MATA KULIAH ELEMEN MESIN PENGGUNAAN BELT DAN CHAIN
NAMA PENYUSUN: IRFAN DARMAWAN
NIM: D1061141028
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015
1. Timing Belt (Belt-Driven Camshaft):
Penggerak Belt (Sabuk Karet layaknya V-Belt pada Motor Skutik) Seperti yang umumnya dipakai di mobil yang beredar di tanah air. Belt tersebut memiliki gerigi dibagian dalamnya, Sehingga mampu memiliki grip yang maksimal ke holder (gear) nya. Timing Belt sebenarnya sudah lazim dan banyak diaplikasi di mobil yang beredar di indonesia karena Harganya Lebih Murah, Presisi, Ringan dan Lebih Senyap (tidak berisik) karena tidak adanya gesekan antar logam. Timing Belt tetap diakui sebagai yang paling Efisien untuk penggunaan dalam ketegori sehari-hari, Lantaran kategori ini jelas tak membutuhkan performa tingkat tinggi. . . Kelebihan Timing Belt : a) Lebih Murah Lantaran Tak menggunakan Bahan Logam b) Lebih Senyap (Tidak Berisik Layaknya Timing Chain, Apalagi Timing Gear) c) Lebih Mudah dalam penggantian d) Minim Vibrasi (Getaran Mesin) e) Fleksibel & Bisa Diposisikan sesuai Keinginan Engineer f) Lebih Ringan (Bila Dibandingkan Timing Chain ataupun Timing Gear) Kekurangan Timing Belt : a) Sulit Diajak Berkitir di RPM Tinggi b) Mudah Rusak bila Terkena Panas Berlebih
c) Mudah Slip dan Respon Putaran Kruk As ke Noken As nya Sangat Inferior bila Dibandingkan dengan 2 Penggerak Lainnya (Banyak Loss Power) d) Lebih Rentan Putus Sehingga Mengakibatkan Tabrakan Valve (Klep) & Piston e) Masa Pakainya Paling Rendah bila Dibandingkan 2 Penggerak Lainnya f) Masa
Pakai
sangat
Bergantung
Pada
Material
Pembuat
&
Perawatannya
2. Timing Chain (Chain-Driven Camshaft):
Penggerak Rantai, seperti yang umumnya dipakai di motor yang beredar ditanah air. Penggerak jenis rantai ini sering disebut dengan Rantai Kamprat atau Rantai Keteng di Kehidupan Otomotif Indonesia. Rantai ini memiliki penghubung berupa gear, Yang terletak antara bubungan Noken As dan di Kruk As. Dibandingkan dengan Timing Belt, Timing Chain yang menggunakan logam sebagai bahan baku pembuatannya jelas lebih kokoh dan kuat ketimbang Timing Belt yang hanya menggunakan Fiberglass. Berbeda dengan Timing Belt yang elastis & Biasanya terletak di luar mesin, Timing Chain memiliki tingkat kerenggangan yang jauh lebih kaku dan biasanya diposisikan di dalam mesin. Timing Chain juga memiliki keunggulan lainnya loh Brosist yakni mampu digunakan pada mesin berperforma tinggi, Lebih kuat dan Lebih minim resiko putus, Memiliki Respon yang lebih baik saat Menghubungkan Kruk As & Noken As serta memiliki tingkat Loss Power
yang lebih rendah ketimbang Timing Belt. Sifatnya yang lebih kuat dan lebih tahan lama juga hingga saat ini diandalkan dalam Industri sepeda Motor Tanah Air. Kelebihan Timing Chain : a) Masa Pakainya Lebih Lama Ketimbang Timing Belt b) Lebih Kuat dalam Penggunaan Sehari – hari c) Mampu dipasang Pada Mesin yang Mempunyai Karakter Powerfull dan Mid-High RPM d) Lebih Minim Loss Power Ketimbang Timing Belt e) Minim Perawatan Berkala (Kecuali dalam Kondisi Tertentu) Kekurangan Timing Chain : a) Lebih Berat Ketimbang Timing Belt b) Masih sering ditemui Gejala Slip, Sehingga Power tak Tersalur Merata c) Lebih Mahal dibandingkan Timing Belt, Meski Tak Semahal Timing Gear d) Kaku, Sehingga Rata-rata Konfigurasinya Sama e) Lebih Sulit Dalam Hal Penggantian karena Terletak Dalam Mesin f) Vibrasi (Getaran) di Mesin Lebih Tinggi