Kamus Indikator Per Unit.docx

  • Uploaded by: Fauzan Ramlan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kamus Indikator Per Unit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,764
  • Pages: 10
INDIKATOR MUTU UNIT 1. Unit Gawat Darurat JUDUL

Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

DENUMERATOR

Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah Kecepatan pasien dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanan dokter (menit) Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat Jumlah pasien yang tertangani dengan waktu tanggap ≤ 5 menit setelah pasien datang per bulan : jumlah seluruh pasien UGD pada bulan yang sama x 100 % = _______ % Jumlah pasien yang tertangani dengan waktu tanggap ≤ 5 menit setelah pasien datang per bulan Jumlah seluruh pasien UGD pada bulan yang sama

KRITERIA EKSKLUSI

-

SUMBER DATA

Rekam Medis

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN)

Kepala UGD

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

UGD adalah unit yang memerlukan respon, waktu tanggap yang cepat dalam pelayanan kepada pasien sehingga perlu dipantau kecepatan waktu tanggap ke unit tersebut

DEFINISI OPERASIONAL TUJUAN PENINGKATAN MUTU FORMULA NUMERATOR

TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE AREA MONITORING NILAI AMBANG / STANDAR JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya …………….

Sensus Harian

Populasi (N) = 80 , Sampel (n) = 66 Unit Gawat Darurat 100 % Rekapitulasi dilaksanakan oleh Kepala UGD sebagai informasi awal, kemudian dianalisa sederhana dan dilaporkan setiap bulannya kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien. RUMAH SAKIT UMUM

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tanggal

Nama Pasien

No.RM

Tgl lahir,umur

Jam tiba

Jam dilayani

Keterangan

Kepala UGD (

)

2. Unit Rawat Jalan JUDUL DEFINISI OPERASIONAL TUJUAN PENINGKATAN MUTU FORMULA NUMERATOR

Waktu tunggu di rawat jalan Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di setiap rumah sakit yang mudah dan cepat diakses oleh pasien Jumlah pasien rawat jalan yang dilayani tepat waktu (≤ 60 menit) dalam 1 bulan : Jumlah seluruh pasien rawat jalan pada saat yang sama X 100 % = _____ % Jumlah pasien rawat jalan yang dilayani tepat waktu (≤ 60 menit) dalam 1 bulan

DENUMERATOR

Jumlah seluruh pasien rawat jalan per bulan

KRITERIA EKSKLUSI

-

SUMBER DATA

E medical record

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN) ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE

Kepala Unit Rawat Jalan Dengan pelayanan rawat jalan yang tepat waktu akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya …………….

Sensus Harian

Populasi (N) = 80 , Sampel (n) = 66

AREA MONITORING

Unit Rawat Jalan

NILAI AMBANG / STANDAR

100 %

JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Unit Rawat Jalan sebagai informasi awal untuk unit tersebut, kemudian data akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien. RUMAH SAKIT UMUM X

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tanggal

Nama Pasien

No.RM

Tgl lahir,umur

DPJP

Pelayanan RJ tepat waktu (≤60 mnt) Ya Tidak

Keterangan

Kepala Unit (

)

3. Unit Rawat Inap JUDUL DEFINISI OPERASIONAL TUJUAN PENINGKATAN MUTU FORMULA

Jam visite Dokter Spesialis Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan Jumlah visite dokter spesialis antara jam 8 sampai jam 14 dalam 1 bulan : jumlah seluruh visite dokter spesialis dalam 1 bulan yang sama X 100 % = ___ %

DENUMERATOR

Jumlah visite dokter spesialis antara jam 8 sampai jam 14 dalam 1 bulan jumlah seluruh visite dokter spesialis dalam 1 bulan yang sama.

KRITERIA EKSKLUSI

-

SUMBER DATA

E medical record

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN)

Kepala Unit Rawat Inap

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

Visite dokter di atas jam 14 menyebabkan proses pemulangan pasien juga menjadi terhambat. Akibatnya pasien baru dari UGD maupun dari rawat jalan tidak mendapat kamar untuk opname sehingga tidak jarang pasienpasien tersebut dirujuk

NUMERATOR

TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE

Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya …………….

Sensus Harian

Populasi (N) = 300 , Sampel (n) = 169

AREA MONITORING

Unit Rawat Inap

NILAI AMBANG / STANDAR

100%

JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Unit Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien. RUMAH SAKIT UMUM X J

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tgl/jam visite

Nama dokter

Keterangan

Kepala Ruangan (

)

4. Unit Kamar Operasi JUDUL DEFINISI OPERASIONAL TUJUAN PENINGKATAN MUTU

Ketepatan Waktu Mulai Operasi Ketepatan Waktu Mulai Operasi adalah waktu mulai operasi yang telah terjadwal pelaksanaannya dan sebelum tindakan induksi dan tim dinyatakan siap (sign in) Tergambarnya kecepatan dan ketepatan penanganan pasien yang akan dioperasi dalam pelayanan bedah

FORMULA

Jumlah pasien yang waktu mulai operasi tepat waktu dalam 1 bulan : Jumlah seluruh pasien operasi dalam bulan yang sama X 100 % = ___ %

NUMERATOR

Jumlah pasien yang waktu mulai operasi tepat waktu dalam 1 bulan

DENUMERATOR

Jumlah seluruh pasien operasi dalam bulan yang sama

KRITERIA EKSKLUSI

Kondisi pasien tidak memungkinkan

SUMBER DATA

Rekam Medis Pasien Operasi

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN)

Kepala Ruangan Kamar Operasi

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

Ketepatan waktu pasien operasi merupakan hal penting dalam keselamatan pasien terutama pelayanan bedah, maka dalam proses pelaksanaannya harus dilakukan tepat waktu. Berdasarkan pengalaman terdapat keluhan dari pasien terkait waktu mulai pasien operasi sehingga pasien dan keluarga harus menunggu.

TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE

Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya …………….

Sensus Harian

Populasi (N) = 50 , Sampel (n) = 44

AREA MONITORING

Unit Kamar Operasi

NILAI AMBANG / STANDAR

100%

JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Kamar Operasi dengan supervisi Kepala Unit Kamar Operasi sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien

No

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

Tanggal

Nama Pasien

No.RM

Nama Dokter Anestesi

Ketepatan Waktu (√) Tepat waktu

Tidak tepat waktu

Kepala Ruangan (

)

Keterangan

5. Unit Farmasi JUDUL

Kejadian Nyaris Cidera Peresepan Obat (Medication Error)

DEFINISI OPERASIONAL

Jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut. Kesalahan Peresepan Obat yang dimaksud adalah kesalahan yang teridentifikasi pada verifikasi resep oleh bagian farmasi, meliputi benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi obat

TUJUAN PENINGKATAN MUTU

Menurunkan kesalahan peresepan

FORMULA

(Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi dibagi Jumlah lembar resep yang ditulis dokter) x 100%

NUMERATOR

Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi

DENUMERATOR

Jumlah lembar resep yang ditulis dokter

KRITERIA EKSKLUSI

Pasien rawat jalan

SUMBER DATA

Instalasi Farmasi ; sampling dilakukan bila jumlah lembar resep > 50 per bulan

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN)

Kepala Unit Farmasi

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

Supaya terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kefarmasian klinik berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan kesalahan obat

TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE

Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya …………….

Sensus Harian

Populasi (N) = 50 , Sampel (n) = 44

AREA MONITORING

Unit Farmasi

NILAI AMBANG / STANDAR

< 5%

JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Setiap insiden KNC berkaitan dengan medication error harus dilaporkan kepada Kepala Unit, Kepala Unit melakukan investigasi sederhana. Hasil investigasi akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tanggal

Nama Pasien

No.RM

Penulisan resep

Nama DPJP

Salah

Tidak Salah

Kepala Ruangan (

)

Keterangan

6. Unit Kamar Bersalin JUDUL

DEFINISI OPERASIONAL

TUJUAN PENINGKATAN MUTU

Kejadian Kematian Ibu Persalinan karena pre-eklamsi/eklamsi Kejadian kematian ibu persalinan karena Pre-eklampsia/ eklampsia adalah Jumlah kematian ibu melahirkan karena Preeklampsia/ eklampsia. Preeklampsia/ eklampsia mulai terjadi pada kehamilan trimester kedua. Tandatanda pre-eklampsia adalah: a. Tekanan darah sistolik > 160 mg dan diastolik > 120 mmHg b. Proteinuria > 5 mg/24 jam dan Positif 3 atau 4 pada pemeriksaan kualitatif c. Oedem tungkai Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai dengan kejang dan atau penurunan kesadaran Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kegawatdaruratan obstetri secara aman dan efektif

FORMULA

Jumlah kematian pasien persalinan karena pre-eklampsia/ eklampsia dibagi total Jumlah pasien persalinan dengan preeklampsia/ eklampsia X 100 %

NUMERATOR

Jumlah kematian pasien persalinan karena pre-eklampsia/ eklampsia

DENUMERATOR

Jumlah pasien persalinan dengan pre-eklampsia/ eklampsia

KRITERIA EKSKLUSI

-

SUMBER DATA

Rekam Medis Pasien

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN)

Kepala Unit Kamar Bersalin

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan persalinan berbasis mutu dan keselamatan pasien

TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE

Struktur

Proses

Outcome

kegawatdaruratan

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya …………….

Sensus Harian

Populasi (N) = 50 , Sampel (n) = 44

AREA MONITORING

Unit Kamar Bersalin

NILAI AMBANG / STANDAR

≤ 30%

JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Unit Kamar Bersalin sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tanggal

Nama Pasien

Meninggal No.RM

Diagnosa

Tindakan

≤48 jam

≥48 jam

Keterangan

Kepala Unit (

6. Unit Radiologi

)

JUDUL

Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi

DEFINISI OPERASIONAL

Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah Waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis radiologi sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan). Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 60 (enam puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan Untuk lisan harus ada bukti TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) yang dituliskan di rekam medik. Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS. RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan segera Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat: menurunkan kepercayaan terhadap layanan radiologi dan memperpanjang diagnosa dan terapi penderita

TUJUAN PENINGKATAN MUTU

Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi

FORMULA

(Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi kritis) x 100 % = ___ %

NUMERATOR DENUMERATO R

Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi kritis

KRITERIA EKSKLUSI

Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan radiologi yang bukan Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil pemeriksaan radiologi kritis yang sudah dapat dilihat oleh DPJP/perujuk melalui sistem informasi dan sudah ditindaklanjuti.

SUMBER DATA

Catatan data Unit Radiologi ; Rekam Medik

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN) ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE AREA MONITORING NILAI AMBANG / STANDAR JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

Ka. Unit Radiologi Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan radiologi rumah sakit berbasis mutu dan keselamatan pasien Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan

Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya ...................

Sensus Harian

Unit Radiologi 100% Rekapitulasi dan analisa dilaksanakan oleh Kepala Unit sebagai informasi awal, kemudian hasil analisa per bulan akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien

No

Tanggal

Nama Pasien

No.RM

Hasil

Dilaporkan <60 menit Ya

Tidak

Jika Tidak,alasan

Kepala Unit ( ________________)

Keterangan

7. Unit Laboratorium JUDUL

Waktu Lapor Tes Kritis Laboratorium

DEFINISI OPERASIONAL

Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah Waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan). Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan Untuk lisan harus ada bukti TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) yang dituliskan di rekam medik Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS. RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan segera Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat: menurunkan kepercayaan terhadap layanan laboratorium dan memperpanjang diagnosa dan terapi penderita

TUJUAN PENINGKATAN MUTU

Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium

FORMULA

(Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit dibagi jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis) X 100 % = ___ %

NUMERATOR

Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit

DENUMERATOR

Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis

KRITERIA EKSKLUSI

Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium yang bukan Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik kritis yang sudah dapat dilihat oleh DPJP/perujuk melalui sistem informasi dan sudah ditindaklanjuti

SUMBER DATA

Catatan data Instalasi Laboratorium ; Rekam Medik

PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN)

Kepala Unit Laboratorium

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan laboratorium rumah sakit berbasis mutu dan keselamatan pasien

TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE

Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya ...................

Sensus Harian

Populasi (N) = 200 , Sampel (n) = 132

AREA MONITORING

Unit Laboratorium

NILAI AMBANG / STANDAR

100%

JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Rekapitulasi dan analisa dilaksanakan oleh Kepala Unit sebagai informasi awal, kemudian hasil analisa per bulan akan dilaporkan kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tanggal

Nama Pasien

No.RM

Hasil

Dilaporkan <30 menit Ya

Tidak

Jika Tidak,alas an

Kepala Unit ( ________________)

Keterangan

Instalasi Rekam Medis

JUDUL INDIKATOR

DEFINISI OPERASIONAL

TUJUAN PENINGKATAN MUTU FORMULA NUMERATOR DENUMERATOR KRITERIA EKSKLUSI SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB (NAMA & JABATAN) ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR TIPE INDIKATOR JANGKA WAKTU LAPORAN FREKUENSI PENILAIAN DATA METODOLOGI PENGUMPULAN DATA TARGET SAMPEL & SAMPEL SIZE AREA MONITORING NILAI AMBANG / STANDAR JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DISEMINASI KE STAF

Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam 24 Jam Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam 24 jam yang dimaksud adalah jumlah dokumen rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke pengelola rekam medik dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang. Kriteria lengkap mengacu pada Permenkes nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis Tergambarnya tanggung jawab pemberi pelayanan dalam pengembalian rekam medis tepat waktu. (Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang dibagi jumlah seluruh sampel atau Jumlah pasien pulang) x 100 % = ___ % Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien pulang dokumen rekam medis pasien rawat jalan Instalasi Rekam Medis Kepala Instalasi Rekam Medis Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan Struktur

Proses

Outcome

Proses dan Outcome

1 bulan Harian

Mingguan

Retrospective

Bulanan

Lainnya ...................

Sensus Harian

Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per bulan Instalasi Rekam Medis > 80 % Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Rekam Medis sebagai informasi awal, kemudian per bulannya data akan dilaporkan kepada Panitia Rekam Medis, Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta diseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien. RUMAH SAKIT UMUM X

NAMA ALAT AUDIT/FORMAT PENCATATAN

No

Tgl

Nama Pasien

No.RM

DPJP

Jam Pasien pulang

Rekam medis kembali ≤ 24 jam Ya

Pengisian Rekam Medik Tidak Lengkap Lengkap

Tidak

Kepala (

)

Keterangan

Related Documents


More Documents from "ilham tri sukarno"