KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM UJI KUALITAS LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU
Disusun oleh : INSTALASI SANITASI
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN I.
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberadaan Rumah Sakit Umum Karsa Husada di Kota Batu merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan sarana dan prasarana Kota Batu di bidang kesehatan. Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bidang kesehatan secara otomatis akan mengalami perkembangan dan peningkatan lebih baik melalui kegiatan yang ada di Rumah Sakit. Oleh karena itu, dengan berdirinya Rumah sakit ini, diharapkan dapat melayani masyarakat kelas bawah dan menengah atas, agar tidak perlu lagi bersusah payah mendapatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang lebih baik. Pelayanan Kesehatan yang diterapkan adalah pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai amanat Undang-Undang No. 44 Tahun 2009. Pelayanan kesehatan yang paripurna meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Melalui pelayanan yang diberikan Instalasi Sanitasi di rumah sakit seperti upaya penyehatan lingkungan dan pengelolaan limbah,
hal
tersebut
merupakan
bentuk
kegiatan
pelayanan
kesehatan di bidang preventif. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan operasional di Rumah sakit, juga diperkirakan akan menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap lingkungan hidup di daerah sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak-dampak negatif yang diperkirakan berpotensi terjadi antara lain adanya limbah B3 padat, cair, maupun gas dan potensi penularan penyakit. Dampak-dampak tersebut harus dikelola, khususnya untuk meminimalisasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Upaya pengelolaan dan pemantauan tersebut juga membutuhkan biaya, karenanya upaya pengelolaan dan pemantauan dampak harus direncanakan secara efektif
dan
efisien
dengan
dilakukan
analisis
secara
berkesinambungan. Maka sebagai bentuk perencanaan yang efektif dan efisien di bidang penyehatan lingkungan, maka disusunlah 2
Kerangka Acuan Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan ini.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Memiliki bukti otentik yang bersertifikasi nasional terhadap kualitas kesehatan lingkungan di rumah sakit dan kualitas pengelolaan pencemaran limbah di sekitar rumah sakit. 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui kualitas lingkungan untuk parameter mikrobiologi standar air bersih. b) Mengetahui kualitas lingkungan untuk parameter kimia fisika standar air bersih. c) Mengetahui kualitas lingkungan untuk parameter kimia fisika standar udara ambien di lingkungan rumah sakit. d) Mengetahui kualitas lingkungan untuk parameter mikrobiologi standar udara ruang perawatan di lingkungan rumah sakit. e) Mengetahui kualitas lingkungan untuk parameter mikrobiologi standar alat kesehatan di lingkungan rumah sakit. f) Mengetahui kualitas lingkungan untuk parameter mikrobiologi, fisika, dan kimia makanan minuman produksi Instalasi Gizi Rumah Sakit. g) Mengetahui kualitas buangan air limbah sebagai bukti penaatan pengendalian pencemaran air di lingkungan sekitar rumah sakit. h) Mengetahui kualitas buangan gas emisi tidak bergerak sebagai bukti penaatan pengendalian pencemaran udara di lingkungan sekitar rumah sakit. C. LANDASAN HUKUM Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Kualitas
Lingkungan, berdasarkan pada : 1.
Buku Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia Tahun 3
2000 yang disusun oleh DirJen PPM-PL dan Pelayanan Medik DepKes & Kesejahteraan Sosial RI. 2.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
3.
Peraturan Menteri LHK RI Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan.
4.
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya.
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.
6.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.
II. RINCIAN KEGIATAN A. PELAKSANA Pelaksana kegiatan adalah tenaga sampling dari laboratorium terakreditasi yang ditunjuk. B. METODOLOGI Metode pengambilan sampel yang digunakan, disebut dengan metode
Grab
sampling.
Metode
Grab
sampling
adalah
teknik
pengambilan sampel dengan cara pengambilan dilakukan pada suatu waktu dan tempat tertentu, sehingga hasil yang dilaporkan ditujukan untuk menggambarkan hasil kondisi sesaat pengambilan sampel tersebut. C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan pada : NO 1
TEMPAT
WAKTU
KET
Keran wastafel di masing-masing Setiap Bulan Minggu ruang pelayanan (misal : nurse Ke-2
4
station) 2
Keran wastafel di masing-masing Setiap
6
Bulan
ruang pelayanan (misal : nurse Minggu Ke-2 station) 3
Lantai, Dinding, AC, dan Udara Setiap
3
Bulan
ruang IRNA (misal : ruang kelas Minggu Ke-2 3 Dahlia) 4
Di
unit
pelayanan
tempat Setiap
3
Bulan
operasional alat kesehatan (misal Minggu Ke-2 : ventilator ICU, alat medis : gunting bedah dll) 5
Swab Linen di Wasray
Setiap
3
Bulan
Minggu Ke-2 6
Instalasi Gizi untuk sampel uji Setiap retal swab
7 8
Bulan
Minggu Ke-2
Instalasi Gizi untuk sampel uji Setiap makanan minuman
6 3
Bulan
Minggu Ke-2
Udara Ambien di titik up wind Setiap
6
Bulan
dan titik down wind (di depan Minggu Ke-2 ruang jenazah dan di lapangan parkir rumah sakit ) 9
Bak Outlet IPAL Timur
Setiap Bulan Minggu Ke-2
10
Bak Inlet IPAL Timur
Setiap Bulan Minggu Ke-2
11
Udara Emisi di Ruang Generator Setiap Listrik
6
Bulan
Minggu Ke-2
D. JADWAL KEGIATAN (Terlampir) III. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Kualitas Lingkungan ini dibuat, sebagai dasar acuan pelaksanaan
5
kegiatan monitoring dan evaluasi kualitas lingkungan di RSU Karsa Husada Batu.
6
Lampiran 1
7