INSTRUMEN DERIVATIF Instrumen Derivatif adalah kontrak perjanjian antara 2 pihak yang menjual atau membeli sejumlah barang (baik aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang disepakati saat ini.
KARAKTERISTIK INSTRUMEN DERIVATIF 1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (underlying) dan satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) atau syarat pembayaran atau keduanya. Persyaratan perjanjian tersebut menentukan besarnya nilai penyelesaian perjanjian (settlements), dan pada beberapa kasus, menentukan apakah suatu penyelesaian diperlukan. 2. Persyaratan perjanjian tidak memerlukan investasi awal bersih (initial net investment), atau memerlukan investasi awal bersih dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar. 3. Persyaratan perjanjian mengharuskan atau memungkinkan penyelesaian sekaligus (net settlement), atau instrumen derivatif dapat segera diselesaikan dengan sarana terpisah di luar perjanjian tersebut, atau persyaratan perjanjian mengakibatkan penyerahan aktiva sehingga penyelesaian yang terjadi secara substansial tidak berbeda dengan net settlement.
JENIS INSTRUMEN DERIVATIF a. Foward contract atau future contract Pada jenis derivatif ini, pemilik hak mendapat hak untuk memiliki saham dan mempunyai kewajiban untuk membayar harga per saham pada jangka waktu tertentu. Manfaat dari kontrak derivatif adalah pembuat kontrak mampu membeli saham atau aset aktiva pada harga saat ini dan menerima penyerahan dalam jangka waktu yang ditentukan. Hal yang membedakan kedua jenis kontrak berjangka adalah dalam hal kuantitas atau jumlah asset atau komoditas yang diperjanjiakan, untuk jenis kontrak future biasanya jumlahnya telah ditentukan pada jumlah tertentu dan hanya pada mata uang tertentu pula, sedangkan untuk kontrak forward jumlahnya dapat lebih fleksibel dan mata uang yang digunakan dalam transksi perjanjian juga dapat fleksibel tergantung kesepakatan kedua belah pihak. b. Opsi Opsi memberikan pemiliknya suatu hak untuk membeli dan menjual pada harga tertentu dan tanggal tertentu, tetapi bukan kewajiban untuk membeli saham pada harga yang telah ditentukan. Manfaat dari kontrak derivatif ini adalah jika harga saham naik di waktu mendatang, maka pemilik hak dapat menggunakan opsi beli. Jika pemilik opsi menggunakan hak belinya maka biaya saham bagi pemilik hak
= harga saham yang diterapkan dalam kontrak + biaya kontrak opsi. Tetapi jika tidak, maka pemilik hak tidak menggunakan kontrak itu tetapi mengeluarkan biaya untuk opsi tersebut. Call option atau Opsi beli memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price) pada tanggal tertentu sampai dengan opsi beli tersebut jatuh tempo. Jika opsi tersebut dapat dilaksanakan setiap waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo, maka opsi tersebut dinamakan American options. Sebaliknya, jika opsi tersebut hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo saja, maka opsi dinamakan European options. Pihak pembeli (the “long”) dari call option akan membayar sejumlah call premium kepada pihak penjual (the “short”). Jenis lain dari option contract adalah opsi jual (put option). Put option atau opsi jual memberikan hak kepada pemegangnya, bukan kewajiban, untuk menjual sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price) pada tanggal tertentu sampai dengan opsi jual tersebut jatuh tempo. Sama dengan call option, pihak pembeli (the “long”) dari put option akan membayar sejumlah put premium kepada pihak penjual (the “short”). c.
Swap
Swap adalah transaksi diantara dua pihak dimana pihak pertama berjanji untuk melakukan pembayaran kepada pihak kedua. Demikian pula, pihak kedua berjanji untuk melakukan pembayaran simultan kepada pihak pertama.