(Prolog) Pada zaman dahulu, di sebuah desa, terdapat seseorang yang bernama si Kabayan.Ia adalah seseorang yang cerdik dan penuh akal, tetapi ia memiliki sebuah sifat yang buruk yakni pemalas.Sehari-harinya, ia hanya melamun, melamun, dan melamun menghayal kapan ia bisa kaya raya, tetapi dengan tanpa bekerja keras.Pada suatu hari, si Kabayan duduk dikursi sambil melamun.Zaenab, yaitu Istri dari Kabayan pun terheranheran mengapa suaminya bukanya berangkat kerja malah duduk melamun dikursi. Zaenab
: (Bertanya sambil terheran-heran) Kang, mengapa akang tidak berangkat bekerja? Malah melamun terus diatas kursi.
Kabayan
: (Menjawab dengan pasrah) Begini istriku, akang memiliki hutang 70 ribu kepada Tuan Abu Nawas dan apabila akang tidak dapat membayar hutang itu, akang akan dibawa ke pengadilan.
Zaenab
: (Terkejut) Apa kang pengadilan!! Jangan kang! Jangan!
Kabayan
: Makanya istriku, mendingan kamu tinggalkan akang sendiri, akang akan Memikirkan jalan keluarnya.
Zaenab
: Baiklah kang.
Beberapa menit kemudian si Kabayan berteriak-teriak memanggil istrinya Kabayan
: (Sambil berteriak) Istriku! Istriku! Kemarilah saya telah mendapat ide!
Zaenab
: Ada apa kang? Akang telah mendapatkan ide?
Kabayan
: Ia benar istriku! Akang telah mendapat ide. Sekarang engkau ambilkan lem, lalu tumpahkan lem itu keseluruh tubuhku, setelah itu ambil kapuk bantal lalu taburkan kapuk itu ke seluruh tubuhku.
Setelah semuanya selesai Zaenab
: Sudah kang.
Kabayan
: Bagus, setelah itu akang akan bersembunyi di kandang burung, dan apabila Abu Nawas telah datang, bilang kepadanya bahwa si Kabayan lagi sedang tidak ada di rumah, karena Ia sedang menghadap Raja untuk menjual burung ajaib.apakah kamu mengerti istriku?
Zaenab
: Tenang saja kang, istrimu ini tidak sebodoh yang akang kira.
Kabayan
: Baiklah, kalau begitu akang bersembunyi dulu.
Setelah beberapa lama, akhirnya Abu Nawas pun datang bersama bodiguardnya ke rumah Kabayan. Abu Nawas
: Assalamualaikum WR WB
Zaenab
: Waalaikumsalam WR WB
Abu Nawas
: Wah! Nambah cantik aje lu Nab!
Zaenab
: Ah, abang bisa aja deh
Abu Nawas
: Ngompol-ngompol si Kabayan mane kayaknya kagak keliatan soalnya Saya pengen nagih utang Kabayan sebesar 70 ribu.
Zaenab
: Ngompol-ngompol ? apaan tuh bang?
Abu Nawas
: Oh, maksud abang ngomong-ngomong.
Zaenab
: Begini bang, si Kabayan istri aye lagi ngadep Raja untuk ngejual burung Ajaib.
Abu Nawas
: (Kaget) Burung ajaib? Burung ajaib apaan tuh?
Zaenab
: Tidak tahu tuh, si akang nemuin entu di bawah kolong jembatan.
Abu Nawas
: Ooh, emangnya ditaruh dimana tu burung?
Zaenab
: Burung itu ditaruh di kandang belakang rumah.
Abu Nawas
: Boleh liat kagak?
Zaenab
: Boleh aja tapi, jangan lepas ya bang!
Abu Nawas pun datang ke belakang rumah untuk melihat burung.Tetapi dengan tidak sengaja burung itu lepas dari kandang dan Abu Nawas pun kaget Abu Nawas
: (Bingung dan kaget) Waduuh! Burungnya lepas lagi. Bodiguard! cepat kejar burung itu!!
Bodiguard
: Kapan bang ??
Abu Nawas
: (kesal) Sekarang GOBLOK!!!
Bodiguard
: Siap bang.
Setelah itu, Abu Nawas pun pergi ke depan rumah untuk menghampiri Zaenab Zaenab
: Bagaimana bang? Bagus kagak burungnya?
Abu Nawas
: Bagus sih, tetapi burung itu kabur lalu menghilang.
Zaenab
: (Terkejut) Apa! Burung itu hilang!! bagaimana ini bang? Saya bisa kena marah Raja kalau begini. Pokoknya saya akan melaporkan kepada Raja bahwa Tuan yang telah membuat burung itu hilang.
Abu Nawas
: Saya mohon saya jangan sampai dilaporkan kepada Raja. Baiklah memangnya berapa harga burung itu akan dijual?
Zaenab
: 100 ribu
Abu Nawas
: Baiklah saya akan memberimu uang 30 ribu, karena Kabayan memiliki Hutang kepada saya sebesar 70 ribu, jadi pas 100 ribu. Bagaimana? Benar bukan?
Zaenab
: Ya benar.
Abu Nawas
: Baiklah kalau begitu saya pulang dahulu sampai jumpa lagi ya!
Setelah Abu Nwas telah pergi jauh, si Kabayan yang berpura-pura sebagai burung ajaib Yang kabur itu balik ke rumah kembali. Kabayan
: Bagaimana istriku? Apakah rencana kita dapat berjalan lancar?
Zaenab
: Sangatlah lancar, bahkan kita mendapat uang 30 ribu.
Kabayan
: Ternyata kamu cerdik juga ya seperti saya.
Akhirnya mereka berdua masuk ke rumah dengan gembira.