Jurnal Penelitian Fitra.docx

  • Uploaded by: Fitriya Pakaya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Penelitian Fitra.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,201
  • Pages: 14
JURNAL PENELITIAN

PEMBANGUNAN KAWASAN LAHAN REAL ESTATE DI KELURAHAN DUTULANAA KECAMATAN LIMBOTO KOTA GORONTALO Fitra Wahyula Tonote I [email protected]

Program studi S1 Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Ichsan Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi untuk mencari potensi lahan untuk pembangunan Real Estate yang terdapat di kelurahan Dutulanaa kecamatan Limboto Kota Gorontalo sehingga mampu untuk memenuhi standar sebagai kawasan dalam pembanguna Real Estate. Penulisan jurnal ini lebih merujuk kepada pembangunan Perumahan elit sehingga para pembaca pun dapat mengetahui standar ketentuan dalam pembangunan Real Estate khususnya Perumahan elit. Dengan demikian hal hal yang perlu di analisa terlebih dahulu (1). geografis (2). Kependudukan (3). Sarana dan prasarana (4). Kondisi ekonomi (5). fasilitas (6). keunggulan(7). Permasalahan lahan (8). Solusi dari adanya masalah

PENDAHULUAN Lahan yasan atau Real estate dalam Wikipedia merupakan sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan apa pun yang tinggal tetap di atas tanagh tersebut, seperti bangunan atau proyek. lahan yasan sering dianggap sinonim dengan property kontras dengan hak milik pribadi. Real estate berasal dari serapan bahasa inggris dalam kata yang persis sama yang sebenarnya juga merupakan kata serapan yang pada mulanya bersumber daeri bahasa spanyol Real=royal=kerajaa, estate=tananh (pertanian/kebun). Sehingga bias di artikan sebagai suatu kawasan tanah yang dikuasai o;eh raja, bangsawan, dan landlord (tuan tanah pada jaman feudal diabad pertengahan) atau yang dikuasai oleh para konglomerat, orang kaya dan rakyat jelata pada umumnya walaupun dalam porsi yang sangat timpang dan kecil (dijaman industry dan jaman informasi ini) Real estate lebih diartikan suatu kompleks bangunan yang memiliki lanskap(tanah damn lingkungannya ; taman, jalan, saluran air) dengan kompiosisi yang dominan, contoh praktis istilah ini apabila kita menyebut 1 kata real estate orang awam kebanyakan akan membayangkan suatu kawasan perumahan yang luas dan indah, contoh idealnya adalah karya karya kompleks kota mandiri Begawan real estate Indonesia Ir.ciputra Sehingga dapat disimpulkan Real Estate adalah sebidang tanah dan lingkungannya beserta bangunan yang ada di atasnya termasuk dengan property yaitu hak milik bangunan yang ada di jkawasan real estate tersebut. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi disamping sandang dan pangan. Oleh karena itu berkembangnya jumlah permuintaabn kebutuhan akan perumahan ini menarik minat, bahkan akhir-akhir ini semakin banyak keinginan bermunculan para investor dan developer yang berlomba-lomba untuk memenuhi keingiinan masyarakat dengan menawarkan kawasan-kawasan perumahan untuk memenuhi keinginan masyarakat

dengan menawarkan kawasan-kawasan perumahan yang benar benar telah tertata baik, asri nyaman dan sesuai denagn impian mereka Properti pada awalnya merujuk dari kata aslinya dalam bahasa Inggris yaitu Property sebenarnya lebih mengarah ke aspek legal/hukum berupa hak dan kepemilikan atas suatu bangunan. Properti lebih mengarah kepada suatu bangunan single atau masif, misal 1 unit rumah sederhana tipe 36, atau sebuah rumah mewah seorang konglomerat dengan halaman seluas berhektar hektar dan harga puluhan milyar rupiah, atau 1 unit ruko, atau 1 bangunan setinggi 30 lantai, atau 1 komplex mall atau 1 komplex hotel dan sebagainya. Arti properti lebih mengarah kepada suatu bangunan yang lebih banyak/dominan (baik dari segi harga atau volumenya) komposisi bangunannya itu sendiri dibanding tanahnya. Contoh real estate adalah antara lain: 1. Apartemen 2. Rumah-rumahan 3. Ruko 4. Mall 5. Tanah kavling 6. Town house Beberapa contoh tipe real estate antara lain: 1. Residential real estate adalah tanah yang digunakan untuk tempat tinggal, baik itu perumahan, rumah susun, hingga trailer park yang populer di beberapa negara asing. Daerah-daerah residensial biasanya juga memiliki tempat untuk bisnis-bisnis kecil seperti minimarket dan industri-industri rumah. 2. Commercial real estate adalah tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan mendapatkan keuntungan, baik itu dari penjualan barang dan jasa maupun rental. Beberapa contoh real estate komersil adalah gedung perkantoran, properti industrial, hotel, pusat perbelanjaan, dan lahan pertanian. Bisnis real estate adalah sebuah bisnis yang dibangun di bidang real estate atau real property yang menyediakan berbagai keperluan konsumen berupa rumah atau properti lainnya. Bisnis real estate setiap tahunnya selalu berkembang, karena harga tanah juga biasanya semakin tahun semakin mahal. Karier di bidang real estate juga melibatkan banyak sekali keahlian dan kemampuan, mulai dari arsitek, insinyur, kontraktor, hingga akuntan, sehingga industri real estate menjadi salah satu industri yang paling menggiurkan.

LATAR BELAKANG Di Indonesia saat ini sedang berkembang, baik untuk ditempati sendiri maupun untuk investasi jangka panjang dan prospeknya cukup menjanjikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan berdampak pada peningkatan kebutuhan akan gedung perkantoran dan fasilitasnya. Berbagai jenis perumahan sedang dan akan dibangun, termasuk jenis apartemen, kondomonium, rumah susun, resort untuk kalangan atas yang berkantong tebal. Kebutuhan terhadap properti tidak hanya pada level pertama yaitu jual beli properti di real estate tetapi juga dalam jual beli dalam pasar sekunder serta sewa menyewa. Sebelum kita ingin membeli properti sebaiknya kita perlu mengetahui pajak-pajak yang terkait dengan transaksi jual beli properti itu sendiri. Membeli properti baik secara perorangan maupun melalui developer/pengembang properti, ada pajak-pajak yang dikenakan dari pemerintah kepada kita. Biasanya pajak telah dimasukkan ke dalam harga jual jika kita membeli properti melalui developer/pengembang properti. Besarnya pajak sangat tergantung jenis, nilai, luas dan lokasi properti. Dari sisi perpajakan, Properti atau Real Estate sangat menarik untuk dicermati karena dalam setiap pergerakan properti / real estate dapat menimbulkan aspek pajak yang berbedabeda tergantung dari obyek pajak yang muncul dalam setiap transaksinya. Misalnya dalam transaksi jual beli bisa muncul berbagai macam pajak antara lain: Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan atas Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (PPHTB), Pemotongan PPh pasal 21 atau Pasal 23, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bahkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Dan tentu saja jika properti sudah dimiliki akan menimbulkan obyek pajak selanjutnya yaitu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akan ditanggung oleh pembeli real estate atau sebagauinya dari perusahaan properti. Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat di dalam masyarakat misalnya dengan banyaknya pembangunan perumahan perumahan baru termasuk juga apartemen dengan harga yang relatif lebih murah. Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumah juga semakin mudah dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat, misalnya dengan kucuran kredit rumah yang melimpah. Hampir semua bank besar di Indonesia mempunyai produk kredit kepemilikan rumah dengan berbagai variasi pembiayaan. Sehingga memperlihatkan perkembangan kredit properti, terutama kredit KPR/KPA, di Indonesia mulai tahun 2000 hingga bulan februari 2009 yang tumbuh pesat. Disamping hunian, perumahan dan apartemen, juga terdapat produk properti berupa gedung perkantoran dan ruko yang juga tumbuh pesat. Hal ini dapat dilihat pembangunan gedung-gedung perkantoran baru di kawasan-kawasan bisnis dan pembangunan ruko di sepanjang jalan-jalan utama di Jakarta. Maka tak mengherankan jika kemudian bisnis properti ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan. Pesatnya bisnis properti ini didorong oleh kebutuhan pokok manusia akan papan, disamping pangan dan sandang. Dan kebutuhan ini termasuk kebutuhan utama yang secara naluri harus terpenuhi. Maka, tidaklah wajar bagi seseorang untuk tidak mengidam-idamkan memiliki rumah hunian sendiri. Disamping itu dalam rangka keperluan usaha, seseorang atau badan usaha

memerlukan tempat yang dapat digunakan untuk keperluan usahanya, misalnya kantor, ruko ataupun gudang. Disamping itu, properti juga menjadi alternatif utama untuk berinvestasi. Disamping harga yang relatif selalu naik dimasa yang akan datang, juga dapat dijadikan bisnis sewa yang mendatangkan keuntungan pasif. Salah satu sebab mengapa bisnis properti ini tumbuh pesat, selain tentunya karena kebutukan manusia akan papan, adalah karena banyak alternatif cara kepemilikan yang semakin mudah. Saat ini memiliki sebuah rumah atau properti lainnya tidak harus dengan uang cash namun bisa juga dengan makanisme pembiayaan atau kredit. Melalui mekanisme kredit ini calon pembeli tidak lagi harus menunggu hingga terkumpul sejumlah dana sesuai dengan harga yang ditawarkan, namun cukup dengan menyiapkan sejumlah dana yang sedikit, untuk uang muka dan kepengurusan kredit, seseorang atau badan dapat memiliki sebuah properti. Kondisi yang turut mempengaruhi iklim bisnis properti adalah regulasi pemerintah dibidang properti, termasuk didalamnya regalasi dibidang perpajakan. Pada tahun 1997 muncul regulasi dari bank indonesia yang pada saat itu mempunyai pengaruh yang cukup signifikan bagi usaha properti, yaitu dilarangnya perbankan memberikan kredit untuk pengadaan dan pengolahan tanah. Saat itu pengembang properti yang bermain terbagi menjadi pengusaha besar dan kecil. Banyak dari pengembang besar mengandalkan pengadaan dan pengolahan tanah berasal dari kredit bank. Kondisi ini berkaitan dengan luasnya pelaksanaan ketentuan tanah yang akan dikembangkan. Akan sulit bagi pengembang besar untuk melakukan pengadaan dan pengolahan dengan cakupan yang luas hanya mengandalkan modal sendiri. Kondisi ini ditambah dengan nilai strategis letak tanah yang akan dikembangkan oleh pengembang besar. Sehingga dengan ketentuan dari Bank Indonesia ini sedikit banyak mempengaruhi pola bisnis pengembang besar. Misalnya perusahaan yang telah mempunyai izin lokasi yang luas namun belum melakukan pembebasan. Hal sebaliknya terjadi bagi pengembang kecil yang sedari awal mengadakan dan mengolah tanah menggunakan modal sendiri. Dengan regulasi dari Bank Indonesia ini tentu akan menguntungkan pengembang kecil karena kompetisi bisnis akan lebih fair. Kondisi ini tidak berlaku bagi pengusaha properti yang bergerak di pengembangan rumah sederhana dan rumah sangat sederhana yang memang manjadi lahan bagi pengembang kecil. Kondisi ini juga tidak berlaku pengusaha yang sangat besar yang mempunyai banyak alternatif pembiayaan, misalnya perusahaan yang telah go publik. Dan dalam pembangunan mulai dari kawasan perumahan biasa sampai dengan kawasan perumahan elit memerlukan adanya penunjang kegiatannya. Sehingga penulis mencari lokasi untuk di analisa dan menjadi bahan pertimbangan dalam pembangunan kawasan Real Estate. Lokasi yang terpilih pun terletak di kelurahan Dutulunaa kecamatan Limboto kota Gorontalo

HASIL ANALISA Pengumpulan hasil analisa dengan mempertimbangkan kondisi geografis, kependudukan, sarana dan prasarana, kondisi ekonomi, akses jalan, fasilitas, keunggulan, permasalahan dan solusi dari adanya permasalahan. Kondisi 1. Geografis Geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau posisi daerah itu pada bola bumi. Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis dan social budaya. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang yang mempunyai arti penting dalam kaitannya antara iklim dan perekonomian. Wilayah Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut: Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia. Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Limboto juga merupakan ibukota kabupaten Gorontalo. Terletak di 0,30 derajat Lintang Utara, 1,0 derajat Lintang Selatan, 121 derajat bujur Timur dan 123,3 derajat Bujur Barat. Kondisi topografi di kelurahan Dutulanaa kecamatan limboto memiliki kontur yang tidak bergelombang sehingga sangat baik untuk peruntukan kawasan pembangunan Real Estate. 2. Kependudukan Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

Rumah penduduk di kelurahan Dutulanaa terdapat 510 unit, dan masih banyak lahan kosong yang tidak digunakan oleh penduduk sekitar. 3. Sarana dan Prasarana Pengertian sarana dan prasarana Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana pada dasarnya berbentuk fasilitas atau alat yang digunakan secara langsung untuk kelangsungan suatu kegiatan. Biasanya, alat atau fasilitas ini mempunyai peran penting, karena tanpanya, kegiatan tersebut tidak akan dapat terselenggara dengan baik. Bahkan, kegiatan tidak akan ada tanpa adanya alat tersebut. Contohnya, pada kegiatan pendidikan, sekolah atau pengajaran, yang termasuk dalam sarana adalah meja, bangku, papan tulis, kelas, bangunan dan lainnya yang ada di sekolah tersebut. Namun, ada satu hal yang juga termasuk dalam bentuk lain dari sarana. Hal tersebut adalah waktu. Waktu dimasukkan dalam kelompok sarana. Waktu tidak bisa diukur dan termasuk dalam bentuk abstrak. Tapi, waktu pasti dibutuhkan dan bersentuhan secara langsung dengan kegiatan yang dilakukan tersebut. Hal inilah yang membuat waktu masuk dalam kelompok ini Sedangkan Prasarana, merupakan fasilitas umum yang ada di lokasi terjadinya kegiatan tersebut. Bila mengambil contoh dari kegiatan pendidikan atau sekolah, maka prasarana dapat berupa jalan dan listrik. Keduanya dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan utama di tempat tersebut. Sarana dan prasarana yang ada di kelurahan dutulanaa kecamatan limboto sangatlah memadai sehingga mampu untuk dijadikan sebagai lokasi untuk pembangunan real estate. 4. Kondisi ekonomi Keadaan ekonomi di kelurahan dutulana kecamatan limboto sangat lancar dan tidak tersendat dengan berbagai factor yang ada baik dalam system pemerintahan maupun social. 5. Fasilitas Secara umum fasilitas merupakan alat atau segala sesuatu yang dipergunakan untuk mempermudah dan memperlancar suatu usaha atau pekerjaan. Di kelurahan Dutulanaa kecamatan limboto fasilitas yang memadai sehingga bias menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan real estate 6. Keunggulan Keunggulan berasal dari kata dasar unggul. Keunggulan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga keunggulan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Gorontalo tepatnya di kelurahan dutulanaa kecamatan limboto berdasarkan informasi bahwa terdapat potensi di sektor industri dan masih bersifat menyebar (kegiatan home industry). Berdasarkan jenisnya, unit usaha

industri di Kabupaten Gorontalo terbagi atas : Industri Hasil Pertanian; Industri Aneka; Industri Logam, Industri Perikanan dan industri perairan. Selain itu danau Limboto memiliki banyak fungsi dan manfaat yaitu sebagai penyedia air bersih, habitat tumbuhan dan satwa, pengatur fungsi hidrologi, pencegah bencana alam, stabilisasi sistem dan proses-proses alam, penghasil sumberdaya alam hayati, penghasil energi, sarana transportasi, rekreasi dan olahraga, sumber perikanan, sumber pendapatan, pengendali banjir, dan sebagai sarana penelitian dan pendidikan. Beberapa fungsi dan manfaat danau secara ekosistem adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik. 2. Sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang penting. 3. Sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya (rumah tangga, industri dan pertanian). 4. Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah. 5. Memelihara iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaban dan tingkat curah hujan setempat. 6. Sebagai sarana tranportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya. 7. Sebagai sarana rekreasi dan obyek pariwisata. Dua hal lain yang ditawarkan ekosistem danau adalah : 1. Sebagai sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestik maupun industri. 2. Sebagai sistem pembuangan yang memadai dan paling murah. 7. Permasalahan permasalahan mengenai sampah dan kebersihan lingkungan hidup masih terus menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Gorontalo tepatnya di kelurahan dutulanaa kecamatan limboto. Bagaimana tidak, danau limboto yang berdekatan langsung dengan pemukiman warga yang seharusnya dijaga dan dirawat sebagai destinasi objek wisata dan tentunya menjadi salah satu cirri khas daerah gorontalo menjadi pusat perhatian karena disekitar danau penuh dengan sampah dapur yang menyebabkan danau kian hari semakin rusak. Bukan hanya itu, tetapi pendangkalan dan penyusutan semakin luas, penurunan kualitas air danau, perkembangan eceng gondok, penurunan volume air, penurunan produktivitas perikanan, banjir, perusakan hutan dan lahan, dan perusakan hutan riparian. Laju pendangkalan danau akibat erosi dari sungai-sungai yang bermuara di danau ini sangat besar. Pada tahun 1932, rata-rata kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas 7.000 Ha. Pada tahun 1955 kedalaman danau menurun menjadi 16 meter. Dan dalam tempo 30 tahun, (tahun 1961) rata-rata kedalaman Danau Limboto telah berkurang menjadi 10 meter dan luasanya menyusut menjadi 4.250 Ha. Pada tahun 1990 – 2008 kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2,5 meter dan luasnya yang tersisia tinggal 3.000 Ha. Dalam kurun waktu 52 tahun Danau Limboto berkurang 4304 ha (62.60 %). Jika kita hitung per tahunnya, tingkat penyusutan danau mencapai 65.89 hektar. Diperkirakan pada

tahun 2025 Danau Limboto lenyap dari muka bumi Gorontalo. Pendangkalan ini selain dipicu oleh erosi sungai dan lahan, juga disebabkan oleh para nelayan yang selama bertahun-tahun membangun perangkap ikan yang menggunakan gundukan tanah dari darat serta batangbatang pohon. Pendangkalan danau menyebabkan munculnya tanah-tanah timbul di kawasan perairan danau. Tanah-tanah timbul ini selanjutnya diokupasi dan dikapling oleh masyarakat yang seakan-akan hak miliknya dan dimanfaatkan untuk berbagai peruntukan seperti sawah (637 hektar), ladang (329 hektar), perkampungan (1272 hektar), dan peruntukan lainnya (42 hektar). Hal ini menimbulkan kerawanan sosial karena konflik antar masyarakat kemungkinan besar dapat terjadi dalam memperebutkan kawasan danau. Penyusutan luas dan pendangkalan terutama disebabkan kurangnya air yang tertahan dan sedimentasi akibat penggundulan hutan di bagian hulu. Tekanan pertumbuhan penduduk di sekitar danau telah mempercepat penyusutan luas dan pendangkalan, seperti illegal logging, penimbunan sampah, dan illegal fishing. Perkembangan terakhir menunjukkan sebagian wilayah permukaan danau sudah ditempati oleh masyarakat. Berbagai aktivitas masyarakat di sekitar dan di dalam kawasan danau juga mengancam dan memperburuk kelestarian fungsi danau. Saat ini kualitas air Danau Limboto mengalami penurunan akibat limbah domestik, aktivitas budidaya yang dilakukan di dalam danau, dan sedimentasi danau akibat erosi di daerah hulu sungai. Monitoring kualitas air danau menunjukkan beban pencemaran organik yang tinggi dari sumber aliran yang melalui kawasan perkotaan tersebut, seperti terlihat pada kandungan oksigen terlarut di Sungai Alo 0,77 mg/l, Sungai Biyonga 0,94 mg/l, dan kandungan total nitrogennya adalah 2,69 mg/l, sementara total fosfornya 1,44 mg/l. Akibat eutrofikasi berbagai tanaman pengganggu tumbuh subur yang banyak menyerap air dan dapat mempercepat pendangkalan danau. Masukan bahan organik dan hara ini menyebabkan kondisi perairan danau menjadi subur, seperti terlihat dari hasil perhitungan Indeks Status Kesuburan yang menunjukkan perairan Danau Limboto termasuk kedalam kategori perairan eutrofik ke hypereutrofik. Hal ini sejalan dengan fakta di lapangan dimana tampak tumbuhan air dan fitoplankton sangat melimpah di Danau Limboto (LIPI, 2007).

Tingkat cemaran organik yang tinggi juga terindikasi dari kelimpahan biota benthik, khususnya dari kelas tubificidae yang tinggi di dasar perairan danau. Kawasan pemukiman juga berkembang di lingkungan sekitar danau, bahkan di beberapa bagian tepian danau, pemukiman penduduk secara langsung bersentuhan dengan badan air danau. Sumber potensial cemaran bahan organik lainnya di Danau Limboto adalah dari budidaya jaring apung dan jaring tancap yang berkembang di badan air danau tersebut. Dari hasil perhitungan Indeks Kimia Kirchoff, perairan Danau Limboto masih termasuk kedalam perairan yang tercemar ringan (LIPI, 2007). Meskipun demikian masalah pencemaran ini

perlu mendapat perhatian khusus karena terdeteksinya kandungan logam merkuri dalam konsentrasi yang tinggi di badan perairan danau tersebut.

Eceng gondok di Danau Limboto tumbuh meluas. Luas sebaran eceng gondok mencapai sekitar 30 % dari luasan danau.

Menurut informasi penduduk, penyebaran eceng dan jenis tanaman mengapung lainnya sangat dipengaruhi oleh musim. Hal ini berkaitan dengan hembusan angin yang berbeda pada tiap musim. Eceng gondok akan bergerak dari Barat-Utara ke Timur dan Selatan. Pergeseran tersebut sejalan dengan perubahan musim khususnya arah mata angin dimana eceng gondok akan terdeposisi di bagian selatan danau.

Masyarakat nelayan di kawasan perairan Danau Limboto saat ini melaporkan telah terjadi penurunan produktivitas perikanan di perairan Danau Limboto. Hasil survei memperlihatkan kecenderungan berkurangnya populasi dan jenis-jenis ikan di danau, namun belum ada data penurunan tersebut. Namun demikian, berbagai fenomena kerusakan lingkungan perairan danau, meliputi pendangkalan dan penyusutan luas genangan air, punahnya vegetasi tumbuhan tenggelam, laju pencemaran bahan organik, dapat menjadi indikator penurunan produktivitas perikanan tersebut.

Hal lain yang dapat menjelaskan terjadinya penurunan tingkat produktivitas perikanan danau yaitu eksploitasi sumber daya perikanan secara berlebihan. Hal ini terlihat dari pertambahan jumlah nelayan di danau. Penurunan produktivitas perikanan di Danau Limboto kemungkinan juga disebabkan cara penangkapan yang kurang ramah lingkungan yaitu penggunaan racun (potas), setrum, bom ikan dan alat penangkap skala besar. Pokok permasalahan yang perlu diperhatikan di perairan Danau Limboto adalah semakin menurunnya populasi ikan seperti ikan huluu, payangga, gabus, udang dan sebagainya dan bahkan ada yang punah seperti mangaheto (ikan sejenis bobara warna merah), Botua (ikan jenis mujair berwarna putih tanpa sisik), Bulaloa (ikan jenis bandeng tulang sedikit berwarna putih bersisik), dan Boidelo (mirip ikan tuna bersisik dan berwarna abu-abu). Dulu bermacam-macam ikan air tawar dapat dijumpai didanau ini. Kini yang tersisa hanya mujair, nila, gabus atau sepat.

Pendangkalan danau dan kerusakan hutan menyebabkan terjadinya banjir. Setiap tahun terjadi pendangkalan danau setinggi 46.66 cm dan penyempitan danau sebesar 66.66 hektar dan terjadi penurunan muka air normal danau sebesar kurang lebih 1,75 cm. Penurunan daya tampung danau, menyebabkan terjadi banjir. Banjir terjadi setiap tahun di wilayah hilir selama tiga tahun terakhir.

Hidrograph banjir DAS Sungai yang lokasi dekat dengan danau limboto (Tr= 25 Thn). Sumber: BWS II Gorontalo

Hidrograph banjir DAS Sungai dekat dengan danau(Tr= 25 Thn) Sumber: BWS II Gorontalo

Hidrograph Sungai dekat danau (Tr= 25 Thn) Sumber: BWS II Gorontalo Daerah tangkapan air (catchment area) DAS Limboto telah mengalami degradasi yang serius. Banyak kegiatan pertanian di DAS Limboto berada di kawasan hutan lindung. Kegiatan lahan pertanian yang banyak berkembang adalah pertanian lahan kering untuk tegalan (palawija), kebun kelapa, kemiri dan sebagainya. Luas lahan pertanian tersebut mencapai 40.58 % dari luas wilayah DAS Limboto. Kegiatan perladangan berpindah, pembakaran lahan, penebangan liar dan pengembalaan liar marak dilakukan oleh berbagai pihak.

Berdasarkan klasifikasi hutan, sebagian besar daerah tangkapan air hujan pada DAS LBB ternyata telah lama dilegalisasi menjadi Hutan Produksi Terbatas (HPT) atau Limited Production Forest yang telah mendorong secara formal eksploitasi hutan secara besarbesaran. Luas hutan di DAS Limboto hanya 14.893 hektar (16.37 % dari luas DAS) jauh di bawah persayartan minimum (30 %). Kerusakan hutan memperbesar tingkat erosi tanah dan menyebabkan lahan-lahan yang ada menjadi kritis. Berdasarkan RTL-RLKT DAS Limboto, 2004, tingkat erosi di DAS Limboto mencapai angka 9.902.588,12 ton/tahun atau rata-rata 108.81 ton/ha/tahun. Sedimentasi di Danau Limboto sebesar 0.438 mm/tahun. Luas lahan kritis mencapai angka 26.097 hektar lahan kritis terdiri dari 12.573 hektar lahan kritis di dalam kawasan hutan dan 13.524 ha di luar kawasan hutan.

Laju pendangkalan danau akibat erosi dari sungai-sungai yang bermuara di danau ini sangat besar. Pada tahun 1932, rata-rata kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas 7.000 Ha. Pada tahun 1955 kedalaman danau menurun menjadi 16 meter. Dan dalam tempo 30 tahun, (tahun 1961) rata-rata kedalaman Danau Limboto telah berkurang menjadi 10 meter dan luasanya menyusut menjadi 4.250 Ha. Pada tahun 1990 – 2008 kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2,5 meter dan luasnya yang tersisia tinggal 3.000 Ha.

Dalam kurun waktu 50 tahun Danau Limboto berkurang 4304 ha (62.60 %). Jika kita hitung per tahunnya, tingkat penyusutan danau mencapai 65.89 hektar. Diperkirakan pada tahun 2025 Danau Limboto lenyap dari muka bumi Gorontalo. Pendangkalan ini selain dipicu oleh erosi sungai dan lahan, juga disebabkan oleh para nelayan yang selama bertahun-tahun membangun perangkap ikan yang menggunakan gundukan tanah dari darat serta batangbatang pohon. Pendangkalan danau menyebabkan munculnya tanah-tanah timbul di kawasan perairan danau. Tanah-tanah timbul ini selanjutnya diokupasi dan dikapling oleh masyarakat yang seakan-akan hak miliknya dan dimanfaatkan untuk berbagai peruntukan seperti sawah (637 hektar), ladang (329 hektar), perkampungan (1272 hektar), dan peruntukan lainnya (42 hektar). Hal ini menimbulkan kerawanan sosial karena konflik antar masyarakat kemungkinan besar dapat terjadi dalam memperebutkan kawasan danau. Penyusutan luas dan pendangkalan terutama disebabkan kurangnya air yang tertahan dan sedimentasi akibat penggundulan hutan di bagian hulu. Tekanan pertumbuhan penduduk di sekitar danau telah mempercepat penyusutan luas dan pendangkalan, seperti illegal logging, penimbunan sampah, dan illegal fishing. Perkembangan terakhir menunjukkan sebagian wilayah permukaan danau sudah ditempati oleh masyarakat. 8. Solusi Program Adipura merupakan salah satu instrument Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang jika benar-benar dilaksanakan dengan kaidah "good environmental governance" akan berperan strategis dalam hal mendorong pengelolaan sampah, termasuk di dalamnya mendorong pemenuhan kewajiban pemerintah kabupaten/kota terkait penyediaan dan pengoperasian TPA dengan metode minimal lahan urug terkontrol (controlled landfill kata nurlan Dia menjelaskan, penerapan program Adipura perlu dilakukan terobosanterobosan baru yang mengarah pada peningkatan dampak positif dari program tersebut. Menurut dia, program adipura harus mampu mendorong terwujudnya kota-kota di Indonesia yang tidak hanya bersih, hijau, dan sehat, namun juga berkelanjutan, setiap daerah yang berkelanjutan harus mampu mengintegrasikan aspek pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan juga pembangunan lingkungan. Sementara itu, Husni Deka, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Husni Deka mengatakan, Kabupaten Gorontalo terus berupaya melakukan pembenahan, persiapan dalam mendukung program pemerintah

pusat salah satunya penyediaan RTH di ibu kota Kabupaten. Pembenahan fasilitas ruang terbuka hijau utama di ibu Kota Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu prioritas kami dalam menyediakan ruang RTH yang juga merupakan salah satu indikator penilaian adipura kedepan nanti," jelas Husni. Pengumuman penghargaan Adipura sendiri akan dilakukan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia pada Bulan Juni 2016. Namun dikarenakan belum selesainya mekanisme, kriteria dan indikator penilaian Adipura berdasarkan hasil Rebranding Adipura Strategy maka penilaian akan tetap menggunakan kriteria dan penilaian Adipura sebelumnya. Dia menambahkan, kriteria dan indikator penilaian terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta pengelolaan pertambangan berwawasan lingkungan.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan lokasi yang menjadi bahan untuk di analisa sebagai alternative dalam pemilihan untuk pembanguna Real Estate tepatnya berada di kelueahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kota Gorontalo sangat berpotensi untuk pembangunannya. Walaupun ada banyak permasalahan yang berada di lokasi namun ada beberapa solusi terkait permasalahan tersebut nsehingga tidak menjadi masalah dalam menangani pembangunan Real Estate. SARAN Dengan adanya penelitian untuk pembanguunan kawasan Real Estate Pihak pemerintah harus lebih memperhatikan setiap kawasan baik yang mempunya potensi dalam segala bidang mkaupun yang tidak sehingga harus ada izin dalam proses pembangunan. Dalam hal perizinan pembangunan di daerah tersebut. Kawasan lindung maupun buka lindung harus tetap dijaga, karena itu merupakan aset masa depan yang bukan hanya bermanfaat bagi penduduk sekitarnya saja, tapi penduduk dunia karena akan mengurangi pemanasan global.

Related Documents


More Documents from "Herry Prasetyo"