Kajian Jurnal_andre Agusta-512016033.docx

  • Uploaded by: Andre Agusta
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kajian Jurnal_andre Agusta-512016033.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 908
  • Pages: 3
Upaya peningkatan pertumbuhan dan produktifitas kedelai untuk mencapai produktifitas 2,5 ton/ha Andre Agusta – 512016033

Produktivitas kedelai nasional saat ini masih sangat rendah, yaitu 1,3 ton/ha (Atman, 2009). Padahal potensinya masih dapat ditingkatkan sampai 2,5 ton/ha melalui pemanfaatan teknologi maju dan pemeliharaan yang intensif. Ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai, misalnya penggunaan pupuk secara efisien, waktu tanam yang tepat, daya dukung lahan yang sesuai, serta penggunaan varietas unggul yang memiliki daya adaptasi yang tinggi/luas pada berbagai agroekosistem (Martodireso dan Suryanto, 2001). Masalah lainnya yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas kedelai saat ini adalah kurangnya daya dukung lahan yang produktif. Hal ini disebabkan terjadinya degradasi serta kerusakan lahan akibat pola pertanian konvensional saat ini yang lebih mengutamakan penggunaan input tinggi seperti pupuk anorganik dan pestisida. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas dan kualitas kedelai harus diupayakan dengan cara-cara yang lebih baik, seperti menggunakan pupuk organik. Sumber pupuk organik dapat berasal dari berbagai biomas atau bahan organik, seperti sisa tanaman atau hewan. Setiap bahan organik memiliki kandungan atau komposisi unsur hara yang berbeda-beda. Jenis apa dan dosis berapa yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai belumlah diketahui dengan pasti (Abdurahman, 2005). Melihat dari permasalahan kebutuhan kedelai nasional yang meningkat tanpa diiringi peningkatan produktifitas kedelai maka banyak penelitian yang mengkaji upaya peningkatan produktifitas kedelai dengan berbagai perlakuan, diantaranya saya mengambil 2 sumber jurnal yaitu dengan judul : a. “PENINGKATAN

PERTUMBUHAN

DAN

PRODUKSI

KEDELAI

MELALUI

KOMBINASI PUPUK ORGANIK LAMTOROGUNG DENGAN PUPUK KANDANG”, yang ditulis oleh Efendi tahun 2010 dalam Jurnal Floratek 5:65-73 b. “PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L.)“, yang ditulis oleh Suryawaty Hamzah tahun 2014 dalam Jurnal Agrium volume 18 no 3 Berdasarkan jurnal penelitian yang ditulis oleh Efendi (2010), penelitian yang dilakukan menggunakan Varietas Kipas Putih dan Anjasmara, yang merupakan varietas yang diperkirakan sesuai dengan agroklimat lokasi penelitian. Sedangkan pupuk organik yang digunakan adalah campuran kotoran sapi lokal dan daun lamtorogung (Leucaena leucocephala) yang dikomposkan dengan menggunakan EM-4 selama 21 hari. Kemudian peubah yang diamati dalam penelitian tersebut adalah: (1) tinggi tanaman umur 15, 30, 45, dan 60, (2) jumlah polong per tanaman, (3) berat 100 biji

kering, (4) berat biji per plot netto, dan (5) potensi hasil per hektar. Menurut Efendi (2010), Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Kipas Putih menghasilkan pertumbuhan dan produksi kedelai yang lebih baik dibandingkan dengan Anjasmara. Hal ini menunjukkan bahwa Kipas Putih merupakan varietas lokal yang lebih mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan aslinya. Sebaliknya, Anjasmara merupakan varietas unggul nasional yang belum beradaptasi secara baik pada lingkungan tumbuhnya yang baru. Kemudian berdasarkan pengaruh pemberian dosis pupuk hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik dijumpai pada dosis pupuk organik 12,5 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa pada dosis tersebut telah menciptakan kondisi tanah yang lebih baik, seperti tersedia unsur hara, oksigen, dan air yang dibutuhkan oleh tanaman kedelai dalam jumlah optimal dan seimbang, sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman meningkat secara nyata. Akan tetapi potensi hasil kedelai dengan perlakuan dosis pupuk organik 12,5 ton/ha belum dapat mencapai 2,5 ton/ha hanya mencapai 2,08 ton/ha.

Kemudian berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Suryawaty Hamzah (2014), penelitian yang dilakukan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: benih kedelai varietas Anjasmoro, Pupuk Organik Cair (POC), Pupuk Kandang Ayam, Fungisida Dithane M-45, Insektisida Alika, ZPT dan air. Dengan perlakuan pemberian pupuk organic cair dan pupuk kandang. Dari hasil penelitian tersebut menurut Suryawaty Hamzah (2014), Pupuk Organik Cair dengan konsentrasi P3berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, umur panen, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji kering, selain itu Pupuk Kandang Ayam dengan konsentrasi K3 ber pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga dan umur panen, kemudian dari penelitian tersebut diketahui interaksi antara pupuk organik cair dan pupuk kandang ayam menunjukkan pengaruh perbedaan yang nyata terhadap parameter jumlah cabang, umur panen, karena kedua faktor perlakuan tersebut (pupuk organik cair dan pupuk kandang ayam) saling mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif dari tanaman kedelai. Namun pada penelitian tersebut tidak dicantumkan potensi hasil kedelai per hektar sehingga kita tidak dapat tercapai tidaknya target produksi 2,5 ton/ha.

Kesimpulan Dari kedua jurnal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan pertumbuhan dan produktivitas kedelai terhadap pemberian berbagai kombinasi pupuk organic, berdasarkan data penelitian kedua jurnal, penelitian yang ditulis oleh Suryawaty Hamzah (2014) perlakuan kombinasi pupuk organic cair dengan pupuk kandang ayam hasilnya lebih baik dibanding dengan hasil penelitian Efendi (2010) dengan perlakuan kombinasi pupuk organic lamtorogung dengan pupuk kandang sapi, dengan varietas kedelai yang digunakan yaitu Anjasmoro, hasil tersebut dikarenakan menurut Suryawaty Hamzah

(2014), interaksi antara pupuk organik cair dan pupuk kandang ayam

menunjukkan pengaruh perbedaan yang nyata terhadap parameter rata-rata jumlah polong per tanaman dan rata-rata bobot 100 biji , karena kedua faktor perlakuan tersebut (pupuk organik cair dan pupuk kandang ayam) saling mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif dari tanaman kedelai. Sehingga pemberian kombinasi pupuk organic cair dan pupuk kandang ayam dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas kedelai.

Daftar Pustaka Abdurahman. 2005. Teknik Pemberian Pupuk Organik dan Mulsa pada Budidaya Mentimun Jepang. Buletin Teknik Pertanian, Juli 2005. 10 (2): 53 - 56. Atman. 2009. Strategi Peningkatan Produksi di Indonesia. Tambua,VIII(1): hal 39-45. Efendi. 2010. Peningkatan Pertumbuhan Dan Produktifitas Kedelai Melalui Kombinasi Pupuk Organik Lamtorogung Dengan Pupuk Kandang. Floratek, 5:65-73. Martodireso dan Suryanto. 2001. Pemupukan Organik Hayati. Kanisius, Yogyakarta. 78 hlm. Hamzah, Suryawaty. 2014. Pupuk Organik Cair Dan Pupuk Kandang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Dan Produktifitas Kedelai ( Glycine max L. Agrium. Vol 18 no 3.

Related Documents

Kajian
May 2020 50
Kajian Tahap.docx
November 2019 18
Instrumen Kajian
July 2020 28
Kajian Tindakan.docx
December 2019 26
Kawasan Kajian
May 2020 21

More Documents from "wani"