Pedoman Penulisan Karya Tulis

  • Uploaded by: Anggit Budi Luhur
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Penulisan Karya Tulis as PDF for free.

More details

  • Words: 2,766
  • Pages: 42
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Rochestri Sofyan Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri

KARYA TULIS ILMIAH (SCIENTIFIC PAPER)  PRODUK LITBANG  SARANA & MEDIA KOMUNIKASI  IDENTITAS & PRESTASI DIRI

KARYA TULIS ILMIAH BERBOBOT KOMUNIKATIF BERSTRUKTUR & BERPOLA

ACUAN  PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH P3TkN, 1999  BUKU PANDUAN LITBANG BATAN, 1991  THE ACS STYLE GUIDE, A Manual for Authors and Editor, Janet S. Dodd, Ed, ACS, 1990  TRELEASE, A.J., How to Write Scientific and Technical Papers, Academic Press, London, 1972.

KPTP BERINISIATIF MELAKUKAN SOSIALISASI ULANG

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

TUJUAN SOSIALISASI    

PENYEGARAN KOMUNIKASI & INTERAKSI PENINGKATAN MUTU MENYERAGAMKAN SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH DI PTNBR  DAPAT MEMENUHI KRITERIA PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENELITI  LAYAK DIPUBLIKASI DAN DISEMINARKAN (TARAF NASIONAL, REGIONAL, INTERNASIONAL).

TUJUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH IALAH MENYAMPAIKAN MATERI KARYA TULIS KEPADA MASYARAKAT ILMIAH SECARA LENGKAP DAN JELAS

PERLU DIHINDARI :  SUKAR DIPAHAMI & KURANG KOMUNIKATIF  STRUKTUR TIDAK JELAS

JENIS KARYA TULIS

 HASIL PENELITIAN/EKSPERIMEN, HASIL PENELITIAN/PERCOBAAN/PENGUJIAN DENGAN PERLAKUANTERTENTU UNTUK MENDAPATKAN FAKTA, PENGERTIAN ATAUPUN PRINSIP BARU  HASIL KEGIATAN SURVAI, HASIL PENGAMATAN, PENGUMPULAN, ANALISIS, PEMERIKSAAN DATA/INFORMASI ATAS BERBAGAI GEJALA FISIS DAN SOSIAL UNTUK MENGETAHUI KONDISI, SITUASI, BENTUK, NILAI ATAU KETERANGAN LAIN TENTANG SESUATU HAL/MASALAH

JENIS KARYA TULIS

 TINJAUAN PUSTAKA, ANALISIS BERBAGAI DATA, NFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER PUSTAKA/REFERENSI TENTANG SESUATU HAL/MASALAH UNTUK MENETAPKAN/ MENGEVALUASI HASIL PENELITIAN TENTANG MASALAH YANG DISELIDIKI TERSEBUT  RANCANG BANGUN, KEGIATAN RANCANG BANGUN YANG DIANALISIS MENGIKUTI METODE ILMIAH DAN NALAR ILMIAH DAN TEKNOLOGI UNTUK MENCIPTAKAN, MEMODIFIKASI PERALATAN, INSTRUMEN, SISTEM, PROSES ATAUPUN PRASARANA

JENIS KARYA TULIS

 BAHASAN TEORITIS, PEMBAHASAN TEORITIS SECARA ILMIAH TENTANG SUATU HAL ATAU MASALAH UNTUK MENINJAU ATAUPUN MENGUPAS BERBAGAI ASPEK DARI MASALAH TERSEBUT.  LAPORAN TEKNIS, LAPORAN TENTANG DATA DAN INFORMASI TEKNIS PELAKSANAAN SUATU PENELITIAN ATAU KEGIATAN RUTIN YANG TERENCANA ATAUPUN YANG FENOMENANYA TELAH DIKETAHUI UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN TERSEBUT  ILMIAH RINGKAS, LAPORAN ILMIAH YANG DITULIS SECARA RINGKAS, AKAN TETAPI SUBSTANSINYA TETAP UTUH

SUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH Pada umumnya mengikuti empat pola 1. Pola penyusunan karya tulis hasil eksperimen atau survei Judul, penulis dan alamat, abstrak (dilengkapi kata kunci), pendahuluan, teori (bila diperlukan), tata kerja (bahan dan metode), hasil dan pembahasan, kesimpulan, pernyataan terima kasih (bila ada) dan daftar pustaka. 3. Pola penyusunan karya tulis tinjauan pustaka, rancang bangun dan bahasan teoritis Tidak sepenuhnya dapat dibakukan, akan tetapi tetap seperti butir satu, tanpa tata kerja dan hasil

SUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Pola penyusunan laporan teknis Sama dengan butir 1, akan tetapi pada umumnya belum diperoleh kesimpulan yang mantap atau bulat dari suatu masalah. Khususnya di BATAN, laporan teknis harus diberi cover khusus dengan tata letak penamaan dan tata cara penomeran tertentu seragam di seluruh BATAN (Dapat diminta di Subbag. Dokumentasi Ilmiah). 3. Pola penyusunan karya tulis ilmiah ringkas Substansinya lengkap akan tetapi ditulis secara ringkas

FORMAT STANDAR KARYA TULIS ILMIAH UMUMNYA MELIPUTI     

PENDAHULUAN TEORI TATA KERJA HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

format ini sesuai dengan pola kegiatan riset atau penelitian dalam pemecahan sesuatu masalah secara ilmiah yang meliputi :  penentuan masalah yang diteliti/diselidiki (define the problems)  pemecahan masalah, tentukan hipotesis (create a hypoyhesis)  lakukan eksperimen (conduct the experiment)  analisis dan kesimpulan (analysis and draw conclusion) format standar hanya memuat pokok-pokok kerangka naskah dan dapat dimodifikasi/ dikembangkan sesuai dengan jenis dan lingkup kegiatan ilmiah yang dilakukan.

Ada 4 hal pokok yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah;

1. apa yang akan ditulis/dilaporkan; hasil penelitian/survai, review, laporan teknis, dsb. 2. media tempat tulisan dimuat, majalah, risalah, bagian dari buku 3. pembaca atau audience 4. keaslian, beda naskah dengan naskah lain pada subjek yang sama

Berdasarkan 4 hal tersebut dapat dengan jelas ditentukan tujuan naskah/tulisan yang akan dihasilkan, kelengkapan data/bahan tulisan untuk selanjutnya dituangkan dalam format yang meliputi

    

pendahuluan teori tata kerja hasil dan pembahasan kesimpulan

Kalimat harus utuh dan lengkap, gunakan tanda baca pada tempatnya dan untuk membedakan anak kalimat dari induknya, hindari penggunaan kata ganti orang (saya, kami, kita dsb), hindari pemotongan kata, terutama pada dasar halaman, jika diperlukan pemotongan kata, lakukan secara benar Gunakan bahasa Indonesia yang benar/baku (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus Bahasa Indonesia).

Hal yang sudah pasti dan benar tidak perlu diungkapkan lagi contoh :

 pupuk hijau adalah pupuk organik  larutan NaCl adalah NaCl dalam bentuk larutan  letusan gunung berapi memuntahkan lahar  radiasi γ adalah radiasi pengion yang dipancarkan oleh zat radioaktif yang mengalami peluruhan

FORMAT : JUDUL  SINGKAT, ∞ 8 – 12 KATA  JELAS/SPESIFIK  MENCERMINKAN ISI JUDUL YANG TERLALU PANJANG DIUSAHAKAN DIPERPENDEK . BILA TIDAK MUNGKIN, DAPAT DITULIS MENJADI DUA BAGIAN YAITU: JUDUL DAN SUBJUDUL. UNTUK MEMUDAHKAN PEMBUATAN INDEKS, JUDUL HENDAKLAH MENGANDUNG SATU ATAU LEBIH KATA KUNCI

PENULIS & ALAMAT NAMA ALAMAT PENULIS NAMA (TANPA GELAR/PANGKAT/JABATAN) PENULIS UTAMA, perencana & penanggung jawab utama kegiatan PENULIS KEDUA…… dst, kontributor utama yang lain cukup dicantumkan dalam ucapan terima kasih ALAMAT, jelas dan dapat dihubungi

ABSTRAK Ringkasan/rangkuman isi naskah, bersifat informatif, berdiri sendiri satu alinea, tanpa tabel, rumus, gambar dan acuan pustaka, menarik, mengandung informasi yang menimbulkan minat pembaca untuk membaca keseluruhan naskah. Tersusun tidak lebih dari 200 – 250 kata, dalam bhs. Indonesia & Inggris biasanya ditulis setelah naskah tersusun karya tulis ilmiah hasil penelitian memuat ringkasan tentang masalah, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan masalah, metode, hasil utama & kesimpulan. Hasil review memuat scope/lingkup, sumber yang diacu/digunakan, metode dan hasil utama & kesimpulan. Penulisannya diawali dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital, diketik lima ketukan dari margin kiri Karya tulis dalam bahasa Indonesia diawali dengan abstrak dalam bahasa Indonesia, kemudian abstrak dalam bahasa Inggris. Berlaku sebaliknya untuk karya tulis dalam bahasa Inggris.

KATA KUNCI Di bawah abstrak ditulis paling sedikit tiga kata kunci yang relevan dengan isi karya tulis, demikian pula di bawah abstract ditulis paling sedikit tiga key words yang sesuai dengan kata kunci pada abstrak (bhs. Indonesia). Kata kunci harus benar-benar merupakan kata kunci dari isi makalah yang dibahas, berguna untuk pembuatan indeks atau data base . contoh: tuberkulosis, teknesium-99m, nanopartikel, termohidrolik, reaktor TRIGA, terapi paliatif, unsur runutan. Contoh bukan kata kunci: evaluasi, penyerapan, penelitian awal, preparasi senyawa, parameter, temperatur,larutan.

PENDAHULUAN

uraian singkat tentang pokok/latar belakang masalah, tujuan dan kepentingannya diteliti, batasan/scope kegiatan, hipotesis ataupun teori yang digunakan, ungkapkan pula apa yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain dan perbedaannya dari penelitian lain atau yang sebelumnya tentang hal serupa.

TEORI Diperlukan terutama bila persoalan yang dibahas didasarkan atas teori tertentu, atau penulis hendak mengetengahkan teori yang belum pernah dilaporkan, teori tersebut perlu diuraikan secara rinci.Untuk karya tulis hasil eksperimen dan hasil survei, penguraian teori secara rinci akan mampu memperjelas latar belakang penelitian yang diungkapkan pada pendahuluan. Untuk karya tulis hasil tinjauan pustaka dan bahasan teoritis, pengungkapan teori akan dapat mempermudah uraian yang akan disampaikan pada pembahasan. Untuk karya tulis rancang bangun, penyampaian teori akan memperjelas penalaran yang mengarah kepada penyuntingan metode analisis yang relevan dalam pekerjaan rancang bangun.

TATA KERJA (termasuk bahan dan metode) Bagian ini hanya diperlukan pada penulisan karya tulis hasil eksperimen dan survei. Tata kerja (experimental method) menguraikan tentang bahan, peralatan utama dan cara, rancangan penelitian (exp. design) atau metode penelitian atau kegiatan yang dilakukan. Bahan yang diungkapkan hendaklah bahan-bahan utama atau bahan khusus yang digunakan dan bukan bahan yang umum digunakan di Lab. Bahan Kimia apabila diperlukan dapat dituliskan rumus molekul atau strukturnya sejauh mungkin jangan gunakan nama pabrik atau pembuat (trademark), kecuali jika ada hal khusus. Pearalatan, sebutkan hanya peralatan utama dan penting, ungkapkan pula spesifikasi peralatan, ketelitian dan karakteristik lain dan cara penentuan ketelitian/karakteristik alat. Pada bagian ini penting pula disebutkan prosedur, rancangan penelitian dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, termasuk pula cara/perlakuan, pengolahan dan analisis data

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Tampilkan hanya data yang relevan dan telah diolah berikut dengan perlakuan statistik yang digunakan. Data tersebut ditampilkan dalam bentuk Tabel ataupun Gambar (pilih salah satu yang sesuai) PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan haruslah objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (Tabel atau Gambar) memperhatikan ataupun merujuk pula hasil penelitian lain ataupun terdahulu. ungkapkan pula keterbatasan ataupun limitasi dari hasil yang diperoleh dan periksa apakah hasil yang diperoleh telah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian tersebut, ungkapkan pula saran ataupun penelitian lanjutan yang perlu dilaksanakan.

KESIMPULAN pada bagian ini ungkapkan esensi dan arti penting dari hasil penelitian tanpa mengulangi apa yang telah diungkapkan dalam bagian diskusi. Kesimpulan ini adalah kesimpulan menyeluruh hasil penelitian dan bukan kesimpulan dari bagian-bagian peneitian ataupun percobaan.

UCAPAN TERIMA KASIH (ACKNOWLEGMENT)

ucapan terimakasih pada orang, institusi atau badanbadan lain yang telah membantu baik dalam bentuk fasilitas, dana ataupun peralatan bagi keberhasilan dan kelancaran kegiatan penelitian dengan demikian pembantu (co-authors) tidak perlu disebutkan.

DAFTAR PUSTAKA

(references)

Semua bahan acuan dalam bentuk jurnal, buku ataupun naskah ilmiah yang digunakn sebagai referensi/acuan ditulis pada bagian ini. Reference yang dirujuk haruslah yang benar-benar mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut. 1. Pustaka (reference) dapat diacu dengan 2 cara : penomoran dalam superscript atau tanda kurung - dalam pustaka 2 ………. - dalam pustaka [2] …….. 2. tahun dalam tanda kurung, struktur enzim ini juga telah dilaporkan oleh peneliti sebelumnya (Dardel et al., 1984)

CONTOH PENULISAN PUSTAKA

Buku, tanpa editor 2. CHUM, H. L.; BAIZER, M. M., The Electrochemistry of Biomass and Derived Materials, ACS Monograph 183, American Chemical Society: Washington, DC, 1985;134-157. 3. STOTHERS, J. B.,Carbon-13 NMR Spectroscopy; Academic Press, New York, 1972; Chapter 2. Buku dengan editor 6. KOLAR, G. F. In Chemical Carcinogens, 2nd ed., Searle, C. E., Ed., ACS Monograph 182, American Chemical Society, Washington DC, 1984; Vol. 2, Chapter 14. 7. HAMMOND, C. R., The Element, Handbook of Chemistry and Physics, 45th ed., Weats, C. R., Selby, S. M., and Hodgman, C. D., Eds., The Chemical Rubber Co. Cleveland 1964; 27-47.

CONTOH PENULISAN PUSTAKA

Majalah  ZAHIRUDDIN, Penentuan mangan, uranium, khrom, tembaga dan molibdenum dalam baja spesial (baja uranium) dengan cara aktivasi neutron, Majalah BATAN XI:2 (1972) 1- 15.  MUNCK, L., Improvement of nutritional value in cereals, Hereditas 72 (1972) 1- 21.  FLETCHER, T., R.; ROSENFELD, R., N., J. Am.Chem.Soc., 107 (9) (1985) 2203-2212. Risalah  MITCHELL, N, T., Transfer of radionuclides to man through environmental pathways (Proc. of a Seminar on Population Dose Evaluation and Standards for Man and His environment, Portoroz, 1974), IAEA, Vienna, 1974; 485.  SUGIHARTO, et al., Studi distribusi waktu tinggal pada proses pencampuran kontinu dengan model bejana berderet (Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, Jakarta 6-7 November 2001), Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta 2002; 109.

CONTOH PENULISAN PUSTAKA

PATEN 2. JORDAN, O. D., Br. Patent 2 081 298, 1982 3. SMITH, J., U. S. Patent 2 542 356, 1956; Chem. Abstr. 51 (1961) 2870 TESIS 6. FLEISSNER, W., Ph.D. Dissertation, University of Tennesee, 1984 LAPORAN TEKNIS 9. DUYEH SETIAWAN, Pembuatan radioisotop 58Co dengan bahan sasaran 58NiO, Laporan Teknis P3TkN-301010/2002, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir, BATAN (2002). KOMUNIKASI PRIBADI 12. .…………(komunikasi pribadi)….

PUBLIKASI BADAN PEMERINTAH

CONTOH PENULISAN PUSTAKA

Badan pemerintah selalu menerbitkan berbagai informasi atau referensi dalam bentuk brosur, pamflet, leaflet, buku, jurnal, map dsb. Informasi atau terbitan ini kadang-kadang mempunyai pengarang (authors) atau editor dan kadang tidak dan kadangkadang diterbitkan secara khusus (bukan melalui penerbit tertentu). Untuk mengutipnya, publikasi dalam bentuk jurnal atau buku ditulis miring (italic) serta publikasi lain dan undang-undang ditulis dalam tanda kutip (“”). 1. SHERMA, J. PEROZA, M., Manual of Analytical Quality Control for Pesticide and Related Compounds; U.S. Environmental Protection Agency. U. S. Government Printing Office; Washington, DC, 1979;EPA-600/1-79/008 2. “Toxic Substance Control Act”; Public Law 94-469, 1976 3. Pesticides Analytical Manual, U.S. Departement of Health, Education and Welfare, Food and Drug Administration, U. S. Government Printing Office: Washington, DC, 1982, Vol. 1.

GOOD FORM AND USAGE Tenses 2. Experimental facts: The experimental facts should be given in the past tense. For example: The plants grew better in A than in B. The dry weight was greater in A than in B. 3. Presentation: The remark about the presentation of data should be mainly in the present tense. For example: Diagram of dry yields are shown in Figure 3. The second column of Table 2 represent the dry weight of tops. 4. Discussion of result: Discussion of result may be in both the present and past tense, swingging back and forth from the experimental facts to the presentation. For example: The highest dry weight is shown for culture A, which received the greatest amount of ammonium salt. This may mean that the amount of nitrogen added was the determining condition for these experiment.

GOOD FORM AND USAGE

 Scientific conclution: Specific conclution and deduction should be stated in the past tense, because this always emphasizes the special condition with the general ones. For example: Rice grew better, under the other condition of these tests, when ammonium sulphate was added to the soil. Do not say: Rice grows better when ammonium sulphate is added to the soil.  General truth: When general truth is mentioned, it should of course, be stated in present tense. Logically, a general truth is without time distinction. For example, one may say, “many years ago scientist were convinceed that malaria is cause by a germ carried by a certain species of mosquito”. Well establish principles of mathematics, physics and chemistry should be put in present tense.

GOOD FORM AND USAGE

however

accordingly

then

yet

hence

indeed

still

moreover

otherwise

nevertheless

also

although

so

thus

whereby

therefore

likewise

even more

consequently

further more

meanwhile

 Food is one of the basic human needs, however post harvest food losses in developing countries are enormous  The whole blood was added to the RPM medium, lymphocyte cells grew accordingly  The solution was heated during 30 minutes at 150 oC, then it was added by …….  Radionuclide 99mTc is a short lived (t1/2 – 6 hr) gamma emitter, having gamma energy suitable for imaging using gamma camera, moreover wide availability via the 99Mo/99mTc generator, therefore 99mTc is the preeminent isotope in nuclear medicine  The fertilizer must be added to the soil, otherwise the plant can not grow well.

 The pH of medium was extremely low, nevertheless that pathogenic bacteria was still able to grow  Although several 99mTc radiopharmaceuticals have been made successfully in PTNBR, considerable effort is still being expended to understand their biological mechanisms of action  Theoritical results obtained indicated that the pH optimum was 7,2 , meanwhile the experimental results showed that the pH optimum was 7,1.  Suitable condition for heating process was found, whereby the energy consumed can be calculated.

BAHASA INDONESIA

Kata kerja : akhiran kan Kata benda : akhiran an Contoh: Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Penunjukan Bapak A sebagai ketua RT didukung oleh keinginan warga Selama penyimpanan terjadi kenaikan kadar NH3 * AKHIRAN i DAN kan PADA KATA KERJA Kata kerja berakhiran i subjek tidak bergerak, berulang kali dilakukan, dikenai suatu aksi Jambu dilempari batu oleh anak nakal Penjambret dipukuli polisi Larutan NaCl ditambahi etanol * KATA KERJA BERAKHIRAN kan SUBYEK BERGERAK Etanol ditambahkan ke dalam larutan NaCl Cambuk dipukulkan ke punggung kuda

* PENGGUNAAN AWALAN 1.

4.

6.

Kata berfenom awal k diberi awalan meng, maka huruf/fenom awal menjadi luluh. meng-kait-kan : mengaitkan meng-kesan-kan : mengesankan Kata berfenom awal konsonan kembar kr, pr, tr, diberi awalan meng, mem, men. mengkristal, mengkritik, memprotes, memproses, mentraktir Kata berfenom awal s diberi awalan meny, maka huruf /fenom awal menjadi luluh. meny-sadar-kan : menyadarkan meny-sukses-kan : menyukseskan meny-sesal-kan : menyesalkan

*KATA ASAL UBAH

 berubah  mengubah  perubahan  diubah

berobah (salah) merobah, merubah (salah) perobahan (salah) dirubah, dirobah (salah)

*PENGARUH BAHASA DAERAH Berdasarkan data yang kumpul, penelitian sudah dianggap hasil. Mengenai kemurnian radiokimia seperti telah dibahas di atas, adalah lebih besar dari 95%. *KALIMAT: Deretan kata yang tersusun menurut kaidah yang baku Kata benda, kata kerja, kata sifat, keterangan, kata kerja (adverbia), kata depan (preposisi), kata sambung (konyugasi).

*SUSUNAN KALIMAT subjek: predikat : objek : keterangan (kata benda) (kata kerja) (dibendakan) (kata sifat) (kata sambung)  Titik leleh dengan melting block dan identifikasi dengan spektrometri IR.  Pada awalnya dilakukan dengan menggunakan metode konvensional.  Data terkumpul di teras reaktor dan di ruang kontrol, sedang dievaluasi.

*AWALAN YANG MENUNJUKKAN TEMPAT DITULIS SECARATERPISAH di dalam, di atas, di halaman 23, ke dalam labu ditambahkan, direaksikan, dievaluasi, kekerasan, kelarutan. *KATA YANG BERASAL DARI KATA ASING, DIAMBIL YANG PALING MENDEKATI BUNYI ASLINYA (LAFAL ASLINYA) survei, riset, sains, sampel, analisis, elektroforesis, standardisasi, dsb.

maksimal

: kata sifat Anda harus bekerja semaksimal mungkin maksimum : kata benda kapasitas maksimum personal personel /personil

: bersifat pribadi atau perseorangan : pegawai, anak buah urusan personel, urusan pegawai/personalia

Related Documents

Penulisan Karya Tulis
May 2020 21
Karya-tulis
June 2020 47
Karya Tulis
December 2019 64

More Documents from "Mukhammad Luthfi Widiatmoko"