Karya Ilmiah Kwu.docx

  • Uploaded by: Naufal El Ghifary Vanziera
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karya Ilmiah Kwu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,841
  • Pages: 28
TUGAS INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATAKULIAH :

KEWIRAUSAHAAN

MENJADI PEBISNIS YANG SUKSES

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. EDDY SOERYANTO SOEGOTO

DISUSUN OLEH :

Muhammad Naufal El Ghifary

21215296

MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2016

BAB I PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Diantara makhluk hidup yang diciptakan Tuhan yang Maha Esa, Manusia

merupakan Makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain. Entrepreneur adalah seseorang yang selalu membawa perubahan, inovasi, ide ide baru dan aturan baru. Entrepreneur yaitu seseorang yang mempunyai dan membawa sumber daya manusia berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya

pada

suatu

kombinasi

yang

mampu

melakukan

suatu

perubahan/menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya Peran Entrepreneurship dalam perekonomian selalu menjadi kontroversi menurut Schumpeter (pada tahun 1934), Entrepreneurship memegang peranan Vital dalam pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan penciptaan lapangan pekerjaan. Disisi lain beberapa tokoh ekonomi menilai bahwa Entrepreneurship tidak memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi, oleh karena itu perusahaan perusahaan yang berada pada masa entrepreneurial (Perusahaan Start Up) biasa membayar upah yg lebih rendah dan tidak memiliki perhatian pada pemenilitian dan pemngembangan, jika dibandingkan dengan perusahaan yang sudah mapan, (menurut Brown dan Medof pada tahun 1989). Terjadinya kegagalan pada model pembangunan ekonomi pada masa lalu, menyadarkan akan perlunya Reorientasi baru dalam pembangunan, yaitu pendekatan pembangunan uang akan memperhatikan lingkunan dan pembangunan yang berwajah manusiawi. Pendekatan yang dimaksud merupakan penempatan

manusia sebagai faktor kunci yang memainkan peran penting dalam segala segi. Proses pembangunan hendaknya sebagai suatu proses yang populis, konsentrasi pembangunan lebih pada ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan fasilitas pembangunan pada usaha rakyat kecil. Bertolak dari model pembangunan yang berprikemanusiaan tersebut maka dibutuhkan program-program pembangunan yang memberikan prioritas pada upaya memberdayakan masyarakat. Dalam konteks Good Governance ada tiga pilar yang harus menopang jalannya proses pembangunan, yaitu masyarakat sipil, pemerintah dan Swasta. Oleh karna itu Sumber daya Manusia/Masyarakat menjadi pilar utama yang harus diberdayakan sejak awal. Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social, budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan ekonomi, budaya, sosial, dan budaya. Dalam rangka pemetaan hasil-hasil pembangunan perlu lebih ditingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin. Pengusaha yang berada di golongan ekonomi bawah termasuk pengusaha informal yang tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usahanya dan pemasarannya dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah. Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudaha dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat bimbingan tekhnologi cepat, Dsb. Oleh karna itu kini para masyarakan hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.

1.1. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas dalam makalah / karya ilmiah ini yaitu : a. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kewirausahaan? b. Bagaimana ciri dan watak dalam kewirausahaan? c. Bagaimana faktor-faktor motivasi dalam kewirausahaan? d. Bagaimana tahap-tahap dan proses dalam kewirausahaan? e. Apa langkah langkah dalam pengembangan Usaha?

1.2. Tujuan Penulisan Makalah / Karya Ilmiah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu : f. Untuk menjelaskan pengertian pengelolaan dan kewirausahaan g. Untuk mengidentifikasikan ciri dan watak dalam kewirausahaan h. Untuk mengidentifikasikan faktor faktor motivasi dalam berwirausaha i. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahapan tahapan dan proses dalam berwirausaha j. Menjelaskan langkah-langkah dalam pengembangan usaha

1.3. Manfaat penulisan Bagi Pribadi Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan ciri dan watak berwirausaha. Selain itu juga wawasan akan berwirausaha semakin jelas dan dapat meningkatkan motivasi dalam berwirausaha

Bagi Pembaca a. Mengetahui tahapan tahapan berwirausaha b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan berwirausaha serta proses prosesnya c. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk mulai dan terus berwirausaha d. Meningkatkan pengetahuan akan kewirausahaan

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Kewirausahaan Istilah Wirausaha diperkanalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya menjabarkan istilah aslinya yaitu Entrepreneur, yang berarti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan Kata Wirausaha dari buku kamus besar indonesia merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris Entrepreneur yang artinya adalah orang orang yang mempunai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J B Say Seorang tokoh entrepreneur telah menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke mampu produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak. Kewirausahaan berasal dari kata Wira dan Usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata). Wira Artinya Pejuang, Pahlawan, Manusia Unggul, Teladan, Gagah Berani, Berjiwa Besar, dan berwatak Agung. Usaha Artinya, Perbuatan Amal, Bekerja, Berbuat Sesuatu. Jadi Wirausaha adalah pejuang yang berbuat sesuatu. Mengapa disebut dengan pejuang? Karena wirausaha menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Wirausaha dapat mengumpulkan Sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha bukan faktor keturunan atau bakat ataupun alami, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan, maka belajarlah dengan tahapan tahapan yang benar dan kembangkanlah. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, karena dapat membantu pada wirausahawan untuk mendapatkan ide ide cemerlang dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual, Pada

proses pengembangan usaha Pengusaha harus mempunyai jiwa seorang wirausaha yang mempunyai softskill, yang artinya adanya ketekunan seperti berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus menerus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. Karna semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa Meskipun dalam peningkatan pengembangan usahanya hanya mempunyai modal terbatas. Untuk memulai usahanya, para wirausahawan harus memiliki strategi pemasaran.

2.2. Ciri dan watak dalam kewirausahaan Ciri dan watak kewirausahaan No Ciri

Watak

1

Keyakinan,

Percaya diri

Ketidaktergantungan,

individualistis, Dan Optimisme 2

Fokus Tugas dan Hasil

Kebutuhan

Untuk

berprestasi,

berorientasi laba, ketekunan dan ketabahanm

tekad

kerja

keras,

mempunya dorongan kuat, energetik dan inisiatif 3

Berani Terhadap Resiko yang diambil Kemampuan atau keberanian dalam mengambil resiko dan suka tantangan

4

Kepemimpinan

Perilaku sebagai pemimpiin, bergaul dengan orang lainm menanggapi saran-saran dan kritik

5

Keorisinilan

Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6

Peramalan Bisnis ke masa depan

Pandangan ke depan, perspektif

Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (New Ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru atau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.

2.3. Jenis Kewirausahaan menurut Wiliamson, (1961)

1. Innovating Entrepreneurship Bereksprimentasi secara agresif, terampil mempraktekan transformastransformasi atraktif 2. Imitative Entrepreneurship Meniru Inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur 3. Fabian Entrepreneurship Yaitu wirausaha yang bersikap berhati-hati dan sikap Skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan 4. Drone Entrepreneurship Adanya Tolak Menolak Untuk memanfaatkan peluang peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun, hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen lain

Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut sebagai parasitiv entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-Seeker ( Pemburu Rent ). (Winardi, 1977)

2.4. Faktor faktor motivasi dalam kewirausahaan a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas Visi dan Misi yang jelas akan berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju, sehingga dapat diketahui langkah yang akan dikerjakan terlebih dahulu oleh pengusaha tersebut b. Inisiatif dan selalu proaktif Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha harus mempunyai inisiatif untuk memulai dan mencari peluang tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan c. Berorientasi pada prestasi Pengusaha yang sukses selalu melihat dan memiliki Target yang lebih baik daripada target sebelumnya, Mutu atau kualitas produk pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Untuk setiap wirausahawan, waktu adalah uang. Jadi segala aktivitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya d. Berani mengambil resiko Sifat ini merupakan hal yang wajib yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dimanapun baik dalam bentuk uang maupun waktu e. Kerja keras Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang disitu ia datang. Terkadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya, karena dalam benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide ide yang baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya

f. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya Baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi meterial, tetapi juga moral kepada berbagai pihak, karena ini sangat penting untuk menjadikan nya kepercayaan terhadap pihak lain yang bersangkutan. g. Komitmen pada berbagai pihak Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan, Maka dari itu Komitmen Merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati kepada berbagai pihak. h. Memelihara

hubungan

baik

dengan

berbagai

pihak

dan

mengembangkannya. Hubungan yang Baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan atau tidak, harus terlihat lancar tanpa ada gangguan karena akan berpengaruh kepada segala faktor yang bersangkutan dengan perusahaan. Hubungan yang perlu dijalankan dengan sangat baik adalah kepada : Para pelangggan, Pemerintah, Pemasok, Serta Masyarakat Luas

Ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dari analisis pengalaman dilapangan, dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu : 1. Jujur Yang berarti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan menerima kekurangan dan kelebihan dari usaha tersebut, dan menerima pahit manis nya dari usaha tersebut, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini sangat diperlukan karena dengan sikap Jujur, konsumen cenderung akan mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan utama dalam jangka waktu panjang ke depan

2. Mempunyai tujuan Jangka Panjang Dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai usaha yang ia dirikan dan perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal tersebut dapat Memotivasi para pengusaha untuk dapat melakukan hal yang baru dalam usahanya dan akan melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh 3. Selalu Taat berdoa Berdoa kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam artian lain, dapat dikemukan bahwa “Apapun yang dilakukan oleh manusia, tetap Tuhan lah yang menentukan jalan nya, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.” dengan demikian berdoa merupakan salah satu modal dan usaha bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita

2.5. Kompetensi yang harus dimiliki Wirausahawan Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan karena kompetesi lah yang akan memotivasi si wirausahawan tersebut seperti profesi lain dalam kehidupannya, kompetensi ini mendukungnya ke arah ke suksesan. Ada 10 kompetensi yang harus di miliki, yaitu : 1. Knowing your business Yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan Maksud, seorang wirausahawan harus tahu apa yang akan dilakukan terkait dengan usaha yang ia dirikan atau bisnis yang akan dilakukan 2. Knowing the basic business of management Dengan mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, anda dapat berkompetensi dengan pesaing perusahaan besar misalnya cara merancang usaha,

mengorganisasi dan mengendalikan peruhsaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan kegiatan usaha.

3. Having the Proper Attitude Yaitu memiliki sikap yang terbaik terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bisa bersikap seperti pedagang agar memahami para pedagang, industriawan agar dapat memahami pasar dan peluang bisnis, pengusaha agar dapat memahami usahanya, dan Eksekutif yang sungguh sungguh dan tidak setengah hati dalam memerankan sikapnya. 4. Having Adequate Capital Yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan adalah modal utama dalam usaha. Oleh karna itu, pengusaha harus memiliki cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental serta kepercayaan terhadap pelanggan 5. Managing finances effectively Yaitu mempunyai skill, kemampuan atau mengelola dan mengatur keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya secara tepat dan mengendalikannya secara akurat dan tidak menghambur segala sesuatu yang belum dibutuhkan 6. Managing time effeciently Yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Sebagai Contoh : mengatur, dan menghitung, serta menepati waktu yang sesuai dengan kebutuhannya secara konsisten. 7. Managing people Yaitu kemampuan untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan atau memotivasi dan mengedalikan Sumber daya Manusia dalam menjalankan perusahaan atau Usahanya dengan efektif.

8. Satisfying costumer by providing high quality product Yaitu memberi kepuasa kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan. 9. Knowing how to compete Yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkapkan

Kekuatan

(Strength),

Kelemahan

(Weakness),

Peluang

(Opportunity), dan Ancaman (Threat) dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik mungkin terhadap dirinya dan terhadap pesaing. 10. Copying with regulation and paper work Yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas secara tersurat maupun tersirat.

BAB III PROSES DAN HASIL

3.1. Tahap tahap dan proses dalam kewirausahaan Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha : 1. Tahap Memulai Tahap dimana seseorang yang mempunyai niat akan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan usaha yang akan diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa 2. Tahap melaksanakan usaha atau tahap jalan Tahap ini merupakan tahap dimana seorang Pengusaha harus bisa melaksanakan berbagai aspek yang terkait dengan usahanya secara konsisten, seperti aspek-aspek : pembiayaan, SDM, Kemepilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan yang baik, Pemasaran, dan Melakukan Evaluasi. 3. Tahap Mempertahankan Usaha Tahap ini merupakan tahap dimana wirausahawan harus mempertahankan hasil yang telah dicapai dengan melakukan analisa perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi 4. Tahap Mengembangkan Usaha Tahap dimana hasil yang diperoleh mengalami keuntungan, atau usaha tersebut dapat bertahan pada tingkat laba nya maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil untuk mengembangkan Usaha

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave pada tahun 1996 pada bukunya, Proses kewirausahan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi merupakan faktor baik yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor faktor tersebut membentuk Locus of Control (Pengendalian Penempatan), Creativity (Kreatifitas), Innovative (Keinovasian), Implementasi, dan Pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi Wirausaha yang besar. Secara Internal Inovasi merupakan faktor yang berasal dari individu yang dapat mempengaruhi, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat mempengaruhi wirausahawan diantaranya adalah model peran, aktivitas, dan peluang. Dapat diketahui bahwa aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan adalah : 

Mencari peluang usaha baru : Berapa lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan



Pembiayaan

:

Pendanaan – Jumlah dan sumber sumber dana 

SDM

: Tenaga Kerja yang diperlukan



Kepemilikan

:

Peran-Peran dalam pelaksanaan usaha 

Organisasi

:

Pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki 

Kepemimpinan

:

Kejujuran, Agama, Tujuan Jangka Panjang, Proses Manajerial 

Pemasaran

:

Lokasi dan Tempat Usaha

3.2. Langkah Langkah yang dilakukan dalam pengembangan Usaha,

Langkah langkah yang harus dilakukan adalah Sebagai berikut : 1. Langkah Pertama : Jeli Melihat Pasar Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren atau tidak ketinggalan zaman, meskipun produk tersebut kualitas nya nomer 2. Jika dalam bidang Food Court, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, Mutu, dan Bergizi serta rasa yang Enak. 2. Langkah Kedua : Menjali Komunikasi dengan orang lain Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tetunya mata-mata dalam arti positif yaitu orang yang bertugas mengumpulakn informasi yang mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi dan memperluas daerah pemasaran sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat dengan mudah bersaing dengan banyaknya cabang. 3. Langkah Ketiga : Berani Berinvestasi Diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang jika anda Sebagai pemula dalam usaha dengan dana atau modal yang terbatas, karna hal tersebut merupakan investasi awal anda dalam membuka usaha 4. Langkah Keempat : Fokus dalam Usahanya Kelemahan wirausahawan adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Maka tugas wirausahawan adalah fokus dalam usahanya dan mengendalikan kesuksesanya agar bertahan. Contoh, beberapa pengusaha Clothing tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai, sementara bisnis valasnya merugi akibat

tidak adanya experience bussiness pada keuangan, maka pengusaha tersebut gulung tikar. 5. Langkah Kelima : Promosi Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil jalan lain sebagai jalur promosi yakni, dengan mengikuti pameran, karena pameran adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. 6. Langkah Keenam : Pemasaran yang dilakukan para wirausahawan Adanya keunikan dalam memilih tempat yang strategis merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan toko. Dengan adanya keunikan suatu barang maka kemungkinan peluang untuk mendapatkan keuntungan sangat besar karena banyak konsumen yang mencari, dan membeli produk tersebut. Dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk ataupun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak. Sebagai contoh kita ambil contoh Warung Upnormal walaupun warung makan tersebut hanya menjual indomie, roti, kopi, dan susu. Tetapi mereka berhasil menarik konsumen dengan keunikan toko tersebut sehingga banyak yang tertarik akan keunikan dari inovasi tersebut dan dapat membuka cabang dimana mana ketika mereka sudah mendapatkan nama.

3.3. Strategi untuk mendapatkan keuntungan besar Dari banyaknya para pengusaha bisnis, kebanyakan dari mereka akan berpikir bahwa untuk meningkatkan profit atau keuntungan mereka harus menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka atau total pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan sebenarnya adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah strategi tersebut.

Dalam berbisnis yang dapat dipengaruhi oleh wirausahawan adalah : Calon Pelanggan, Tingkat Konversi, Jumlah Transaksi, rata-rata Belanja, dan Margin. a. Calon Pelanggan Adalah setiap orang yang telah mampir ke toko, tapi belum membeli, mereka juga orang-orang yang telah menelepon ke toko dan meminta penjelasan tentang produk tersebut atau merespon email yang dibuat untuk promosi tapi mereka belum membeli b. Tingkat Konversi Adalah Persentase calon pelanggan yang akhirnya membeli produk. Sebagai contoh, bila saat ini datang 100 orang ke toko anda, kemudian 32 orang membeli, maka tingkat konversi nya adalah 32% c. Jumlah transaksi Adalah berapa banyak pelanggan yang sama untuk kembali ke toko dengan membeli produk tersebut d. Rata-rata Belanja Adalah besarnya uang yang dibelanjakan dalam hal 1 kali transaksi. Dengan misal, apabila saat ini anda mempunyai pelanggan dan rata-rata menghabiskan 100.000 rupiah untuk berbelanja di toko anda, maka anda dapat melakukan upaya agar mereka mau membelanjakan uangnya lebih banyak lagi di toko anda dalam satu kali transaksi Pada

hakikatnya

wirausahawan

harus

berani

terjun

dalam

mengembangkan usahanya hingga titik akhir kesuksesan nya dan pada intinya banyak cara untuk mencapai kesempurnaan dalam dunia bisnis namun semua dapat dicapai jika kita bersungguh sungguh untuk mengembangkan bisnis yang kita punya. Dan kami berharap agar pembelajaran ini kita bisa mengambil pelajaran dalam dunia bisnis yang ingin kita jalankan

Dan semua pengorbanan yang kita keluarkan harus kita dukung dengan rasa percaya diri dalam diri kita untuk mengembangkan usaha agar mampu bersaing di dunia bisnis yang kita dalami dalam usaha tersebut.

3.4. Tokoh Entrepreneur Sukses Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari pembangunan usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri. Maka dari itu belakangan ini banyak orang lebih melirik dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi anda yang ingin menjajal dunia wirausaha. Disini ada beberapa contoh kisah sukses beberapa orang pengusaha dari tanah air yang berskala menengah hingga besar, tua maupun muda, yang rata-rata memulai dari bawah dan serba sulit sebelum mencapai kesuksesannya. Diantaranya adalah :

1. Bob Sadino Kelahiran asal Lampung, 9 maret 1939, Beliau adalah pengusaha dengan nama lengkap Bambang Mustari Sadino termasuk salah satu pengusaha sukses yang sempat mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya menorehkan kesuksesan besar. Setelah menjadi pegawai sekitar sembilan tahun, Bob Sadino memutuskan untuk berhenti dan banting setir menjadi pengusaha. Usaha pertamanya yang ia rintis adalah bisnis penyewaan mobil, dengan hanya bermodalkan satu mobil mercedes dan ia supiri sendiri. Karena musibah kecelakaan yang tidak terduga yang menimpanya saat mengemudikan mobil yang disewakannya itu, bisnis itu pun berhenti di tengah jalan. Tidak putus asa dan tidak patah semangat, ia kemudian beralih profesi sebagai buruh bangunan yang dibayar dengan upah harian. Saat bekerja menjadi

kuli tersebut, ia melihat adanya peluang bisnis yang lain, bisnis ternak ayam dan telur ayam negeri. Dengan modal pinjaman tetangganya, akhirnya Bob mulai menjalankan bisnis tersebut. Awalnya, Bob Sadino menawarkan sendiri daganganya dari rumah ke rumah di wilayah sekitar tempat tinggalnya, terutama kepada para rukun warga di daerah kemang, jakarta selatan. Bisnis telur nya akhirnya berbuah dengan sebuah hasil yang manis dan ia mengembangkan usaha tersebut dengan menjual daging dan sayuran hidoponik. Berkat keuletannya, bisnis yang ia jalani dapat dikatakan sukses dan ia mendirikan perusahaan Kem-Chicks, supermarket ternama yang menjual macam macam produk dari berbagai sektor pertanian dan peternakan. Meski sudah sukses, ia tampil sederhana dan kerap sekali melayani para pelangganya sendiri seperti keluarganya.

2. Susi Pudjiastuti Beliau adalah kelahiran pada tahun 1965 yang sekarang menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan RI di bawah Presiden Joko Widodo, beliau adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis Bisnis nya di bidang perikanan kemudian maskapai penerbangan yang dimulai dari 0. Ia memulai usahanya setelah memilih berhenti sekolah sebelum lulus SMA sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya yaitu di pangandaran sebagai penghasil ikan, Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan. Dengan bermodalkan uang 750 ribu rupiah dari hasil menjual perhiasan yang beliau miliki, ia memulai bisnis tersebut dengan membeli ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Bisnis tersebut sempat tersendat, tetapi akhirnya beliau berhasil menguasai bursa pelalangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan dan lobster. 3. Reza Nurhilman Kebanyakan dari kita pasti belum mengenal nama beliau, mungkin anda lebih mengenal “Kripik Setan” Maicih. Beliau lah nama pemuda yang berada di belakang

produk keripik singkong ekstra pedas yang populer itu. Beliau memulai bisnis Maicih Extra Pedas ini pada pertengahan 2010 seorang diri saat berusia 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Beliau memulai bisnisnya ini dengan melakukan Marketing yang sederhana, yakni melalui platform media sosial twitter, sebelum mengembangkan bisnis nya dengan menggunakan dan menerapkan sistem keagenan yang menggunakan istilah jenderal agar produknya bisa menggapai konsumen yang lebih luas. Para agen jenderal ini yang memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden. Beliau mengaku kunci kesuksesanya terletak pada cara berpikiranya yang out of the box, yaitu dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual sehingga membuat prduknya eksklusif. Lewat media sosial, para agen memberitahu informasi lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup uniko ini terbukti berhasil menangkat nama maicih di dunia maya. Baru setengah tahun saja, omzet maicih bisa mencapai 7 miliar rupiah per bulan nya.

4. Jusuf Kalla Muhammad Jusuf Kalla atau akrab disapa JK menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan oleh bangsa ini. Tetapi, pertumbuhan juga harus dibarengi dengan keadilan. Keadilan tersebut adalah ketika pengusaha besar dan kecil sama sama tumbuh, tanpa ada perselisihan dan menjatuhkan satu sama lain. Menurut JK, “Islam itu sederhana, Syariah itu kan Cuma tiga ; akidah, ibadah dan muamalah. Kalau akidah, apa yang diperintahkan, itu laksanakan. Kalau ibadah, laksanakan apa yang diperintahkan, tapi anda bisa lebih. Kalau muamalah, itu yang paling mudah, apapun yang tidak haram, halal hukumnya. Begitu kan?” Segala macam jual beli juga syariah, jual pakai kwitansi dan semacamnya, itu halal semua, syariah juga. JK berkata Asal tak jual babi dan minuman keras, semua halal. Jadi tidak usah ini tidak boleh itu tidak boleh, lalu apa yang boleh? Dan pada akhirnya orang lain yang kerjakan, orang lain yang sukses.

Kalla Group adalah grup perusahaan yang awalnya bergerak di bidang ekspor dan impor namun ketika jusuf kalla bergabung mengurus perushaan keluarga, kalla group menjadi sebuah grup bisnis yang menggurita dengan bidang bisnis perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, kelapa sawit dan telekomunikasi.

BAB III PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dalam kewirausaahn perlu adanya pengembangan usaha yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Ciri ciri dan watak wirausahawan antara lain a. Percaya diri, b. berani mengambil resiko, c. mempunyai dasar dasar kepemimpinan, d. selalu melihat peluang di pasar e. selalu melihat ke masa depan atau masa yang akan datang Faktor faktor yang membuat kita semangat akan berbisnis adalah a. mempunyai tujuan yang jelas dengan bisnis tersebut b. selalu berinisiatif akan hal hal yang baru c. selalu berorientasi pada prestasi d. berani mengambil resiko e. bekerja keras f. bertanggung jawab g. dapat menjali hubungan yang baik dengan berbagai pihak

Para wirausahawan yang sukses harus selalu mempunyai 3 sikap yaitu : a. Jujur Yang berarti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan menerima kekurangan dan kelebihan dari usaha tersebut, dan menerima pahit manis nya dari usaha tersebut, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Karena dengan sikap tersebut cenderung

akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan utama dalam jangka waktu panjang ke depan b. Mempunyai tujuan Jangka Panjang Dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai usaha yang ia dirikan dan perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. c. Selalu Taat berdoa Berdoa kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.

Ada 10 kompetensi yang harus di miliki bagi para wirausawahan, yaitu : a. Knowing your business Yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. b. Knowing the basic business of management Dengan mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, anda dapat berkompetensi dengan pesaing perusahaan besar misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengendalikan peruhsaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien c. Having the Proper Attitude Yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. d. Having Adequate Capital Yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan adalah modal utama dalam usaha. Oleh karna itu,

pengusaha harus memiliki cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental serta kepercayaan terhadap pelanggan e. Managing finances effectively Yaitu mempunyai skill kemampuan atau mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya secara tepat dan mengendalikannya secara akurat f. Managing time effeciently Yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Sebagai Contoh : mengatur, dan menghitung, serta menepati waktu yang sesuai dengan kebutuhannya secara konsisten. g. Managing people Yaitu

kemampuan

merencanakan,

mengatur,

mengarahkan

atau

memotivasi dan mengedalikan orang orang dalam menjalankan perusahaan h. Satisfying costumer by providing high quality product Yaitu memberi kepuasa kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan i. Knowing how to compete Yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkapkan

Kekuatan

(Strength),

Kelemahan

(Weakness),

Peluang

(Opportunity), dan Ancaman (Threat) dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik mungkin terhadap dirinya dan terhadap pesaing. j. Copying with regulation and paper work Yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas secara tersurat maupun tersirat.

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha adalah sebagai berikut : 1. Tahap Memulai 2. Tahap melaksanakan usaha atau tahap jalan 3. Tahap Mempertahankan Usaha 4. Tahap Mengembangkan Usaha Langkah langkah yang harus dilakukan untuk proses pengembangan usaha adalah Sebagai berikut :

1. Langkah Pertama : Jeli Melihat Pasar Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan zaman. 2. Langkah Kedua : Menjali Komunikasi dengan orang lain Memperluas jaringan komunikasi dan memperluas daerah pemasaran sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat dengan mudah bersaing dengan banyaknya cabang. 3. Langkah Ketiga : Berani Berinvestasi Sebagai pemula dalam usaha dengan dana atau modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya. 4. Langkah Keempat : Fokus dalam Usahanya Kelemahan wirausahawan adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Maka tugas wirausahawan adalah fokus dalam usahanya dan mengendalikan kesuksesanya agar bertahan.

5. Langkah Kelima : Promosi Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. 6. Langkah Keenam : Pemasaran yang dilakukan para wirausahawan Adanya keunikan dalam memilih tempat yang strategis merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan toko. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausahawan yang mempunyai soft skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunya kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. Karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa

Daftar Pustaka Dr. Ir. H. Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrepreneurship menjadi pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Elexmedia Komputindo, 2015. Dr. Ir. H. Soegoto, Eddy Soeryanto. Tren Kepemimpinan Kewirausahaan dan Manajemen Inovatif di Era Bisni Modern, CV. Andi Offset 1, 448, 2017 Dr. Ir. H. Soegoto, Eddy Soeryanto. Metode Riset Bisnis, Sinergi. Sudarmadi, 10 Pengusaha yang sukses membangun bisnis dari 0 (NOL), PT Gramedia Pustaka Utama.

Related Documents

Karya Ilmiah
May 2020 42
Karya Ilmiah
December 2019 54
Karya Ilmiah
May 2020 50
Karya Tulis Ilmiah
May 2020 29
Karya Ilmiah Kwu.docx
June 2020 8

More Documents from ""