Job 3 Analisa Ayak.docx

  • Uploaded by: 1-Konstruksi Sipil B
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Job 3 Analisa Ayak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,481
  • Pages: 19
POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

I.

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

REFERENSI

1. ASTM C. 136-96 (Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates) 2. BS 410 : 1986 (Spesification For Test Sieves) 3. BS 882 : 1992 (Spesification For Aggregates From Natural Sources for Concrete) 4. SNI 03-1968-1990 (Agregat Halus Dan Kasar, Metode Pengujian Analisis Saringan) II.

TUJUAN

1. Mengetahui pengaruh gradasi agregat terhadap sifat campuran beton. 2. Dapat melaksanakan pengujian analisa distribusi butir. 3. Dapat menghitung presentase butiran yang tertahan, lolos kumulatif tiap ukuran ayakan dan menggambarkan kurva gradasinya. 4. Dapat menentukan mutu agregat berdasarkan angka kehalusan (FM) maupun terhadap spesifikasi gradasi. III.

DASAR TEORI

Analisa saringan agregat adalah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan, yang kemudian angka-angka persentasenya ditabelkan dan digambarkan pada grafik atau kurva distribusi butir. Hasil dari analisa ayak dapat menentukan gradasi suatu agregat. Gradasi agregat yang baik untuk beton adalah adalah agregat dimana susunan butirnya (gradasi) terdiri dari butiran halus hingga kasar secara beraturan, karena butirannya akan saling mengisi sehingga akan diperoleh beton dengan kepadatan yang tinggi, mudah dikerjakan dan mudah dialirkan.

Gradasi Kasar Seragam

Gradasi Halus Seragam

Gradasi Celah

Gradasi Menerus

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

14

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

Mutu gradasi agregat, selain ditentukan terhadap distribusi butiran, beberapa standar mensyaratkan atas dasar angka modulus kehalusan (Fineness Modulus/ FM). Modulus Kehalusan adalah Jumlah persentase tertahan kumulatif untuk satu seri ukuran ayakan yang kelipatan dua, dimulai dari ukuran terkecil 0,15 mm dibagi 100. FM =

Jumlah persentase tertahan kumulatif kelipatan dua 100

A. Persyaratan Gradasi Agregat Halus Persyaratan gradasi agregat halus menurut BS 882 : 1992 dan ASTM C 33-93 disajikan pada Tabel 1 Persyaratan Susunan BUtir Agregat Halus Tabel 1. Persyaratan Susunan Butir Agregat Halus Percentage by mass passing sieves

Sieve Size

BS 882 : 1992 Overall

Coarse

Medium

Fine

grading

grading

grading

10.0 mm

grading 100

5.0 mm

89 - 100

BS

ASTM

ASTM C 33-93 100 95 - 100

2.35 mm

8

60 - 100

60 - 100

65 - 100

80 - 100

80 - 100

1.18 mm

16

30 - 100

30 - 90

45 - 100

70 - 100

50 - 85

600 μm

30

15 - 100

15 - 54

25 - 80

55 - 100

25 - 60

300 μm

50

5 - 70

5 - 40

5 – 48

5 - 70

10 - 30

150 μm

100

0 - 15*

0-0

0-0

0-0

2 - 10

*For crushed stone fine in aggregate, the permissible limit is increass to 20 percent except for heavy duty floors

Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/FM) Agregat halus menurut beberapa spesifikasi, yaitu :  1,5 – 3,8 (SK SNI S-04-1989 F)  1,5 – 3,8 (BS 882 : 1992)  2,3 – 3,1 (ASTM C.33)

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

15

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

B. Persyaratan Gradasi Agregat Kasar Persyaratan gradasi agregat kasar menurut ASTM C.33 disajikan pada Tabel 2 sedangkan persyaratan gradasi agregat kasar menurut BS 882 : 1992 disajikan pada Tabel 3. Tabel 2. Susunan butir agregat kasar menurut ASTM C.33

Tabel 3. Susunan butir agregat kasar menurut British Standard (BS) Ukuran Ayakan (mm) 50,00 37,50 20,00 14,00 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15

Spesifikasi Gradasi Agregat Kasar BS 88 : 1992 Prosentase lolos kumulatif Nominal 40 Nominal 20 Nominal 14 mm mm mm Min. Maks. Min. Maks. Min. Maks. 100 100 85 100 100 100 0 25 85 100 100 100 0 70 85 100 0 5 0 25 0 50 0 5 0 10

Nominal 10 mm Min. Maks.

100 85 0 0

100 100 25 5

Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/FM) Agregat kasar menurut beberapa spesifikasi, yaitu :  6 – 7,1 (SK SNI S-04-1989 F) Teknik Konstruksi Sipil – 2B

16

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

C.

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

Penggabungan Gradasi Agregat Kasar dan Agregat Halus

Untuk menentukan proporsi agregat kasar dan agregat halus dapat dilakukan dengan 3 metide, yaitu : 1.

Metode Analitis, yaitu dengan perhitungan menggunakan rumus

2.

Metode Grafik

3.

Metode Trial and Error, yaitu menentukan proporsi dengan cara coba-coba sampai didapat proporssi agregat yang sesuai spek nya.

IV.

ALAT DAN BAHAN

A. Alat 1. Alat Utama No.

1

Nama Alat Utama

Gambar Alat

Timbangan dengan ketelitian 0.1 gram kapasitas 30000 gram

2

Oven Pengering pada suhu konstan 110±5oC

3

Ayakan Standar BS (Dari ukuran 40 mm10 mm)

4

Ayakan Standar BS (Dari ukuran 5 mm0,075 mm)

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

17

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

2. Alat Bantu No.

Nama Alat Bantu

1

Splitter, untuk membagi agregat agar mendapatkan ukuran yang diinginkan

2

Mesin Penggetar, untuk mengayak agregat halus

3

Kuas, untuk membersihkan debu yang masih menempel pada cawan atau ayakan

4

Sendok Agregat, untuk mengambil agregat

5

Cawan, sebagai wadah untuk menyimpan agregat

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

Gambar Alat

18

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

6

Sikat baja kawat untuk membersihkan agregat yang masih menempel di lubang ayakan

No.

Nama Bahan

FORM LAPORAN HARIAN

B. Bahan Gambar Bahan

Agregat Halus dari 1

2

V.

stock pile (Pasir hasil sampling)

Agregat Kasar dari stock pile (Batu Pecah hasil sampling)

LANGKAH KERJA

A. Analisa Ayak Agregat Kasar 1. Mengeluarkan dan mendinginkan agregat kasar yang telah di oven sebelumnya. (Gambar 1) 2. Menimbang agregat kasar yang sudah dingin. 3. Masukan agregat kasar pada susunan ayakan, pada tahap pertama, ayak agregat kasar secara manual pada ukuran ayakan 5 mm, setelah itu pisahkan agregat yang lolos ayakan 5 mm dengan agregat yang tertahan pada ayakan 5 mm.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

19

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

4. Untuk agregat yang lolos ayakan ukuran 5 mm, maka masukan ke dalam mesin penggetar mulai dari ukuran 5 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm dan 0,075 mm. (Gambar 2) 5. Meletakan agregat pada mesin penggetar, jalankan mesin selama ±15 menit. (Gambar 3) 6. Untuk agregat yang tertahan pada ayakan ukuran 5 mm, maka di ayak secara manual mulai dari ukuran 40 mm, 25 mm, 20 mm, 14 mm, 10 mm, dan 5 mm (Gambar 4)

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

7. Menimbang berat agregat yang tertahan pada masing-masing ukuran ayakan dengan timbangan. 8. Masukan kedalam tabel, hitung persen tertahan dari ukuran ayakan, persen tertahan dan lolos kumulatif dan angka kehalusannya. 9. Menggambarkan kurva gradasi dan memasukan spesifikasi BS.

B. Analisa Ayak Agregat Halus 1. Mengeluarkan dan mendinginkan agregat halus yang telah dioven sebelumnya. (Gambar 5) 2. Menimbang agregat halus yang sudah dingin. Yang merupakan jumlah berat keseluruhan. 3. Membagi agregat halus dengan cara quartering agar mendapat berat yang sesuai yang diinginkan. (Gambar 6) 4. Mengayak agregat menggunakan ayakan ukuran 5 mm. Agregat yang tertahan, disaring menggunakan ayakan ukuran 40 mm, 25 mm, 20 mm, 14 mm, 10 mm.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

20

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

5. Agregat lolos ayakan 5 mm dimasukan ke dalam mesin penggetar yang sudah disusun ayakan dari ukuran 5 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm, dan 0.075 mm. lalu jalankan mesin selama ±15 menit . (Gambar 7) 6. Menimbang masing-masing berat agregat dengan timbangan. (Gambar 8) 7. Masukkan data ke dalam tabel lalu hitung persentase lolos ayakan, persentase lolos komulatif, persentase tertahan komulatif, dan FM (Fine Modulus) 8. Menggambarkan kurva gradasi dan memasukkan spesifikasi BS.

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

C. Proses Penggabungan Agregat Setelah didapatkan prosen lolos komulatif, maka kita harus menentukan prosen lolos komulatif agregat gabungan. Untuk mendapatkan prosen lolos komulatif agregat gabungan, bisa didapatkan dengan metode grafis, yaitu dengan cara : 1.

Buat persegi panjang perbandingan lebar dan panjang 1 : 2

2.

Sumbu vertikal adalah prosen lolos komulatif mulai dari 0% sampai 100%. Sumbu horizontal adalah ukuran saringan. Setelah itu tarik garis horizontal dari

Lolos kumulatif (%)

sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. (Gambar 9) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

Ukuran ayakan (mm)

Gambar 9 Teknik Konstruksi Sipil – 2B

21

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

3.

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

Untuk mendapatkan batasan masing-masing ayakan, dapat dilakukan dengan memplotkan titik tengah prosentase batas atas dan batas bawah spesifikasi, lalu tarik garis lurus sehingga berpotongan pada garis diagonal, tarik titik perpotongan tersebut ke sumbu x, maka didapatkan letak angka ukuran ayakan.

4. Setelah itu plotkan data lolos kumulatif untuk setiap jenis agregat pada setiap ayakan. 5.

Setelah didapatkan grafik dari masing-masing agregat,

6.

Kemudian gabungkan semua agregat tersebut untuk mendapatkan proporsi agregat gabungan. Contoh : gabungan antara Agregat Halus dan Agregat Kasar. Dari grafik tersebut cari jarak yang sama terhadap garis horizontal atas dan bawah sehingga didapatkan X1 = X2. Setelah didapatkan jarak yang sama kemudian tarik garis kebawah sampai memotong garis diagonal, dari perpotongan tersebut lalu tarik garis kesamping kanan sehingga didapat presentase agregat kasar dan agregat halus.

7.

Apabila hasil dari penggabungan masih belum memenuhi persyaratan, maka buat perkiraan prosentase proporsi gabugan dengan cara coba-coba atau metoda Trial and Error.

VI.

DATA DAN PERHITUNGAN

AGREGAT KASAR Dari Pengujian yang dilakukan oleh Kelompok 1 kelas 2B-KSi, berikut hasil data analisa ayak agregat kasar (Tabel 4) dan kurva gradasi agregat kasar (Kurva 1) Berat Total Agregat Kasar yang digunakan

: 9464,4 gram

Berat Agregat Lolos Ayakan Ukuran 0,075 mm

: 59,4 gram

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

22

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

:

Pokok Bahasan :

Tabel 4. Data Pengujian Agregat Kasar Ukuran Ayakan

Tertahan Berat (gram)

Kumulatif

Prosen (%)

(mm)

I

II

I

II

40,00 25,00 20,00 14,00 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 0,075 Jumlah FM

0,0 0,0 124,3 2775,9 2958,8 2422,1 742,9 175,3 93,1 49,2 27,6 32,5 9401,7

0,0 32,3 137,3 2313,8 3397,6 2101,8 730,4 150,6 85,6 40,3 21,3 73,4 9084,4

0,00 0,00 1,32 29,53 31,47 25,76 7,90 1,86 0,99 0,52 0,29 0,35 100,00

0,00 0,36 1,51 25,47 37,40 23,14 8,04 1,66 0,94 0,44 0,23 0,81 100,00

SPEK. BS 88292 ZONA-2

Tertahan

Lolos

(%)

(%)

Min.

Maks.

0,00 0,18 1,59 29,09 63,53 87,98 95,95 97,71 98,68 99,16 99,42 100,00 773,29 6,442

100,00 99,82 98,41 70,91 36,47 12,02 4,05 2,29 1,32 0,84 0,58 0,00

100

100

85 0 0 0

100 70 25 5

6,00

5,95

RataRata 0,00 0,18 1,42 27,50 34,44 24,45 7,97 1,76 0,97 0,48 0,26 0,58 100,00

Kurva 1. Gradasi Agregat Kasar KURVA GRADASI AGREGAT KASAR 100

LOLOS KUMULATIF (%)

90 80 70 60

50 40 30 20 10 0 <0,15

0,15

0,30

0,6

1,18

2,36

5,0

10

20,0

40,0

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG.

Berikut adalah analisa gradasi agregat kasar yang sudah di treatment dengan cara menghilangkan agregat kasar yang lolos ayakan ukuran 10 mm dan agregat kasar yang tertahan pada ayakan ukuran 20 mm lalu dimasukkan dalam spesifikasi sesuai BS 882-92 Zona-2 disajikan pada Tabel 5. Dan hasil gradasi agregat kasar yang telah di treatment (Kurva 2)

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

23

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

Pokok Bahasan :

:

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

Tabel 5. Data Hasil Treatment Pengujian Agregat Kasar Ukuran Ayakan (mm) 40,00 25,00 20,00 14,00 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 0,075 Jumlah FM

Tertahan Berat (gram) I II 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2775,9 2313,8 2958,8 3397,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5734,7 5711,4

I 0,00 0,00 0,00 48,41 51,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

Kumulatif

Prosen (%) II Rata-Rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 40,51 44,46 59,49 55,54 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00

Tertahan (%) 0,00 0,00 0,00 44,46 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 844,46 7,000

Lolos (%) 100,00 100,00 100,00 55,54 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

SPEK. BS 88292 ZONA-2 Min. Maks. 100 100 85 0 0 0

100 70 25 5

6,00

5,95

Kurva 2. Gradasi Agregat Kasar Hasil Treatment KURVA GRADASI AGREGAT KASAR LOLOS KUMULATIF (%)

100 90

80 70 60 50 40 30 20 10 0 <0,15

0,15

0,30

0,6

1,18

2,36

5,0

10

20,0

40,0

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG.

Berdasarkan data, didapatkan FM dari gradasi agregat kasar asli yaitu 6,442. Sedangkan FM gradasi agregat kasar yang sudah ditreatment yaitu 7,00. Dapat disimpulkan bahwa kedua FM memenuhi spesifikasi sesuai SK SNI S-04-1989 F yaitu berkisar antara 6-7,1. Tetapi yang memenuhi spesifikasi gradasi agregat kasar sesuai kurva BS 882-92 Zona-2 adalah gradasi agregat kasar setelah di treatment.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

24

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

:

Pokok Bahasan :

AGREGAT HALUS Dari Pengujian analisa ayak agregat halus yang dilakukan Kelompok 1 Kelas 2BKSi, berikut hasil data yang didapatkan (Tabel 6) dan kurva gradasi agregat halus (Kurva 3) dengan Spesifikasi BS 882-92 : Berat total Agregat Halus : 1099,0 gram Berat Agregat hasil sampling : 592,0 gram Berat Agregat tertahan ayakan 5 mm : 146,0 gram Berat Agregat lolos ayakan 5 mm : 446,0 gram Berat Agregat lolos ayakan 0,075 mm: 5,5 gram Tabel 6. Data Pengujian Agregat Halus Ukuran Ayakan (mm) 40,00 25,00 20,00 14,00 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 0,075 Jumlah FM

Tertahan Prosen (%) I II Rata-Rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,03 0,52 3,60 4,66 4,13 7,35 4,04 5,69 13,94 9,14 11,54 16,02 14,57 15,29 21,08 17,45 19,27 19,86 23,47 21,66 12,66 14,89 13,78 4,23 5,44 4,83 1,26 5,31 3,29 100,00 100,00 100,00

Berat (gram) I II 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,4 21,1 69,6 43,1 60,3 81,7 136,6 93,9 217,7 123,6 260,8 116,4 350,7 74,2 222,5 24,8 81,3 7,4 79,4 586,2 1494,2

Kumulatif Tertahan Lolos (%) (%) 0,00 100,00 0,00 100,00 0,52 99,48 4,64 95,36 10,34 89,66 21,88 78,12 37,17 62,83 56,44 43,56 78,10 21,90 91,88 8,12 96,71 3,29 100,00 0,00 497,68 3,930

SPEK. BS 882-92 Coarse Grading Min. Maks.

100 60 30 15 5 0

100 100 90 54 40 0

3,90

2,16

Kurva 3. Gradasi Agregat Halus KURVA GRADASI AGREGAT HALUS

LOLOS KUMULATIF (%)

100 90 80 70 60 50 40

30 20 10 0 <0,15

0,15

0,30

0,60

1,18

2,36

5,0

10,0

20,0

40,0

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

25

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

FORM LAPORAN HARIAN

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

Berikut adalah perhitungan agregat halus yang sudah di treatment dengan cara menghilangkan agregat halus yang tertahan pada ayakan ukuran 5 mm dan lolos ayakan 0,15 mm dan disertai spesifikasi BS 882-92 Coarse grading. (Tabel 7) serta Kurva gradasi agregat halus hasil treatment pada Kurva 4.

Tabel 7. Data Hasil Treatment Pengujian Agregat Halus Ukuran Ayakan (mm) 40,00 25,00 20,00 14,00 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 0,075 Jumlah FM

Tertahan Prosen (%) I II Rata-Rata 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 21,69 19,21 20,45 28,55 23,02 25,79 26,89 30,95 28,92 17,14 19,64 18,39 5,73 7,17 6,45 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00

Berat (gram) I II 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 93,9 217,7 123,6 260,8 116,4 350,7 74,2 222,5 24,8 81,3 0,0 0,0 432,9 1132,9

Kumulatif Tertahan Lolos (%) (%) 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00 20,45 79,55 46,24 53,76 75,16 24,84 93,55 6,45 100,00 0,00 100,00 0,00 435,40 3,354

SPEK. BS 882-92 Coarse Grading Min. Maks.

100 60 30 15 5 0

100 100 90 54 40 0

3,90

2,16

Kurva 4 Gradasi Agregat Halus Hasil Treatment KURVA GRADASI AGREGAT HALUS

LOLOS KUMULATIF (%)

100 90 80 70

60 50 40 30 20 10 0 <0,15

0,15

0,30

0,60

1,18

2,36

5,0

10,0

20,0

40,0

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

26

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

Pokok Bahasan :

:

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

Berdasarkan data di atas, FM gradasi agregat halus asli yaitu 3,93. Sedangkan setelah treatment adalah 3,354 memenuhi spesifikasi SK SNI S-04-1989 F. Kurva gradasi agregat halus setelah treatment pun sesuai spesifikasi BS 882-92 Coarse grading. PENGGABUNGAN AGREGAT Penggabungan agregat kasar hasil treatment dengan agregat halus hasil treatment menunjukkan bahwa agregat gabungan termasuk ke dalam spesifikasi Road Note 4 Ukuran Maksimum 20 mm. Diperoleh dari metode diagonal, presentase agregat halus = 49% dan agregat kasar = 51%. (Gambar 10)

Gambar 10 Tabel 8 Data Hasil Penggabungan Agregat Kasar dan Agregat Halus Hasil Treatment Proporsi Gabungan

Halus:

49,00%

Ukuran Ayakan

Agg.Halus

Agg.Kasar

(mm)

(100%)

50,00 40,00

Kasar: 51,00% % Lolos Kumulatif Spek. Road Note 4 (maksimum 20mm)

(100%)

Gabungan (hls+ksr)

1

2

3

4

100,00

100,00

100,00

100

100

100

100

100,00

100,00

100,00

100

100

100

100

100

20,00

100,00

100,00

100,00

100

100

100

10,00

100,00

0,00

49,00

45

55

65

75

5,00

100,00

0,00

49,00

30

35

42

48

23

2,36

79,55

0,00

38,98

28

35

42

1,18

53,76

0,00

26,34

16

21

28

34

0,60

24,84

0,00

12,17

9

14

21

27

2

3

5

12

0

0

0

1,5

0 5,44

0 5,04

0 4,61

0,30

6,45

0,00

3,16

0,15

0,00

0,00

0,00

0,075

0,00

0,00

0,00

0

FM

3,35

7,00

5,21

5,75

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

27

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

Pokok Bahasan :

:

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

Kurva 5 Gradasi Gabungan Agregat Kasar dan Agregat Halus Hasil Treatment KURVA GRADASI AGREGAT GABUNGAN (MAKSIMUM BUTIR 20 MM) 100

LOLOS KUMULATIF (%)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 <0,15

0,15

0,30

0,60

1,18

2,36

5,0

10,0

20,0

40,0

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG.

Berdasarkan data di atas, didapatkan FM dari agregat gabungan yaitu 5,21. Namun terdapat kesenjangan gradasi sehingga tidak masuk kedalam spesifikasi Road Note 4 Ukuran Maksimum 20 mm.

Penggabungan agregat asli, namun ditreatment sehingga butir maksimum keduanya adalah 20 mm. Menunjukkan bahwa agregat gabungan termasuk ke dalam spesifikasi Road Note 4 Ukuran Maksimum 20 mm. Diperoleh dari metode diagonal, presentase agregat halus = 44,5% dan agregat kasar = 55,5%. (Gambar 11)

Gambar 11

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

28

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

:

Pokok Bahasan :

FORM LAPORAN HARIAN

Tabel 9 Data Hasil Penggabungan Agregat Kasar dan Agregat Halus Asli yang menghilangkan agregat tertahan 20 mm Proporsi Gabungan

Halus:

Ukuran Ayakan

Agg.Halus

Agg.Kasar

(mm)

(100%)

(100%)

50,00 40,00 20,00 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 0,075

100,00 100,00 100,00 90,13 78,54 63,18 43,82 22,03 8,18 3,31 0,00 3,91

100,00 100,00 100,00 37,06 12,22 4,12 2,33 1,35 0,86 0,59 0,00 6,41

FM

44,50%

Kasar: 55,50% % Lolos Kumulatif Spek. Road Note 4 (maksimum 20mm) Gabungan (hls+ksr) 1 2 3 4 100,00 100,00 100,00 60,68 41,73 30,40 20,79 10,55 4,11 1,80 0,00

100 100 100 45 30 23 16 9 2 0 0

5,30

5,75

100 100 100 55 35 28 21 14 3 0 0 5,44

100 100 100 65 42 35 28 21 5 0 0 5,04

100 100 100 75 48 42 34 27 12 1,5 0 4,61

Kurva 5 Gradasi Gabungan Agregat Kasar dan Agregat Halus Asli yang menghilangkan agregat tertahan 20 mm KURVA GRADASI AGREGAT GABUNGAN (MAKSIMUM BUTIR 20 MM) 100

LOLOS KUMULATIF (%)

90 80 70

60 50 40 30 20 10 0 <0,15

0,15

0,30

0,60

1,18

2,36

5,0

10,0

20,0

40,0

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG.

Berdasarkan data di atas, didapatkan FM dari agregat gabungan yaitu 5,3. dan kurva gradasi gabungan tersebut masuk ke dalam spesifikasi 2-3 Road Note 4 Ukuran Maksimum 20 mm. Dengan persentasi agregat halus sebesar 44,5% dan agregat kasar sebesar 55,5%.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

29

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

Pokok Bahasan :

:

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

Resume : 1. Agregat Kasar Agregat kasar asli kurang memenuhi gradasi berdasarkan spesifikasi BS 882:1992. Apabila agregat kasar yang lolos pada ayakan 10 mm dihilangkan (treatment), maka agregat kasar tersebut masuk spesifikasi BS 882:1992 dengan nilai FM sebesar 7,00. 2. Agregat Halus Agregat halus asli kurang memenuhi gradasi BS 882:1992. Diperoleh nilai FM sebesar 3,93. Dengan menghilangkan agregat yang tertahan pada ayakan ukuran 5 mm dan lolos pada ayakan 0,15 mm (treatment), maka nilai FM menjadi 3,354 dan masuk ke dalam spesifikasi BS 882:1992. 3. Penggabungan Agregat Dalam penggabungan agregat halus hasil treatment dan agregat kasar hasil treatment dengan proporsi agregat halus 49% dan agregat kasar 51%, dengan nilai FM yaitu 5,21, didapatkan kesenjangan gradasi. Sedangkan penggabungan agregat kasar asli dan agregat halus asli dengan butir maksimum 20 mm, masuk ke dalam spesifikasi Road Note 4, dengan proporsi agregat kasar 44,5% dan agregat halus 55,5% dengan nilai FM = 5,3. Sehingga yang data yang dipakai dalam penggabungan agregat adalah penggabungan agregat kasar asli dan agregat halus asli dengan butir maksimum 20 mm.

VII.

KESIMPULAN HASIL UJI

Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Agregat Kasar Agregat kasar hasil treatment masuk spesifikasi BS 882 : 1992 Zona-2 dengan ukuran nominal 20 mm dan FM sebesar 7,00. 2. Agregat Halus Agregat halus hasil treatment nilai FM masuk dalam spesifikasi BS 882:1992 Coarse Grading dengan nilai FM sebesar 3,354.

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

30

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

:

Pokok Bahasan :

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

FORM LAPORAN HARIAN

3. Agregat Gabungan Memenuhi Spesifikasi Road Note 4 Maksimum 20 mm dengan menggabungkan gradasi agregat asli, namun ditreatment dengan menghilangkan agregat halus dan agregat kasar yang tertahan pada ayakan 20 mm, sehingga diperoleh proporsi agregat halus sebesar 44,5% dan agregat kasar sebesar 55,5%, dengan FM = 5,32.

Bandung, Oktober 2018 Pembimbing,

Penanggung Jawab Laporan,

Rochaeti, ST.,MT

Freya Fernanda

NIP. 19540602 198903 2 001

NIM. 171121042

Anggota Kelompok,

Ahmat Akbar NIM. 171121034

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

31

POLBAN

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Nomor Bagian

: FLH/1.1/LUB-2016

Terbit/Revisi

: 1/0

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150

Tanggal Terbit

: 1-Sep-16

Nomor Uji Halaman

:3 :

Bahan Kajian

Pokok Bahasan :

:

Pengujian Agregat Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar

Teknik Konstruksi Sipil – 2B

FORM LAPORAN HARIAN

32

Related Documents

Job 3
July 2020 2
Job 3
April 2020 4
Analisa Manfaat 3.docx
October 2019 11
3. Analisa Data.docx
June 2020 5

More Documents from "sintadevi puspitsari"