Kalian berani adu lari sama belalang? Kaki belalang yang panjang dan kurus memenuhi syarat untuk disebut atletis seperti halnya pelari tercepat dunia, Justin Gatlin, yang memiliki rekor 9,76 detik untuk 100 meter. Apalagi, postur tubuh belalang juga didesain untuk lompat dan terbang. Kagum pada postur belalang ini, mendorong seorang ilmuwan 'mengadakan' lomba loncat untuk 20 ekor belalang. Mulai dari belalang berukuran terkecil (berat 0,2 gram) hingga belalang berukuran terbesar (berat 7 gram) disejajarkan sebelum disuruh melompat. Terbukti, belalang-belalang itu meningkat kecepatan geraknya, seperti manusia lho. Jangkauan loncatannya bergantung pada kecepatan otot tulang paha. Dengan kemampuan otot tulang paha inilah, belalang melontarkan tubuhnya. Rata-rata belalang-belalang ini mampu meloncat hingga mencapai satu meter. Seperti halnya manusia, belalang juga harus mengerem saat mendarat dengan menyeret tubuhnya ke tanah. ''Otot pada belalang, satu-satunya otot invertebrata yang berfungsi seperti otot lari,'' kata Scott Kirkton, ilmuwan New York, Amerika Serikat, itu. Belalang tumbuh dalam beberapa tingkatan yang disebut instras. Mulai dari serangga berganti bulu dan tumbuh lebih besar sampai mereka dewasa. Anak belalang tidak mampu terbang dan hanya bisa melakukan lompatan untuk menghindar dari pemangsa dan berimigrasi. Anak-anak belalang memiliki suplai energi tak terbatas sehingga mereka bisa loncat dan loncat lagi. Belalang dewasa bergantung pada sebuah lompatan bertenaga untuk melontarkan tubuhnya ke langit sampai terbang. Lontaran ini membutuhkan hentakan energi yang cepat seperti yang terjadi pada manusia saat berlari cepat. Pada manusia, gerakan lari cepat terbantu oleh proses pembakaran non-oksigen yang disebut anaerobic. Hasilnya, pelepasan ledakan pada kekuatan otot yang memproduksi asam laktat, proses kimiawi yang menyebabkan kesakitan pada otot. ''Belalang tumbuh dari belalang kecil yang melakukan lompatan-lompatan tanpa merasa lelah untuk menjadi dewasa bersamaan dengan pergantian kulit. Mereka merasa bertambah lelah ketika mereka melompat dan memproduksi asam laktat,'' kata Krikton. Belalang kecil ternyata lebih berdaging dibanding belalang dewasa. ''Hal ini karena belalang kecil lebih banyak memiliki otot jauh lebih banyak dibanding yang kita bayangkan. Jadi, mereka jelas lebih baik dalam melompat,'' kata Kirkton. Pada belalang kecil, otot untuk melakukan loncatan berjumlah enam persen dari berat tubuh. Pada belalang dewasa otot untuk melompat hanya satu persen dari berat tubuhnya. Belalang kecil juga memiliki kaki yang lebih panjang lho. ''Jika kamu memiliki anggota tubuh yang lebih panjang maka, kamu memiliki pengungkit yang lebih panjang pula untuk melakukan percepatan,'' papar Kirkton.
Secara teknis, menurut Kirkton, bertambahnya seretan tubuh di tanah meningkatkan pula ayunan pada otot belalang kecil. Ini membuat mereka memproduksi proses anaerobic lebih sering dan memghasilkan lebih banyak asam laktat. ''Belalang adalah satu-satunya serangga berotot yang memproduksi asam laktat saat melakukan gerakan,'' kata dia. Naskah: Kak Fia Ilustrasi: Kak Suhe Sumber: Livescience.com ()