Job 1 Hot Mix Klp 1.docx

  • Uploaded by: hijrah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Job 1 Hot Mix Klp 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,013
  • Pages: 24
JOB I RANCANGAN CAMPURAN ASPAL PANAS (AC- Base)

A. TUJUAN Untuk dapat menentukan komposisi yang tepat antara agregat, aspal, dan material pengisi (filler) dalam campuran aspal panas. B. DASAR TEORI Campuran untuk lapisan aspal beton pada dasarnya terdiri dari agregat kasar,agregat halus,dan aspal. Masing-masing agregat diperiksa gradasinya dan selanjutnya digabungkan menurut perbandingan yang akan menghasilkan agregat campuran yang memenuhi persyaratan. Ke dalam agregat campuran tersebut ditambahkan aspal secukupnya sehingga diperoleh aspal yang memenuhi persyaratan rancangan campuran Lapis Aspal Beton (Laston). Persyaratan yang dimaksud berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk jalan raya, SNI No.1737 – 1989 – F dan Spesifikasi Umum, Buku Tiga,Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Metode rancangan campuran Aspal Beton yang digunakan adalah rancangan campuran aspal panas (hot mix) yaitu suatu campuran yang terdiri dari komponen-komponen agregat yang merupakan komponen terbesar dalam campuran dan bahan pengikatnya aspal dimana cara pencampurannya melalui proses pemanasan.

1

Perencanaan Campuran Aspal Beton yang digunakan adalah berdasarkan metode Marshall,dengan metode ini kita dapat menentukan jumlah pemakaian aspal yang tepat sehingga dapat menghasilkan komposisi yang baik antara agaregat dan aspal sesuai dengan persyaratan teknis perkerasan jalan yang ditentukan

C. PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL dan AGREGAT 1.

Analisa Saringan Agregat  Tabel 1.1 analisa saringan Batu 2/3

SIEVE SIZES 1 1/2 " 25 (1") 19 (3/4") 12,7 (1/2") 9,5 (3/8") No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN

WEIGHT RETAINED

COMULATIVE RETAINED

0.00 471.85 1378.42 1132.82 10.52 0.85 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 471.85 1850.27 2983.09 2993.61 2994.46 2994.46 2994.46 2994.46 2994.46 2994.46 2994.46 2994.46

PERCENT RETAINED 0.00 15.76 61.79 99.62 99.97 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

PERCENT PASSING NO.200 100.00 84.24 38.21 0.38 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

 Tabel 1.2 analisa saringan Batu ½

2

SIEVE SIZES 1 1/2 " 25 (1") 19 (3/4") 12,7 (1/2") 9,5 (3/8") No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN

WEIGHT COMULATIVE RETAINED RETAINED 0.00 0.00 184.16 1747.43 579.46 471.81 13.92 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 184.16 1931.59 2511.05 2982.86 2996.78 2996.78 2996.78 2996.78 2996.78 2996.78 2996.78

PERCENT RETAINED 0.00 0.00 6.15 64.46 83.79 99.54 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

PERCENT PASSING NO.200 100.00 100.00 93.85 35.54 16.21 0.46 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

 Tabel 1.3 analisa saringan batu 0,5/1

SIEVE SIZES

1 1/2" 25 (1") 19 (3/4") 12,7 (1/2") 9,5 (3/8") No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN

WEIGHT RETAINED

COMULATIVE PERCENT RETAINED RETAINED SAMPEL 1

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 734.20 873.90 343.03 337.28 424.31 210.04 49.24 28.06

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 734.20 1608.10 1951.13 2288.41 2712.72 2922.76 2972.00 3000.06

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 24.47 53.60 65.04 76.28 90.42 97.42 99.06 100.00

PERCENT PASSING

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 75.53 46.40 34.96 23.72 9.58 2.58 0.94 0.00

 Tabel 1.4 analisa saringan abu batu

3

SIEVE SIZES

1 1/2" 25 (1") 19 (3/4") 12,7 (1/2") 9,5 (3/8") No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN

WEIGHT RETAINED

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.73 208.90 461.47 1055.91 205.70 48.13 4.77 11.40

COMULATIVE PERCENT RETAINED RETAINED SAMPEL 1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.73 212.63 674.10 1730.01 1935.71 1983.84 1988.61 2000.01

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.19 10.63 33.70 86.50 96.79 99.19 99.43 100.00

PERCENT PASSING

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 99.81 89.37 66.30 13.50 3.21 0.81 0.57 0.00

4

D. RANCANGAN CAMPURAN 1. Penggabungan agregat Tabel 1.5 gradasi gabungan agregat

NO.SARINGAN

37,5 (1,5") 25 (1") 19 (3/4") 12,7 (1/2") 9,5 (3/8") No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200

BATU 2-3 17.0% 100.00 84.24 38.21 0.38 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

BATU 1–2 30.0% 100.00 100.00 93.85 35.54 16.21 0.46 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

BATU 0,5-1 22.0% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 75.53 46.40 34.96 23.72 9.58 2.58 0.94

GRADASI ABU BATU 27.0% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 99.81 89.37 66.30 13.50 3.21 0.81 0.57

SEMEN PC 4.0% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

GABUNGAN 100.0% 100.00 97.32 87.65 63.73 57.87 47.70 38.34 29.59 12.86 6.98 4.79 4.36

SPESIFIKASI AC-BASE

100 90 -100 76 - 90 60 - 78 52 - 71 35 - 54 23 - 41 13 - 30 10 - 22 6 - 15 4 - 10 3-7

5

Grafik Penggabungan Agregat

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

Series1

Series2

Series3

6

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

2.

Kelompok III / 3B Keairan

Perhitungan kadar aspal Berdasarkan hasil dari rencana campuran yang didapat nalisa gabungan agregat,maka dapat ditentukan nilai kadar aspal rencana dengan cara prediksi rumus yang telah ada. Perkiraan kadar aspal rencana dapat ditentukan dengan rumus : Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + konstanta Dimana : CA

= agregat kasar

FA

= agregat halus

FF

= bahan pengisi

Nilai konstanta rata-rata 0,5 untuk laston dan 2,0 untuk lataston, untuk campuran lain digunakan 1,5. Dari data diperoleh kadar aspal : Pb = 0,035 (%CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + konstanta =0,035 (61,66) + 0,045 (33,98) + 0,18 (4,36) + 1,5 = 5,97 % = 6 % Pb = 0,035 (%CA)+ 0,045 (%FA) + 0,18 (%FILLER) + KONSTANTA 5.97 % Pb = NOMOR SAMPEL I II III VARIASI ASPAL 4.5 5 5.5 BERAT ASPAL (gr) 54 60 66 JUMLAH SAMPEL 3 SPL 3 SPL 3 SPL

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

IV 6 72 3 SPL

V 6.5 78 3 SPL

7

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

Jadi direncanakan campuran laston dengan kadar aspal masing-masing : o Campuran I

= 4,5 %

o Campuran II

=5%

o Campuran III

= 5,5 %

o Campuran IV

=6%

o Campuran V

= 6,5 %

Table 1.5 total campuran untuk ditimbang

Briket

1

2

3

4

5

Kadar Aspal Rencana

4,5%

5%

5,5%

6%

6,5%

Kebutuhan Aspal

54

60

66

72

78

Batu 2/3

204

Batu 1/2

360

Batu 0,5/1

264

Abu Batu

324

Semen

48

Total Campuran

1200

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

8

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

3.

Kelompok III / 3B Keairan

Pembuatan benda uji a. Tujuan Untuk

dapat

menentukan

komposisi

yang

tepat

antara

agregat,aspal,dan material pengisi (filler) dalam campuran aspal dan agregat. b. Dasar teori Terdapat bermacam-macam tipe campuran aspal dan agregat yang paling umum adalah campuran aspal beton (Asphaltic Concrete AC) yang lebih dikenal dengan AC atau Laston dan campuran Hot Rolled Asphalt (HRA). Perbedaan mendasar dari kedua tipe campuran ini adalah pada gradasi agregat pembentukannya. c. Alat dan bahan  Peralatan Cetakan

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

Mesin penumbuk

9

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Bak perendam

Kelompok III / 3B Keairan

Timbangan ketelitian 0,01 gr

Pengukur suhu logam

Panci-panci/wajan

Spatula

Kompor dan pemanas

Jangka sorong

Alat pembuka briket

Sarung tangan

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

10

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

 Bahan-bahan Agregat kasar

Agregat halus

Aspal

Kertas Filter

Semen

Vaselin

d. Prosedur praktikum 1)

Pembuatan benda uji

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

11

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

 Siapkan sampel yang telah ditimbang sesuai dengan hasil penggabungan agregat  Panaskan aspal sampai mencapai titik lembek pada suhu yang disyaratkan baik untuk pekerjaan pencampuran maupun pemadatan  Proses pencampuran dilakukan sebagai berikut : Ambil bahan untuk setiap benda uji yang diperlukan yaitu agregat sebanyak

± 1200 gram yang telah disiapkan

sebelumnya. Panaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 110° C Tuangkan aspal yang sudah mencapai titik lembek pada suhu yang disyaratkan sebanyak yang dibutuhkan

ke dalam

agregat yang sudah dipanaskan tersebut kemudian aduklah dengan cepat pda suhu sesuai dengan spesifikasi sampai agregat terselimuti aspal secara merata 

Proses pemadatan dilakukan sebagai berikut : Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta muka penumbuk dengan seksama Olesi dinding cetakan serta kertas filter dengan vaselin Letakkan cetakan di atas landsan pemadatan dan tahan dengan pemegang cetakan

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

12

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

Letakkan selembar kertas saring atau kertas Filter pada alas cetakan kemudian masukkan sampel yang akan dipadatkan Setelah

semua

campuran

dimasukkan

kedalam

cetakan, tusuk-tusuk campuran keras-keras dengan spatula yang dipanaskan sebanyak 15 kali keliling pinggirannya dan 10 kali bagian tengahnya lalu tutup sampel dengan kertas fillter Lakukan pemadatan dengan penumbukan sebanyak 112 kali. Lepaskan pelat alas berikut leher sambung dari cetakan benda uji, kemudian cetakan yang berisi benda uji dibalikkan dan pasang kembali pelat alat berikut leher sambung pada cetakan yang dibalikkan Tumbuklah sebanyak 112 kali terhadap permukaan benda uji yang dibalikkan Lepaskan keping alas serta leher cetakan lalu diamkan sampel hingga dingin Setelah dingin sampel kemudian dipasang pada alat pengeluar benda uji pada permukaan ujung Keluarkan dengan hati-hati lalu ukur tebal sampel masing-masing tiga sisi tiap sampel.

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

13

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

Timbang briket dalam tiga kondisi yaitu kondisi kering, SSD, dan berat dalam air.

e. Data Hasil Percobaan NOMOR BENDA

TEBAL BENDA UJI

Kadar Aspal Terhadap Berat

BERAT BENDA UJI

T1

T2

T3

KERING

DALAM AIR

SSD

%

(mm)

(mm)

(mm)

(gram)

(gram)

(gram)

1

4.5

68.15

67.45

67.50

1,228.61

698.96

1,238.41

2

4.5

67.85

67.50

67.00

1,230.65

700.12

1,239.23

3

4.5

66.85

67.35

67.45

1,228.90

698.03

1,236.89

5.0

67.25

66.50

66.25

1,230.55

700.64

1,238.30

2

5.0

67.80

65.40

65.65

1,235.84

703.87

1,241.09

3

5.0

68.15

65.85

66.75

1,227.98

698.18

1,233.38

1

5.5

68.10

66.85

67.75

1,239.04

701.59

1,244.57

2

5.5

67.75

67.00

66.60

1,239.59

705.14

1,243.08

3

5.5

68.20

65.80

66.35

1,239.21

705.09

1,244.10

1

6.0

65.90

65.75

65.00

1,231.19

716.34

1,233.18

2

6.0

66.60

65.40

65.50

1,249.24

712.05

1,250.15

3

6.0

66.65

66.10

65.80

1,246.70

711.23

1,247.51

1

6.5

66.75

66.80

67.25

1,261.45

699.51

1,263.52

2

6.5

65.25

65.90

65.85

1,248.92

709.70

1,249.44

3

6.5

66.00

66.35

65.50

1,253.19

707.83

1,254.36

Agregat UJI

54 gr

60 gr 1

66 gr

72 gr

78 gr

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

14

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

4. Marshal Tess a. Tujuan Tujuan dilakukan pengujian marshall adalah untuk mengetahui karakteristik campuran dan menentukan kadar aspal optimum pada campuran. b. Alat dan Bahan 1. Alat

:

a. Timbangan ketelitian 0.1 gr b. Waterbath c. Alat marshall dan perangkatnya d. Alat pelengkap 2. Bahan : a. Air b. Vaselin c. Persiapan Pengujian 1. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan. 2. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan. d. Prosedur Pengujian

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

15

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

1. Ambil benda uji yang telah ditimbang kering, SSD dan Dalam air. 2. Benda uji direndam dalam waterbath dengan suhu 60°C selama 30 menit. Selang 5 menit benda uji yang lain dimasukkan lagi. Ulangi langkah 2 sampai benda uji terakhir. 3. Mold marshall diolesi dengan Vaselin. 4. Benda uji dimasukkan ke dalam mold untuk di uji marshallnya. 5. Menyalakan alat uji marshall sampai benda uji rapat pada proving ring kemudian mematikan alat lalu nolkan pembacaan. 6. Menyalakan alat kembali sampai jarum pembacaan tidak bergerak lagi atau turun lalu mematikan alat dan catat pembacaan stabilitas dan flow. 7. Menormalkan kembali alat lalu keluarkan benda uji. e. Analisis Data Marshall tes Table 1.6 data hasil marshall NOMOR BENDA UJI

54 gr 1 2 3 60 gr 1 2 3 66 gr 1 2 3 72 gr

TEBAL BENDA UJI

BERAT BENDA UJI

STABILITAS

Kadar Aspal Terhadap Berat Agregat

T1

T2

T3

Trata-rata

KERING

DALAM AIR

SSD

%

(mm)

(mm)

(mm)

(mm)

(gram)

(gram)

(gram)

4.5 4.5 4.5

68.15 67.85 66.85

67.45 67.50 67.35

67.50 67.00 67.45

67.70 67.45 67.22

1,228.61 1,230.65 1,228.90

698.96 700.12 698.03

1,238.41 1,239.23 1,236.89

605.00 377.00 542.00

1.60 0.39 0.68

5.0 5.0 5.0

67.25 67.80 68.15

66.50 65.40 65.85

66.25 65.65 66.75

66.67 66.28 66.92

1,230.55 1,235.84 1,227.98

700.64 703.87 698.18

1,238.30 1,241.09 1,233.38

237.00 503.50 381.00

0.33 0.73 0.99

5.5 5.5 5.5

68.10 67.75 68.20

66.85 67.00 65.80

67.75 66.60 66.35

67.57 67.12 66.78

1,239.04 1,239.59 1,239.21

701.59 705.14 705.09

1,244.57 1,243.08 1,244.10

313.00 468.00 280.00

0.73 1.49 1.50

BACAAN

FLOW

ALAT

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

16

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

1 2 3 78 gr 1 2 3

Kelompok III / 3B Keairan

6.0 6.0 6.0

65.90 66.60 66.65

65.75 65.40 66.10

65.00 65.50 65.80

65.55 65.83 66.18

1,231.19 1,249.24 1,246.70

716.34 712.05 711.23

1,233.18 1,250.15 1,247.51

294.00 730.00 505.00

1.27 2.30 2.48

6.5 6.5 6.5

66.75 65.25 66.00

66.80 65.90 66.35

67.25 65.85 65.50

66.93 65.67 65.95

1,261.45 1,248.92 1,253.19

699.51 709.70 707.83

1,263.52 1,249.44 1,254.36

495.00 535.00 390.00

2.63 2.80 2.21

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

17

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

KADAR ASPAL TERHADAP

NOMOR

TEBAL

BENDA

BENDA

BERAT

UJI

UJI

AGREGAT

a

54 gr 1 2 3

60 gr 1 2 3

66 gr 1 2 3

72 gr 1 2 3

78 gr 1 2 3

BERAT BENDA UJI

BERAT CAMP

KERING

DALAM AIR

b

c

d=100/(100+c)*c

e

f

g

(%)

(%)

(gram)

(gram)

(gram)

66.67 66.28 66.92

67.57 67.12 66.78

65.55 65.83 66.18

66.93 65.67 65.95

4.50 4.50 4.50

5.00 5.00 5.00

5.50 5.50 5.50

6.00 6.00 6.00

6.50 6.50 6.50

4.31 4.31 4.31

4.76 4.76 4.76

5.21 5.21 5.21

5.66 5.66 5.66

6.10 6.10 6.10

1,228.61 1,230.65 1,228.90

1,230.55 1,235.84 1,227.98

1,239.04 1,239.59 1,239.21

1,231.19 1,249.24 1,246.70

1,261.45 1,248.92 1,253.19

698.96 700.12 698.03

700.64 703.87 698.18

701.59 705.14 705.09

716.34 712.05 711.23

699.51 709.70 707.83

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

BERAT CAMPURAN

ISI SSD

(mm)

67.70 67.45 67.22

Kelompok III / 3B Keairan

1,238.41 1,239.23 1,236.89

1,238.30 1,241.09 1,233.38

1,244.57 1,243.08 1,244.10

1,233.18 1,250.15 1,247.51

1,263.52 1,249.44 1,254.36

BENDA UJI h=g-f

PADAT

MAKSIMUM

(BULK)

TEORITIS

i = e/h

j=100/{(100-d)/t

STABILITAS

BERAT ISI k

VIM

VMA

l=100-100(k/j)

+ d/u}

539.45 539.11 538.86

537.66 537.22 535.20

542.98 537.94 539.01

516.84 538.10 536.28

564.01 539.74 546.53

2.278 2.283 2.281

2.289 2.300 2.294

2.282 2.304 2.299

2.382 2.322 2.325

2.237 2.314 2.293

2.452 2.452 2.452

2.436 2.436 2.436

2.421 2.421 2.421

2.405 2.405 2.405

2.390 2.390 2.390

m=100-(100-d)

VFB n=100*(m-l)/m

KADAR

BACAAN

SETELAH

SETELAH

ALAT

KALIBRASI

KOREKSI

o

p

q

FLOW r

HASIL

ASPAL

BAGI

EFEKTIF

MARSHALL

x = c - absr *

y = q/r

*i/s

(100-c)/100

2.278 2.283 2.281

7.124 6.911 7.000

14.577 14.381 14.463

51.128 51.942 51.598

2.280

7.012

14.473

51.556

2.289 2.300 2.294

6.054 5.573 5.819

14.566 14.128 14.352

58.437 60.555 59.454

2.295

5.815

14.349

59.482

2.282 2.304 2.299

5.726 4.801 5.019

15.223 14.390 14.587

62.382 66.638 65.591

2.304

5.182

14.489

64.870

2.382 2.322 2.325

0.959 3.478 3.347

11.917 14.156 14.040

91.951 75.434 76.162

2.322

3.412

14.098

75.798

2.237 2.314 2.293

6.429 3.193 4.068

17.688 14.841 15.611

63.654 78.488 73.940

2.281

3.193

16.047

72.027

605.00 377.00 542.00

237.00 503.50 381.00

313.00 468.00 280.00

294.00 730.00 505.00

495.00 535.00 390.00

2553.10 1590.94 2287.24

1000.14 2124.77 1607.82

1320.86 1974.96 1181.60

1240.68 3080.60 2131.10

2088.90 2257.70 1645.80

2282.92 1432.56 2073.08

1.60 0.39 0.68

3.57 3.57 3.57

14.27 36.73 30.49

1432.56

0.68

3.57

27.16

920.68 1977.39 1469.65

0.33 0.73 0.99

4.07 4.07 4.07

27.90 27.09 14.84

1723.52

0.68

4.07

23.28

1185.49 1795.08 1084.13

0.73 1.49 1.50

4.58 4.58 4.58

16.24 12.05 7.23

1795.08

1.24

4.58

11.84

1179.16 2904.08 1988.95

1.27 2.30 2.48

5.08 5.08 5.08

9.28 12.63 8.02

1988.95

2.02

5.08

9.98

1908.48 2138.55 1546.31

2.63 2.80 2.21

5.59 5.59 5.59

7.26 7.64 7.00

1864.45

2.55

5.59

7.30

18

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

BERAT JENIS BULK AGREGAT (s)

= 2.551

BERAT JENIS EFEKTIF AGREGAT (t) = 2.615 BERAT JENIS ASPAL (u)

= 1.030

Absobrsi aspal (w) : 100 x BJ aspal x (BJ ef-BJ bulk) / (BJ ef x BJ bulk) = 0.978

KOEFISIEN

KADAR ASPAL

BERAT ISI

VIM

VMA

VFB

STABILITAS

FLOW

4.50 5.00 5.50 6.00 6.50

2.280 2.295 2.304 2.322 2.281

7.012 5.815 5.182 3.412 3.193

14.473 14.349 14.489 14.098 16.047

51.556 59.482 64.870 75.798 72.027

1432.56 1723.52 1795.08 1988.95 1864.45

0.68 0.68 1.24 2.02 2.55

f.

MARSHALL (KN/mm) 2106.71 2522.22 1447.65 986.26 732.11

Gafik Penentuan kadar aspal optimum (KAO)

BERAT ISI

KADAR ASPAL Vs BERAT ISI 2.35 2.34 2.33 2.32 2.31 2.30 2.29 2.28 2.27 4.00

y = -0.0291x2 + 0.326x + 1.3987 R² = 0.6915

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

KADAR ASPAL

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

19

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

VMA

KADAR ASPAL Vs VMA 17 y = 1.0332x2 - 10.786x + 42.243 16 R² = 0.7404 15 14 13 12 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00

6.50

7.00

KADAR ASPAL

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

20

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

KADAR ASPAL Vs MQ

MARSHALL QUO

2800 2300 1800 1300 800 300 4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

KADAR ASPAL

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

21

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Keterangan :

Kelompok III / 3B Keairan

= Batas persentase sesuai spesifikasi = Batas titik yang masuk sesuai spesifikasi

PERSENTASE SESUAI SPESIFIKASI

KARAKTERISTIK

VIM VMA VFB STABILITAS FLOW MARSHALL QOU

5.40 - 6.50 4.50 - 6.50 4.981 - 6.50 5.272 - 6.50 5.23 - 6.50 4.50 - 6.50 4.50

5.00

5.50

6.00

SPECS 3%-5% Min.13 Min.60 Min. 1800 1-3 Min. 300

6.50

Perhitungan: Asphalt Optimum terhadap berat kering agregat =

Asphalt Optimum terhadap berat campuran =

5,40+6,50 2

= 5,95 %

100 𝑥 5,95 (100+5,95)

= 5,62 %

E. KESIMPULAN Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka hasil yang diperoleh adalah asphalt optimum sebesar 5,95 % terhadap berat kering agregat atau 5,62 % terhadap berat campuran.

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

22

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Kelompok III / 3B Keairan

F. DOKUMENTASI

Menyaring agregat

Mencampur aspal cair dengan agregat

Memasukkan campuran aspal dan agregat yang sudah rata ke dalam cetakan

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

Proses pemadatan menggunakan mesin penumbuk

23

Laporan Praktikum Aspal dan Jalan

Mengeluarkan briket dari cetakan

Kelompok III / 3B Keairan

Menimbang briket

Merendam briket

Menimbang briket dalam air

Merendam briket dalam waterbath

Proses pengujian marshall

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

24

Related Documents


More Documents from "Aaron Quiroa Reyes"

Hierarcy View.docx
December 2019 15
1.pdf
November 2019 17
Lalu Lintas Klp 1.xlsx
December 2019 12
Strategi Pemasaran
May 2020 45
Job 1 Hot Mix Klp 1.docx
December 2019 17