Kamus Indikator Fix.docx

  • Uploaded by: Ollyvia Mariance Kembuan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kamus Indikator Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,457
  • Pages: 30
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN TAHUN 2018 NOMOR : KP. 01. 04/ XXXVII / 100.5 / 2018

PROFIL INDIKATOR AREA KLINIS, INDIKATOR AREA MANAJEMEN DAN INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

INDIKATOR AREA

Nomor

IAK 1

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh

KLINIS

Departemen/Unit Halaman

1.

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien 1

Asesmen Pasien

Nama Indikator

Kelengkapan Asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien rawat inap

Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator

IAK 1.1 Proses pengkajian pasien sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan pelayanan setiap pasien guna menjadi acuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan berfokus kepada pasien, dengan mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas tinggi. 1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Sumber Data

Rekam Medis dan Register Pasien

Definisi Operasional

Pengkajian awal (asesmen) medis adalah pengkajian yang dilakukan oleh dokter untuk memahami kebutuhan pelayanan medis, keperawatan, dan aspek lainnya secara terintegrasi, serta kebutuhan pelayanan paling urgen. Pengkajian awal yang lengkap adalah pengkajian yang dilengkapi sesuai dengan pedoman pengisian rekam medik. Pengkajian awal harus dilengkapi dalam kerangka waktu <24 jam dimulai dari pasien diputuskan mendapat tempat di rawat inap.

Numerator

Jumlah pasien baru yang mendapat asesmen awal oleh dokter dalam 24 jam pertama setelah pasien dinyatakan rawat inap

Denominator

Jumlah seluruh pasien baru yang dirawat inap dalam 1 bulan

Dimensi

Kesinambungan; Ketepatan waktu; Keselamatan; Manfaat

Kriteria

a. Inklusi b. Eksklusi

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Semua pasien baru yang masuk rawat inap

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap

Target

100 %

: Seluruh pasien rawat inap : Pasien rawat jalan Pasien baru yang meninggal <24 jam Pasien pulang paksa <24 jam

INDIKATOR AREA KLINIS 2.

Nomor

IAK 2

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

2

Pelayanan Laboratorium

Nama Indikator

Angka Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator

IAK 2 Pelayanan penunjang khususnya pemeriksaan laboratorium patologi klinik sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan terapi yang tepat tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Berdasarkan pengalaman banyak keluhan dari dokter yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium. 1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Sumber Data Definisi Operasional

Numerator

Denominator

a. Catatan Data/Register pasien b. Sistem Pelaporan : Formulir Indikator/Sensus Harian Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi, yang dihitung dalam satuan menit. Waktu tunggu hasil pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan IGD, dengan standar waktu ≤140 menit. jumlah pasien rawat jalan dan IGD serta rawat inap yang menerima hasil pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ≤ 140 menit dalam 1 bulan Jumlah pasien rawat jalan dan IGD serta rawat inap yang diperiksa darah lengkap dan kimia klinik di laboratorium dalam 1 bulan

Dimensi

Efektivitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Kriteria

a. Inklusi

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Semua pasien rawat jalan dan IGD yang diperiksa di laboratorium

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Laboratorium

Target

100 %

b. Eksklusi

: Seluruh pasien yang diperiksa darah lengkap dan kimia Laboratorium : Pasien yang tidak diperiksa darah lengkap dan kimia klinik

INDIKATOR AREA KLINIS 3.

Nomor

IAK 3

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

3

Pelayanan Radiologi

Nama Indikator

Angka Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto

Kode Indikator

IAK 3

Alasan Pengukuran Indikator

Pelayanan penunjang khususnya pemeriksaan thorax foto sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan terapi yang tepat tentunya

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Numerator

1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012 4. Standar Pelayanan Radiolgi Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia a. Catatan Data/Register pasien b. Sistem Pelaporan : Formulir Indikator/Sensus Harian Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dnegan menerima hasil ≤ 3 jam. Jumlah pasien yang menerima hasil thoraks foto ≤ 3 jam dalam 1 bulan

Denominator

Jumlah pasien yang di foto thorax dalam 1 bulan

Dimensi

Efektivitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Kriteria

a. Inklusi : Seluruh pelayanan thorax foto b. Eksklusi : -

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Semua pasien yang mendapat pelayanan thorax foto

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Radiologi

Target

100 %

Sumber Data Definisi Operasional

INDIKATOR AREA KLINIS 4.

Nomor

IAK 4

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

4

Prosedur Bedah

Nama Indikator Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Sumber Data

Kepatuhan pengisian daftar tilik keselamatan operasi (sign in, time out, sign out) time out pada pasien operasi IAK 4 Tergambarnya efektivitas pelayanan bedah dan kepeduliasn terhadap keselamatan pasien 1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Definisi Operasional

Rekam Medis dan Register Pasien Proses time out yang dimaksud adalah suatu prosedur dalam daftar tilik keselamatan operasi yang dilakukan sebelum insisi kulit

Numerator

Jumlah pasien operasi yang dilakukan time out dalam satu bulan

Denominator

Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam satu Bulan

Dimensi Kriteria

Kesinambungan; Keselamatan a. Inklusi : Semua pasien operasi b. Eksklusi : -

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh pasien yang dioperasi

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Target

100 %

INDIKATOR AREA KLINIS

Nomor

IAK 5

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

5

5. Penggunaan Antibiotika & Obat lainnya Nama Indikator

Penulisan Resep Sesuai Formularium

Kode Indikator

IAK 5

Alasan Pengukuran Indikator

1. Meningkatnya rasionalisasi penggunaan obat 2. Meningkatnya utilisasi penggunaan obat

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012 Catatan Data

Sumber Data Definisi Operasional

Numerator

Formularium obat adalah daftar obat yang ditetapkan secara Nasional dan digunakan di Rumah Sakit Jumlah item obat dalam semua resep yang sesuai formularium dalam satu bulan

Denominator

Jumlah item obat dalam seluruh resep dalam satu bulan

Dimensi

Efisiensi

Kriteria

a.

Inklusi

b.

Eksklusi

: Semua resep yang masuk ke insalasi farmasi yang sesuai dengan formularium : Resep diluar instalasi farmasi

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh resep yang masuk di Instalasi Farmasi

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Farmasi

Target

100 %

INDIKATOR AREA KLINIS

Nomor

IAK 6

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

6

6. Kesalahan Medikasi (Medication Error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Nama Indikator

Tidak Adanya Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera Medikasi (tidak adanya kesalahan penggunaan/pemberian obat)

Kode Indikator

IAK 6

Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Tergambarnya kejadian kesalahan dalam penggunaan /pemberian obat 1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Sumber Data

Rekam Medis; Catatan Data

Definisi Operasional

1. Salah dalam memberikan jenis obat 2. Salah dalam memberikan dosis obat 3. Salah orang 4. Salah jumlah Jumlah seluruh pasien yang tidak mengalami kesalahan pemberian obat dalam satu bulan

Numerator Denominator

Jumlah seluruh pasien Instalasi Farmasi yang disurvey dalam satu bulan

Dimensi

Kesinambungan; Keselamatan

Kriteria

a.

Inklusi

b.

Eksklusi

: Kesalahan penggunaan/pemberian obat di Ins. Farmasi/Apotek RS untuk pasien rawat jalan, rawat inap RSUP Ratatotok Buyat :-

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh pasien Instalasi Farmasi

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Farmasi

Target

100 %

INDIKATOR AREA KLINIS

Nomor

IAK 7

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

7

7. Penggunaan Anestesi dan Sedasi Nama Indikator

Kelengkapan asesmen pre anestesi pada pasien yang akan operasi

Kode Indikator

IAK 7

Alasan Pengukuran Indikator

Untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas akibat anestesi

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012 Catatan Data

Sumber Data Definisi Operasional

Numerator

Asesmen pre anestesi adalah asesmen anestesi yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesi yang akan melaksanakan anestesi sebelum dilaksanakannya operasi, dilakukan saat pra induksi di kamar operasi. Asesmen dilakukan dengan melakukan evaluasi status fisik pasien, mencek obat, alat, dan mesin anestesi. Tujuannya untuk memverifikasi hasil pemeriksaan anestesi sebelumnya. Kelengkapan asesmen preanestesi adalah dilengkapinya laporan preanestesi terutama yang meliputi tanggal, jam, diagnosis pra bedah, anamnesis, pemeriksaan fisik, status ASA, nama spesialis anestesi dan tanda tangannya. Jumlah semua pasien yang dilakukan kelengkapan asesmen pre operasi dalam satu bulan

Denominator

Jumlah semua pasien yang menjalani tindakan operasi dalam satu bulan

Dimensi

Kesinambungan; Keselamatan

Kriteria

a.

Inklusi

b.

Operasi Eksklusi : Pasien pre operasi yang batal operasi

: Kelengkaoan asesmen pre anestesi pada pasien yang akan

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh tindakan operasi yang dilakukan dalam satu bulan

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Target

100 %

INDIKATOR AREA KLINIS

Nomor

IAK 8

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

8

8. Penggunaan Darah dan Produk Darah Nama Indikator

Tidan adanya Kejadian reaksi transfusi darah

Kode Indikator

IAK 8 1. Untuk mengurangi mortalias dan morbiditas akibat transfusi darah 2. Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien 1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Sumber Data

Rekam Medis

Definisi Operasional

Angka reaksi transfusi adalah jumlah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisis akibat golongan darah tidak sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah Jumlah tindakan transfusi darah yang tidak mengalami reaksi dalam satu bulan

Numerator Denominator

Jumlah semua pasien yang mendapat transfusi darah dalam satu bulan

Dimensi

Kesinambungan; Keselamatan

Kriteria

a. Inklusi b. Eksklusi

: Seluruh pasien yang dirawat dan mendapat reaksi transfusi Darah : -

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh pasien yang mendapat transfusi darah dalam satu bulan

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Tempat Pengumpulan Data Target

100 %

INDIKATOR AREA KLINIS

Nomor

IAK 9

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

9

9. Ketersediaan, Isi dan Penggunaan Rekam Medis Pasien Nama Indikator

Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam saat pasien dinyatakan pulang

Kode Indikator

IAK 9 Tergambarnya tanggung jawab pelayanan kesehatan dalam kelengkapan informasi rekam medik 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku Standar Akreditasi Versi 2012

Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator Sumber Data Definisi Operasional

Rekam Medis Rekam medik yang lengkap adala, rekam medik yang telah diisi lengkap oleh petugas kesehatan dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume

Numerator

Jumlah rekam medik yang diisi lengkap dalam satu bulan

Denominator

Jumlah semua rekam medik dalam satu bulan

Dimensi

Kesinambungan, Ketepatan Waktu, Keselamatan, Efektifitas, Efisiensi

Kriteria

a. Inklusi : Seluruh rekam medik di Rawat Inap b. Eksklusi : Seluruh rekam medik di Rawat Jalan

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh rekam medis di Rawat Inap dalam satu bulan

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap

Target

100 %

INDIKATOR AREA KLINIS

Nomor

IAK 10

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

10

10. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Surveilans dan Pelaporan Nama Indikator

Tidak adanya Kejadian Phlebitis

Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator

IAK 10 Untuk mendapatkan data dasar endemik angka kejadian phlebitis agar dapat menurunkan angka kejadian phlebitis.

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012 3. A practical guide : Prevention of hospital aquired infections 2nd edition, WHO 2002 Rekam medis dan formular laporan sensus harian, hasil surveilans infeksi rumah sakit Pemasangan infus adalah tindakan memasukkan kateter intravena ke dalampembuluh vena pasien untuk pemberian cairan/ elektrolit atau terapi Lainnya Phlebitis adalah infeksi di daerah lokal tusukan atau inserta IV cateter dengan tanda sebagai berikut : merah, bengkak, terasa seperti terbakar dan sakit bila ditekan. Kejadian phlebitis adalah jumlah kejadian infeksi jarum infus (phlebitis) pada pasien yang terpasang IVL. Jumlah seluruh pasien rawat inap yang dipasang IVL yang tidak mengalami phlebitis dalam 1 bulan

Sumber Data Definisi Operasional

Numerator Denominator

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang terpasang IVL dalam satu bulan

Dimensi Kriteria

Keselamatan, efisiensi a. Inklusi : Seluruh pasien rawat inap yang terpasang IVL b. Eksklusi : Pasien yang mengalami phlebitis dari luar rumah sakit.

Tipe Indikator

Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Concurrent

Populasi/Target Sampel

Seluruh pasien rawat inap yang mengalami phlebitis

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap

Target

100 %

INDIKATOR AREA MANAJEMEN 1.

Nomor

IAM 1

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

11

Pengadaan Rutin Alkes dan Obat Penting Untuk Memenuhi Kebutuhan Pasien

Nama Indikator

Ketersediaan obat di RS

Kode Indikator

IAM 1.1

Alasan Pengukuran Indikator

1. Tercapainya pemenuhan kebutuhan obat di RS 2. Mewujudkan program patient safety di RSUP Ratatotok Buyat

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Numerator

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012 Catatan Data Tersedianya obat yang dibutuhkan lengkap/sesuai standar pelayanan minimal (SPM) Jumlah item obat yang tersedia di RS

Denominator

Jumlah obat yang seharusnya tersedia di Rumah Sakit

Dimensi

Kelayakan; Ketersediaan; Keselamatan

Kriteria

a.

Sumber Data Definisi Operasional

Inklusi

: Semua obat yang sesuai yang ada di Instalasi Farmasi

b. Eksklusi : Semua obat di luar Instalasi Farmasi Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif Populasi

Populasi/Target Sampel

: Seluruh item obat yang ada di RS

Target Sampel : Seluruh item obat yang seharusnya ada di Rumah Sakit

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Farmasi

Target

100 %

INDIKATOR AREA MANAJEMEN

Nomor

IAM 2

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamtan Pasien

Halaman

12

2. Pelaporan Aktivitas Yang Diwajibkan Oleh peraturan Perundang-Undangan Nama Indikator

Ketepatan waktu laporan dari unit kerja

Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator

IAM 2 Keteptan waktu pemasukan laporan dari unit kerja merupakan kewajiban setiap unit kerja sebagai bahan evaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di masing-masing unit kerja, sehingga pemilihan indikator ini dirasa penting guna melihat gambaran ketanggapan dalam pembuatan laporan yang ada di unit

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Sumber Data Definisi Operasional Numerator

Catatan laporan unit kerja yang masuk di Bidang Pelayanan dan Bagian Administrasi Waktu penyerahan laporan unit/instalasi adalah waktu yang menunjukkan periode penyerahan laporan unit/instalasi setiap bulan pada minggu pertama bulan berjalan. Jumlah laporan instalasi/unit yang dimasukkan ke atasan langsung tepat waktu dalam satu bulan.

Denominator

Jumlah seluruh laporan unit yang masuk setiap bulannya

Dimensi Kriteria

Efektivitas, efisiensi. a. Inklusi : Seluruh laporan harus dibuat oleh unit untuk dimasukkan ke atasan langsung b. Eksklusi : -

Tipe Indikator

Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh laporan unit yang masuk ke atasan langsung

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Komite PMKP

Target

100 %

INDIKATOR AREA MANAJEMEN

Nomor

IAM 3

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

13

3. Manajemen Risiko Nama Indikator

Tidak adanya kejadian tertusuk limbah benda tajam infeksius

Kode Indikator

IAM 3

Alasan Pengukuran Indikator

Tercapainya keselamatan pegawai terhadap dampak insiden akibat bahaya biologis dan infeksius 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012 3. NIOSH (The National Institute For Occupational Safety dan Health) 4. KEPMENKES RI NO. 432/menkes/SK.IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Sumber Data

Catatan Data; Sistem Pelaporan

Definisi Operasional

Limbah infeksius adalah limbah yang mengandung mikroorganisme patogen yang dilihat dari konsentrasi dan kuantitasnya bila terpapar dengan manusia akan dapat menimbulkan penyakit. Limbah ini mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi atau bahan citotoksik. Benda tajam yang biasa digunakan dalam kegiatan rumah sakit adalah jarum suntik, syring, gunting, pisau, kaca pecah, gunting kuku dan sebagainya yang dapat menyebabkan orang tertusuk (luka). Limbah benda tajam infeksius adalah limbah rumah sakit yang dapat menyebabkan seseorang tertusuk/terluka dan dapat menimbulkan penyakit Jumlah pegawai yang berpotensi mengalami insiden tertusuk limbah benda tajam namun tidak mengalami kejadian tertusuk limbah benda tajam infeksius dalam 1 bulan

Numerator Denominator Dimensi

Jumlah pegawai yang berpotensi terkena luka tusuk benda tajam infeksius di satuan kerja tempat terjadinya insiden dalam 1 bulan Kelayakan; Ketersediaan; Keselamatan

Kriteria

a. Inklusi : Pegawai yang ttertusuk limbah benda tajam infeksius b. Eksklusi : Pegawai di luar satuan kerja yang berpotensi terkena insiden tertusuk limbah benda tajam infeksius

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh pegawai yang ada disatuan kerja tempat terjadinya insiden

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Target

100 %

INDIKATOR AREA MANAJEMEN 4.

Nomor

IAM 4

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

14

Manajemen Penggunaan Sumber Daya

Nama Indikator

Utilisasi USG di poliklinik

Kode Indikator

IAM 4 1. Mendapat data pelayanan USG sesuai dengan target kinerja

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1.

Sumber Data Definisi Operasional

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012 3. Peraturan Direktorat jenderal Perbendaharaan KemenKeu No. Per20/PB/2012 tentang Teknis Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Satuan Kerja Badan Layanan Umum Catatan Data; Pelaporan Penggunaan/Utilisasi Alat Penggunaan USG adalah jumlah pemakaian alat diagnostik/penunjang USG

Numerator

Jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan USG dalam satu bulan

Denominator

Jumlah jam kerja dalam satu bulan

Dimensi

Kelayakan; Ketersediaan; Ketepatan Waktu; Keselamatan

Kriteria

Pasien yang dilakukan pemeriksaan USG sesuai dengan a. Inklusi : indikasi b. Eksklusi Pasien : yP Pasien yang tidak dilakukan pemeriksaan USG

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh pemakaian alat diagnostik/penunjang USG

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Jalan

Target

100 %

INDIKATOR AREA MANAJEMEN 5.

Nomor

IAM 5

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

15

Harapan dan Kepuasan Pasien dan Keluarga Nama Indikator

Survei kepuasaan pelanggan (pasien)

Kode Indikator

IAM 5

Alasan Pengukuran Indikator

Untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan RSUP Ratatotok Buyat

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012 3. Krownski dan Steber, 1996

Sumber Data

Laporan kepuasan pasien; Survey

Definisi Operasional

Numerator

Kepuasan pasien adalah pernyataan positif sebagai evaluasi dari dimensi pelayanan kesehatan seperti evaluasi dari dimensi pelayanan kesehatan khususnya di instalasi rawat inap maupun rawat jalan, perencanaan pelayanan keperawatan, dan sistem pelayanan kesehatan secara umum Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat inap yang disurvey

Denominator

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang di survey

Dimensi

Kelayakan; Kesinambungan; Ketepatan Waktu; Manfaat

Kriteria

a. b.

Tipe Indikator

Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Consurrent Minimal 10% dari seluruh pasien dalam 1 semester

Populasi/Target Sampel

Inklusi Eksklusi

: Pasien rawat inap dan rawat jalan yang disurvey : keluarga dan pengunjung pasien

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Semester

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap

Target

≥ 80%

INDIKATOR AREA MANAJEMEN 6.

Nomor

IAM 6

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

16

Harapan dan Kepuasan Staf

Nama Indikator

Survei kepuasan pegawai terhadap manajemen

Kode Indikator

IAM 6

Alasan Pengukuran Indikator

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pegawai

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Buku standar akreditasi versi 2012 2. Timmreck, 2001 3. Sule, 202

Sumber Data Definisi Operasional

Catatan Data; Survey Kepuasan kerja pegawai adalah terpenuhi atau tidaknya keinginan mereka terhadap pekerjaan (Timmreck, 2001). Menurut Loeke (dalam Sule, 2002:211), kepuasan atau ketidakpuasan pegawai tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat pegawai lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan pegawai tidak puas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan kerja yaitu : jenis pekerjaan, rekan kerja, tunjangan, perlakuan yang adil, kemanan kerja,peluang, keamanan kerja, peluang menyumbang gagasan, gaji/upah, pengakuan kinerja, dan kesempatan bertumbuh. Jumlah pernyataan setuju + sangat setuju dalam kuesioner kepuasan karyawan

Numerator Denominator Dimensi Kriteria

Jumlah pertanyaan X Jumlah instrumen/kuesioner yang dikembalikan Ketersediaan; Kesinambungan; Ketepatan Waktu; Kehormatan dan Harga Diri; Manfaat; Efektivitas; Efisiensi a. Inklusi Seluruh pegawai RSUP Ratatotok Buyat : b. Eksklusi : Seluruh karyawan outsourcing RSUP Ratatotok Buyat

Tipe Indikator

Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Concurrent Minimal 10 % dari seluruh karyawan RSUP Ratatotok Buyat

Populasi/Target Sampel Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Semester

Tempat Pengumpulan Data

Kepegawaian

Target

≥ 80%

INDIKATOR AREA MANAJEMEN 7.

Nomor

IAM 7

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

17

Demografi Pasien dan Diagnosis Klinis

Nama Indikator

Demografi pasien dengan diagnosa klinis DHF

Kode Indikator

IAM 7

Alasan Pengukuran Indikator

Untuk mengetahui prevalensi sebaran penyakit DHF

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Standar akreditasi pelayanan versi 2012

Sumber Data

Rekam Medis; Sistem Pelaporan Demografi pasien dengan diagnosa klinis DHF adalah gambaran sebaran umum, gender, jenis kunjungan pasien dengan diagnosa klinis DHF yang dirawat di rawat inap RSUP Ratatotok Buyat Jumlah pasien dengan diagnosa klinis DHF yang dirawat di RSUP Ratatotok Buyat

Definisi Operasional

Numerator Denominator

-

Dimensi

Ketersediaan; Ketepatan Waktu; Manfaat; Efektivitas; Efisiensi

Kriteria

a. b.

Tipe Indikator

Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Semua laporan jumlah kasus dengan diagnosa klinis DHF dalam 1 bulan

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Bidang Keperawatan

Target

100 %

Inklusi Eksklusi

: Pasien dengan diagnosa klinis DHF di rawat inap :-

INDIKATOR AREA MANAJEMEN 8.

Nomor

IAM 8

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

18

Manajemen Keuangan

Nama Indikator

Current ratio

Kode Indikator

IAM 8 Untuk mengetahui gambaran tingkat kesehatan keuangan Di RSUP Ratatotok Buyat 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012

Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator Sumber Data Definisi Operasional

Catatan Data; Laporan Keuangan Current ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar

Numerator

Jumlah aktiva lancar

Denominator

Jumlah hutang lancar

Dimensi

Efektivitas; Efisiensi

Kriteria

a.

Inklusi

b.

Eksklusi :

: -

Tipe Indikator

Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif Semua laporan keuangan (Pendapatan dan pengeluaran) dalam satu Bulan

Populasi/Target Sampel Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Enam bulan

Tempat Pengumpulan Data

Bagian Keuangan

Target

INDIKATOR AREA MANAJEMEN

Kontrol Dokumen No.

IAM 9

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

19

9. Pencegahan dan Pengendalian Dari Kejadian Yang Dapat Menimbulkan Masalah Bagi Keselamatan Pasien, Keluarga Pasien dan Staf Nama Indikator

Edukasi Hand Hygiene

Kode Indikator

IAM 9

Alasan Pengukuran Indikator

Untuk menurunkan angka kejadian Health-Care Associated Infection (Hals) di RSUP Ratatotok Buyat melaluli edukasi Hand

Hygiene Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

WHO Guidelines on Hand Hygiene in Helath Care, WHO 2009

Sumber Data

Laporan edukasi Hand Hygiene

Definisi Operasional

Edukasi Hand Hygiene adalah kegiatan penyampaian informasi tentang cara melakukan mencuci tangan yang baik dan benar kepada pasien/keluarga pasien/pengunjung rumah sakit/seluruh karyawan dalam bentuk presentasi/penyuluhan/demonstrasi yang dilakukan oleh IPCN dan Dokter/Perawat di RSUP Ratatotok Buyat

Numerator

Jumlah realisasi edukasi hand hygiene kepada pasien/keluarga pasien/pengunjung rumah sakit/seluruh pegawai dalam 1 bulan Jumlah edukasi hand hygiene kepada pasien /keluarga pasien/pengunjung rumah sakit/seluruh karyawan yang direncanakan dalam 1 bulan

Denominator Dimensi

Kesinambungan; Keselamatan; Manfaat; Efisiensi

Kriteria

a.

Tipe Indikator

Proses

Metodologi Pengumpulan Data

Concurrent Semua pasien/keluarga pasien/pengunjung RS/seluruh pegawai RSUP Ratatotok Buyat dalam satu bulan

Populasi/Target Sampel

Inklusi : Edukasi Hand Hygiene pada pasien,keluarga Pasien dan pegawai RSUP Ratatotok Buyat b. Eksklusi : Edukasi Hand Hygiene yang dilakukan di luar lingkungan RS

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

IPCN

Target

100 %

INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1.

Kontrol Dokumen No.

ISKP 1

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh

Direktur

Departemen/Unit

Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

20

Ketepatan Identifikasi Pasien

Nama Indikator

Ketepatan pemakaian gelang identitas pasien

Kode Indikator

ISKP 1 Merupakan bagian dari sasaran keselamatan pasien yang harus dicatat dan dilaporkan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012

Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator Sumber Data Definisi Operasional

Catatan Data; Survey Setiap pasien rawat inap dilakukan proses identifikasi dengan melakukan pemasangan gelang identitas secara tepat sesuai jenis kelamin dan tanda resiko lainnya. Yang dimaksud dengan tepat adalah : 1. Tepat warna gelang 2. Tepat identitas pasien (nama, tanggal lahir, nomor rekam medis)

Numerator

Jumlah pasien yang dipasang gelang identitas dengan tepat Jumlah seluruh pasien rawat inap

Denominator Dimensi

Keselamatan

Kriteria

a. b.

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Concurrent Populasi : Semua pasien Rawat Inap yang dipasang gelang identitas Target Sampel : Semua pasien Rawat Inap yang dipasang gelang identitas Dengan tepat

Populasi/Target Sampel

Inklusi Eksklusi

: Pasien Rawat Inap yang dipasang gelang identitas : Pasien Rawat Jalan

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap

Target

100%

INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Nomor

ISKP 2

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh

Direktur

Departemen/Unit

Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

21

2. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif Nama Indikator Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator Sumber Data Definisi Operasional

Menerima instruksi lisan dari dokter via telepon dengan metode SBAR dan TBaK ISKP 2 Instruksi yang disampaikan secara lisan harus dipastikan kebenarannya dengan melakukan konfirmasi dari penerima dan pemberi instruksi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012 Rekam Medis Ketepatan melaksanakan metode SBAR dan TBaK pada saat menerima instruksi secara lisan telah dikonfirmasi, harus dibuktikan memberikan stempel TBaK dan di paraf oleh dokter yang memberikan instruksi

Numerator

Jumlah instruksi dokter secara verbal melalui telepon yang diberi stempel TBaK dan diparaf oleh dokter pada catatan rekam medik

Denominator

Jumlah instruksi secara verbal melalui telepon yang didokumentasikan dalam catatan rekam medik Pasien

Dimensi

Ketersediaan; Keselamatan

Kriteria

a. b.

Inklusi : Semua instruksi dokter yang disampaikan secara verbal melalui telepon Eksklusi : Semua instruksi dokter yang tidak disampaikan secara Verbal

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Semua catatan rekam medik pasien Rawat Inap

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Target

100 %

INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN 3.

Nomor

ISKP 3

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh

Direktur

Departemen/Unit

Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

22

Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai

Nama Indikator

Kepatuhan pemberian label obat-obat High Alert

Kode Indikator

ISKP 3 Untuk menghindari kesalahan penggunaan yang tidak disengaja

Alasan Pengukuran Indikator

(Medication Error)

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012

Sumber Data

Temuan hasil observasi langsung

Definisi Operasional

Kepatuhan dalam memberikan label pada obat-obat High alert di Instalasi Farmasi RSUP Ratatotok Buyat

Numerator Denominator

Jumlah obat High alert yang telah diberi label Jumlah seluruh obat high alert yang ada di instalasi Farmasi

Dimensi

Keselamatan

Kriteria

a. b.

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh obat high alert

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Farmasi

Target

100%

Inklusi Eksklusi

: Semua obat high alert yang disimpan di instalasi farmasi : Obat high alert yang di luar instalasi farmasi

INDIKATOR AREA KLINIS 4.

Nomor

ISKP 4

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh Departemen/Unit

Direktur Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

23

Prosedur Bedah

Nama Indikator Kode Indikator Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator

Sumber Data

Kepatuhan pengisian daftar tilik keselamatan operasi (sign in, time out, sign out) time out pada pasien operasi IAK 4 Tergambarnya efektivitas pelayanan bedah dan kepeduliasn terhadap keselamatan pasien 1. Permenkes RI No. 11 tahun 2017tentang keselamatan pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 3. Buku standar akreditasi versi 2012

Definisi Operasional

Rekam Medis dan Register Pasien Proses time out yang dimaksud adalah suatu prosedur dalam daftar tilik keselamatan operasi yang dilakukan sebelum insisi kulit

Numerator

Jumlah pasien operasi yang dilakukan time out dalam satu bulan

Denominator

Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam satu Bulan

Dimensi Kriteria

Kesinambungan; Keselamatan a. Inklusi : Semua pasien operasi b. Eksklusi : -

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Seluruh pasien yang dioperasi

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Target

100 %

INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Nomor

¤ISKP 5

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh

Direktur

Departemen/Unit

Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

24

5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan Nama Indikator

Kepatuhan cuci tangan petugas kesehatan

Kode Indikator

ISKP 5 Mengurangi resiko infeksi nosokomial pada pasien dan keluarga dengan cara Hand Hygiene 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012

Alasan Pengukuran Indikator Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator Sumber Data

Temuan hasil observasi langsung

Definisi Operasional

a. Kepatuhan petugas melakukan Hand Hygiene sesuai 5 moment yang berada di area pasien b. Pengambilan data dilakukan secara observasi langsung oleh IPCN

Numerator

Jumlah petugas yang melakukan Hand Hygiene

Denominator

Jumlah petugas yang ada di Rumah Sakit

Dimensi

Keselamatan

Kriteria

a.

Inklusi

: Kepatuhan petugas yang melakukan hand hygiene sesuai

b.

Eksklusi

5 moment yang berada di area pasien : Kepatuhan petugas yang melakukan hand hygiene sesuai 5 moment yang berada di luar pasien

Tipe Indikator

Proses

Metodologi Pengumpulan Data

Concurrent

Populasi/Target Sampel

Semua petugas rumah sakit yang berada di area pasien

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan Instalasi Rawat Inap, IGD, IBS, IRJ, Ins. Laboratorium, Ins. Radiologi, Inst. Rehab Medik, Gizi

Tempat Pengumpulan Data Target

100%

INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Nomor

ISKP 6

Tanggal Efektif

Januari 2018

Disetujui Oleh

Direktur

Departemen/Unit

Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

Halaman

25

6. Pengurangan Risiko Jatuh Nama Indikator

Semua pasien rawat inap dilakukan asesmen risiko jatuh

Kode Indikator

ISKP 6

Alasan Pengukuran Indikator

Untuk meminimalisasi insiden pasien jatuh dan meningkatkan mutu pelayanan RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado melalui analisa data 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 2. Buku standar akreditasi versi 2012

Kepustakaan/Panduan/Referensi Indikator Sumber Data

Definisi Operasional

Catatan Data; Laporan keselamatan pasien Asesmen risiko jatuh adalah pengkajian yang dilakukan kepada seiap pasien unuk menilai tingkat risiko pasien untuk jatuh selama menjalani perawatan di RSUP Ratatotok Buyat

Numerator

Jumlah pasien diruang rawat inap yang dilakukan asesmen jatuh

Denominator

Jumlah pasien rawat inap

Dimensi

Keselamatan

Kriteria

a.

Inklusi

b.

Eksklusi : - Pasien selain di Rawat Inap

: Semua pasien Rawat Inap

Tipe Indikator

Proses dan Outcome

Metodologi Pengumpulan Data

Retrospektif

Populasi/Target Sampel

Semua pasien Rawat Inap

Pengumpul Data

Petugas satuan kerja terlatih

Periode Waktu Pelaporan

Bulanan

Tempat Pengumpulan Data

Instalasi Rawat Inap

Target

100 %

Ditetapkan di : Ratatotok Pada tanggal: Januari 2018 DIREKTUR ,

dr. Femi Langi, M.MKes NIP. 196509021996032001

Related Documents


More Documents from "ilham tri sukarno"

Fmea.docx
April 2020 4
Oppe.docx
June 2020 3
Kamus Indikator Fix.docx
April 2020 18