D. INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI No. Diagnosa
Intervensi
keperawatan 1.
Tujuan
Gangguan
rasa Setelah
nyaman
Implementasi
Perencanaan
Rasional
dilakukan - Observasi tanda – -Mengobservasi
nyeri tindakan
dapat
berkurangnya
dalam
menit - Distraksi
membantu WIB.
sel diharapkan tanda –
diagnosa
darah
ke tanda vital normal
keperawatan
seluruh tubuh.
kembali, nyeri pada
dapat
Tekanan
menentukan -Mengobservasi
pengangkutan merah
13 Februari 2014, S : normal tanda –
tanda – tanda vital Kamis, pukul 08.30 tanda vital :
tanda vital
berhubungan dengan keperawatan selama - Relaksasi 30
Evaluasi
darah
:
sistol 100 – 140
tanda – tanda vital siastol 60 – 90 dan dengan hasil :
nadi : 60 – 100x /
memberikan tekanan darah : 120 / menit
tindakan
80 mmHg
pernafasan : 16 –
keperawatan dengan
nadi : 85x / menit
24x / menit
pada bagian depan hilang.
tepat.
pernafasan : 28x / suhu : 36 – 37,5 0 C.
atas kepala.
-Relaksasi
Do : Pasien tampak
mengurangi
meringis kesakitan,
nyeri pada kepala, -Memposisikan
mengeluh,
tidak memperparah pasien dengan tepat teratasi.
Ds
:
Pasien kepala
mengatakan pusing berkurang
dapat dan
tampak
tidak nyaman pada
nyeri.
19
dapat menit
O : Pasien tampak
rasa suhu : 36,2 0 C.
dan
masih sakit kepala. A : Masalah tidak
nyaman, P
:
Lanjutkan
sakit
pada
-
kepalanya,
skala
memberikan
(nyeri
ketenangan
nyeri
:
3
sedang).
Distraksi
pasien,
dapat memberikan
intervensi pada siang
lingkungan pada tenang,
yang hari.
membatasi
sehingga pengunjung,
pasien tidak fokus menganjurkan pada nyeri.
pasien
beristirahat
dengan tenang. -
Menganjurkan
pasien
untuk
menarik nafas secara perlahan, memotivasi untuk
pasien sembuh
kembali. 2.
Gangguan
Pasien
pemenuhan
menghabiskan
kebutuhan
nutrisi porsi
berhubungan dengan kebutuhan mual dan muntah.
terpenuhi,
mampu - Beri nutrisi
- Membantu rencana -
1 - Beri minum air diet
makan, hangat (cairan) nutrisi -
Beri
memenuhi
makan kebutuhan
sedikit tapi sering
pasien.
20
Berkolaborasi S
untuk dengan dalam
ahli
Pasien
gizi mengatakan badanya
memberikan masih lemah, lemas.
nutrisi makanan sesuai
:
yang O : Pasien masih dengan tampak
lemah,
Ds
:
Pasien mempertahankan
- Air hangat dapat kebutuhan pasien.
mengatakan
belum keseimbangan berat
merangsang
makan,
lemas, badan yang sesuai,
kenyamanan
lemah,
mengeluh tidak mualdan tidak
Memberikan A : Masalah tidak
perut minum air hangat
agar tidak merasa -
muntah – muntah.
mual.
-
lemas, dan pucat.
teratasi.
Memberikan P
:
Lanjutkan
mual dan muntah – makan sedikit tapi intervensi pada siang
Do : Pasien tampak
muntah.
mual dan muntah –
-
muntah,
energi
lemas,
sering.
hari.
Meningkatkan dan
lemah, muka pucat,
mengurangi
konjungtiva anemis.
pengeluaran energiyang berlebihan.
3.
Gangguan aktivitas Pasien
dapat -
Anjurkan
berhubungan
melakukan gerakan ajarkan
dengan terpasang
ringan dengan baik.
untuk
dan -
Menghindari - Menganjurkan dan S
pasien terjadinya kekakuan mengajarkan melakukan otot – otot pada pasien
infus pada tangan
gerakan
sebelah kiri.
pada tangan yang terpasang infus.
Ds
:
Pasien
mengatakan lemah.
ringan tangan
terpasang infus.
-
Pasien
pada mengatakan untuk tidak
masih bisa
yang melakukan gerakan beraktivitas dengan ringan pada tangan bebas
menghindari yang
- Anjurkan pasien terjadinya kekakuan infus.
21
:
dan
masih
terpasang lemah. O : Pasien tampak
Do : pasien tidak
untuk
bisa
gerakan
beraktivitas
dengan
leluasa
karena
badanya
pada
melakukan pada
ekstermitas -
ringan atas dan bawah. ekstermitas
atas dan bawah.
Menganjurkan lemah
pasien
dan
untuk melakukan gerakan
melakukan gerakan namun ringan
dapat
terbatas,
pada tidak
dapat
lemah, tangan kiri
ekstermitas atas dan melakukan personal
tidak bisa digerakan
bawah.
higiene
seperti
dengan bebas karena
memandikan,
terpasang infus.
mencuci
rambut,
menggosok
gigi,
menggunting kuku. A : Masalah tidak teratasi. P
:
Lanjutkan
intervensi pada siang hari.
22