensi strategi empat pilar “ safe mother hood” yaitu : kelurga berencana, pelayanan antenatal, persalinan bersih dan aman, pelayanan obstetri esensial, dimana pilar kedua adalah asushan anteatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan secara dini dan di tangani secara benar.(Asrinah,2015 ) Di provinsi kesehatan kalimantan tengah angka kematian ibu hingga kini masih tinggi yaitu selama tahun 2015 angka kematian ibu mencapai 228/100.000 dan pada tahun 2016 sebesar 63 kasus lebih kecil di bandingkan dengan jumlah kematian pada tahun 2014 sebesar 79 kasus dan tahun 2013 adalah 80 kasus kematian ibu. Jumlah kematian ibu tertinggi dikabupaten Kotawaringin Timur sebesar 16 kasus diikuti Kotawaringin Barat 10 kasus dan Kuala Kapuas 7 kasus kematian ibu. Selain itu tingginya angka kematian ibu diantaranya disebabkan karena terlambat dibawa ketenaga kesehatan, terlambat operasi serta sebab lainya ( Dinkes Prov,kalteng,2016). Angka kematian ibu adalah 19,1/100.000

(AKI) di kota palangka Raya pada tahun 2015

kelahiran hidup, tahun 2014 angka ini mengalami

penurunan dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 122,1/100.000 kelahiran hidup, tahun 2014 tercatat 100/1000.000 kelahiran hidup dan tahun tahun 2015 yaitu 200,/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut juga lebih baik jika di bandingkan dengan target Angka Kematian Ibu (AKI) nasioal dalam rangka mencapai MDGs pada tahun 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup, dan

angka kematian ibu berdasarkan target terencana strategis sebesar 25/100.000 kelahiran. Penurunan

angka kematian ibu mencerminkan mutu pelayanan

kesehatan terhadap ibu hamil,ibu bersalin,dan melahirkan yang sudah lebih baik (Profil Kesehatan Palangka Raya,2015). Salah satu peran bidan dalam masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat. Pengawasan antenatal merupakan cara yang untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil secara perdarahan pervaginam,mual muntah berlebihan,sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur,nyeri perut yang hebat, gerakan janin berkurang, nyeri abdomen yang hebat,keluar air ketuban sebelumnya waktunya, demam tinggi, kejang, bengkan pada wajah, kaki dan tangan dan selaput kelopak mata pucat. Minimnya pendahuluan tentang tanda bahaya persalinan oleh tenaga kesehatan membuat banyak ibu hamil belum mengerti tentang tanda bahaya persalinan. Pengenalan tentang tanda bahaya persalinan sedini mungkin akan lebih baik untuk ibu hamil ( Prawirohardjo,2008). Berikut adalah beberapa tanda-tanda bahaya persalinan

menurut (

Prawirohardjo, 2008 ). Perdarahan lewat jalan lahir, Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, ibu mengalami kejang, ibu tidak kuat mengejan, air ketuban keruh dan bau, ibu gelisa atau mengalami kesakitan yang hebat, bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas, air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas, setelah bayi lahir ari – ari tidak keluar.

Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang di milikinya ( mata, hidung, telinga dan sebagaianya ). Pengetahuan ibu hamil adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang tanda bahaya pada persalinan. ( Notoatmodjo, 2015 ) Menurut ( Notoatmodjo, 2015 ) mendifinisikan pengetahuan sebagai salah satu kemampuan mengenal atau mengingat materi yang telah dipelajari mulai dari yang akan ditekankan pada kempuan mengingat yang benar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 31 juli 2017 dimana peneliti menyebarkan kuesioner ke ibu primigravida trimester III sebanyak 10 pertanyaan seputar tentang tanda bahaya persalinan untuk 10 responden dan didapatkan yang berpengetahuan baik 2 orang ( 20% ), berpengetahuan cukup 2 orang ( 20% ) dan yang berpengetahuan kurang 6 orang ( 60% ). Maka berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik ingin meneliti lebih lanjut tentang gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya persalinan di Puskemas Panarung Palangka Raya 2017. C. Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum Untuk mengetahuai “ Gamabaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Tanda Bahaya Persalinan Di puskesmas. 2) Tujuan Khusus a. Untuk mengetahuai gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya persalinan berdasarkan defenisi

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya persalinan berdasarkan usia kehamilan c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan

ibu hamil trismester III

tentang tanda bahaya persalinan berdasarkan gravida. d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil trismester III tentang tanda bahaya persalinan berdasarkan persepsi. e. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil trismester III tentang tanda bahaya persalinan berdasarkan pengalaman. D. mammfaat penelitian 1. Secara Teoritas Penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengetahui secara spesifik mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya persalinan. 2. Secara praktis Mengingat kualitas pengetahuan kesehatan khususnya tanda bahaya persalinan. 3. Bagi puskesmas Di Bagian Kesehatan Ibu Dan Anak

(KIA) Diharapakan sebagai

bahan dasar kajian untuk penelaahan lebih lanjut dalam mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan, khususnya untuk ibu hamil. 4. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai bahan referensi atau bacaan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.

5. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang di peroleh

dalam rangka menambah wawasan,salah satu untuk

mengetahui” Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trismester III Tentang Tanda Bahaya Persalinan Di Puskesmas Panarung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengertian a. Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manuasia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang di milikinya ( mata,hidung,telinga,dan sebagiannya). Pengetahuan ibu hamil adalah segala sesuatu yang di ketahui oleh ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan. (Notoatmodjo, 2013 ). Menurut ( Notoatmodjo,2013) mendefinisikan

pengetahua sebagai

salah satu kemampuan menganal atau mengingat materi yang telah di pelejari mulai dari yang akan ditekankan pada kemampuan mengingat yang benar. b.

Tingkat Pengetahuan Adapun tingkat pengetahuan dalam domain kognitis menurut (Notoatmodjo, 2013) yaitu :

1. Tahu ( know ) Diartikan sebagai mengingat suatu yang telah di pelajari sebelumnya, termasuk kedalam tingkat pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali ( recall ) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. “tahu “ merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah Kata kerja untuk mengukurnya antara lain menyebutkan, mengidenfikasi, menyatakan atau untuk mengukur bahwa orang tahu.

2. Memahami ( comprehetion ) Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, mrnyimpulkan, meramalkan dan sebagiannya terhadap objek yang di pelajari. 3. Aplikasi ( application ) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang sudah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnaya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagianya dalam konteks atau situasi yang lain. 4. Analisis ( analysis ) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen – komponen,tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih saling keterikatan antara yang satu dengan yang lain. Kemapuan analisis ini dapat di dilihat dari pengguanaan kata kerja,dapat

mengambarakan,membedakan,

memisahakan,

mengolompokan,dan sebagiannya. 5. Sintensis ( synthesis ) Sintesis ini menujukan kepada kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampun utuk menyusun formulasi.

6. Evaluasi ( evaluation ) Evaluasi

ini

berkaitan

dengan

kemampuan

untuk

meletakankan

justififkasi atau penilaianterhadap suatu materi atau objek tertentu. Penelitian berdasarkan pada suatu kriteria yang telah ada. c. Pengukuran Pengetahuan Dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1) 76 % - 100 % = baik 2) 56 % - 75 % = cukup 3) < 40 % - 55 %= kurang d.

Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut ( Notoatdmjo,2015 ) dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu : cara kuno dan modern.

1) Cara kuno ada dua cara yaitu: a)

Cara coba salah ( trial and eror ) Cara

ini

dilakukan

dengan

menggunakan

kemungkian

dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan yang lain samapai masalah tersebut dapat di pecahkan. b)

Cara kekuasaan dan otoritas Menurut soekidco Notoatmodjo, 2015 dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepenjang sejarah.

2)

Berdasarkan pengalaman pun dapat digunakan

sebagai upaya

memperoleh pengetauan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah di peroleh dalam dalam memecahkan permasalahan yang masa lalu

3) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan Cara ini disebut juga metode peneitian. Cara untuk melakukan penelitian yang di mana ini kita dikenal dengan penelitian ilamiah. e. Proses Penyebab Ilmu Pengetahuan Menurut soekidco Notoatmodjo,2015 bahwa suatu pesan yang di terima oleh seiap individu akan melalui lima tahap yaitu: a) Awarnees ( kesadaran ) Awarnees adalah keadaan dimana seseorang sadar bahwa suatu pesan yang di sampaikan. b) Interest ( merasa tertarik ) Interest adalah seseorang mulai tertarik

akan isi pesan yang akan

disampaikan. c) Evalution ( menimbang-nimbang ) Evalution merupakan tahapan dimana penerimaan peasan mulai mengadakan penilaian keuntungan dan kerugian dari isi pesan yang di sampaikan d) Trial ( mencoba ) Trial

merupakan

tahap

dimana

penerimaan

pesan

mencoba

mempratekkan isi pesan yang di dengarkan. 2. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Awal kehamilan ini terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk ke sel telur. Pada saat persetubuhan, berjuta – juta cairan sel mani atau sperma di pancarakan oleh laki – laki dan masuk ke

rongga rahim. Dengan kompetisi yang sangat ketat salah satu sperma tersebut akan menembus sel telur dan bersatu dengan sel telur tersebut dengan fertilisasi atau konsepsi ( maya astuti,2015 ). Kehamian adalah suatu proses yang mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung dari hari pertama haid terakhir ( prawirohardjo, 2015). Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah ( normal ) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi atau abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi – intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi ( Kusmiati,2015 : 1 ). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yang triwulan pertama di mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan ( Sarwono, 2015 : 10 ). Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan ( 0 – 12 ), trimester kedua dari bulan ke – 4 sampai ke – 6 ( 13 – 28 minggu), trimester ketiga dari bulan ke – 7 samapi 9 bulan ( 29 – 42 minggu ) ( Ai Yeyeh dkk, 2015 : 2 ).

b. Tahap – tahap kehamilan 1. Trimester pertama yaitu usia kehamilan 0 – 14 minggu Menurut ( Mizra, 2015 ) pada saat ini tubuh mulai belajar beradaptasi dan berkompromi terhadap berbagai perubahan berikut tanda – tanda yang biasa terjadi pada trimester pertama : a)

Badan tidak nyaman

b)

Mual dan muntah

c)

Pusing

d)

Sering buang air kecil

e)

Cepat capek

f)

Sembelit

2. Trimester dua yaitu 14 – 28 minggu Trimester kedua ini tubuh sedang nyaman-nyaman, meskipun termasuk bulan-bulan yang menyenangkan tapi rahim akan terasa membesar akibatnya organ-organ lain akan ikut tertekan dan keluhan akan muncul. Keluhan pada trimester dua yaitu : a) Sakit punggung Melunaknya ketegangan ligament yang menopang rahim sehingga sikap tubuh yang salah akan membuat punggung tegang. Sebaiknya tubuh tegak saat berdiri dan gunakan bantal untuk menyanggah tubuh bagian belakang saat duduk.

b) Kaki kram Kaki kram adalah kontraksi keras pada otot betis atau otot telapak kaki. Kram terjadi karena sirkulasi darah yang kurang dan mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang, untuk menghindarnya gerakan kaki maju mundur dibatas botol kosong sebanyak 20 kali perhari setiap sebelum tidur. c) Heartburn Biasanya terjadi akibat tekanan dari janin yang terus membesar sementara

kapisitas

ruang

dalam

pusat

sangat

terbatas,

untuk

menghindarinya sebaiknya makan dalam porsi kecil tapi sering dan hindari makanan yang berbumbu atau berlemak. 3) Trimester tiga yaitu usia kehamilan 28-24 minggu Trimester

ini

adalah

trimester

terakhir

kehamilan,

periode

pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-42 minggu. Gangguan yang biasanya terjadi pada trimester ketiga ini adalah sebagai berikut : a.

Perut menjadi besar sekali

b.

Sesak nafas

c.

Kaki dan tangan bengkak

d.

Varises

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesenambungan, yang terdiri dari ovulasi ( pelepasan ovum ), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi uterus ), pembentukan plasetnta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Kehamilan adaah suatu peristiwa yang di mulai dari konsepsi sampai adanya tanda-tanda persalinan.( sarwonoprawirohardja,2015 ).

Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapakan langkah-langkah dalam pertolongan persalinanya. Ibu hamil di anjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu pada setiap trimester , sedangkan trimester terakhir sebanyak 2 kali ( saifudin, 2015 ). c. Tanda Bahaya Kehamilan 1. Pengartian tanda bahaya kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan. 2. Tanda bahaya kehamilan Trimester I dan Trimester II a) Perdarahan pervaginam b) Mual muntah yang berlebihan c) Penglihatan / pandangan kabur d) Nyeri perut yang hebat e) Gerakan janin berkurang f) Sakit kepala yang hebat 3. Tanda bahaya kehamilan Trimester III a) Gerakan janin berkurang Ibu mulai merasa gerakan janin saat usia kehamilan mencapai bulan kelima atau keenam. Beberapa ibu mulai merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur, maka gerekannya akan melemah, bayi seharusnya bergerak sedikitnya 3 jam,gerakan bayi akan lebih terasa jika ibu dalam kondisi sudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.

1. Penanganan umum a)

Memberikan dukungan emesional pada ibu

b)

Menilai denyut jantung janin ( DJJ )

2. Komplikasi –komplikasi yang timbul adalah ( intra uterine fetal death ) IUFD dan fetal distress. Keluar air ketuban pecah dini

adalah apabila terjadi sebelum

persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkat nya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina ( saifudin, 2014 ). Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm. 1) Penanganan umum Komfirmasi usia kehamilan,kalau ada dengan USG dilakukan pemeriksaan inspekulo ( dengan speculum DDT untuk menilai cairan yang keluar jumlah, warna, dan bau ) dan membedakan dengan urin. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan ( setelah 22 minggu ), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital. Mengobservasi ada tidaknya infeksi dan tanda-tanda infartu ( saifudin, 2014 ).

2) Komplikasi Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta tanda-tanda infeksi ( demam, cairan vagina berbau ),. Jika terdapat his dan darah bercampur lendir kemungkinan terjadi persalinan preterem a. Demam tinggi Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 38℃ dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. 1)

Penanganan umum Demam tinggi dapat ditangani dengan : istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menrunkan suhu.

2)

Komplikasi Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain : pielonfritis akut ( infeksi saluran kemih atas )

b.

Kejang Pada umumnya kejang didahului makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri, uluh hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamian dapat merupakan gejala dari eklamsi.

1) Penangan umum Berikan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah. Bebaskan jalan nafas hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur dan lakukan pengawasan ketat.

2)

Komplikasi Komplikasi yang dapat timbul antara lain : syok, eklamsia, hipergtensi, protein uria.

c.

Bengkak pada wajah, kaki dan tangan Oedema yaitu penimbunan cairan yang berlebihan dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedemapretibial yang ringan sering di temukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosispre-eklamsia. Hampir separu ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak cendrung meluas. Oedema biasanya terjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain : jika muncul pada muka dan lengan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainya, seperti : sakit kepala hebat, pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal

1)

Penanganan umum Istirahat cukup dan mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi kesehatan ibu dan bayi.

2) Komlpikasi Kondisi ibu disebabkan oleh kehamiln

disebut dengan keracunan

kehamilan dengan tanda-tanda oedema ( pembengkakan ) trauma tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. 3.

Asuhan Antenatal (ANC)

a. Pengertian Asuhan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala di ikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang diemukan selama kehamilan. ( Yulifah,2014). Asuhan antenatal adalah pengawasan sebelum persalaninan terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. b. Tujuan asuhan antenatal 1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. 2. Mendeteksi

adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan

janin 3. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosisl dan janin. 4. Merencanakan mempersiapakan

asuahan

khusus

persalianan

serta

sesuai kesiagaan

dengan

kebutuhan

dlam

menghadapi

komplikasi. 5. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian Asi ekslusif.

4) Standar minimal antenatal Sesuai kebijakan program pelayan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T” meliputi : a.

timbangan berat badan dan di ukur tinggi badan

b.

ukur tekanan darah

c.

ukur tinggi fundus

d.

pemberian tablet fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

e.

pemberian imunisasi TT

f.

test PMS

g.

Temuwicara

h.

Test krbugaran

i.

Test protein urin

j.

Test urin reduksi

k.

Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok

l.

Pemberian terapi malaria untuk terkena malaria

m.

Perawatan payudara,senam payudara,dan pijat tekan payudara

n.

Pemeriksaan HB

5. Persalinan Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plesenta dan selaput janin dari tubuh (yanti,2015). Persalinan normal / eutosia adalah proses kelahiran janin pada usia cukup bulan (aterm/37-42 minggu), pada letak memanjang dan presentasi kepala, yang disusul dengan pengeluaran plasenta, dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam antara 12-18 jam (

Maryunani, 2015 ). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plaseta ) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ). Proses ii di mulai dengan adanya konstraksi persalinan sejati, yang ditandai degan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta .

(Sulistyawati, ddk 2015) .

6. Tanda – Tanda Bahaya Persalinan. Melahirkan atau persalinan tentunya mejadi hal yang paling di tunggu bagi wanita yang sedang hamil, khususnya hamil anak pertama. Untuk usia kehamilan, maka seorang wanita akan melahirkan anak saat usia kandungan sudah memasuki 9 bulan. 1). Tanda – tanda bahaya persalinan yang harus di waspadai a). Tidak kuat mengejan Proses kelahiran akan sangat aman jika ibu bisa mengejan dengan baik. Namun dalam beberapa kasus yang sering ditemui adalah ibu yang tidak kuat mengejan dan menyebabkn bayi terlalu lama berada di pinggul. Hal ini membahayakan janin karena bayi yang lahir nantinya akan lemas dan terlihat tidak bugar. b) Bayi terlilit tali pusat Hal ini sering menjadi masalah dalam proses persalinan. Walaupun tidak membahayakan sang ibu, tapi ini akan membahayakan sang janin, khususnya pada janin yang beratnya lebih kecil.

c) Bayi tidak segera lahir setelah 12 jam Bagi wanita, melahirkan adalah pertarungan antara hidup dan mati. Beberapa wanita akan lebih mudah melahirkan sehingga tidak terlalu lama mengejan, namun sebagian wanita akan sulit mengeluarkan janin walaupun sudah terasa mulas, bahkan lebih dari 12 jam. Lama nya janin yang tidak kunjung keluar bisa disebakan beberapa hal, salah satunya adalah ukuran pinggul sang ibu yang kecil atau berat bayi yang besar didalam kandungan. d) Air ketuban Berwarna Keruh dan Bau Air ketuban umumnya bening dan tidak berbau. Munculnya bau sering kali disebabkan karena bakteri jahat yang terdapat pada vagina. Air ketuban yang keruh biasanya ditandai dengan beberapa gejala, antara lain, demam pada masa kehamilan, suhu vagina yang berubah/ hangat ketika dsentuh, meningkatnya tekanan sel darah putih dan nyeri pada uterus. e) Ibu mengalami asma atau gangguan pernafasan Seorang ibu yang akan melahirkan tentunya sudah harus dipesiapkan kesehatan fisik maupun mental. Terlebih jika seorang ibu yang menderita penyakit asma. f)

Keluar darah sebelum melahirkan Beberapa wanita akan mengalami hal ini karena mengalami kelelahan saat sedang hamil. Darah yang akan keluar sebelum muncul tanda-tanda akan melahirkan adalah hal yang buruk. Pasalnya, keluarnya bercak darah yang terjadi sebelum waktu persalinan dapat menjadi tanda keguguran ataupun hamil anggur.

g) Ari – Ari tidak kunjung keluar setelah proses melahirkan Ari- Ari biasanya akan ikut keluar setelah beberapa menit nya bayi lahir. Ari-ari atau plasenta paling lambat akan muncul setengah jam setelah lahir. Jika tidak kunjung keluar maka akan dilakukan secara manual. Plasenta yang tidak keluar akan bebahaya untuk kesehatan rahim sang ibu pada suatu hari nanti.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desaian Penelitian Penelitian

ini

mengambarkan

bersifat

deskriftif,

metode

penelitian

deskriftif

yaitu

pengetahuan ibu primigravida trismester III tentang tanda

bahaya persalinan di Puskesmas Panarung 2017. Metode penelitian deskritif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskipsi tentang suatu keadaan secara objektif ( Sibagariang, et, al 2015 ). B. Kerangka konsep Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep penelitian pada suatu terhadap konsep yang lainya, atau antara variabel yang sutu dengan variabel lain dari masalah ingin diteliti. 1) Variabel independen ( variabel bebas ) Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab berubahnya suatu variabel lain ( variabel dependen ). Variabel independen dalam penelitian ini dalam umur, pendidikan, perkerjaan, dan sumber informasi. 2) Variabel dependen ( variabel terikat ) Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lainya ( variabel bebas ). Variabel indedependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda bahaya persalinan.

C. Definisi operasional Adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat di observasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang mengambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat di uji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. D. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Panarung Palangka Raya penelitian dilaksanakan pada Januari 2017. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah gejala/satuan yang ingin diteliti, atau keseluruhan objek penelitian/objek yang diteliti ( Sibagaiang, et.at 2015 ). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil primigravida trimester III yang datang ke Puskesmas Panarung untuk memeriksa kehamilan pada bulan januari 2017. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Atau sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ( Sibagiang, et, at, 2015 ). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling accidntal yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan penelitian dapat digunakan sebagai sampel dan cocok sebagai sumber data ( Machfoedz, 2012 ). Sampel dalam penelitian adalah 30

responden ibu hamil primagravida trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Panarung untuk memeriksa kehmilan pada bulan Januari 2017. Dari sampel yang dikumpulkan dikelompokan dalam 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil ( Notoatmodjo,2010 ). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1)

Ibu hamil primigravida trimester III

2)

Berkunjung ke Puskesmas Panarung

3)

Ibu hamil tanpa diertai komplikasi kehamilan

4)

Bersedia menjadi responden. ( Hidayat, 2012 ).

b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel ( Notoatmodjo, 2010 ). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1)

Ibu yang multigravida dan grandemultipara

2)

Ibu hamil dengan komlpikasi kehamilan

3)

Ibu trimester III yang ingin melahirkan

4)

Tidak bersedia menjadi responden ( Hidayat, 2012 ).

3. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode yang dipakai dalam pengumpulan data adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalaui koesioner ( Hidayat, 2012 ). Jenis koesioner yang digunakan adalah berupa kuesioner tertutp. Sehingga responden tinggal membubuhkan tanda check ( √ ) pada kolom jawaban yang telah di sediakan ( Arikunto,2012 ). Dalam penelitian ini karena koesioner disusun sendiri oleh peneliti maka terlebih dahulu melakukan uji valid. a. Validitas Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji valid dengan karakteristik sejenis diluar lokasi penelitian. 1). Uji validitas Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrument ( Arrikunto, 2012 ). Instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi, secara keseluruhan uji validitas jika rhitung > rtabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid dan jika rhitung < rtabel, ,maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Uji validitas di olah dengan program SPSS 11.5 for windows. 1. Pengolahan data. Proses pengolahan data melalaui tahap-tahap sebagai berikut ( Sibagiang, et, at, 2012 ) : a)

Editing Merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsistensi, dan kelengkapan data yang sudah terkumpul.

b)

Coding Merupakan suatu pemberian kode yang biasanya dalam bentuk angka, proses penyusunan secara sistematis data mentah ( yang dalam kuesioner ) ke dalam bentuk yang mudah dibaca.

c)

Skoring Adalah pemberian nomor/angka pada setiap item variabel.

d)

Memasukan data ( data entery ) atau processing Adalah memindah data yang telah diubah menjadi kode kedalam mesin pengolah data.

e)

Pembersihan data ( cleaning ). Penelitian melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukan kedalam

computer

untuk

melihat

apakah

langkah-langkah

sebelumnya sudah diselesaikan tanpa kesalahan yang serius. 1. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariate yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variabel. ( Notoatmodjo, 2010 ). Meliputi analisis terhadap variabel pengetahuan, umur, pendidikan, perkerjaan, dan sumber informasi. Selanjutnya hasil untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang tanda bahaya persalinan menurut ( Arikunto, 2012 ). Kriteria tingkat pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1). Baik

: hasil presentase 76%-100%.

2). Cukup

: hasil presentase 56%-75%.

3). Kurang

: hasil presentase > 56%.

Setelah semua data terkumpul,maka hasil penemuan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dengan cara penghitunganya ( Sabagiang et al, 2012 ) : 𝑓

P = 𝑛 𝑥 100% Keterangan : P = presentasi distribusi F = jumlah jawaban benar N = jumlah sampel 2. Etika Peneltian Setiap penelitian yang mengguanakn subjek manusia harus mengikuti aturan etik, dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Etik yang perlu di tuliskan pada penelitian antara lain : 1. Informed consent Yaitu adanya persetujuan dari responden penelitian yang dilakukan dengan responden 2. Anonimity Yaitu tidak menggunakan nama panjang responden namun hanya menggunakan inisial nama responden. 3. Confidentiality Yaitu adanya kerahasiaan di masa hasil dari data yang telah olah tidak akan di publikasikan namun hanya digunkan untuk kepentingan bagi Karya Tulis Ilmiah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas penarung merupakan salah satu puskesmas induk diwilayah kota Palangka Raya. Lokasi puskesmas panarung terletak di jl Keruing no 25 yang membina 3 kelurahan dan puskesmas pembantu. Dengan luas wilayah 77,5 km dan jumlah penduduk 48,907 jiwa orang. Adapun kelurahan yang dibina untuk puskesmas panarung kelurahan langkai dan kelurahan tanjung pinang dengan batas-batas sebagai berikut : sebelah selatan berbatasan dengan dengan kelurahan kereng bangkirai, sebelah barat berbatasan dengan kelurahan menteng, sebelah timur berbatasan dengan kelurahan bereng bengkel, sebelah tenggara berbatasan dengan kelurahan kalampangan. Dalam menyelenggara pelayanan kesehatan pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas penarung, dibantu oleh 8 pustu yaitu : 1.Pustu pinus 2. Pustu pengaringan I 3. Pustu pengaringan II 4. Pustu PCPR 5. Pustu Marina 6. Pustu flamboyan bawah 7. Flamboyan baru. 8.Pustu bukit pinag

Dan 1 unit poskesdes di bukit pinang dan 1 unit puskesmas keliling. Visi dan misi puskesmas panarung. Visi : mewujudkan masyarakat untuk hidup sehat Misi : 

Mewujudkan lingkungan dan perilaku yang sehat diwilayah kerjanya.



Meningkatkan

pemberdayaan

masyarakat

dan

keluarga

dalam

membangun kesehatan dengan menjalani kemitraan. 

Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu oleh tenaga yang prefisional dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Di puskesmas penarung ada beberapa jenis layanan yang di lakukan yaitu :  Poliklinik umu dewasa/lansia  Poliklinik anak  Poliklinik gigi dan mulut  Kesehatan ibu dan anak  Pelayanan KB  UGD  Konsultasi gizi  Klinik senitas  Laboratorium  Kir kesehatan  Kir kesehatan haji Di puskesmas penarung jumlah tenaga kerja yitu berjumlah: 67 orang, terdiri dari :  Dokter Umum : 3

 Dokter Gigi : 1  Bidan

: 25

 Perawat

: 25

 Perawat gigi : 3  Apoteker

:1

 Nutrisionis : 1  Analisis

: 1

 Teknisi gizi : 3  Kes – masy : 2  Fisioterapis : 1  Non kes : 2

Related Documents


More Documents from "Ruslianur"