K18- Prinsip-prinsip Penulisan Karya Ilmiah-rev.docx

  • Uploaded by: Aditya Muchayatsyah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View K18- Prinsip-prinsip Penulisan Karya Ilmiah-rev.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,055
  • Pages: 26
PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KARYA ILMIAH Achmad Ridwan MO, dr. M.Sc

POKOK BAHASAN I.Pendahuluan: 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8.

Pengertian Karya Ilmiah, Perbedaan dengan tulisan popular Fungsi Karya Ilmiah, Syarat menulis Karya ilmiah, Sifat Karya Ilmiah, Jenis Karya Ilmiah, Sikap Ilmiah dan Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

II.Prinsip-prinsip penulisan Karya Ilmiah 2.1.

Memenuhi ciri-ciri karya ilmiah

2.2.

Menggunakan cara-cara ilmiah

2.3.

Menggunakan bahasa ilmiah

2.4.

Memilih topic yang baik

2.5.

Menggunakan teknik penulisan ilmiah

III.Sistimatika tulisan Ilmiah 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5.

Artikel penelitian Artikel non penelitian Makalah Penelitian kuantitatif Penelitian Kualitatif

I.PENDAHULUAN 1.1.

Pengrtin Karya Ilmiah (Scienntific paper) atau Karya Tulis Ilmiah atau Academic writing. Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seseorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti, Jadi bukan hanya sekedar 1

pertanggung jawaban peneliti dalam penggunaan sumberdaya yg digunakan dalam penelitian. Scientific paper menurut Daydan Gastel 2012 dalam Barnawi & Arifin menyatakan bahwa “ a scientific paper is a writlen and published report describing original search result”. Karya Ilmiah adalan laporan yang ditulis dan dipublikasikan yg menggambarkan hasil temuan yang sebenarnya.. Tujuan Karya ilmiah adalah agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca. Ini adalah sifat keterbukaan ilmu pengetahuan. Karena itu karya ilmiah harus memenuhi sistematka yg sudah dibakukan supaya tidak sulit mempelajarinya.

Sifat

penting karya ilmiah adalah awet (tertulis) sehingga dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Untuk itu skripsi harus ditulis dengan sebaik-baiknya, dan diupayakan tanpa kesalahan.

1.2.

Perbedaan dengan tuisan populer Yang dimaksud popular disini ialah dikenal dan mudah dipahami oleh banyak orang. Tulisan popular (novel, puisi dan cerpen) berbeda dengan tulisan ilmiah bersifat tidak formal. Sedangkan Tulisan ilmiah popular, gaya bahasanya

tidak

formal

,

dan

kata-kata

tidak

khas

tehnik.Teknik

pemamaparannya: judul yang dipilih mudah ditangkap, bagian muka yang menarik, bahasa yang digunakan personal “aktif” objektif, dan menghindarkan istilah teknis tinggi dan tidak terlalu filosofi (Zumeini & Hidayat, 2003). . 1.3.

Fungsi Karya Ilmiah Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini sesuai dengan hakikat karya ilmiah, yaitu

mengemukakan

kebenaran

melalui

metodenya

yg

sistematis,

metodologis, dan konsisten. Jika dihubungkan dengan hakikat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sbb: 1.3.1. Penjelasan (explanation) Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti menjadi sebaliknya.

2

1.3.2. Ramalan (Prediction) . Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang. 1.3.3. Kontrol (control) Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol , mengawasi dan atau mengoreksi benar-tidaknya suatu pernyataan.

1.4.

Syarat Menulis Kaya Ilmiah Orang yang menulis karya ilmiah disyaratkan sebagai berikut: 1.4.1. Mempunyai Motivasi dan disiplin yang tinggi 1.4.2. Mempunyai Kemampuan mengolah data 1.4.3. Mempunyai Kemampuan berpikir logis (urut) dan terpadu (sistematis) 1.4.4. Mempunyai Kemampuan berbahasa

1.5.

Sifat Karya ilmiah Berbeda dengan tulisan fiksi ( novel, puisi, cerpen)

syarat

karya ilmiah

bersifat formal sehingga harus memenuhi beberapa syarat adalah sbb: 1.5.1. Lugas dan tidak emosional. Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempounyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak membuat tafsira (interpretasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada batasan (definisi operasional) pengertian suatu istilah, konsep, atau variable. 1.5.2. Logis Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab akibat, umumkhusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa. 1.5.3. Efektif Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukkan adanya

satu

kebulatan

pikiran,

ada

penekanan,

dan

ada

pengembangan. 1.5.4. Efisien

3

Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami. 1.5.5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

1.6.

Jenis-jenis Karya Ilmiah Karya ilmiah menurut Brotowidjojo (1985) dalam Dwiloka (2005), “Karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan diutlis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar” Umumnya karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003) dalam Dwiloka (2005) adalah: 1.6.1.

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu

masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau memberikan saran

pemecahan

tentang

masalah

secara

ilmiah.

Makalah

menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat bentuknya , makalah adalah bentuk yang paling sederhana diantara karya tulis ilmiah yang lain.

1.6.2.

Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya ilmiah

yang menyajikan sesuatu berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kerta kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah. Kerta skerja ditulis, misalnya untuk disajikan dalam sutau seminar atau lokakarya 1.6.3.

Artikel . Artikel ada duamacam artikel ilmiah dan artikel ilmiah

popular. Artikel ilmiah adalah makalah yang mengalami variasi

dan

adaptasi tertentu berdasarkan aturan media yang menerbitkannya tanpa meninggalkan prnsip dari struktur, formal, sistematika dan isi makalah ilmiah. Artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa popular untuk dimuat dimedia massa (surat kabar, majala dan tabloid).

4

1.6.4.

Skripsi

adalah

karya

tulis

ilmiahyang

mengemukakan

pendapat penulis berdasarkan pendapat pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris –objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan atau percobaan dilaboratorium) ampun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).

Disamping

tertib

dan

cermat

didalam

segi

metodologisnya , juga dperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hkum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih dibidang spesialisasinya. Skripsi biasanya ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelarsarjana (S1)

dan

penysunannnya dibimbing oleh seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh lembaga pendidikan tinggi. 1.6.5.

Tesis adalah arya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam

dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang

diperoleh

dari penelitian

sendiri.

Karya

tulis

ini

akan

memperbinangkan pengujian terhadap satu atau lebih hipotesis dan ditulis oleh mahasiwa program pascasarjana, untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar magister (S2).\ 1.6.6.

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu

dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar/ penguji suatu lembaga pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orosinal. Jika temuan orosinal ini dapat dipertahankan oleh penlisnya dari sanggahan penguji, penulinya berhak menyandang gelar doctor (S2)

1.7.

Sikap Ilmiah Seseorang yang akan menulis karya ilmiah hendaklah mempunyai sikap ilmiah sebgai berikut: 1.7.1. Ingin tahu 1.7.2. Kritis 1.7.3. Terbuka 1.7.4. Objektif 1.7.5. Menghargai karya orang lain 5

1.7.6. Berani mempertahankan kebenaran 1.7.7. Menjangkau ke depan 1.8.

Manfat Penulisan Karya Ilmiah

1.8.1. Mengembangkan keterampilan membaca yang efektif,karena sebelum menulis karya ilmiah, penulis harus membaca dulu kepustakan ayng ada relevansinya denga topic yang hendak dibahas. 1.8.2. Terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang. 1.8.3. Akrab dengan kegiatan perpustakaan, seperti bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku. 1.8.4. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis 1.8.5. Memperoleh kepuasan intelektual 1.8.6. Turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. 1.8.7. Ikut serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) II, PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KARYA ILMIAH

Ada lima prinsip dalam penlulisan karya ilmiah yaitu: 2.1.

Memenuhi ciri-ciri karya ilmiah

2.2.

Menggunakan cara-cara ilmiah

2.3.

Menggunakan bahasa ilmiah

2.4.

Memilih topic yang baik

2.5.

Menggunakan teknik penulisan ilmiah

2.1. Memenuhi Ciri-ciri [karakteritik] Karya ilmiah 2.1.1. Didasarkan data dan fakta / studi empiris 2.1.2. Menggunakan penalaran deduktif atau induktif 2.1.3. Analisis berdasarkan pengalaman dan berfikir secara logis

6

2.2. Menggunakan Cara-cara Ilmiah

2.2.1

Melakukan observasi pendahuluan

2.2.2

Melakukan studi kepustakaan

2.2.3

Melakukan penelitian

TAHAPAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH

Tahap persiapan: •

Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah)



Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis



Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan



Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)

Memlih topik/masalah yang baik

Topik/masalah adalah pokok pembicaraan Widyamartaya et al dalam Dwiloka &Riana, 2012). Topik banyak tersedia dan melimpah disekira kita, misalnya persoalan kemasyaakatan, kedokterann dan lingkungan hidup. Dalam pemilihan topic (Arifin, 1980 dalam Dwiloka&Riana, 2012:8) harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: •

Topik yang dipilh harus berada disekitar kita (pengalaman dan pengetahuan kita). atau berasal dari dunia atau bidang kehidupan yang akrab dengan penulis



Topik yang dipilh harus toik yg menarik perhatian kita



Topik yang dipilh terpusat pada suatu lingkup yang sempit dan terbatas.



Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif, bukan angan-angan



Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-rpinsip ilmiahnya (jangan terlalu baru)



Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, bahan kepustakaan yg dapat member informasi pokok masalah.

7

Topik karya ilmiah yang baik •

Aktual



Original (Asli) , bukan pengulangan atas hal yang sama yang pernah disajikan oleh orang lain



Problem solving



Based on experience



Memiliki nilai tambah atau memiliki arti yang penting (baik bagi penulis sendiri atau bagi orang lain)



Selaras dengan tujuan penulis dan selaras dengan calon pembaca



Tidak menyulitkan pencarian data, bahan, dan informasi lain yang diperlukan.

Contoh 1: Topik: Produksi kelapa sawit Judul: Upayameningkatkan Produkskelapa sawit di Bengkulu dengan cara Perbaiakan Pola tanam

Contoh 2: Topik: Pengembangan Desa Siaga Judul: Strategi Pengembangan Desa X Kab.Batang menjadi Desa Siaga.

Contoh 3: Topik: Gas Karbon monoksida Judul: Pencemaran Gas Karbon Monoksida di Kota Semarang Dewasa Ini Tahap penulisan: perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai

Tahap penyuntingan: dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai

2.3. Menggunakan Bahasa Ilmiah •

Jika ditulis dalam Bahasa Indonesia menggunakan ejakaan yang disempurnakan sesuai Ejjan Yang Disempurnakan (EYD).



Memperhatikan ragam bahasa seperti bahasa kedokteran/kesehatan untuk karya ilmiah kedokteran/kesehatan



Karakteristika ragam bahasa: singkat, padat, jelas, lugas, menarik, tidak multitafsir 8



Gaya bahasa: jelas (informatif) dan impersonal– kata ganti orang ‘saya’ diganti ‘Peneliti’ untuk laporan penelitian atau ‘Penulis’ untuk karya ilmiah lainnya



Memperhatikan teknik penulisan istilah asing, akronim, antonim dll



Memperhatikan teknik penyusunan kalimat, paragraf, dll.

BAHASA KARYA ILMIAH o

Pemahaman tentang diksi (pilihan kata atau seleksi kata, Inggris; diction)

o

Penggunaan istilah

o

Penyusunan kalimat

o

Penyusunan paragraf

o

Pengungkapan penalaran

o

Mengacu pada Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baku

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Acuan utama adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, edisi kedua berdasarkan Kpmendikbud RI No.0543a/U/1987, tanggal 9 Sptember 1987. Beberapa yang sering digunakan adalah penulisan huruf (Huruf capital, huruf miring), tanda baca (titik, titikmkoma, titik dua, tanda hubung, tanda isah, tanda ellipsis, tanda Tanya, tanda seru, tanda kurung tanda kurung sikutanda petik), penulisan kata (kata ulang, kata ganti ku, nya , kata depan di, ke dan dari, singkatan dan akronim, angka arab dan romawi, bilangan), dan ejaan kata dan istilah baku.(Dwiloka &Riana, 2012:107-144); Podo, 2012: 965)

2.5. Menggunakan Teknis Penulisan Ilmiah •

Memperhatikan format penulisan ilmiah seperti bahan dan ukuran kertas, margin, judul, sub judul, penomoran halaman, bilangan, tabel, gambar, peraturan perUndang-Undangan



Memperhatikan teknik penyajian abstrak, simpulan, kutipan langsung dan tidak langsung, catatan kaki , teknik penulisan suber informasi, index, dll.

9

2.5.1. Teknik penulisan penomoran Agka digital tidak lebih dari tiga angka.

Contoh penomoran dengan sistem digital

BAB I 1.1 1.2 1.3 BAB II 2.1 2.2. 2.2.1 2.2.2 2.2.3 a. b. 1) 2) a) b) (1) (a) dan seterusnya

2.5.2. Teknik Penulisan sumber informasi (rujukan)

Penulisan

sumber

informasi

berguna

disamping

dapat

menunjukkan

penghormatan kepada pemilikasli idea tau karya, juga dpt digunakan untuk membuktikan kebenaran informasi yg ada dalam tulisan itu.Dengan demikian tulisantulisanya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Barnawi &Arifin 2015) Secara internasional ada dua model refrensi, yaitu model Harvard dan model Vancouver. Model Harvard juga dikenal dengan istilah model author-date style, kutipan dalam teks berupa pengarang dan tanggal (tahun). Sedangkan model Vancouver dikenal dengan istilah model author-number system karena modelnya 10

yang merujuk dengan menggunakan angka. Kedua model referensi tsb selalu ditampilkan dalam dua tempat, yaitu didalam teks (in-text reference) dan didalam daftar pustaka pada akhir tulisan. Kutipan langsung, kutipan tidak langsung atau paraphrase, dan rangkuman serta copy harus ditulis sumber informasinya. Barnawi &Arifin (2015) tentang pengertian kutipan langsung, kutipan tidak langsung atau paraphrase, rangkuman dan mencopy menyatakan: Kutipan langsung adalah bagian tetentu dari tulisan orang lain yang diambil tanpa Perubahan sedikitpun kedalam tulisan kita. kutipan tidak langsung atau paraphrase adalah bagian tertentu dari tulisan orang lain yang diambil dengan cara disesuaikan dengan gaya-gaya atau kata-kata tulisan kita. Rangkuman adalah tulisan orang lain yang digambarkan secara umum densn kata-kata sendiri. Sedangkan mengcopy adalah mengambil karya orang lain kedalam tulisan kita berupa tabel, diagram, gambar, skema, atau data-data yang berupa angka. Pengabaian dalam masalah ini akan membuat harga diri tercorng karena dianggap telah menyampaikan ide-ide atau karya orang lain seolah-olah berasal dari ide penulis itu sendiri (plagiat).

a. Penulisan rujukan Model Harvard

1) Cara mereferensi dalam teks Penulisaan sumber informasi system Harvard (author-date) menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Rujukan ada teks ditandai dengan mencantumkan nama penulis dan tahun didalam tanda kurung misalnya Palmer lak(1994), (Smith 1998). Tanda “&” digunakan jika terdapat dua penulis. Bila penulis lebih dari dua orang cantumkan nama penulis pertama diikuti dkk atau et al, misalnya (Bond et al. 1996).Publikasi dari penulis yg sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan menambah huruf a,b,c dst dibelakang tahun , misalnya (Napler 1993a, 1993b). Publikasi dari penulis yg sama dan tahun yang berbeda ditulis dengan mencantumkan tahun secara berurutan, misalnya Miller(2007, 2008). Brown 1982, 1988). Bila rujukan lebih dari satu , penulisan dipisahkan dengan titik koma, misalnya (Malinowski et al, 1995; Thomson 1999). Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkannya kebawah maupun kekanan. Daftar pustaka tidak diberi nomor[beda dengan model Vancouver] atau diberi huruf abjad. 11

Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secaa berturut-turut meliputi (1) nama penulis, ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, () judul, termasuk subjudul, (4)kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur ersebut dapat bervariasi bergantung jens sumber pustakanya. Nama penulis terdiri dari atas nama akhir diiukutimkoma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhir dengan titik. Jika dirujuk dari Tim, semua nama penulisnya haus ditulis dalam daftar rujukan. Dalam FK.UMP,(2011:12) dijelaskan penulisan rujukan dalam teks menurut cara Harvard adalah sebagai berikut: Bila ditulis lebih dari 1 orang sampai 3 orang ditulis nama akhir penulis. Contoh Achmad Priyadi, Hasan Basri dan Amir Hamzah, 2003. a. Menurut Priyadi, Basri, Hamzah.( 2003), adalah… b. Hasil penelitian menyatakan…….. (Priyadi, Basri dan Hamzah, 2003) Bila ditulis lebih dari 3 orang hanya ditulis nama akhir penulis pertamaditambah dkk atau et al.. Contoh Achmad Priyadi, Hasan Basri, Amir Hamzah dan Agus Warman, 2003. a. Menurut Priyadi dkk,( 2003), adalah..… b. Hasil penelitian menyatakan…….. (Priyadi dkk, 2003) Perujukan model Harvard (Barnawi &Arifin, 2015;43-44) dalaam teks dengan cara menuliskan nama akhir pengarang/penulis (nama keluarga/nama belakang), tanggal (sering dartikan sebagai tahun publikasi) dan nomor halaman didalam tanda kurung (….). Apabila memungkinkan , nomor halaman yang dikutip juga sebaiknya dicantumkan. Namun, nomor halaman tidak perlu apabila yang direferensi adalah informasi secara umum. Contoh:

Penelitian yang dilakukan Goody (1978:14) menampilkan bahwa……. Menurut Cak Eko (2011), penyebab menurunnya kreativitas adalah karena adanya mental block.

Contoh cara penulsian lainnya (Barnawi &Arifin, 2015:44) ditulis ditengah atau di akhir kalimat.

12

Baru-baru ini riset (Pulungan, 2013:86) telah menunjukkan bahwa….

2) Cara menulis daftar pustaka Penulisan daftar pustaka system Harvard memiliki banyak varian (Sahdrajat:138). Karenanya perhatikan contoh yg biasanya dicantumkan pada’petunjuk untuk penulis” jurnal yg mensyaratkan system Harvard. Berikut disampaikan tiga cara penulisan daftar pustaka system Harvard.

Apabila penulis lebih dari satu, penulisan kedua dan seterusnya dilakukan dengan singkatan (huruf awal) nama pertama, sigkatan nama tenagdan nama akhir. Semua nama penulis, tanpa kecuali harus dicantumkan. Jarak antara pustaka adalah setengah spasi. [Bila satu pustaka lebih dari satu baris, jarak baris berikutnya satu spasi] (FK UMP, 2011:14)

a) Penulisan sumber dari Jurnal Nama penulis, tahun, judul, nama jurnal (huruf italic), volume, nomor dan nomor halaman

Smith, C.1990. The genetics of eye colour. International Journal of Ophthalmic Specialists, 25(4), pp.34-35. Dieznana, CM & Watters, JJ 2006, Balancing opportunities for learning and practicing for gifted students, Curriculum Matters, vol 5, no 1, pp 3-5 Bennet, H., Gunter, H.& Reid, S.(1996) Through a glass darkly; images of appraisal, Journal of Teacher Development, 5(3) Ocotber, pp.39-46

b) Contoh sumber dari Buku Nama penulis, tahun penerbitan, judul buku (huruf italic), edisi (kecuali yg pertama), kota tempat penerbitan, dan nama penerbit. William, R. 2003. Television Technology and cultural form, London:Routledge. Holt, DH 1997, Management principles and practices, Prentice Hall, Sydney. Barnes, R. (1995) Successful study for degrees. 2nd edition. London: Routledge. 13

c) Contoh Bab pada Buku Nama penulis, tahun penerbitan, judul, kata “in” atau “Didalam”, nama editor dan kata “in”, judul buku mengggunakan huruf italic, edisi (kecuali yg pertama), kota tempat penerbitan, dan nama penerbit dan nomor halaman. Madiyono, B dkk. 1995. Perkiraan besar sampel. Dalam Sastroasmoro, S & Ismael,S.(eds). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara, pp.187-212.. McFarlen, B 2007, ‘ Reading film and literature., in D Cartmell & I Whelehan (eds), The Cambridge companioan to literature on screen, Cambridge university Press Cambridge, pp. 15-28. Cramer, I. (1999) Interactive story making for contextualized language Learning. In : Tosi, A. and Leuang, C.(Eds) Rethinking language education from a monolingual To a multicultural perspective, London:CH,T, pp..180-195

Cara menulis dadfar rujukan (Dwiloka &Riana, 2012:97-102), ada 16 cara penulisan jenis rujukan di daftar pustaka. Rinciannya adalah sebagai berikut: (1) Rujukan dari buku, (2)rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya), (3) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya), (4) rujukan dari artikel dalam jurnal, (5) rujukand ari artikel dalam jurnal dari CD-ROM, (6) rujukan dari artikel dalam majalah atau Koran, (7) rujukand ari koran tanpa penulis, (8) rujukand ari dokumen resmi Pemerintah yang diterbitkan suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga,, (9) rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama Lembaga tersebut, (10) rujukan berupa karya terjemahan, (11) rujukan dari skripsi, tesis dan disertasi, (12) rujukan dari makalah yang disajikan dlam seminar, penataran atau lokakarya, (13) rujukan dari internet berupa akrya indiividu, (14)rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal, (15) rujukan dari internet berupa bahan diskusi dan (16) rujukan dari internet berupa email pribadi. Beberapa diantaranya contoh yang sering digunakan dalam karya ilmiah [makalah, skripsi, tesis dan disertasi] . 1) Rujukan dari Buku Urutan penulisan:

14

Nama Penulis –tahun terbit—Judul:anak judul(bila ada)—penerbit— kota—negara tempat terbit. Contoh Buku ditulis Achmad Priyadi Sumbodo, Hukum etika profesi dan diterbitkan tahun 2003 . Sumbodo, A.P.2009. Hukum etika profesi. “ Peraturan Makanan”. Pustaka Sinar Indonesia, Palembang, Indonesia, hal 20-25.

2) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel.tulisan dengan editor. Urutan penulisan: Penulsiannya seperti penulisan rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed) atau (Eds)baik untuk satu maupun lebih editor, diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh: Aminuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra,. Malang:HISKI Komisariat Malang dan YA3.: 3) Rujukan dari artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada ediitornya) Nama penulis artikel ditulis didepan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip tanpa cetak miring(italic). Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed atau Eds).Judul buku kumpulannya diitulis dengan huruf miring (italic) dan nomor halamannya dosebutkan dalam kurung, tempat penerbitan dan penerbit. Contoh

Hasan, M.Z.1990.”Karakteristik Penelitian Kualitatif”. Dalam Aminuddin (Ed) Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra,. (hlm.12-25). Malang:HISKI Komisariat Malang dan YA3.:

4) Rujukan dari artikel dalam Jurnal Nama penulis artikel ditulis didepan diikuti dengan tahun dan judul artikel diapit tanda kutip tanpa cetak miring(italic) dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf capital pada setiap awal kata.. Nama jurnal ditulis dengan huruf miring (italic), dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf capital kecuali kata tugas. Bagian akhir berturutturut ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman nomor halamannya dari artikel tersebut. Contoh: 15

Dwiloka, B.2003.”Cholesteremic Effects of Several Kinds of Eggs”. The Indonesian Journal of Community Nutrition and Family Studies. 27 (2): 48-57.

5) Rujukan dari Buku atau text book terjemahan Urutan penulisan:: Nama Penulis asli– tahun terbit—Judul terjemahan- Nama penerjemah—tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit tejemahan. Jika tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun.

Contoh: Connel, D.W. dan G.I. Miller.1990. Kimia dan Entoksikologi Pencemaran. Terjemahan oleh Y.Koestoer, 1995. Jakarta: Universitas Indonesua Press.

6) Rujukan Makalah yang disajkan dalam Seminar, Penataran atau Lokakarya Urutan penulisan: Nama Penulis –tahun terbit—Judul: diapit dengan tanda kutip, kemudian diikuti dengan pernyataan “ Makalah disajikan dalam…., nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggara dan tanggal serta bulannya. Contoh

Dwiloka, B.2003.” Menulis Karya Ilmiah”. Makalah disajikan dalam Penataran dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Stikubank Semarang. Semarang, 2 Agustus.

7) Rujukan dari skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian yang tidak dipublikasikan Urutan penulisan: Nama penulis, tahun yg tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi diapit tanda kutip, pernyataan skripsi, tesis atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.

Pitayaningrum, C.W.2004. “Efek Perebusan 30 menit dengan Daun Kumis Kucing terhadap Penurunan Kandungan Logam Berat dalam hati dan usus Sapi Yang Digembalakan di TPA Jatibarang, Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. 16

8) Rujukan dari Lembaga yang ditulis Atas Nama Lembaga tersebut Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum pembentukan Istilah. Bandung:Yrama Widya. 9) Rujukan dari Dokumen resmi Pemerintah tanpa pengarang dan tanpa lembaga Judul atau nama dokumen dituis dibagian awal dengan cetak miring diikuti oleh tahun penerbitan, kota penerbit, dan nama penerbit Contoh: Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 20 tahun 20013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2004, Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama..

10) Rujukan dari internet berupa karya individu Nama Penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti Tahun terbit, Judul karya tersebut (diapit tanda kutip), dengan diberi dalam kurung (Onlne), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung. Contoh: Abadi,

C.J.

2002.”Kumis

Kucing”,

(Online).

(http://www.chang.jaya-

abadi.com.jamu-jawa04htm/,diakses 12 Desember 2003)..

11) Rujukan dari internet berupa Artikel dari jurnal Nama Penulis, Tahun terbit, Judul artikel (diapit tanda kutip), Nama Jurnal (tulisan italic) dengan diberi dalam kurung (Onlne), Volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.

17

Contoh: Griffith, A.I. 1995. ”Coordinating Family and School: Mothering for Schooling”. Education Policy Analysis Archive, (Online), Vol.3, No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/epan/, diakses 12 Februari 1997).

b. Penulisan rujukan Model Vancouver 1) Cara mereferensi dalam teks Model ini lahir dari hasil pertemuan di Vancouver, British Columbia Canada pada tahun 1979. Pertemuan ini pula yang menjajdi cikal bakal berdirinya ICMJE (International Comitte of Medical Journal Edition). Rujukan dalam teks diberi nomor secara berurutan sesuai dengan kemunculannya pertama kali di naskah. Tandai rujukan pada teks dengan angka arab superscript setelah tand akoma, titik koma, atau titik. Untuk setiap pustaka yg dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yg muncul dalam daftar pustaka

harus pernah dirujuk dalam naskah tulisan. Jumlah daftar

pustaka dibatasi sampai 25 buah dan secara umum dibatasi pada terbiatan satu dekade (Sahdrajat, 2012). Penulisan rujukan yg lengkap minimal terdiri dari 3 unsur yaitu nama penulis, judul dan informasi penerbit. Tidak ada perbedaan antara model Harvard dengan model Vancouver (Barnawi & M.Arifin, 2015:59). Bedanya dengan model Harvard, model Vancouver disusun menurut angka (1,2 , dst), model Harvard disusun menurut abjad arab (a,b dst). a)

Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Sama dengan model Harvard, bedanya sumber informasi ditulis nomor, sehingga tidak banyak makan tempat. Model ini juga tidak akan merusak estetika sebuah kalimat yang dirujuk lebih dari satu sumber. Contoh: (1) Kutipan langsung Pendek (Kurang dari 40 kata) Ditulis diantara dua tanda kutip sebagai bagian yang terpadu dalam tesk utama, dan diikuti dengan nomor nama penulis.

18

Contoh: (Barnawi & Arifin, 2015) Mikrosistem merupakan lingkungan dimana individu tinggal, yakni berupa keluarga individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tempat tinggal. “Konteks mikrosistem ini menjadi bagian penting dalam peletakan dasar kepribadian serorang anak”. 1 Seorang anak akan mperoleh pengaruh melalaui relasi lanngsung dengan orang tua, teman sebaya dan gurunya.

(2) Kutipan langsung Panjang (Lebih dari 40 kata) Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutiP0, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Jika dalam kutipan terdapat paragraph baru lagi, garis barunya dimulai1,2 cm darii tepi kiri garis teks kutipan (Dwiloka & Riana, 2012:93). Contoh: Dalam suatu kesempatan Yahya menceritakan kisah hidupnya sebagai berikut: ...Yang saya anggap paling berat itu, memang waktu di Amerika. Oleh karena harus beradaptasi dengan kulturyang beda. Seperti tadi diterangkan… cari mesjid sulit sekali. Jadi,tapi yang saya pegang, yaitu yang selalu minta perlindungan dari Tuhan….dari Tuhan, orang tua,…. Kemudian yang pentng yaitu komunikasi dengan sekitarnya.2

(3) Kutipan tidak langsung (Paraprase) Kutipan tidaklangsung atau ditulis dengan bahasa penulis sendiri dan ditulis tanpa tanpa kutip dan terpadu dalam teks. Contoh: Pembentukan karakter dapat dijelaskan melalui beberapa teori, salah satunya teori belajar sosial. Teori belajar sosial adalah teori belajar 19

yang dikemaukan Bandura yang menyatakan bahwa sebagian dari yang dipelajari mannusia terjadi melalaui peniruan dan contoh perilaku.3 Ahli teori belajar sosial percaya bahwa pembentukan karakter seseorang terjadi melalui proses pengamatan terhadap tingkah laku orang lain.

2) Cara Menulis Daftar Pustaka

Pada model Vancouver penulisan Daftar pustaka diberi nomor sesuai dengan urutan sumber informasi yang dirujuk

3) Catatan kaki (Footnote) Dalam model Vancouver ada istilah catatan kaki [Pada model Harvard juga ada catatan kaki dan diberi nomor]. Catatan kaki biasanya digunakan untuk memberi petunjuk sumber referensi, member penjelasan, atau gabungan dari keduanya serta dapat member penjelasan penrnyataan yang ada dalam teks. Ada empat unsur dalam catatan kaki sumber referensi, yaitu nama pengarang, judul referensi, data publikasi, dan nomor halaman. Ada tiga istilah catatan kaki singkat yang digunakan untuk pengulangan kutipan, yaitu ibid, loc.cit, dan op.cit. Ibid kependekan dari ibidem (bahasa latin) artinya ditempat yang sama dan belum diselingi kutipan lain. Op.cit kependekan dari opera cito, artinya karya yang telah disebut/dikutip dan diselingi dengan sumber lain atau halaman yang dikutip sudah berbeda. Lo cit kependekan dari loco citato artinya ditempat yang telah disebut/dikutip. Lo.cit digunakan apabla kita merujuk halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dan telah diselingi sumber lain.

Ketiga cara pengutipan tersebut sudah banyak ditinggalkan.Beberapa perguruan tinggi masih tetap menggunakan metode pengutipan itu (Dwiloka &Riana, 2015:95).

20

Contoh Footnote Sumber: Barnawi &Arifin, 2015:66-67.

1. John A.Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja Edisi 6, terjemahan Shinto B.Adelar & Sherly Saragih, (Jakarta:Erlangga, 2003)hlm.53 2. Fidelis E.Waruwu, “Tayangan Kekerasan di Televisi dan Dampaknya Pada Anak” dalam Snggih D.Gunarsa (Editor), Dari Anak Sampai Usia Lanjut (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2004), hlm.178. 3. Ibid 4. Ibid, hlm..36 5. Robert Adhi, Yahya Muhaimin:Bentrokan di Koja Cerminkan Pendidikan Karakter Belum berjalan Baik, Kompas (Online) (Http://health.kompas..com/read/2010/04/15/ 171204897/Yahya Muhaimin Bentrokan di Koja Cerminkan Pendidikan Karakter Belum B), diakses 3 Mei 2013.Bejalan Baik. 6. John A.Santrock, loc..cit 7. Fidelis E.Waruwu, Membangun Budaya Berbasis Nilai:Panduan Pelatihan Bagi Trainer, (Jogyakarta:Kanisius, 2010), hlm.86 8. Ibid, hlm.54. 9. Fidelis E.Waruwu, “Tayangan…, op.cit., Hlm..87.. c. Penyajian tabel Judul tabel diberi nomor dengan angk arab, ditulis hruf capital pada semua awal katnya (kecali partikel seperti d, ked an dari, untuk). Jika judul lebih sau bais, baris kedua dan seterusnya ditulis ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhir tanda titik (Dwiloka & Riana, 2012:103). Tabel tanpa garis vertical Di catatan kaki ditulis sumber dan Keterangan. (FK.UMP, 2011:12).

21

d. Penyajian Gambar/grafik, Bagan dan skema Pada dasarnya sama ddengan membuat tabel, hanya judul ditempatkan dibawah, bersama keteranan dan sumber. Gambar juga bsa digunakan untk menyajikan Grafik histogram atau bar . Bagan biasanay berupa kerangka pemikiran, skema untuk menyajikan prosedur. III. SISTIMATIKA TULISAN ILMIAH 3.1.

Artikel hasil penelitian Judul Nama (-Nama ) penulis Abstrak dan Kata Kunci Pendahuluan Metode Hasil Pembahasan Simpulan dan Saran Daftar Rujukan

3.2.

Artikel nonpenelitian Judul Nama (-Nama ) penulis Abstrak dan Kata Kunci Pendahuluan Bagian Inti Daftar Rujukan

3.3.

Makalah Bagian Awal: Halam Sampul

22

Daftar isi Daftar Tabel dan gambar (Jika ada ) Bagian Inti : Pendahuluan (1) Latar belakang Penulisan makalah (2) Masalah atau Topik Bahasan (3) Tujuan Penulisan Makalah Teks utama Penutup Bagian akhir Daftar Rujukan Lampiran (jika ada)

3.4.

Laporan penelitian 3.4.1.

Laporan Penelitian Kuantitatif. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah sebagai berikut: Halaman sampul Halaman judul Abstrak Prakata Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Lain Bagian Inti: Bagian inti mencakupi hal-hal sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.

Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan penelitian Hipotesis penelitian (jika ada) Kegunaan Penelitian 23

1.6. 1.7. 1.8.

Asumsi Ruang Lingkup dan keterbatasan Penelitian Definisi Istilah atau Definisi Operasional

BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1.…….. 2.2.……… 2.3.…….. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5.

Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Insrtumen Penelitian Pengumpulan datn Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. 4.2.

Deskripsi Data Pengujian Hipotesis

BAB V PEMBAHASAN 3.1.

…………..

3.2.

…………..

3.3.

………….

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan 6.2. Saran Bagian Akhir Pada bagian akhirn ini termuat: Daftar Rujukan Lampiran

3.4.2. Laporan penelitian Kualitatif Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah sebagai berikut: Halaman sampul Halaman judul 24

Abstrak Prakata Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Bagian Inti: Bagian inti mencakupi hal-hal sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.

Konteks Penelitian atau Latar Belakang Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah Tujuan penelitian Landasan teori Kegunaan Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8

Pendekatan dan jenis penelitian Kehadiran Peneliti Lokasi Penelitian Sumber Data Prosedur Pengumpulan Data Teknik Analisis data Pengecekan Keabsahan Data Tahap-tahap Penelitian

Bab III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP Bagian Akhir Pada bagian akhirn ini termuat: Daftar Rujukan Lampiran Bagian Awal

25

DAFTAR PUSTAKA

Barnawi & M. Arifin.2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah,Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. Dwiloka, B & R.Riana. 2012. “Teknik menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah dan Laporan, Cet. 2 Ed. Revisi”. Jakarta: PT.Rineka cipta: FK UMP, 2011. Pedoman penulisan proposal skripsi: Palembang. FK UMP Podo,S.P.H. dkk. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan ke 6, Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix. Syahdrajat, T. 2012. Panduan menulid Tnjauan pustaka, laporan kasus dan artikel penelitian di Jurnal kedokteran. Jakarta:Dian Rakyat. Zumeini & W..Hidayat..2003. Strategi Penulisa Karya Ilmiah.. Jakarta:LAN RI.

26

Related Documents


More Documents from "ardho saragih"