LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
JOB XI MIX DESIGN A. TUJUAN 1. Untuk menentukan campuran beton dari data-data yang telah diperoleh dari pengujian agregat. 2. Untuk mengetahui cara pencampuran material beton yang akan diaduk. 3. Untuk menentukan berapa perbandingan dari bahan-bahan untuk menghasilkan mutu beton yang diinginkan.
B. DASAR TEORI Mix design dimaksudkan untuk mendapatkan kuat tekan yang tinggi sesuai dengan perencanaan, mudah dikerjakan, tahan lama (awet), murah dan tahan terhadap keausan. Pada perencanaan beton, dapat digunakan beberapa cara perancangan campuran, salah satunya yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 2003 dimana perancangannya menggunakan tabel dan grafik.
C. LANGKAH KERJA 1. Menentukan standar deviasi 2. Menentukan margin (M) 3. Menentukan kuat tekan rata – rata yang direncanakan 4. Menetukan kuat tekan yang diinginkan 5. Menentukan jenis semen dan jenis agregat 6. Menentukan faktor air semen (fas) 7. Menentukan slump 8. Menentukan ukuran maksimum agregat 9. Menentukan kadar air bebas 10. Menentukan kadar semen 11. Menentukan koreksi faktor air semen (fas) 12. Menentukan proporsi agregat 13. Menentukan berat jenis agregat Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
1
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
14. Menentukan berat jenis spesifik gabungan 15. Menentukan berat volume beton segar 16. Menentukan berat agregat total 17. Menentukan berat agregat halus 18. Menentukan berat agregat kasar
D. DATA PENGUJIAN Rancangan Beton Metode DOE/SNI Rancangan dan Beton dengan K
= 500
Data pengujian karakteriktik sebagai berikut : 1. Berat jenis batu pecah 1-2 kondisi SSD
= 2,591
2. Berat jenis batu pecah 2-3 kondisi SSD
= 2,578
3. Berat jenis agregat halus pasir kondisi SSD
= 2,483
4. Kadar air batu pecah 1-2
= 0,410 %
5. Kadar air batu pecah 2-3
= 0,316 %
6. Kadar air pasir
= 4,525, %
7. Penyerapan batu pecah 1-2
= 2,548 %
8. Penyerapan batu pecah 2-3
= 2,418 %
9. Penyerapan pasir
= 3,878 %
10. Ukuran maksimum agregat
= 40 mm
11. Persentase gabungan Batu Pecah 1-2
= 30 %
Batu Pecah 2-3
= 40 %
Pasir
= 30 %
12. Benda uji yang digunakan
= Kubus
13. Jumlah benda uji
= 7 buah
14. Standar Deviasi (ditentukan)
= 70 kg/𝑐𝑚2
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
2
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
E. ANALISA DATA 1. Kuat tekan yang disyaratkan f’c = 50 MPa
2. Deviasi standar Tabel 11.1. Nilai deviasi standar (kg/cm 2 ).
Volume pekerjaan
kecil sedang besar
Mutu pelaksanaan
m3
baik sekali
baik
cukup
< 1000
45 < s < = 55
55 < s < = 65
65 < s < = 85
1000 - 3000
35 < s < = 45
45 < s < = 55
55 < s < = 75
> 3000
25 < s < = 35
35 < s < = 45
45 < s < = 65
Volume pekerjaan
= kecil
Mutu pekerjaan
= cukup
Sr = 70 kg/cm2
3. Perhitungan besarnya nilai tambah/margin (M) Syarat Sr ≥ 40 maka, M = 2,64 x Sr – 40 = 2,64 x 70 - 40 = 144,8 kg/cm² = 14,48 MPa
4. Perhitungan kuat tekan rata-rata yang direncanakan fcr
= f’c + M = 50 + 14,84 = 64,84 Mpa
5. Jenis semen : PCC tonasa
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
3
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
6. Jenis agregat Agregat halus
= Pasir / alami
Agregat kasar
= Batu pecah
7. Faktor air semen Jenis semen tipe pcc Agregat kasar
= Batu pecah
Benda uji
= Kubus
Tabel 11.2.. Perkiraan kuat tekan beton pada faktor air semen 0,5 dan jenis semen serat agregat kasar yang biasa digunakan di Indonesia. Jenis semen
Jenis agregat kasar
Semen Portland Batu tak dipecahkan tipe I atau Batu pecah semen tahan Batu tak dipecahkan sulfat tipe II, V Batu pecah Semen Portland tipe III
Batu tak dipecahkan Batu pecah Batu tak dipecahkan Batu pecah
Kekuatan tekan (MPa ) Pada ukur beton ( hari ) Pada umur beton ( hari ) 3 7 28 91 17 23 33 40 19 27 37 45 20 28 40 48 25 32 45 54
Bentuk benda uji
21 25 25 30
Silinder
28 33 31 40
3 44 46 53
44 48 58 60
Silinder Kubus
Kubus
Dari tabel dapat disimpulkan beton pada faktor air semen 0,5 dan jenis semen serat agregat kasar (batu pecah) yang biasa digunakan di Indonesia bahwa kuat tekan pada umur 28 hari = 45 MPa untuk Kubus. Kuat tekan Kubus
= 45 MPa
Kuat tekan rata-rata
= 64,84 MPa
FAS Kubus
= 0,36 (Dari grafik)
Sumber : SK SNI T – 15 – 1990 – 03
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
4
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
648,4
0,36
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
5
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
s
Grafik 11.1 Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen untuk benda uji kubus (15 cm x 15 cm x 15 cm) 8. Faktor air semen maksimum Tabel 11. 3. Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus. Uraian
Beton dalam ruang bangunan: keadaan keliling non-korosif keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap-uap korosif Beton diluar ruang bangunan : Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Beton yang masuk kedalam tanah: Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti Mendapat pengaruh suhu alkali dari tanah atau air tanah Beton yang kontinu berhubungan dengan air: air laut air tawar
Jumlah semen minimum per cm³ beton (kg) 275
Faktor air semen maksimum 0,60
235
0,52
325
0,60
275
0,60
325
0,55 Lihat tabel 2.1.7
Lihat tabel 2.1.8
Beton dalam ruang bangunan, keadaan keliling non korosif. FAS maks = 0,60
9. Faktor air semen yang digunakan FAS
= 0,36
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
6
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
FAS maks
= 0,60 (tidak dipakai)
10. Slump yang diinginkan
= 60 - 100 mm
11. Ukuran maksimum agregat
= 40 mm
12. Kadar air bebas (W) Tabel 11.4.Perkiraan kadar air bebas berdasarkan ukuran maksimum agregat dan nilai slump. Ukuran maksimum Agregat kasar (mm) 10
Kadar air bebas (kg/m3 beton) pada slump (mm) 0-10 10-30 30-60 60-180
Jenis agregat
Batu tak dipecahkan Batu pecah 20 Batu tak dipecahkan Batu pecah 30 Batu tak dipecahkan Batu pecah Ukuran maksimum agregat
150
180
205
225
100 135
205 160
230 180
250 195
170 115
190 140
210 160
225 175
155 = 40 mm
175
190
205
Jenis Agregat
= Pasir dan Batu Pecah
Slump
= 60-100
Kadar Air bebas (W) Wh
= 175
Wk
= 205
W
= 200
Keterangan: Wh = kadar air bebas batu tak dipecahkan Wk = kadar air bebas agregat batu pecah
13. Kadar semen C
= W/(Fas) =200 / 0,36
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
7
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
= 556 kg/m3 14. Menentukan kadar semen minimum = 500 + 100 = 600 kg 15. Faktor air semen yang disesuaikan ( diabaikan ) 16. Berat jenis agregat SSD gabungan = (BJ SSD pasir x % Pasir) + (BJ SSD batu pecah 1-2 x % Batu pecah1-2) + (BJ SSD batu pecah 2-3 x % Batu pecah 2-3) = (2,483 x 0,30 ) + (2,591 x 0,30 ) + (2,578 x 0,40) = 0,74 + 0,77 + 1,03 = 2.54 17. Berat volume beton segar. Grafik11.2. Korelasi kadar air bebas,berat jenis spesifik gabungan SSD dan berat volume.
2318
2, 54
Berat jenis gabungan (Bj gab)
= 2,54
Kadar air bebas (W)
= 200
kg/m3
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
8
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
Maka berat volume beton (V)
= 2318 kg/m3
18. Kadar agregat gabungan : Kubus
=V–C–W = 2318 Kg/m3 – 600 kg/m3 – 200 kg/m3 = 1518 kg/m³
19.
= % pasir x ( V – C – W )
Kadar agregat halus
= 30 % x 1518 kg/m³ = 455,4 kg/m³ = 455 kg/m³ 20.
Kadar agregat kasar Batu pecah 1-2
= 30% x 1518 kg/m³ = 455,4 kg/m³ = 455 kg/m³
Batu pecah 2-3
= 40% x 1518 kg/m³ = 607,2 kg/m³ = 608 kg/m³
a.
Kebutuhan bahan campuran beton secara teoritis (per m³ beton) Hasil rancang campuran beton secara teoritis/kondisi SSD (sebelum dikoreksi). Semen (C)
= 600
kg/m³
Pasir (Bssd-a)
= 455
kg/m³
Batu Pecah 1-2
= 455
kg/m³
Batu Pecah 2-3
= 608 kg/m³
Air (W)
= 200 Jumlah
b.
kg/m³ +
= 2318 kg/m³
Kebutuhan bahan campuran beton jika digunakan 3 buah benda uji berupa kubus dengan sisi 15 x 15 x 15 cm
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
9
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
Volume kubus ,
Vk
= sisi x sisi x sisi = 15 x 15 x 15 = 3375 cm3 = 0,003375 m3 x 7 buah x 1,2 = 0,02835 m3
Tabel 11.5 formulir kesimpulan hasil rancangan kondisi SSD
Volume (m3)
Air (kg/lt)
Semen (kg)
Agregat halus (kg)
Agregat kasar 1-2 (kg)
Agregat kasar 2-3 (kg)
Berat total (kg)
1 m3 1 adukan
200
600
455
455
608
2318
5,67
17,02
12,89
12,89
17,24
65,71
0,02835 (m3)
Perbandingan dalam satuan berat :
PC
:
PS
:
BP 1-2
:
BP 2-3
1
:
0,76
:
0,76
:
1,01
Perbandingan dalam satuan volume : Berat Volume Semen
= 1,25 kg/ltr
Berat Volume Pasir
= 1,377 kg/ltr
Berat Volume Batu Pecah 1-2= 1,436 kg/ltr Berat Volume Batu Pecah 2-3= 1,517 kg/ltr
Pc
=
Pasir
=
Batu Pecah 1-2
=
Batu Pecah 2-3
=
1 x 1,25 kg/ltr 1,25 kg/ltr 0,76 x 1,25 kg/ltr 1,377 kg/ltr 0,76 x 1,25 kg/ltr 1,436 kg/ltr 1,01 x 1,25 kg/ltr 1,517 kg/ltr
=1 = 0,69 = 0,66 = 0,83
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
10
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
PC
:
PS
:
BP 1-2
:
BP 2-3
1
:
0,69
:
0,66
:
0,83
F. KESIMPULAN Pada perencanaan beton, kami menggunakan
cara DOE (Departemet Of
Enviropment), dimana perancangan adukan dilakukan dengan menggunakan tabel dan grafik. Sehingga dapat diperoleh rencana bahan- bahan campuran antara lain : 1. Semen
= 17,02 kg/ m3
2. Pasir
= 12,89 kg/ m3
3. Batu pecah 1-2
= 12,89 kg/ m3
4. Batu pecah 2-3
= 17,24 kg/ m3
5. Air
= 5,67 kg/ m3
RANCANGAN CAMPURAN BETON (CONCRETE MIX-DESIGN) Tabel 11.6 Formulir Rancangan Campuran Beton Metode DOE No
Uraian
Tabel/Grafik
Nilai
1
Kuat tekan yang disyarakan
Ditetapkan
50 MPa
2
Deviasi standar (Sr)
Tabel
70 kg/cm2
3
Nilai tambah / margin (M)
2,64 . Sr – 40
14,48 MPa
4
Kuat tekan rata-rata
No. 1 + No. 3
64,48 MPa
5
Jenis semen
Ditetapkan
Tipe tonasa
6
Jenis agregat kasar
Ditetapkan
Batu pecah (buatan)
7
Jenis agregat halus
Ditetapkan
Pasir (alami)
8
Factor air semen (fas)
grafik 11.1
0,36
10
Slump
Ditetapkan
60 - 100 mm
11
Ukuran maksimum agregat
Ditetapkan
40 mm
12
Kadar air bebas
Tabel 11.4
200 kg/m3
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
11
LAB PENGUJIAN BAHAN KELOMPOK II
13
Kadar semen
No.12 : No.8
556 kg/
14
Kadar semen minimum
Tabel
600 kg/
15
Factor air semen yang disesuaikan
No.15
diabaikan
16
Susunan besar butir pasir
Analisa saringan
Zone 4
17
Persentase agregat halus
Perhitungan
30 %
18
Persentase agregat kasar
Perhitungan
70 %
19
Berat jenis agregat gabungan JPK
Perhitungan
2,54
20
Berat volume beton basah
Grafik 11.2
2318 kg/m3
21
Kadar agregat gabungan
No. 18 – No. 12 – No. 14
1518 kg/m3
22
Kadar agregat halus
No. 17 x No. 21
455 kg/m³
23
Kadar agregat kasar 1-2
35% x No. 21
455 kg/m3
24
Kadar agregat kasar 2-3
38% x No. 21
608 kg/m3
Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi Politeknik Negeri Ujung Pandang
12