ISO 45001 = Standar Kesehatan dan Keselamatan kerja
Pengertian ISO 45001:2016 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk kesehatan dan keselamatan kerja/ sistem manajemen K3, dengan panduannya yang dapat memungkinkan organisasi agar secara proaktif meningkatkan kinerja dalam hal mencegah cedera, kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan. ISO 45001 ini diterapkan untuk setiap organisasi terlepas dari ukuran, jenis dan sifat. Semua persyaratan dimaksudkan untuk diintegrasikan ke dalam proses manajemen organisasi sendiri. ISO 45001 memungkinkan sebuah organisasi, melalui sistem manajemen K3, untuk mengintegrasikan aspek lain dari kesehatan dan keselamatan, seperti kesehatan pekerja/ kesejahteraan; Dengan Menerapkan Sistem Manajemen K3 / SMK3 di dalam organisasi di harapkan kecelakaan kerja akan dapat berkurang drastis, mengingat organisasi akan melakukan upaya upaya mencegah, mengurangi dan menghilangkan sumber bahaya dan sumber penyakit akibat kerja secara sistematis dan berkesinambungan.
OHSAS 18001 = Standar Keselamatan dan Kesehatan Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja. OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi
di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
di
tempat
kerja;
serta
memperbaiki
kinerja
dan
citra
perusahaan.
OHSAS 18001 dipelajari di bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah K3 atau sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
Apa perbedaan utama antara ISO 45001 dan OHSAS 18001 ? Rilis pada tanggal 12 Maret 2018, ISO 45001 akan menggantikan OHSAS 18001. Organisasi yang sudah memiliki sertifikasi OHSAS 18001 akan mendapatkan waktu 3 tahun untuk berganti menjadi ISO 45001.
Sama halnya dengan struktur versi terbaru dari ISO 9001 dan ISO 14001, maka ISO 45001 juga mengadopsi High Level Structure atau struktur tingkat tinggi yang terdiri dari 10 klausul dengan tujuan untuk memudahkan integrasi dengan sistem manajemen lainnya.
Karena mengadopsi High Level Structure, maka ISO 45001 juga menerapkan “organization and it’s context”. Sebelum menyusun sistem manajemen K3, organisasi harus mempertimbangkan isu eksternal dan internal, serta kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemerintah, customer, shareholder, supplier, karyawan, dan masyarakat / komunitas sekitar.
Selain itu, dalam High Level Structure juga terdapat peran kepemimpinan atau leadership yang lebih baik. Oleh karena itu ISO 45001 menuntut pengintegrasian aspek K3 kedalam sistem manajemen perusahaan untuk dapat mendorong top manajemen memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap sistem manajemen K3. Sedangkan dalam OHSAS 18001, tanggung jawab K3 biasanya didelegasikan pada manajer K3.
Dalam ISO 45001, organisasi tidak hanya mengidentifikasi dan mengendalikan risiko terhadap K3, namun organisasi juga dipersyaratkan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko dan peluang K3 lainnya yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi. Sedangkan OHSAS 18001 hanya mempertimbangkan risiko K3 saja.
ISO 45001 lebih menekankan dan mendorong partisipasi dan kontribusi pekerja (worker participation) dalam menyusun sistem manajemen K3,
sedangkan dalam OHSAS 18001 tidak clear dalam partisipasi pekerja dalam sistem manajemen K3.
ISO 45001 menuntut pemasok barang dan jasa (kontraktor, supplier / vendor perusahaan) untuk memenuhi persyaratan K3 karena pemasok barang dan jasa merupakan bagian yang mempengaruhi kinerja K3 organisasi, sedangkan OHSAS 18001 tidak spesifik menuntut ini.
ISO 45001 bersifat dinamis di semua klausul dan menggunakan pendekatan proses (sama halnya dengan ISO 9001 & ISO 14001), sedangkan OHSAS 18001 lebih berdasarkan prosedur sehingga tidak bersifat dinamis.