Karisma

  • Uploaded by: Hilmi Setiawan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karisma as PDF for free.

More details

  • Words: 5,092
  • Pages: 10
Karisma BULETIN

Kreasi Santri Putri Asrama

Edisi 4 | Maret 2009

Lintas Bahasa

Human The Main Cause of Pollution

P

ollution is a serious problem around the world. It can be caused by human activitiesor natural event. The example of pollution caused by human activities is the disporal of waste. When waste is added to the environtment, furthermore it has a harmful or unpleasant effect. So we say that pollution has occurred. We can see that the air pollution also comes from human activities, for example is human activity in burning fuels. Humans are also burnt, a lot of gas such us carbondioxide, sulphurdioxide, and nitrogendioxide are released polluting the air. As a result, these fumes that comes from human activity can cause people to

have breathing difficulties. All of pollution, I think comes from human activity. The sound pollution also caused from it. For instace, the sound of motorcycle, car and truck. It makes ears sing and disturb human’s concentration. Especially for student and people who is taking a rest. The conclution, it is obviour that human is the main cause of pollution. As human, we should take care of the air, sound, land and water as place of pollution, instead of destroying them. Because I think our future or the next generation life is on us. Everyone should realize that they must care about the environtment. (Ar-Ba)

?

Kala OPP STAIN Jember

BERBENAH DIRI

SALAM REDAKSI

T

DAFTAR ISI

iada kata yang paling indah diucapakan selain Salam Redaksi untaian rasa syukur Alhamdulillah, karena Apa Kabar KARISMA?... (3) dengan ridho serta izin ALLAH SWT, kami dapat Liputan Utama (4) menghadirkan bulletin KARISMA di tengah para pembaca yang budiman. “Kala OPP STAIN Jember Berbenah Diri “ Salam silaturahmi kami sampaikan kepada bapak Tentang Q_ta (7) pengasuh serta dewan pengajar yang sabar membimbing “Aktif Belajar saat liburan, Siapa Takut” para santri OPP STAIN Jember untuk meningkatkan intelektualitas keilmuan serta moralitas yang berkwalitas. Intertainment (8 & 13) Dan tak lupa semua civitas akademika, yang masih fresh “Puisi & Humor” dan bersemangat setelah menjalani liburan panjang.. Sorot (9) Permohonan maaf selaku tim redaksi kami sampaikan, karena untuk edisi ke-IV tidak bisa terbit tepat waktu. “Menumbuhkan Optimisme Hal itu dikarenakan adanya UAS (ujian akhir semester), Dalam Diri Kita” liburan semester. Semoga kerja kerasnya selama satu Story (11) semester kebelakang mendapatkan apresiasi berupa nilai akademis yang memuaskan sesuai dengan ikhtiar “Apa Yang Salah dengan Jilbabku” serta doa yang telah dilakukan selama ini. Tahukah Anda? (14) Dalam rangka meningkatkan kwalitas maupun “Healthy Woment & Molekul Cinta” menambah ketertarikan terhadap keberadaan KARISMA, maka menuntut kami untuk selalu menginofasi menuju Refleksi (16) perubahan menjadi lebih baik lagi. Seperti niatan awal “Ketika Nilai Akademis mengorbankan nilai keberadaan KARISMA merupakan media pembelajaran kejujuran” dalam bidang tulis menulis. Oleh karena itu redaksi siap Lintas Bahasa menampung karya-karya para santri OPP. Sejauh ini masih banyak kekurangan dalam memberikan sajian “Human The Main Cause of Pollution” informasi. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. SUSUNAN REDAKSI Segenap kru KARISMA juga tak lupa mengucapkan selamat dan sukses atas terlendingnya program study Diterbitkan oleh Organisasi Pesantren comperatif di ma’hat UIN Malang akhir tahun lalu. Putri (OPP) STAIN Jember. | Pembina: semoga mampu dijadikan referensi untuk mewujudkan Drs. Saifuddin Mujtaba’ M.Hi | asrama kedepan diakui dedikasinya dilingkungan civitas Penasehat: Andiono Putra S.Hi | akademika. Berbicara mengenai keberadaan dan eksisitensi OPP Penanggung Jawab: Istiqomah | STAIN Jember memang sangat kompleks problematika Pimpinan Redaksi: Uul Fathurrohmah | yang bergulir didalamnya. Salah satunya agenda yang Sekretaris: Siti Maria Ulfa | Bendahara: akan diaktualisasikan yang didapat dari kunjungan ke Rofiqotul Aini | Dewan Redaksi: ma’hat UIN Malang. Dari aspek kurikulum, program kerja perdivisi akan mengantarkan OPP untuk berbenah Sinta Anisatun Ni’mah, Istiqomah,Ima diri menjadi media pembelajaran serta merangsang magfiroh | Lay Out: Wiwit Eka Winarsih, jiwa kompetitif terhadap warganya. Oleh karenanya Yeni Agustin, M. Hilmi S. | Distributor: permasalahan semacam ini akan menjadi tema sentral Maslahah, Khoirun Ni’mah | Alamat edisi IV. Selain itu rublik lain yang sarat akan informasi Redaksi: Jl. Jum’at No. 94 OPP STAIN mendidik serta hiburan juga akan menambah isi kajian Jember. KARISMA.

Munculnya Ular Berkaki Dua pekan lalu, warga OPP dikagetkan dengan sosok misterius yang tiba-tiba menampakkan diri tepatnya diruang santai yang ada diasrama . Makhluk itu yang tak lain adalah seekor ular yang nampak aneh karena mempunyai kaki. Mungkin ular itu merasa kesepian atau jangan-jangan penampakan makhluk harus. Hiii… takut!!!

Aneh + Un ik

si

Re fle k

Refleksi

Refleksi Refleksi refleksi Refleksi

18

agar di akui oleh orang lain, serta memberi kebanggaan tersendiri. Banyak dari kalangan mahasiswa yang terkadang harus mengorbankan nilai kejujuran. Lihat saja sewaktu ujian nyontek jawaban teman, membuka buku, yang lebih parah lagi untuk proses akhir ada juga yang melakukan tindakan plagiat (penjiblakan karya orang). Fenomena semacam ini bisa dikatakan menciptakan cikal bakal generasi yang gemar melakukan tindak korupsi. Logikanya seperti ini bagaimana bisa jujur kepada orang lain kalau jujur kepada diri sendiri saja tidak mampu. Secara tidak langsung hal itu memaksa kita menciptakan lingkungan yang gersang akan nilai-nilai kejujuran serta menurunkan nilai-nilai moralitas anak bangsa. Mau tidak mau akan memperpanjang deret kaum yang ingin kesenangan semata tanpa diimbangi usaha terlebih dahulu. nampaknya tidak hanya krisis global yang melanda kita saat ini, dari waktu ke waktu krisis moral akan semakin berkembang. Moral adalah nyawa orang hidup jika moral itu hilang dari seseorang ia ibarat mayat yang bergelantungan. Kemajuan suatu Negara bergantung pada moral anak bangsa itu sendiri. Wallahua’lam Bisshowab

Seseorang bisa mendapatkan petaka gara-gara salah omong, dan orang akan selamat karena bisa menjaga mulut.

Apa Kabar

KARISMA... Kwalitas Kru KARISMA ssalamualaikum Wr.Wb. Aku ada masukan nech tuk kamu, kalau bisa crew2nya diseleksi dengan cara tes donk!. Coz syaratnnya dirasa sangat mudah hanya sekedar mengumpulkan tulisan, mungkin dengan diadakannya diklat agar kedepannya tambah berkwalitas. Fitri, VI Syari’ah/As Kamar 10

A

Wa’alaikum salam… terimakasih atas masukannya, untuk langkah perdana memang sengaja dibentuk demikian. Agar bisa diketahui siapa yang berminat dalam hal tulis menulis tanpa paksaan. untuk adanya diklat atau tes akan kami pertimbangkan kembali. Kru Jangan Hanya dari Pengurus sslamualaikum… KARISMA semakin lama g ada kabarnya. Oia dari tim redaksinya kok hanya dari pengurus, kasih kesempatan donk untuk warganya mereka kan juga banyak yang mempunyai bakat yang terpendam. Thank Aniqotul, tarbiyah/PBA Kamar 5

A

Wa’alaikum salam…minta dukungannya ya agar KARISMA tetap eksis terus. Masalah kru kita tidak melihat pengurus atau tidak yang terpenting memenuhi persyarakatan yaitu mengumpulkan tulisan sewaktu perekrutan tim. Kurang Sosialisasi uat kru KARISMA… katanya buletin sebulan sekali, Tapi selama aku disini masih mendapatkan dua. Ditinjau dari segi isi sudah cukup bagus, tapi sosialisasinya kurang. Mohon hal ini di kaji ulang. Sukses selalu Roudhotul Jannah, MU Kamar 13

B

Terima kasih atas masukannya, memang selama ini kami masih kurang untuk keexsistensian, hal ini dikarenakan kurangnya motifasi baik dari tim redaksi maupun dari warga sendiri. Setiap forum terbuka kita selalu mengingatkan kepada warga tentang keberadaan bulletin asrama.

3

LIPUTAN UTAMA

KALA OPP STAIN JEMBER BERBENAH DIRI Sejarah menyisakan banyak hal, begitulah kiranya. Orang bijak sejarah memberikan pelajaran, menawarkan alternative kebajikan. Yang buruk dari masa silam dibenamkan, yang bijak ditegakkan.

S

uatu ungkapan yang harus direnungkan oleh segenap civitas OPP STAIN Jember. Salah satu asset kampus yang kini berusaha untuk memposisikan diri agar keberadaannya tidak hanya sekedar pelengkap, melainkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap warga yang berdomisili didalamnya. Oleh sebab itu untuk mengaktualisasikan apa yang menjadi impian kita selama ini, dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak baik pengasuh, dewan pengajar, akademik, pengurus, warga serta kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam program kerja yang menunjang. Salah satu upaya untuk menuju kearah sana yaitu dengan terlendingnya program study comperative di Ma’hat UIN Malang dua bulan yang lalu. Mau tidak mau pasca dari program tersebut, harus membawa perubahan dan angin segar untuk OPP STAIN JEMBER serta upaya untuk pembenahan diri dari apa yang didapatkan untuk menjadi lebih baik lagi dari sekarang. Dalam sejarahnya program study comperative merupakan kegiatan perdana selama OPP berdiri. Adapun objek yang dipilih untuk pembelajaran dan juga sebagai refrensi adalah ma’hat UIN Malang. Dengan pertimbangan dedikasinya yang diakui dari beberapa kalangan serta kemajuan yang dimiliki dari berbagai bidang. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari sabtu (31/12/08) melibatkan pengurus inti, perwakilan dari semua divisi serta segenap dewan pengajar. Hal-hal pokok yang berkenaan dengan pembaharuan program

4

kerja yang akan dijadikan rujukan dari hasil kegiatan tersebut meliputi beberapa hal diantaranya: Pertama, Divisi keilmuan. Dengan diadakannya evaluasi pembelajaran baik dari program diniyah maupun dari pembelajaran kitab kuning. Menambah kajian ta’lim Alqur’am sesuai dngan tingkatan kemampuan yang dimiliki. Selain itu juga akan menambah kelas diniyah yang mulanya hanya ula dan wustho, akan ditambah satu kelas lagi yakni uliya. Kedua, Divisi Keamanan. Adanya peraturan baru dengan dihapuskannya kunjungan jam malam dan pembatasi kunjungan pada waktu siang hari. Ketiga, Divisi Bahasa. Menghidupkan kembali yaumul lughoh dan merupaya memberikan inofasi pembelajaran bahasa yang lebih menyenangkan agar warga tidak jenuh. Selain masukan-masukan yang didapat dari study comperative tersebut, dengan

G

enap sudah enam bulan berlalu itu artinya satu semester telah kita lewati. Saat-saat mendebarkan dimana hasil jerih para maha siswa selama satu semester kebelakang akan diwujudkan dalam bentuk nilai akademis. Dengan keluarnya nilai, yang kata lainnya merupakan “bayaran” yang harus diterima sesuai dengan ikhtiar dan doa yang telah dilakukan selama ini. Bukan tanpa alasan ketika dari sebagian mereka ada yang menyambut dengan semangat ada juga yang seolah cuek tidak terlalu merespon dengan adanya moment tersebut. Dari sikap itu jelas terbaca mahasiswa yang semangat pasti didasari rasa optimisme mendapatkan nilai baik. Dan pun sebaliknya, yang responnya biasabiasa bahkan sebenarnya tidak menghendaki adanya evaluasi dengan keluarnya nilai. Hal itu dipastikan nilainya

kurang memuaskan bahkan tidak menutup kemungkinan ada nilai dari dosen tertentu yang tidak keluar. Khusus di lingkungan STAIN Jember, “rapotan” istilah untuk anak sekolah yang dilingkungan perguruan tinggi biasa dikenal dengan istilah KHS (kartu hasil study)jatuh pada hari senin (9/2). Semua mahasiswa berebut dan berdesakan dikantor akademik untuk segera ingin mengetahui mendapat nilai berapa untuk semester ini. Ada juga dari sebagian mereka yang enggan dan takut untuk mengambilnya.

Oleh karena itu, orang yang sadar betul akan ketidakpintarannya akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan potensi diri seluas-luasnya Setidaknya itulah yang tergambar dalam benak mereka saat itu. Dari serangkaian fenomen itu ada yang menggelitik, sebenarnya dalam proses belajar terlebih dibangku kuliah lebih penting manakah antara nilai atau ilmu.Tentu keduanya mempunyai arti yang sama pentingnya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi setidaknya nilai yang tinggi harus bisa menggambarkan kemampuan dan kecakapannya. Disadari atau tidak untuk mendapatkan nilai formalitas yang tertera dalam KHS

Refleksi Ketika Nilai Akademis

Mengorbankan Kejujuran

16

diadakannya bulletin asrama sebagai media pembelajaran jurnalistik untuk menciptakan lingkungan ilmiah yang ada dibawah naungan divisi perpustakaan, divisi kebersihan yang dalam waktu dekat ini menciptakan taman bunga agar asrama nampak asri. Serangkaian program itu merupakan indikasi-indikasi dari adanya pembenahan diri yang diharapakan dengan perbaikan itu mampu menciptakan lingkungan yang kompetitif bagi warganya untuk bersaing baik didalam maupun diluar OPP STAIN jember serta menjadikan lingkungan yang nyaman dan bersih. Issue-issue yang bergulir pasca kunjungan ke Malang, yaitu dengan munculnya pertimbangan untuk mengalihkan asrama menjadi pesantren secara keseluruhan. Meskipun didepan tercantum papan nama OPP (organisasi pesantren putri) namun selama ini nuansa pesantren belum begitu terasa dilingkungan asrama. Wacana semacam itu merupakan hal yang menarik untuk didiskusikan agar mendapatkan apa yang ingin dicapai. Menyikapi hal tersebut, menurut pengasuh dan juga sebagai pengajar kajian kitab kuning OPP STAIN Jember Bapak Syaifuddin Mujtaba’ MHI, awal didirikannya tempat yang khusus dihuni mahasiswi yang hingga kini lebih dikenal dengan sebutan asrama. Nama pesantren yang menjadi sebutan formalnya merupakan hanya sebagai formalitas, meskipun demikian diharapkan yang bertempat tinggal disini (asrama, red) harus tetap mempertanggung jawabkan namanya itu serta mampu memposisikan diri lebih baik dari yang lain (kosan/kontrakan) didalam lingkungan kampus. Dan beliau juga berpesan agar asrama mampu menerapkan apa yang didapatkan dari Malang. Dalam menyikapi perbaikan yang dicanangkan, bapak Haris M.ag selaku dewan

pengajar diniyah yang sangat perhatian akan kemajuan asrama menyatakan, semua warga asrama yang nota benenya perempuan harus mempunyai kesadaran diri akan pentingnya peran seorang perempuan ditengah masyarakat kelak. Dengan memepersiapkan diri agar menjadi perempuan yang berdaya serta mampu memberikan kontribusi positif pada kehidupan dimasa yang akan datang. Karena hidup tidak semudah yang kita bayangkan. Oleh sebab itu seorang perempuan sepantasnya tidak hanya bisa menangis dan lemah melainkan juga mampu diperhitungkan kecakapannya. Oleh karenanya, dalam proses belajar harus menanamkan keseriusan dan kesungguhan. Untuk memotifasi itu, hendaknya selalu mengingat prinsip ekonomi “ barang banyak itu murah”, yang artinya sekarang banyak sarjana yang menganggur, hanya kalangan yang benarbenar berkwalitaslah yang akan dibutuhkan dan diperhitungkan dalam dunia kerja. Selain itu asrama juga harus mampu menjadi media untuk menciptakan nuansa intelektual dari segi keilmuan dan berkwalitas dari segi moralitasnya. Hal senada j u g a disampaikan Bapak P u j i sebagai dewan pengajar y a n g juga menjabat ketua Unit bahasa STAIN Jember,

LIPUTAN UTAMA kalau memang ingin memperbaiki dari keseluruhan yang ada. Maka hal penting yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kwalitas pengurusnya terlebih dahulu. Karena pengurus merupakan cermin untuk warganya, jadi jangan menuntut kepada warga apabila pengurusnya belum mampu menjadi teladan yang baik. Hal itu bisa dilakukan dengan memilih pengurus yang lebih pintar dan ipknya tinggi, karena anak yang seperti itu biasanya cenderung lebih serius. Dan untuk mencari perhatian dari pihak kampus, warga asrama harus menunjukkan prestasinya. Mengutip dari apa yang sering disampaikan Bapak Yusuf Ridwan sebagai tutor muhadasah bahasa arab di OPP, sebenarnya anak asrama mempunyai kompeten akan tetapi kemampuan itu ditutupi dengan kurangnya latihan dan belajar. Oleh karenanya harus banyak latihan terlebih masalah bahasa. karena sesuatu itu bisa karena terbiasa. Apabila disadari sejatinya sudah menjadi tanggung jawab kita semua sebagai warga untuk ikut serta dan berpartisipasi terhadap apa yang ingin dicapai asrama tercinta ini. Diakui atau tidak sebenarnya setiap periode kepengurusan memberikan kontribusi yang positif dalam rangka mengantarkan kemajuan dibidang tertentu. Oleh karenanya kami selaku pengurus meminta dukungan kepada warga untuk menciptakan lingkungan yang kompetitif agar warga yang berdomisili didalamnya mempunyai karakter keilmuan yang tidak kalah saing apabila dibandingkan dengan asrama yang ada diperguruan tinggi yang lebih maju. Meskipun dalam hal sarana

66 6

hal ini dipengaruhi oleh molekull Nerve Growth Factor (NGF) yang meningkat ketika seseorang sedang jatuh cinta. Akibatnya detak jantung meningkat, semangat tinggi, dan rasa rindu memuncak. Namun, para peneliti menyebutkan bahwa keadaan ini tidak bakal berlangsung lebih darii satu tahun. Emosi yang begitu kuat disebabkan oleh molekul cinta NGF akan menurun kembali seperti orang yang tidak jatuh cinta. Hal ini sudah diteliti pada darah 58 orang yang sedang jatuh cinta. Waduh… kasihan banget ya…. Hati-hati lho… yang pacarannya udah lebih dari satu tahun. Jadi, perasaan cinta yang begitu kuat dengan sendirinya akan berkurang,

dan prasarana kita masih jauh ketinggalan. Hal inilah yang sebenarnya selama ini diperjuangkan bapak pengasuh, dewan pengajar serta pengurus. Akankah layak kita menyia-nyiakan sumbangsih pemikiran maupun tenaga beliau untuk kemajuan kita sendiri. Oleh karena itu berjuanglah untuk menuju perubahan. Karena hidup adalah sebuah perjuangan dan kerja keras. Manusia yang tidak mau berjuang akan tertindas dan terbuang.

setidaknya dalam kurun waktu satu tahun dengan pasangan yang sama. Meskipun begitu, para ahli belum bisa menjelaskan lebih rinci lagi mengenai hal ini. Mungkin, ini bisa menjadi jawaban mengapa perasaan cinta itu “fluktuatif”… sama halnya dengan iman. Mungkin juga, ini bisa menjawab berbagai fenomena pacaran di kalangan remaja yang putus, nyambung, putus lagi, dan nyambung lagi dengan orang yang sama ataupun beda. Disinilah peran agama sangat menentukan untuk bisa menjaga hati dan perasaan agar tidak terjerumus pada cinta palsu yang tidak tahan lama dan sering berubah. Don’t forget

(Roviqoh)

Pakaian dalam Islam tidak sekedar memenuhi aspek kepantasan menurut manusia yang bersifat nisbi, tapi juga kepantasan menurut Allah SWT. # 15

Tahukah ANDA

? M

Pembalut Panita Penyebab Kanker Rahim Negara Indonesia meraih urutan no.1 terbanyak di dunia untuk jumlah penderita kanker rahim / servix yang merupakan Penyebab kematian tertinggi untuk wanita. Ternyata dari hasil penelitian WHO (badan kesehatan dunia), dalam bahan dasar pembentuk pembalut wanita mengandung zat dioxin dan serat sintetis yang beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita, termasuk resiko terhadap yang berhubungan dengan cervical cancer, endometriosis, infertility, ovarian cancer, breast cancer, immune system deficiencies, pelvic inflammatory disease, and toxic shock syndrome, dan lainnya. Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen menggunakan kesempatan ini untuk meraih banyak keuntungan dengan cara mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp kemudian menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Pembalut ini mengandung zat dioxin dan serat sintetis yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dalam proses daur ulang banyak bahan kimia yang digunakan misalnya untuk proses pemutihan dan menghilangkan bau

14

kertas bekas. Hasil dari daur ulang proses itu dijadikan pembalut wanita yang sering kita jumpai di pasaran dan dipakai para konsumen. pakar kesehatan internasional telah menguji di lab SGS Taiwan dan PSB Singapura bahwa zat dioxin dapat menyebabkan kanker rahim. Zat dioxin adalah hasil sampingan dari proses bleaching (pemutihan) yang digunakan pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary, dan diaper (pembalut untuk anakanak). Pernahkan anda terpikir untuk merobek pembalut yang anda gunakan sekarang, dan memeriksa apa sebenarnya bahan yang terkandung di dalamnya!! Berhati-hatilah wahai kaum wanita ….jangan menggunakan pembalut terlalu lama. OK !!!....

Jatuh cinta, Bikin molekul cinta meningkat Anda tentu pernah menyadari diri anda sedang jatuh cinta. Dalam keadaan ini biasanya seseorang akan merasa begitu bergairah, euphoria, antusias dan semangat. Kok bisa ya.. ??? ternyata setelah diteliti oleh ilmuan Universitas PAVIA ITALIA

engamati fenomena yang ada diruang lingkup domestic warga OPP STAIN Jember, menjadikan keprihatinan tersendiri. Bagaimana tidak warga OPP yang notabenenya juga sebagai mahasiswi kini telah melalaikan tradisi ilmiahnya dengan aktifitas membaca, menulis dan diskusi. Kegiatan semacam ini memang sangat jarang ditemui. Kecenderungan mereka lebih disibukkan dengan menonton TV, kumpulkumpul bareng teman, bermalas-malasan, jalan-jalan, shopping khususnya pada saat liburan semester. Menyedihkan memang, selain kehilangan semangat dan motifasi. Nampaknya warga

Aktif Belajar Saat liburan, Siapa Takut...!! juga belum mampu menciptakan budaya kompetitif minimal dilingkungannya sendiri. Seperti bersaing dalam meningkatkan prestasi, baik dibidang keilmuan, bahasa ataupun yang lainnya. Rasa pesimis pun muncul ketika mengingat visi dan misi asrama untuk menciptakan out put yang siap bersaing serta kelak mampu memposisikan diri sewaktu terjun kemasyarakat. Oleh karena itu untuk menyiasati dan meminimalisir kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, maka diperlukan adanya inofasi

pembelajaran agar warga tidak jenuh. Hal inilah yang diaktualisakan sewaktu liburan kemarin yaitu dengan diadakannya kegiatan debat dan diskusi santai bagi semester tiga dan lima, dan intensif bahasa bagi semester awal. Untuk kegiatan diskusi dan debat yang dihendel divisi keilmuan merupakan program perdana dalam mengisi waktu liburan. Antusias warga terlihat dengan semangat dalam mengemukakan pendapatnya didalam forum serta hasil dari serangkaian kegiatan

7

Tentang Q_ta

yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kegiatan yang nampak sederhana itu, setidaknya mampu menumbuhkan dan menciptakan kembali nuansa yang sempat hilang karena sebelum mengemukakan pendapat mengharuskan mereka untuk membaca terlebih dahulu serta ajang pembelajaran penulisan ilmiah. Kalau ditela’ah kembali memang sudah seharusnyalah pengurus menyajikan kegiatan-kegiatan yang sarat akan hiburan namun juga tidak terlepas dari apa yang ingin disampaikan. Ini terlihat dengan suksesnya kegiatan pada saat liburan kemarin. Untuk intensif bahasa yang dihendel divisi bahasa dalam hal ini muhadasah bahasa arab. Indikasi-indikasi yang menunjukkan suksesnya kegiatan ini,

Si Tua Bangka Sepasang pasutri yang baru saja menikah hendak jalan-jalan ke mall. Untuk itu mereka memesan sebuah taksi. Sebelum pergi, mereka mengusir seekor anjing peliharaannya yang sudah tua renta dari kamar tidur. Karena si istri lama tidak keluar-keluar juga, akhirnya dengan rasa sungkan si suami berkata kepada si supir taksi “Maaf pak, istri saya masih mengurus ibu saya, maklum sudah tua.” Beberapa saat kemudian, sang istri keluar dengan wajah cemberut dan berkata dihadapan supir taksi kepada sang suami “Si tua bangka itu tidak mau keluar dari bawah kolong ranjang kita, aku harus memukulnya pakai gagang sapu baru ia mau keluar.”Huh, kenapa tidak kau buang saja sih, toh sebentar lagi juga bakal mati!” Supir taksi “...?!?!...”

dengan kreatifitas yang disajikan sewaktu diadakannya lomba drama dengan berbahasa arab. Kalau setiap harinya bisa menciptakan semangat yang tinggi seperti yang nampak saat mengikuti intensif bagi adik-adik semester satu. Mungkin tidak butuh waktu lama untuk memperdalam kajian bahasa. Apapun itu kegiatannya, semoga memberikan sumbangsih tersendiri dan menambah ilmu pengetahuan bagi warga. Dan tradisi-tradisi yang kurang produktif dan cenderung malas-malasan lambat laun bisa dihilangkan dengan kegiatan-kegiatan yang ditawarkan pengurus. Sesuai dengan apa yang sering disampaikan Ustad Haris M.Ag sebagai dosen yang sering memberikan motifasi, “keraslah pada diri anda, maka kehidupan akan lunak pada anda”. (Sinta)

Entertaiment Optimisme yang Mengkhawatirkan Seorang banker diwawancarai tentang keadaan usahanya. “Bagaimana pendapat Anda tentang prospek usaha Anda pada tahun yang akan datang?”, tanya wartawan. “Saya optimis sekali,” jawab banker. “Saya rasa tahun depan akan bagus sekali bagi usaha perbankan. Walaupun demikian saya merasa agak khawatir juga.” “Kalau Anda begitu optimis tentang masa depan, mengapa Anda masih merasa khawatir?” kata wartawan itu. “Saya khawatir jangan-jangan optimisme saya meleset.

Entertaiment

Poetry My cry can’t be hear I am a branch which drought I fly on current water Try to walk on the time Can I get your pleasure? This cry mokes me weak Some times mokes me stong And mokes me patient I try to always strong But I can’t I always write you every day Give me your mercy In order that I can see… I can hear I can do all for you This life… will be yours (by Maitura)

STORY yang nantinya justru membuat hati mama sedih”. Kata-kata yang sungguh bagaikan belati yang mengiris-ngiris hatiku. Ternyata selama ini mama bungkam ingin menutupi aib papa dan tentang kebenciannya terhadap keputusanku. “maafkan Ega ma yang tidak bisa ngertiin perasaan mama”. “oleh sebab itu, mama sangat benci dengan orang yang bersembunyi dibalik lebel agama tapi tak mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang ada didalamnya. Kalau memang keinginan berjilbab sudah kuat mama bangga sama kamu.

Itu artinya kamu juga harus janji untuk tidak menodai jilbabmu itu”. Ucap mama sambil mengusap air mata yang mulai membasahi pipinya. Selama ini mama tak pernah menangis dengan sejuta permasalahan yang menderanya. Ku dekati dan bersimpuh dalam pelukan hangatnya. Detak jantungnya begitu terasa yang selama ini membawa luka dan kepedihan yang begitu mendalam. Ya Allah bukakan pintu hati mama, ampuni dosa-dosanya. Mohon taufik serta hidayahMU… agar kami mati membawa Iman dan Islam.(U2l)

13

S ROT

STORY kasih sayang sepenuhnya dari kedua orang tua. Kalau boleh memilih lebih baik miskin harta dari pada miskin kasih sayang orang tua. Tapi apalah dayaku takdir berkata lain, sosok ayah yang selama ini aku nantikan justru hanya materi yang aku dapatkan. Dan tentang alasan mereka berpisah aku tak tahu sebabnya. Untuk masalah ini mama selalu bungkam dan sedikitpun tak ingin berbagi denganku. “ Isah… mama masih keberatan dengan keputusanku ini. Kelihatannya beliau sangat kecewa”. Keluhku pada Aisyah teman yang selalu ada dalam suka maupun duka. Dengan penuh perhatian Aisyah berusaha menghibur dan menguatkanku. “keputusanmu ini memang pilihan yang tidak untuk dimengerti melainkan untuk dihormati dan setiap orang selalu dihadapkan pada pilihan yang terkadang dalam posisi yang sulit. Aku yakin suatu saat nanti pasti mamamu akan terbuka hatinya untuk menerima keputusanmu ini”. “ dalam urusan agama mama tak pernah meninggalkan. Tapi untuk masalah yang satu ini mama belum terbuka hatinya, menurutmu aku harus gimana?”. Tanyaku lagi “mungkin mamamu punya masa lalu yang kurang menyenangkan melihat begitu bencinya dengan orang yang berjilbab. Ini masih dugaan sementara lo, untuk lebih jelasnya kamu harus Tanya baik-baik dan minta penjelasan. Dalam Islam menutup aurot diwajibkan bagi perempuan yang sudah menginjak dewasa. Dan yang terpen-

12

ting kamu harus tetap bersabar dan tawakal karena Allah selalu menguji hambaNya yang ingin menjadi hamba terkasihNya”. Setelah mendengar penjelasan Aisyah yang tak ubahnya seperti mubaligh serta tutur katanya yang tak jauh beda dengan psikiater membuatku terasa lebih ringan dengan beban-beban yang sedari tadi pengusik konsentrasiku. Terima kasih Ya Allah di saat sulit seperti ini, Engkau memberiku teman yang begitu lembut hatinya. Ya allah kuatkan hatiku jangan biarkan aku berjalan sendiri iringi aku dengan bimbinganMu. Aku ingin bahagia di jalanMu. Batinku berkata demikian. Sore itu merupakan saat-saat yang mendebarkan. Aku ingin mengungkap dibalik kebungkaman mama selama ini. Dengan sedikit keraguan kucoba memberanikan diri untuk menyakan hal itu. “Ma… Ega pengen Tanya sesuatu boleh engga?”. “ Tentang keputusanmu itu? mama engga mau membahasnya lagi”. “Bukan itu, tapi masalah ehm… kenapa mama bercerai dengan papa”. Sesaat setelah mendengar itu mama diam dan memandangku dengan tatapan yang nanar. “ kenapa kamu tanyakan itu?. Biarlah semua menjadi bagian masa lalu mama dan kamu tidak perlu mengetahuinya”. “ Ega sudah besar, sudah saatnya mengetahui dan tentang larangan…”. Sesaat kami diam, dengan suara berat akhirnya mama angkat bicara. “Papamu meninggalkan kita karena tergoda oleh wanita yang tak lain adalah seorang yang dari penampilan luarnya kelihatan taat agama tapi hatinya busuk. Setiap kali mama melihat orang yang berjilbab mama selalu ingat akan masa-masa itu. Untuk itulah mama melarangmu berjilbab karena trauma yang sangat sulit disembuhkan dan mama belum siap melihatmu

Menumbuhkan Optimisme dalam

M

Diri Kita

usuh terbesar kita yang sudah berada didepan mata adalah berupa rintangan yang masih bersifat absolute yang akut. Yakni sikap yang harus dirangsang untuk mengetahui sebuah wawasan yang luas baik itu melalui jalan yang sesuai dengan keinginan masingmasing personal, dari media, buku, diskusi, ataupun yang lain. Realita membaca kehidupan kita adanya pengaruh sikap untuk tidak bersikap optimis karena kita telah kerasukan oleh lingkungan, yang memberikan dampak tidak baik dan hasrat untuk maju menuju persaingan yang sangat ketat diluar sana sangat minim bahkan tidak ada sama sekali, Dalam kehidupan sehari-hari kita masih bisa menemukan orang-orang yang mempunyai optimisme tinggi untuk meraih prestasi dan itu cenderung berjalan diantara suatu permasalahan. Tetapi dibalik sikap optimisme tidak jarang kita menemukan orang itu tidak

memiliki landasan kuat untuk mendukung optimismenya dan itu terefleksi terbentuk minimnya rencana ataupun persiapan, ketekunan, kemampuan yang dimiliki. Akibatnya, ia tidak pernah berhasil untuk mencapai prestasi yang tinggi karena yang semulanya yakin akan dicapai namun tidak sesuai dengan harapan, akhirnya yang terjadi adalah frustasi berat dan rasa kekecewaan yang mendalam. Pada hal ada pepatah yang mengatakan bahwa” kegagalan itu adalah awal menuju kesuksesan” dan sekarang yang menjadi pertanyaan besar bagaimana menumbuh kembangkan sikap optimisme itu? Optimisme janganlah dibangun dari sekedar harapan dan impian yang hanya masih bersifat gratis dan bisa dilakukan oleh semua orang, perlu adanya suatu perjuangan dan waktu yang lama menumbuhkan sifat optimisme itu sendiri, jika hanya sekedar bicara dan bermimpi jangan harap sikap optimisme itu bisa tertanam dalam diri kita.

S ROT Masa depan selalu akan ada seperti matahari yang tak pernah lelah terbit dari barat begitu halnya memiliki optimisme yang kuat, oleh karenanya harus dibangun dari sesuatu yang masih bersifat alamiah yaitu kesadaran dari diri kita sendiri, bagaimana cara kita untuk bisa mengontrol diri kita dengan dasar yaitu keyakinan dan kontrol diri Keyakinan sangat dibutuhkan untuk mendesain masa depan kita, keyakinan factual mengapa kita harus memiliki sikap optimisme yang kuat, dengan kata lain. Jika, kita sudah mempunyai tahapan pemahaman persoalan yang utuh maka kita juga akan memahami bagaimana persoalan itu berakhir Memiliki alasan-alasan bagaimana juga bisa menjadikan kita mampu melakukan hal yang juga mampu dilakukan orang lain, dan berikan alasan yang kuat mengapa anda melakukan hal itu karena anda merasa yakin dan kuat, seperti yang dituturkan dalam hadist yang artinya” keyakinan yang kuat itu akan menghilangkan keraguan”. Keyakinan bahwa memiliki kemampuan yang lebih akan memberikan kepuasan terhadap diri kita dalam melakukan suatu hal dan kita akan merasa kecanduan melakukan hal itu kembali dan ingin berusaha untuk lebih baik dari sebelumnya. Kontrol diri juga merupakan modal kedua untuk menumbuh kembangkan Optimisme, dan hal ini berkaitan erat dengan bagaimana seseorang memilih pilihan hidup. Disadari ataupun tidak, selama hidup kita akan selalu disodorkan oleh sebuah pilihan. Mana yang akan dipilih semua ada ditangan kita. Ketika kontrol diri sudah tidak bisa tersadari maka sebuah pilihan yang akan menghantui kita, seperti halnya bahwa lebih besar tantangan dari pada

kemampuan. Problem lebih kuat dari pada solusi, lebih banyak pengeluaran dari pada kemampuan,keterbatasan lebih berkuasa dari pada keunggulan. Lingkungan memiliki kekuatan untuk membentuk diri meski sejatinya akan dikembalikan pada diri kita untuk memilih. Optimisme adalah kata kunci untuk meraih hari esok, dengan adanya optimisme dapat meraih untuk mempermudah bekerja sama sehingga menumbuhkan kebersamaan yang bermuara pada kesatuan dan persatuan. “orang selalu memimpikan sebuah kedamaian dimana setiap orang bebas hidup dengan damai dan mewujudkan cita-citanya, belakangan ini kita menyadari bahwa dengan kerja sama kita akan mampu mengubah diri kita bahkan mampu merubah dan membangun dunia dengan damai”. Tentunya matahari akan selalu terbit dibarat lalu kenapa kita tidak bisa menumbuh kembangkan optimisme dalam diri kita. Mulailah dari diri sendiri, sekarang dan saat ini juga. (Ima Magfiroh)

STORY Apa yang Salah dengan Jilbabku?

“Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya.......” (QS An-Nur:30)

I

ndah nian kalam Illahi yang ku dengar dari salah satu ustad yang mengisi tausiyah di musholla dekat kampusku tiga hari yang lalu. Diksinya yang runtun serta pesan-pesan yang sungguh luar biasa mengagungkan seorang perempuan sebagai perhiasan dunia yang harus dijaga dari hal–hal yang menjadikannya hina. Tak terkecuali denganku, entah mulai kapan dan bagaimana prosesnya tiba-tiba keinginan untuk mengenakan jilbab sebagai pertanda identitas seorang muslimah mengakar kuat dalam benakku. Meskipun keputusan ini tidak semua menerimanya. Termasuk mama orang yang selama ini anti dengan jilbab. Akankah aku menjadi anak durhaka hanya karena mengambil keputusan tanpa persetujuannya. Mama… sungguh tak ada niatan untuk menyakiti hatimu yang begitu tulus mencintai dan menyayangiku yang tak pernah mengenal waktu. “Kenapa tidak ngomong terlebih dahulu setidaknya minta izin sebelum memutuskan mengenakan jilbab?”. Tanya mama ketika melihatku memakai jilbab kala itu. “ Ega takut mama engga ngizinin, maaf kalau keputusan ini memberatkan mama. Ega janji akan mempertanggung jawabkannya”. Jawabku sambil mencoba meyakinkan untuk merestui pilihanku yang satu ini. “ di mata mama kamu tetap salah memutuskan hal terpenting tapi mengabaikan orang tua. Sudah beberapa kali mama tegaskan belum saatnya kamu berjilbab, lihat tetangga sebelah pakai jilbab

tapi kelakuannya tidak mencerminkan muslimah sama sekali.” “Tapi ma…”. Belum selesai aku ngomong mama langsung keluar dan meninggalkanku sendirian di kamar. Pagi ini Aku harus berangkat kuliah dengan perasaan sedih dan kecewa. Tanpa senyum manis mama yang selalu memberikan semangat tersendiri bagiku, dekapan lembutnya pun tak kurasakan. Apakah gara-gara aku memakai jilbab, kalau benar demikian lalu apa yang salah dengan jilbabku. Selama ini semua pinta rayuku selalu terpenuhi tapi untuk masalah yang satu itu mama banyak perhitungan. Beliau selalu berdalih aku masih nakal, belum mampu mempertanggung jawabkan ketika harus memakai jilbab, statusku sebagai mahasiswa banyak godaan dan masih banyak alasanalasan lain untuk melarangku mengenakan jilbab. Aku tak habis pikir kenapa mama bersikap seperti itu. Bukankah berjilbab merupakan syari’at Islam toh mama juga muslim. Akankah aku juga termasuk orang yang akan dibencinya kelak. Entahlah… Vaega rohizhafi nama yang begitu manis tersemat dalam diriku. Dilahirkan sebagai anak tunggal dari keluarga broken home. Yang kutahu mama sendirian dalam mengasuh dan mendidikku tanpa sosok seorang ayah. mereka bercerai sewaktu aku masih berumur lima tahun. Umur yang seharusnya mendapatkan perhatian dan

11

Related Documents


More Documents from "Zulkurnain bin Abdul Rahman"

Azka Syawal
November 2019 35
Buku
May 2020 52
Azka Ramadhan
November 2019 37
Edukasi 1 Baru Baru
May 2020 33
Edisi 1 Buletin Nusantara
November 2019 38
Edisi 1
November 2019 23