Jurnal Fix Chank P.docx

  • Uploaded by: eltris raju
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Fix Chank P.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,635
  • Pages: 13
UPAYA GURU PPKn DALAM MEMBINA MORAL SISWA KELAS X APK 1 SMK PGRI 2 MALANG Erasmus Sandri Panggut Pembimbing: (I) Prof. Dr. Bambang Satrya, SH.,M. H(II) Drs. Iskandar Ladamay., M.Pd Universitas Kanjuruhan Malang [email protected] ABSTRAK

Sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan harus senantiasa memperhatikan moral serta perilaku anak dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara kepala sekolah, guru dan orang tua siswa dalam rangka menumbuhkan dan membina moral pada siswa. Peran guru menjadi sangat esensial dalam perpektif pengembangan pendidikan karakter, budaya dan moral bangsa melalui proses pendidikan yang baik dan berkualitas termasuk didalamnya adalah pendidikan moral, budaya, dan juga karakter bagi semua peserta didik. Moral yaitu nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Selanjutnya istilah moral lebih dipergunakan untuk menunjukan kode etik, tingkah laku, adat atu kebiasaan dari individu atau sekelompok.Moral adalah hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban atau norma. Moral dapat diartikan sebagai sarana untuk mengatur benar-tidaknya atau baik-buruknya tindakan individu maupun kelompok. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian ini menggunakan pendekatan jenis Deskriptif jenis Kualitatif maka kesimpulan dari penelitian ini Upaya guru PPKn dalam membina moral siswa kelas X APK I SMK PGRI Kota Malang meliputi menasehati, keteladanan dalam prilaku, memberikan hukuman jika bersalah, memberi penghargaan jika berprestasi, serta melakukan hubungan kerjasama guru dengan orang tua dengan baik. Guru di SMK PGRI I Kota Malang selalu memberikan penanaman nilai tentang moral dan memantau perillaku dan kehadiran disekolah dari setiap siswanya. Dengan diberikan penanaman tentang nilai-nilai moral dan disiplin maka dapat dipastikan moralitas peserta didikpun dapat dimilikinya dengan baik. Kata kunci : Upaya guru PPKn dalam Membina Moral Siswa

Pendahuluan Pendidikan Nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI nomor 20 tahun 2003). Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur kenerhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dari budi perkerti anak. Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 1. Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur undang-undang”. 2. Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan illmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umay manusia”. Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, tahun 2003

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi serta peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek, pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis yaitu anak melakukan kegiatan fase demi fase. Seperti yang telah dikemukakan dimuka, pendidikan itu adalah suatu proses, proses dalam hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan terdiri dari serangkaian tindakan yang menuju ke suatu hasil tertentu (Daryanto, 2008:5). Ketika pendidikan di lingkungan keluarga mulai sedikit diabaikan dan dipercayakan penuh kepada lingkungan sekolah, serta lingkungan sosial yang makin kehilangan kesadaran bahwa aksi mereka pada dasarnya memberikan pengaruh yang besar pada pendidikan seseorang individu. Maka lingkungan sekolah (guru) menjadi garda terahkir yang memanggul kepercayaan tersebut. Orang tua semakin tidak peduli dengan pendidikan anaknya yang semakin hari semakin tergerus oleh lingkungan sosial yang merusak dirinya dan hilangnya rasa hormat kepada guru yang selama ini membimbing di sekolah. Mereka lenih menghargai teman yang menurutnya memebrikan warna bagi kehidupannya. Sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan harus senantiasa memperhatikan

moral

dan

kedisiplinan

anak

dalam

mengikuti

proses

pembelajaran. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara kepala sekolah, guru dan orang tua siswa dalam rangka menumbuhkan atau membina moral dan kedisiplinan pada siswa. Peran guru menjadi sangat esensial dalam prepektif pengembangan pendidikan karakter, budaya, dan moral bangsa melalui proses

pendidikan yang yang berkualitas termaksut didalamnya adalah pendidikan moral, budaya dan karakter bagi semua peserta didik. Metode Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong,2004:4) “mendefenisikan pendidikan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Berdasarkan rumusan tentang penelitian kualitatif tersebut diatas,maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti berusaha untuk menggambarkan suatu keadaan beserta segala aspeknya dalam rangka pemberian informasi sejelas-jelasnya. Dengan kata lain,peneliti ini menuturkan dan menafsirkan data yang ada,misalnya tentang situasi yang dialami,suatu hubungan,kegiatan,pandangan sikap yang menampak,atau tentang suatu proses yang sedang berlansung. Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data,tetapi meliputi analisa dan interprentasi tentang arti data itu. Dalam perspektif pendekatan dan jenis penelitian di atas,maka penelitian ini berusaha memaparkan realitas mengenai upaya-upaya guru PPKn dalam membina moral siswa siswa di SMK PGRI 2 Malang yang paparanya berasal dari hasil wawancara ,dokumentasi,catatan lapangan,serta observasi. Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil temuan data yang diperoleh saat penelitian melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi. Dari ketiga

metode pengumpulan data tersebut dapat menjawab rumusan permasalahan yang diteliti sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bermakna terkait dengan penelitian ini. Dalam bab ini pun peneliti akan memaparkan gambaran profil tempat dimana peneliti melakukan peneltian. Yang selanjutnya dipaparkan hasil temuan sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. A. Profil dan Kultur SMK PGRI 2 Malang 1. Identitas sekolah Nama : SMK PGRI 2 Malang Status : Terakreditasi NPSN : 20533809 NSS : 344 056 105 002 Alamat sekolah : Jl. Janti Barat Blok A Kota Malang Kelurahan : Bandungrejosari Kecamatan : Sukun Kota : Malang Propinsi : Jawa Timur Kode pos : 65148 No. telp : (0341) 801410 Website : smkpgri02-malang.blogspot.co.id E-mail : [email protected] Adapun hasil observasi yang diperoleh saat melakukan penelitian adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Hasil Observasi VARIABEL Proses Penanaman Nilai-Nilai moral

INDIKATOR Religius

HASIL OBSERVASI - Siswa berdoa sebelum dan sesudah proses kegiatan belajar mengajar - Siswa sering melaksanakan shalat bersama setiap hari dimasjid di lingkungan sekolah - Siswa setiap hari juma’at siswa mengikuti kegiatan membaca Al’quran.

Kejujuran

Tolerasi

Demokrasi

Disiplin

Cintah tanah air

- Siswa mengerjakan ulangan atau dengan kemampuan sendiri, (tidak mencontek)

- Siswa melaksanakan program PMR (membantu siswa yang mengalami gangguan kesehatan). - Di kelas yang saya teliti, siswa menghargai siswa yang lain yang berbeda keyakinan. - Dalam kelas pengamatan saya, siswa saling menghargai sesama siswa yang mengerjakan tugas baik saat KBM berlansung maupun diluar KBM seperti megerjakan tugas diperpustakaan. - Siswa saling menghargai pendapat saat berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok. - Semua siswa berpakaian rapih selama mereka berada di lingkungan sekolah - Semua siswa datang ke sekolah tepat waktu. - Memulai shalat bersama tepat waktu. - Semua siswa mengikuti upcara bendera pada hari senin - Siswa sering membersih lingkungan sekolah - Siswa sering membersihkan kelas - Sebelum KBM dimulai, siswa diarahkan untuk membawakan salah satu lagu kebangsaan.

Hasil Dokumentasi Hasil dokumentasi dalam penelitian ini yaitu berupa profil sekolah, foto, instrument wawancara. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk meneliti tentang Upaya guru pkn dalam membina moral siswa kelas X APK SMK PGRI 2 KOTA MALANG. Pembahasan

1.

Upaya Guru PPKn dalam Membina Moral siswa pada kelas X APK I SMK PGRI 2 Malang Upaya guru PPKn sangatlah penting dalam membina moral siswa kelas X

APK 1 SMK PGRI 2 Malang dengan cara memberikan contoh yang baik kepada siswanya contohnya guru PPKn mewajibkan siswa untuk mengikuti sholat jumatan dan sholat suhur di sekolah. Guru PPKn adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendiddikan dasar dan menengah. Berdasarkan temuan penelitian maka diperoleh hasil tentang upaya guru PPKn dalam membina moral siswa kelas X APK I SMK PGRI 2 MALANG yaitu sebagai berikut: a.

Pemahaman mengenai tata tertib di kalangan siswa Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang

berkaitan

dengan tugas memberikan bantun dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar lebih patut terhadap peraturan-peraturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Setiap siswa mengharapkan guru mereka dapat menjadikan contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku guru harus sesuai dengan norma yang dianut oleh masyarakat Bangsa dan Negara. Untuk

menerapkan

hal-hal

tersebut

maka

seorang

guru

harus

membiasakan disiplin kepada siswa yang diaplikasikan dalam berbagai bentuk

prilaku yang nantinya dapat dijadikan contoh oleh anak muridnya sehingga dapat ditiru oleh siswa-siswi nya. b.

Menasehati Dalam proses pendidikan disekolah, tugas guru bukan saja mengajar dan

memindahkan ilmu semata melainkan mendidik siswa menjadi manusia yang nmanusiawi. Untuk itu, guru secara total harus dapat menguasai kondisi faktual kejiwaan siswa. Tiap tingkah laku dan perubahannya perlu dicermati guru sehingga di peroleh ketepatan perlakuan. Untuk membina moral siswa maka guru memberikan nasehat, nasehat tersebut berupa kedisiplinan menganjurkan siswa mengerjakan tugas tepat waktu dan memantau keadaan siswa. Kehadiran siswa disekolah merupakan hal yang sangat penting karena tempat berinteraksi antara guru dan siswa iyalah dikelas. Karena itu guru diharuskan untuk selalu memantau kehadiran siswa. Secara umum guru SMK PGRI 2 Malang selalu memantau kehadiran siswanya, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah responden yang mengatakan bahwa guru selalu mengecek daftar hadir siswa guna mengetahui jumlah siswa yang hadir dan tidak hadir serta alasasnnya. c.

Keteladanan dalam perilaku

Berkaitan dengan keteladanan yang mencakup prilaku guru yang tepat waktu sebagian besar guru di SMK PGRI 2 MALANG ini telah menjalankanya dengan baik sehingga menjadi cermin bagi siswa-siswi SMK PGRI 2 MALANG. Bentuk keteladanan guru yang mudah dilihat oleh siswa adalah waktu kehadiran dan kepulangan guru di sekolah. Jika guru selalu datang lebih lambat

dan pulang lebih cepat maka siswa akan cendrung meniru prilaku guru tersebut,begitu juga sebaliknya. Kehadiran guru di SMK PGRI 2 MALANG selalu lebih awal dari sisiwanya hal tersebut dibuktikan dari banyaknya responden yang menyatakan bahwa guru selalu datang lebih awal dari siswa. Lain halnya dengan kepulangan dari sekolah sebagian besar guru di SMK PGRI 2 MALANG tidak pulang lebih cepat dari siswa hal tersebut dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan tidak pernah. d.

Memberikan hukuman jika bersalah Memberikan hukuman terhadap siswa yang melakukan pelanggaran atau

kesalahan, perlu dilaksanakan dengan pendekatan yang bermuatan pendidikan agar dapat mendorong siswa agar dapat menyadari kesalahanya dan memiliki komitmen untuk memperbaiki diri sehingga pelanggaran atau kesalahan itu tidak terulang lagi. Berkaitan dengan pemberian hukuman kepada siswa, guru di SMK PGRI 2 MALANG selalu memberikan hukuman jika ada siswa yang melakukan pelanggaran. Hal ini dapat dilihat dari kebanyakan responden yang menyatakan sering daripada tidak pernah. Akan tetapi sebelum menjatuhkan hukuman, guru di SMK PGRI 2 MALANG terlebih dahulu memberikan teguran kepada siswa. e.

Memberikan penghargaan ( hadiah) jika berprestasi Selain memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa yang

melakukan pelanggaran atau kesalahan, guru juga memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Pemberian hadiah dapat memotivasi siswa untuk menguasai prilaku yang baik dan dapat diterina oleh lingkunganya..

Sebagian besar guru diSMK PGRI 2 MALANG selau memberikan penghargaan berupa pujian dan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan bahwa guru di SMK PGRI 2 MALANG selalu memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. f.

Kerjasama guru dengan orang tua Kerja sama guru dengan orangtua sangatlah penting bagi peningkatan

disiplimn belajar siswa. Kerjasama antara guru dengan orang tua haruslah dibina secara intensif, dan proaktif yaitu kerjasama dalam mengontrol prilaku siswa, memanggil orangtua siswa apabila siswa melakukan pelanggaran disekolah, dan mengundang orangtua siswa apabila mengadakan rapat di sekolah untuk memecahkan masalah-masalah dalam mengembangkan pribadi peserta didik. Kerjasama guru dengan orangtua siswa dalam mengontrol prilaku siswa di SMK PGRI 2 MALANG sudah cukup baik. Hal tersebut dilihat berdasarkan banyaknya responden yang mengatakan bahwa guru selalu bekerjasama dengan orangtua siswa dalam mengontrol prilaku siswa. Sama halnya dengan pemanggilan orangtua siswa apabila siswa melakukan pelanggaran di kelas, dimana banyak responden menyatakan guru memanggil orangtua siswa apabila siswa melakukan pelanggaran di sekolah. 2.

Penghambat Guru PPKn dalam membina moral siswa X APK SMK PGRI 2 Malang

Berdasarkan temuan peneliti saat melakukan penelitian tentang hambatan Guru PPKn dalam membina moral siswa X APK SMK PGRI 2 Malang dapat dijabarkan sebagai berikut: a.

anak yang kurang disiplin dalam kelas Dalam hal ini yang dimaksudkan oleh guru PPKn ialah mengenai tingkah laku anak dalam kelas terutama mengenai disiplin dalam berpakaian maupun dalam hal disiplin waktu. Seperti, murid yang hadir setelah jam pelajaran dimulai, juga murid yang suka ijin keluar kelas

b.

berkali-kali dengan alasan mau ke kamar mandi. suka gaduh Dalam hal ini yang dimaksudkan oleh guru PPKn ialah mengenai tingkah laku serta perbuatan muridnya yang suka membuat gaduh pada saat jam pelajaran berlasung sehingga menggangu jalanya proses belajar mengajar di dalam kelas. Seperti anak murid yang suka menggangu teman lainya yang sedang serius belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut : 1. Peranan guru dalam penegakan disiplin siswa pada kelas X APK 1 SMK PGRI 2 MALANG meliputi menasehati, keteladanan dalam berprilaku, memberikan hukuman jika bersalah, memberikan penghargaan (hadiah)

jika berprestasi, serta melakukan kerja sama guru dengan orangtua sudah baik . 2. Semua guru di SMK PGRI 2 MALANG selalu memberikan nasehat tentang kedisiplinan dan memantau kehadiran siswanya. 3. Sebagian besar guru di SMK PGRI 2 MALANG telah berprilaku tepat waktu, selalu mengabsen kehadiran siswa, datang lebih awal dari siswanya dan tidak pulang lebih cepat dari siswanya. 4. Guru di SMK PGRI 2 MALANG selalu memberikan hukuman jika ada siswa yang melakukan pelanggaran berupa hukuman fisik namun sebelum menjatuhkan hukuman terlebih dahulu memberikan teguran kepada siswa, 5. Sebagian besar guru di SMK PGRI 2 MALANG selalu memberikan penghargaan berupa pujian dan hadiah kepada siswa yang berprestasi. 6. Kerjasama guru dengan orang tuan siswa dalam mengontrol perilaku siswa di SMK PGRI 2 MALANG sudah cukup baik, guru memanggil orang tua siswa apabila siswa melakukan pelanggaran di kelas. Jika mengadakan rapat di sekolah guru selalu mengundang orangtua siswa untuk membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan siswa. 7. Dengan modal moral dan disiplin maka dapat dipastikan moralitas peserta A.

didik atau siswa dapat dimiliki oleh peserta didik dengan baik. Saran Dunia pendidikan tidak terlepas dari sikap kedisiplinan dan moralitas

siswa-siswi, baik di sekolah maupun dilingkungan luar sekolah masing-masing, dan sudah selayaknya harus di tumbuh kembangkan serta di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Guru sebagai salah satu komponen pendidikan yang dapat menegakan disiplin dan menjadi teladan siswa sangat diharapkan untuk menumbuhkan kedisiplinan dan penanaman moral yang baik pada dirinya yang kemudian diterapkan kepada siswanya.

Khususnya kepada bapak kepala sekolah, para guru dan juga semua staf di SMK PGRI 2

MALANG diharapkan untuk tetap mempertahankan dan

meningkatkan penegakan disiplin dan pembekalan moral yang telah dilaksanakan sehingga penanaman tentang nilai-nilai moral dapat tercerna dengan baik oleh siswa-siswi, hingga pada saat terjun ke masyarakat siswa-siswi ini dapat mengimplementasikan ajaran tentang nilai-nilai itu dengan baik. Juga kiranya SMK PGRI 2 Malang juga sekiranya harus dapat mempertahankan dan merubah semua aturan yang berlaku sesuai dengan peubahan iptek sekarang ini. DAFTAR RUJUKAN Buku Sumber: Daryanto 2008. Administrasi pendidikan: Rineka cipta. Moleong, Lexy. 2004. Metedeologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Valmbad. (2005). Teori Perkembangan Moral. (Online). Tersedia: http://valmbad. multiply.com/journal/item/9 (7 Oktober 2010) Dokumen Resmi Undang-Undang Tahun !945 tentang Pendidikan Nasional Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional

Related Documents

Jurnal Fix 7.pdf
May 2020 12
Jurnal Fix Gadar.pdf
June 2020 13
Jurnal Fix Melda.docx
October 2019 22
Cover Fix Jurnal Spm.docx
November 2019 28

More Documents from "tuty noviansyah"

Lane Dane
November 2019 41
Fcn Format.docx
October 2019 39
Dmm-2 Question Bank.docx
April 2020 27
Claim Mgmt Process
November 2019 37
The_bodybuilding_truth.pdf
October 2019 36