Tts Kultur Jaringan.docx

  • Uploaded by: Andre Agusta
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tts Kultur Jaringan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,305
  • Pages: 11
TTS Kultur Jaringan Nama : Andre Agusta NIM

: 512016033

1. Menurut saya kultur jaringan merupakan salah satu cara memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan cara mengisolasi salah satu bagian tanaman seperti pucuk tanaman, mata tunas, akar, dan untuk menumbuhkan bagian-bagian tersebut dibutuhkan perlakuan dan media buatan yang dibuat dan dikerjakan secara aseptik atau steril sehingga disebut juga kurtur in vitro, dimana didalam media tersebut telah terkandung nutrisi dan juga zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan untuk tumbuh, dalam wadah yang tertutup dan mudah ditembus cahaya sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat berkembang serta beregenerasi menjadi sebuah tanaman yang lengkap.

2. Kegiatan atau hal-hal yang menerapkan teknik kultur jaringan : a. Kultur meristem Kultur meristem adalah tujuan perbanyakan tanaman secara vegetatif yang menerapkan tenkit kultur jaringan yaitu dengan menggunakan eksplan berupa jaringan-jaringan meristematik pada tanaman contohnya meristem pucuk terminal atau meristem tunas aksilar b. Mikropropagasi Mikropropagasi merupakan perbanyakan tanaman dari galur tanaman yang terpilih melalui teknik kultur jaringan, tujuanya adalah untuk memproduksi tanaman dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. c. Perbanyakan tanaman di BB-Biogen BB-Biogen tersebut menerapkan teknik kultur jaringan untuk memperbanyak bibit tanaman unggul hasil hasil dari pemulia tanaman untuk dipasarkan, karena hasil bibit tanaman dari pemulia tanaman hanya sedikit namun permintaan tinggi.

3. Tanaman yang seharusnya diperbanyak dengan teknik kultur jaringa yaitu jika terdapat tanaman yang memiliki nilai jual tinggi dan banyak dibutuhkan atau permintaan pasar tinggi namun dengan perkembangbiakan generatif tanaman yang sulit, sehingga diperlukan perbanyakan tanaman secara cepat dan dengan kualitas yang sama dengan induknya.

4. Peralatan-peralatan standar dan kegunaan dalam ruang kultur jaringan : a.

Ruang persiapan Alat yang terdapat di dalam ruangan : -

Timbangan analitik Timbangan analitik digunakan untuk menimbang bahan-bahan dasar mikro pembuatan media dengan akurasi berat yang sangat kecil yaitu empat angka dibelakang koma dalam satua gram.

-

Timbangan teknis Berfungsi untuk mengukur berat bahan media dengan kemampuan baca 0,01 g

-

Lemari pendingin Untuk menyimpan sampel yang dianalisa serta media yang mudah menguapdan media yang tidak tahan panas.

-

Hotplate Untuk memanaskan larutan stok dan media untuk penanaman

-

Autoklav Untuk mensterilkan alat yang terbuat dari logam, plastic, karet, tekstil disebut juga sterilisasi basah

-

Oven Digunakan untuk sterilisasi kering,alat yang disterilkan dengan oven biasanya yang terbuat dari kaca

-

pH meter untuk mengukur pH dari larutan stok maupun media yang telah dibuat

-

Alat-alat gelas standar (labu ukur, petridish, pipet volume, Erlenmeyer, gelas ukur, batang Pengaduk, wadah kultur)

Untuk tempat hasil penimbangan bahan-bahan media, untuk tempat mesterilkan ekplan, petridish untuk wadah untuk memotong eksplan, wadah/botol kultur digunakan untuk tempat pembuatan media dan penanaman ekplan -

Tutup botol kultur Untuk menutup botol kultur agar suhu dan kelembaban dalam botol terjaga

-

Pinset Digunakan untuk mengambil dan menarik beberapa sampel maupun benda yang sangan kecil

-

Alat untuk mencuci (washtafle) Untuk mencuci dan membersihkan peralatan yang telah selesai digunakan

-

Lemari untuk alat dan bahan kimia Untuk menyimpan peralatan dan bahan kimia yang digunakan untuk proses kultur jaringan

-

Destilator Digunakan untuk mengikubasi mikroorganisme pada kondisi tertentu yang diatur meliputi suhu udara, kelembabab dan RH, dan factor lain yang mempengaruhi pertumbuhan.

-

Sentrifus Digunakan pada komponen sampel untuk memisahkan partikel yang lebih berat

-

Destilator Digunakan

untuk

memisahkan

campuran

azeotrop,

dengan

prosesnya

menggunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatannya

b.

Ruang transfer -

Laminar air flow Berfungsi untuk membuat ruang kerja tetap steril , dengan menghisap udara diluar dan meyaringnya agar tidak terkontaminasi

-

Enkas / LAF Digunakan untuk menjaga ruang kerja untuk stabilitas dan sterilisasi media alat kultur

-

Pisau scapel

Digunakan untuk memotong eksplan yang akan digunakan -

Bunshen Untuk membakar alat dan botol kultur agar tetap steril

-

Selotip / wrap Digunakan untuk mensegel atau merekatkan tutup botol kultur yang telah ditanami eksplan agar tetap lembab

-

Penyemprot alcohol Untuk mensterilkan tangan maupun alat yang akan melakukan dan digunakan pada proses kultur

-

Tissue Untuk membersihkan enkase/LAF

c.

Ruang kultur -

Rak kultur Digunakan untuk tempat letak budidaya eksplan yang sudah dalam botol kultur

-

Lampu neon Untuk menyinari eksplan agar dapat melakukan proses fotosintesis, digunakan neon karena neon lebih banyak memancarkan caha ya dibandingkan dengan panas

-

Air conditioner Untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil dan sesuai

d.

Ruang analisa -

Mikroskop Digunakan untuk mengamati hasil dari perumbuhan eksplan yang telah di tumbuhkan melalui kultur jaringan

-

Kaca preparat Berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek eksplan yang akan diamati

-

Penutup preparat Berfungsi untuk menutup dan mencegah objek tergeser atau hilang

5. Fungsi serta komposisi senyawa organik, inorganik, dan senyawa pelengkap dalam pembuatan 1 liter media padat : a. Murashige & Skoog Merupakan perbaikan komposisi dari media skoog, terutama pada kebutuhan garam anorganik yang mendukung pertumbuhan optimum pada kultur jaringan. Media MS mengandung 40 mM N dalam bentuk NO3 dan 29 mM N dalam bentuk NH4+, selain itu juga unsure makro pada media ini lebih tinggi dari media lain. Makronutrient yaitu merupakan unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak -

Nitrogen berfungsi untuk menyusun protein, hormone-hormon, klorofil, dan activator/kovaktor enzim

-

Kalsium berfungsi dalam pembentukan garam asam pekat, dan menjaga permeabilitas membrane

-

Magnesium berfungsi dalam menyusun zat klorofil dan kofaktor enzim

-

Besi befingsi sebagai pembentuk klorofil

-

Fosfor berfungsi membentuk dan penyusun asam nukleat

-

Sulfur berfungsi menyusun asam amino, ATP, NADP, dan asam-asam lain

-

Karbon, hydrogen, dan oksigen berfungsi sebagai bahan-bahan dasar dalam proses foto sintesis

Mikronutrient merupakan unsur hara yang dibutuh tanaman dalam jumlah yang relative sedikit atau kecil -

Boron berfungsi dalam proses trnslokasi glukosa, dan mengatur pertumbuhan perkecambahan

-

Mangan berfungsi dalam sintesis klorofil dan activator koenzim

-

Seng berfungsi dalam pembentukan amilum dan kloroplas

-

Klor berfungsi mengatur pertumbuhan akar dan batang tanaman

-

Molybdenum berfungsi untuk fiksasi N pada bakteri

-

Tembaga berperan dalam transfer electron didalam kloroplas

Besi berfungsi sebagai (chelating agent) atau penyangga yang sangat penting untuk mengatur kestabilan pH media selama digunakan untuk menumbuhkan eksplan tanaman

-

-

Vitamin 

Nikotin acid berfungsi menyuplai kebutuhan vitamin pada tanaman



Pridoksin berperan dalam proses metabolism dalam tanaman



Tiamin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel

Asam amino glycine berfungsi untuk melengkapi vitamin sebagai sumber bahan organic

-

Sukrosa berfungsi sebagai sumber energi dalam media kultur

-

Hormon berfingsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman

-

Bubuk agar berfungsi sebagai bahan pemadat pada media

b. B5 Media B5 ini dikembangkan untuk kultur kalus dan suspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi seluruh bagian tanaman. Media ini di kembangkan dari komposisi PRL-4, media ini menggunakan konsentrasi NH4+ yang rendah, karena konsentrasi yang lebih tinggi 2 mM, Ca2+ antara 1-4 mM, segangkan Mg2+ antara 0,5-3 mM Makronutrient yaitu merupakan unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak -

Nitrogen berfungsi untuk menyusun protein, hormone-hormon, klorofil, dan activator/kovaktor enzim

-

Kalsium berfungsi dalam pembentukan garam asam pekat, dan menjaga permeabilitas membrane

-

Magnesium berfungsi dalam menyusun zat klorofil dan kofaktor enzim

-

Besi befingsi sebagai pembentuk klorofil

-

Fosfor berfungsi membentuk dan penyusun asam nukleat

-

Sulfur berfungsi menyusun asam amino, ATP, NADP, dan asam-asam lain

-

Karbon, hydrogen, dan oksigen berfungsi sebagai bahan-bahan dasar dalam proses foto sintesis

Mikronutrient merupakan unsur hara yang dibutuh tanaman dalam jumlah yang relative sedikit atau kecil

-

Boron berfungsi dalam proses trnslokasi glukosa, dan mengatur pertumbuhan perkecambahan

-

Mangan berfungsi dalam sintesis klorofil dan activator koenzim

-

Seng berfungsi dalam pembentukan amilum dan kloroplas

-

Klor berfungsi mengatur pertumbuhan akar dan batang tanaman

-

Molybdenum berfungsi untuk fiksasi N pada bakteri

-

Tembaga berperan dalam transfer electron didalam kloroplas

Besi berfungsi sebagai (chelating agent) atau penyangga yang sangat penting untuk mengatur kestabilan pH media selama digunakan untuk menumbuhkan eksplan tanaman -

-

Vitamin 

Nikotin acid berfungsi menyuplai kebutuhan vitamin pada tanaman



Pridoksin berperan dalam proses metabolism dalam tanaman



Tiamin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel

Asam amino glycine berfungsi untuk melengkapi vitamin sebagai sumber bahan organic

-

Sukrosa berfungsi sebagai sumber energi dalam media kultur

-

Hormon berfingsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman

-

Bubuk agar berfungsi sebagai bahan pemadat pada media

c. N6 Media N6 memiliki cirri perbandingan NH4+ dan NO3- yang jauh perbandingannya, ammonium yang diberikan dalam bentuk (NH4)SO4 hanya sebanyak 363 mg/l, dan KNO3 2830 mg/l. Makronutrient yaitu merupakan unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak -

Nitrogen berfungsi untuk menyusun protein, hormone-hormon, klorofil, dan activator/kovaktor enzim

-

Kalsium berfungsi dalam pembentukan garam asam pekat, dan menjaga permeabilitas membrane

-

Magnesium berfungsi dalam menyusun zat klorofil dan kofaktor enzim

-

Besi befingsi sebagai pembentuk klorofil

-

Fosfor berfungsi membentuk dan penyusun asam nukleat

-

Sulfur berfungsi menyusun asam amino, ATP, NADP, dan asam-asam lain

-

Karbon, hydrogen, dan oksigen berfungsi sebagai bahan-bahan dasar dalam proses foto sintesis

Mikronutrient merupakan unsur hara yang dibutuh tanaman dalam jumlah yang relative sedikit atau kecil -

Boron berfungsi dalam proses trnslokasi glukosa, dan mengatur pertumbuhan perkecambahan

-

Mangan berfungsi dalam sintesis klorofil dan activator koenzim

-

Seng berfungsi dalam pembentukan amilum dan kloroplas

-

Klor berfungsi mengatur pertumbuhan akar dan batang tanaman

-

Molybdenum berfungsi untuk fiksasi N pada bakteri

-

Tembaga berperan dalam transfer electron didalam kloroplas

Besi berfungsi sebagai (chelating agent) atau penyangga yang sangat penting untuk mengatur kestabilan pH media selama digunakan untuk menumbuhkan eksplan tanaman -

-

Vitamin 

Nikotin acid berfungsi menyuplai kebutuhan vitamin pada tanaman



Pridoksin berperan dalam proses metabolism dalam tanaman



Tiamin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel

Asam amino glycine berfungsi untuk melengkapi vitamin sebagai sumber bahan organic

-

Sukrosa berfungsi sebagai sumber energi dalam media kultur

-

Hormon berfingsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman

-

Bubuk agar berfungsi sebagai bahan pemadat pada media

d. Nitsch dan Nitsch Makronutrient yaitu merupakan unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak

-

Nitrogen berfungsi untuk menyusun protein, hormone-hormon, klorofil, dan activator/kovaktor enzim

-

Kalsium berfungsi dalam pembentukan garam asam pekat, dan menjaga permeabilitas membrane

-

Magnesium berfungsi dalam menyusun zat klorofil dan kofaktor enzim

-

Besi befingsi sebagai pembentuk klorofil

-

Fosfor berfungsi membentuk dan penyusun asam nukleat

-

Sulfur berfungsi menyusun asam amino, ATP, NADP, dan asam-asam lain

-

Karbon, hydrogen, dan oksigen berfungsi sebagai bahan-bahan dasar dalam proses foto sintesis

Mikronutrient merupakan unsur hara yang dibutuh tanaman dalam jumlah yang relative sedikit atau kecil -

Boron berfungsi dalam proses trnslokasi glukosa, dan mengatur pertumbuhan perkecambahan

-

Mangan berfungsi dalam sintesis klorofil dan activator koenzim

-

Seng berfungsi dalam pembentukan amilum dan kloroplas

-

Klor berfungsi mengatur pertumbuhan akar dan batang tanaman

-

Molybdenum berfungsi untuk fiksasi N pada bakteri

-

Tembaga berperan dalam transfer electron didalam kloroplas

Besi berfungsi sebagai (chelating agent) atau penyangga yang sangat penting untuk mengatur kestabilan pH media selama digunakan untuk menumbuhkan eksplan tanaman -

-

Vitamin 

Nikotin acid berfungsi menyuplai kebutuhan vitamin pada tanaman



Pridoksin berperan dalam proses metabolism dalam tanaman



Tiamin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel

Asam amino glycine berfungsi untuk melengkapi vitamin sebagai sumber bahan organic

-

Sukrosa berfungsi sebagai sumber energi dalam media kultur

-

Hormon berfingsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman

-

Bubuk agar berfungsi sebagai bahan pemadat pada media

6. Faktor-faktor yang memungkinkan menyebabkan kontaminasi : a. Kontaminasi yang disebakan prosedur sterilisasi yang kurang baik Kontaminasi ini disebabkan dari proses sterilisasi alat-alat yang kurang sempurna atau kurang bersih seperti botol kultur yang kurang bersih dan alat-alat yang digunakan untuk menanam eksplan yang kurang bersih, dampak yang timbul biasanya muncul kontaminan (bakteri/jamur) disekitar medium yang berdekatan dengan eksplan.

b. Kotaminasi yang disebabkan oleh pekerja atau manusia Factor kedua yang dapat menyebabkan kontaminasi adalah pekerja, biasanya terjadi karena kecerobohan dan kurang telitinya dalam mekalukan proses-proses dalam pengkulturan, selain itu bias juga disebabkan oleh pembersihan ruangan yang kurang bersih, dampak yang timbul dapat terlihat dengan timbulnya bercak-bercak kolom jamur/bakteri di seluruh permukaan medium.

c. Kontaminasi dari eksplan Factor yang menyebabkan kontaminasi bias saja kerena ekplan itu sendiri karena mungkin sudah tertular bakteri oleh vector pada tempat asalnya, dan jjuga proses treilisasi eksplan yang kurang sempurna.

7. Contoh tindakan atau perlakuan sterilisasi : a. Lingkungan kerja Streilisasi lingkungan kerja dapat dilakukan dengan rajin membersikan tempat untuk peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan, mengecek suhu dan kelembaban ruangan secara berkala agar sesuai, dan menjaga kebersihan ruang transfer dan ruang kultur agar tetap steril.

b. Strerilisasi alat-alat kerja Proses sterilisai peralatan dapat dilakukan dengan mencelupkan pada alcohol 70% 80% yang diikuti dengan pembaaran (flaming) menggunkakan bunshen burner atau

lampu spirtus, peralatan yang disterilkan harus stainless steel agar tidak berkarat, selain itu juga bias dengan cara sterilisasi dengan udara panas yaitu pada peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca dengan oven pada suhu 1300-1600 C selama 1-2 jam, dan juga bias dengan cara sterilisasi menggunakan uap biasanya digunakan pada peralatan yang tidak mudah rusak dan dilakukan pada autoklaf dengan suhu 1210C dengan tekanan 1 atm selama 15-30 menit.

c. Sterilisasi bahan tanaman Sterilisasi bahan tanaman biasanya dimulai dengan pencucian dan pembuangan bagian-bagian yang kotor dan mati pada air bersih yang mengalir, kemudian bahan yang yang telah dibersihkan dan dipotong pada ukuran tertentu dimasukkan pada LAF dan direndam dengan larutan bayclin 20% + tween 2 tetes selama waktu yang sesuai dengan tanaman karena tiap jenis tanaman eksplan yang digunakan berbedabeda waktu perendamannya, kemudian dibilas dengan akuades sebanyak 3-5 kali kemudian diletakkan pada cawan petridish steril.

8. Menurut saya tingkat variasi tanaman yang dihasilkan melalui teknik kultur jaringan sangan sedikit dan bisa jadi seragam karena kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetative dan eksplan yang ditumbuhkan diambil dari induk yang sama sehingga hasil dari kultur jaringan memiliki sifat yang sama dengan induk. Variasi tanaman hasil kultur jaringan tersebut bias jadi menguntungkan dan bisa juga merugikan, tanaman akan menguntungkan apabila induk tanaman yang digunakan merupakan tanaman dengan varietas unggul yang memiliki hasil yang bagus dan resisten terhadap hama dan penyakit maka tnaman hasil akan sama, namun akan menjadi merugikan jika tanaman induk yang digunakan teernyata rentan terhadap hama dan penyakit serta telah memiliki gen yang berpenyakit sehingga seluruh tanaman hasilnya kan rusak semua.

Related Documents

Tts Kultur Jaringan.docx
October 2019 30
Tts
June 2020 25
Kultur
December 2019 31
Kultur
July 2020 17
Kultur
December 2019 31
Tts Akun
June 2020 33

More Documents from ""